Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Rolita
"ABSTRAK
Dalam perencanaan struktur, satu hal penting yang seialu menjadi dasar perhitungan adalah faktor gempa. Terutama untuk negara Indonesia yang termasuk wilayah rawan gempa.
Dan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada suatu perencanaan struktur tahan gempa adalah perbandingan antara masse dan kekakuan dari struktur. Baik antar 'tingkat maupun tingkat terhadap struktur secara keseluruhan.
Di Indonesia nilai perbandingan tersebut dibatasi berdasarkan Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG), dimana pada pasal yang menyangkut masalah massa dan kekakuan pada suatu perencanaan dinyatakan bahwa perbandingan antara berat lantai dan kekakuan tidak boleh berselisih > 50 % terhadap nilai rata-rata perbandingan tersebut untuk stmktur tersebut. Jika perbandingan berat Iantai dan kekakuan tingkat tertentu lebih dari 25 % dari perbandingan berat Iantai dan kekakuan rata-rata maka analisa Statik Ekivalen (Untuk pembagian gaya geser tingkat)
tidak dapat digunakan, jadi anaiisa harus dilakukan dengan analisa Dinamik.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas seberapa besar pengaruh perubahan massa dan kekakuan pada gaya-gaya dalam yang dihasilkan dengan melihat batasan-batasan dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) - 1987.

"
1996
S35544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Sandya Pertiwi
"ABSTRAK
Eksentrisitas pusat rnassa terhadap pusat kekakuan pada suatu struktur bangunan bertingkat dapat menimbulkan momen puntir horizontal lantai yang selanjutnya akan mempengaruhi respons-respons struktur yang Iain. Untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh tersebut Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah clan Gedung SKBI-13.53.1987 ( PPKGURCY87) mensyaratkan bahwa :
- Untuk struktur-struktur gedung yang jarak eksentrisitas pusat massa terhadap pusat kekakuan tidak melampaui 0.3 b ( b adalah lebar bangunan terbesar dari dengh struktur) maka gaya-gaya geser yang ditlmbulkan oleh momen puntir tingkat dapat ditentukan dengan cara analisa statik ekivalen.
- Untuk struktur-struktur gedung yang eksentrisitasnya melampaui 0.3 b, pengaruh momen puntir tingkat harus ditentukan dengan analisa ragarn spektrum respons 3 dimensi.
Pernyataan ini akan diteliti dengan menguji pengaruh eksentrisitas tersebut terhadap respons-respons struktur yaitu:
- Gaya geser dasar
- Lendutan atas
- Momen dasar
- Momen puntir
sebagai parameter pembanding terhadap analisa-analisa yang akan dilakukan yaitu analisa statik ekivalen, analis dinamik yaitu analisa dinamik respons spektrum dengan metode kombinasi pola geiar CQC dan analisa dinamik riwayat waktu (time history) pada suatu model bangunan 5 singkat yang diperhitungkam sebagai portal geser 3 dirnensi.
Ada 2 macam spektrum gempa yang akan digunakan yaitu spektrum gempa sesuai dengan PPKGURC/87 dan spektrum gempa sinusoidal. Dalam peneliizian ini lebih dikhususkan pada analisa dengan beban gempa spektrum sinusoidal agar dapat dibandingkan antara ketiga metode analisa tersebut. Dalam perhitungan digunakan bantuan program komputer SAP 90 versi 5.4.
Dari hasil analisa tersebut dapat didiskusikan yang selanjutnya dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran terhadap PPKGURG87 yang ditinjau tersebul;

"
1996
S35536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Ilman Harindhana
"Besarnya pertumbuhan pertumbuhan penduduk di Indoesia menuntut industri infrastruktur untuk terus berkembang. Dengan perkembangan tersebut terdapat konsekuensi dan tantangan yang harus dihadapi. Konsekuensi terbesar merupakan dampak lingkungan dari pembangunan, dimana industri ini merupakan penyumbang mayoritas emisi karbon di dunia. Di samping itu diperlukan juga peningkatan akan efisiensi sumber daya, biaya, dan waktu yang lebih baik. Konstruksi modular diyakini dapat mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut. Konstruksi modular merupakan metode konstruksi pembangunan infrastruktur dengan instalasi modul-modul yang telah difabrikasi di pabrik. Namun, penerapan konstruksi modular di Inodnesia masih pada tahap rendah. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting penerapan konstruksi modular di Indonesia, menentukan faktor-faktor yang dapat menghambat penerapan konstruksi modular di Indonesia, serta memahami hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini digunakan metode validasi pakar, survei kuesioner, da pengolahan data dengan menggunakan SEM-PLS. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh pemahaman tahapan tingkatan konstruksi modular yang telah diterapkan di Indonesia, diantaranya adalah Non-Volumetric Preassembly Modular Building dan Volumetric Preassembly Modular Buildingdiperoleh 2 variabel yag memiliki pengaruh dengan signifikansi tinggi yang dapat menghambat penggunaan konstruksi modular di Indonesia berdasarkan siklus hidup proyeknya, berdasarkan nilai T-Statistic yang paling besar adalah Inisiasi dan Desain kemudian dilanjut dengan Mobilisasi modul.

The substantial population growth in Indonesia demands continuous development in the infrastructure industry. However, this growth presents significant consequences and challenges. The most prominent consequence is the environmental impact of construction, with this industry being a major contributor to global carbon emissions. Additionally, there is a need for improved resource efficiency, costeffectiveness, and time efficiency. Modular construction is believed to address these issues and challenges. Modular construction involves the assembly of prefabricated modules in a factory for infrastructure development. However, the adoption of modular construction in Indonesia is still at a nascent stage. Therefore, this research aims to identify the current conditions of modular construction implementation in Indonesia, determine factors hindering its adoption, and understand the relationships among variables. The research employs expert validation, questionnaire surveys, and data processing through SEM-PLS. The findings provide insights into the stages of modular construction applied in Indonesia, including Non-Volumetric Preassembly Modular Building and Volumetric Preassembly Modular Building. Two variables were identified as having a significant inhibiting influence on the use of modular construction in Indonesia based on the project life cycle, with the highest T-Statistic values associated with Initiation and Design, followed by Module Mobilization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Haryanto Sumohadiwijoyo
"Proyek ini bertujuan untuk menciptakan hunian yang modular dan kompak. Produk ini dirancang untuk dimodifikasi dan cukup ringkas untuk diangkut dan digunakan oleh pengguna. Masalah utama yang ingin dicapai oleh produk ini adalah gagasan tentang kontingensi - kebutuhan akan ruang untuk mengakomodasi pengguna yang berbeda dengan kebutuhan yang berbeda, pada periode waktu yang mungkin berbeda. Menjawab masalah ini, tantangan utama dari produk ini adalah menciptakan sesuatu yang ergonomis sementara juga user friendly untuk bisa dibongkar dan dimodifikasi. Hasilnya adalah produk akhir yang terbuat dari bahan terpal yang dapat dimodifikasi dari sebuah tas ke sebuah shelter dan dapat digunakan oleh lebih dari satu individu jika digabungkan bersama. Namun, tahap yang dicapai dalam proyek ini adalah produk beta tunggal yang masih perlu ditingkatkan dan belum mencapai kemungkinan konfigurasi penuh seperti yang dirancang.

This project aims to create a modular and compact shelter. This product is designed to be modifiable and compact enough to be transported and used by the users. The main problems this product is aimed to overcome is the idea of contingency - the need for a space to accommodate different users with different needs, at possibly different periods of time. With this problem at hand, the main challenge of this product is to create something that is ergonomic all the while user friendly to dismantle and modify. The result is a final product made of tarpaulin material that can be modified from bag to shelter and can be used by more than one individual if combined together. However, the stage reached in this project is a single beta product that still needs improvement and hasn't reached the full configuration possibility as designed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, c1987
690 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dodi Priyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
690 YUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 2001
691 FRI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Gatot D.W.
"Pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar perencanaan, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan pelaksanaan, kemudian mengambil tindakan koreksi yang diperiukan agar sumber daya dapat dipergunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Berbagai jenis usaha pengendalian yang diiakukan secara umum adalah pengendalian biaya, mutu, dan waktu. Pengendalian biaya bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan terjadi penyimpangan pengeiuaran biaya yang tidak sesuai dalam perencanaan, sehingga dapat diambil tindakan koreksi sebagai antisipasi cost overrun dalam pelaksanaan proyek. Pengendalian biaya dapat diiakukan dengan membandingkan perencanaan biaya dengan biaya peiaksanaan (actual cost), meialui perbandingan biaya tersebut dapat diiakukan analisa apakah suatu proyek berjalan sesuai dengan perencanaan. Dalam kegiatan konstruksi, yang umum terjadi pada tahap implementasi adalah penyimpangan biaya. Penyimpangan biaya yang terjadi dapat menimbuikan dampak berupa cost overrun, sehingga diperiukan suatu tindakan yang tepat untuk dapat meminimalisasikan dampak tersebut. Salah satu tindakan yang diiakukan untuk mengendaiikan penyimpangan biaya yang terjadi adalah dengan meiakukan tindakan koreksi (corrrective action). Skripsi ini mengkaji berbagai tindakan koreksi yang diambil oleh pihak kontraktor dalam mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi pada variabel subkontraktor. Dan berbagai tindakan koreksi yang diambii oieh pihak kontraktor terhadap pengelolaan subkontraktor, dapat diiakukan analisa dan diperoleh kesimpulan tindakan koreksi yang tepat untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Perencanaan bangunan bertingkat memerlukan suatu analisa yang tepat lewat penggunaan program komputer yang tepat pula. Salah satu program komputer yang digunakan dalam perhitungan gedung tersebut adalah ETABS. Namun tidak menutup kemungkinan adanya penggunaan program komputer lain dalam membantu mendapatkan beban yang terjadi pada struktur utama yang berasal dari struktur pendukung. Bangunan perkantoran tingkat menengah dengan denah sederhana dalam skripsi ini akan dianalisa dan dibandingkan perilaku yang terjadi padanya. Beban yang diberikan adalah beban statik dan beban dinamik. Beban statik yang terjadi adalah beban akibat gaya gravitasi sedangkan untuk beban gempa adalah dengan analisa statik ekivalen dan analisa respon spektrum. Dengan mengambil portal yang mewakili dari bangunan tersebut, baik arah-x maupun arah-y, maka dilakukan pula analisa yang sama seperti pada kasus 3 dimensi tersebut. Hasil perhitungan yang dianalisa didapatkan dari output program ETABS baik displacement maupun gaya dalam kolom. Perilaku struktur dalam hal ini ditunjukkan oleh displacement dan gaya-gaya dalam tadi. Dengan demikian akan diketahui masing-masing perilaku portal sebagai wujud struktur 2 dimensi dan gedung yang diwujudkan sebagai struktur 3 dimensi. Dalam hal ini pula, akan disusun tabel-tabel perbandingan analisa statik-dinamik yang terjadi pada struktur 2 dimensi dan 3 dimensi serta prosentase selisih perbandingan analisa statik-dinamik pada perwujudan struktur yang sama. Dengan hasil yang diperoleh lewat perbandingan yang ada, maka akan lebih optimal jika perancang struktur dalam hal ini hams lebih mempertimbangkan bahwa bangunan dengan struktur beraturan sekalipun, harus tetap dikenakan analisa dinamik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>