Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novan Dwi Novembry
"Air limbah domestik merupakan sumber pencemaran air yang berdampak pada penurunan kualitas air bersih. Sumber pencemaran di perkotaan juga disebabkan oleh bocornya air limbah dari tangki septik konvensional dimana desain tangki septik tidak memenuhi standar teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pengolahan air limbah domestik menggunakan dua jenis tangki septik dengan filter up-flow dan downflow untuk mereduksi polutan organik. Sampel air limbah diambil dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Janti di Malang. Tangki septik skala laboratorium yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dimensi 54 cm x 22 cm x 37 cm, terbuat dari kaca setebal 5 mm. Laju aliran air limbah yang dimasukkan ke dalam tangki septik skala lab adalah 20 liter/hari dengan waktu detensi 2 hari. Model tangki septik terdiri dari tiga kompartemen dengan ketebalan media filter 15 cm untuk setiap jenisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan polutan pada tangki septik filter upflow adalah 55,84% BOD, 58,64% COD, 87,84% TSS, 75,07% NH4+, dan 57,19% Total Coliform. Sedangkan pada tangki septik filter downflow, efisiensi penyisihan parameter yang sama adalah65,26%, 66,90%, 90,34%, 79,52%, dan 57,54%. Nilai removal tersebut menunjukkan bahwa pengolahan menggunakan tangki septik filter downflow menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi daripada tangki septik filter up-flow."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lintang Lestari
"Degradasi DAS Ciliwung yang terus berlanjut, berakibat pada tidak dapat digunakannya sungai Ciliwung sesuai peruntukkannya. Buruknya sistem pengolahan air limbah domestik dan industri kecil yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Ciliwung, berperan dalam memperburuk kualitas air sungai. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai Ciliwung DKI Jakarta, perlu dilakukan agar diperoleh arahan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Metode penelitian dilakukan dengan menentukan status mutu air berdasarkan Metode STORET dan Indeks Pencemar, kemudian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai digunakan metode SPSS versi 17. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi pencemaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta tergolong dalam kategori cemar sedang hingga berat berdasarkan metode Indeks Pencemar, sedangkan melalui metode STORET dapat diketahui bahwa kondisi status mutu air berada dalam kategori buruk.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%, dari limbah domestik diperoleh persamaan Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air Sungai Ciliwung adalah tipe jamban (90.9% jamban leher angsa), kualitas limbah cair dan kapasitas rumah tangga/masyarakat dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah domestik. Sedangkan pada limbah industri diperoleh persamaan Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah pembuangan limbah (90% langsung dibuang ke badan air), kapasitas industri dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah dan peran kelembagaan masyarakat.
Melalui analisis SWOT dapat diketahui bahwa permasalahan pengendalian pencemaran Sungai Ciliwung berada dalam kuadran IV (Weakness-Threat) sehingga strategi yang diusulkan adalah pendataan ulang industri kecil di bantaran sungai, penyuluhan dan penertiban buangan limbah domestik dan limbah industri, serta penerapan rancangan pola pengelolaan sumber daya air.

Ciliwung watershed degradation continues, resulting in the inability to use the Ciliwung river according to its function. Poor domestic wastewater treatment systems and small industries that dump their waste directly into the Ciliwung River, take a role in exacerbating the water quality of the river. Identification and determination of factors that affect the water quality of the river Ciliwung Jakarta, needs to be done in order to obtain referrals strategies to overcome these problems.
The method of research is done by determining the water quality status based on STORET method and Pollutant Index, and then to determine the factors that affect the quality of the river water used method of SPSS version 17. Based on survey, revealed that the condition of Jakarta Ciliwung River pollution classified in the category of moderate to severe blackened by Pollutant Index method, while through STORET method can be seen that the condition of the water quality status are in a bad category.
Based on the results of SPSS processing with 95% of confidence level, from domestic waste derived equation Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, which suggests that the factors that affect the water quality of the Ciliwung river is the type of latrine (90.9% latrines goose neck), effluent quality and capability of households / communities for pay service domestic wastewater treatment facility. While the industrial waste derived equation Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, which suggests that the factors that influence the disposal of waste (90% directly discharged into a body of water), the capability to pay the service industry in waste treatment facilities and the role of community institutions.
Through the SWOT analysis, can be seen that the problem of pollution control Ciliwung River is in quadrant IV (Weakness-Threat) so that the proposed strategy is the data collection of small industries along the river, counseling and enforcement of domestic sewage and industrial waste, as well as the application of design patterns for resource management water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Coky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Air Limbah kolam ikan resirkulasi memiliki karakteristik yang mirip dengan perairan eutrofik sehingga tidak aman untuk dibuang ke perairan umum secara langsung. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi kemampuan tiga variasi kepadatan eceng gondok (Eichornia crassipes) untuk memperbaiki kualitas air limbah kolam ikan resirkulasi tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk 1) mengungkapkan dinamika kualitas air dalam batch culture 2) kinetika laju reduksi nutrien nitrogenik-fosforik dan konstituen pencemar lainnya, dan 3) efektifitas penyisihan nutrien. Eksperimen terdiri atas empat bak plastik, B1, B2, B3 dan B4. Bak B1 merupakan kontrol, hanya berisi air limbah tanpa eceng gondok. Bak B2, B3 dan B4 berisi eceng gondok dengan kepadatan awalnya berturut-turut adalah 1.618,40 gram/m2; 2.436,51 gram/m2 ; dan 3.243,93 gram/m2. Percobaan dilakukan selama empat hari. Pengukuran pH,Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen,DO), konduktifitas, suhu, Total Dissolved Solid (TDS), dan persen DO saturation dilakukan tiga kali sehari pada jam 09.00-09.30 ; 12.00- 12.30 dan 16.00-16.30, sedangkan Senyawa nutrien nitrogenik (N-NH3+; N-NO2 -; N-NO3-, Total Nitrogen (TN)), fosfor (TP), Total Suspended Solid (TSS) dan Total Organic Matter (TOM) dianalisis dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Reduksi parameter konduktifitas,TDS, nutrien,nitrogenik, dan fosforik dalam bak-bak yang ditumbuhi eceng gondok mengikuti model kinetika order pertama. Kepadatan eceng gondok ideal adalah 2.436,51 gram/m2 (bak B3)karena menghasilkan pertambahan densitas yang paling tinggi (147,13 gram/m2). Bak berisi eceng gondok paling efektif menyisihkan turbiditas (94,28 persen-100 persen), N-nitrit (98,21 persen-98,93 persen), TP (92,86 persen-93,62 persen), N-nitrat (58,33 persen-83,33 persen), TN (59,46 persen-66,06 persen), N-ammonia (18.82 persen-46,88 persen) dan konduktifitas (16,34 persen-23,54 persen). Seluruh perlakuan dan kontrol terbukti tidak efektif untuk menyisihkan material organik. "
570 LIMNO 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Epifani Satiti
"The purposes of this research are to identify & characterize the wastewater, discharged from a traditional market and also to evaluate its Sewage Treatment Plant performance. Case study is done in Glodok Traditional Market from November until December 2010. Wastewater identification and characterization took place in wet lot, which consist of fish lot, chicken lot, and meat lot. The source of fish lot wastewater are fish washing and rinsing, shrimp shell and squid cleaning, melting ice cube from fish storage, and hand washing from the seller itself; in chicken lot, wastewater is discharge from chicken slaughter; while in meat lot, the wastewater is released from washing cow stomach wall activities (in the making of tripe).
Result of the research in identification showed that the discharge of waste water can be identified using flow rate based on selling volume. Meanwhile, the result of characterization are: Fish lot : pH = 6.153, TSS = 786.667 mg/L, Total N = 123.330, Ammonia = 101.333, Total P = 24.981, BOD = 1109.388, COD = 2037.248, Oil and grease = 1004.5 ; Chicken lot : pH = 5.893, TSS = 666.667 mg/L, Total N = 75.557 mg/L, Ammonia = 54 mg/L, Total P = 16.247 mg/L, BOD = 598.963 mg/L, COD = 1392.304 mg/L, oil and grease = 518 mg/L; Meat lot : pH = 10.553 mg/L, TSS = 460 mg/L, Total N = 32.720 mg/L, Ammonia = 12 mg/L, Total P = 9.43 mg/L, BOD = 100.031 mg/L, COD = 1536.240 mg/L, oil and grease = 668 mg/L.
Result of STP evaluation showed that STP plan which is made based on office and hotel biological loading causing the performance of STP is not optimum. It can be displayed from the value of TSS and oil & grease of the effluent, whose not meet by the quality standard of Kepmenlh 112 tahun 2003. The low performance of STP also can be seen from high amount of ammonia in effluent because the process itself only can remove BOD without followed by nitrification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Ramadhani
"Peningkatan perkembangan industri minyak dan gas di Indonesia berbanding lurus dengan semakin banyaknya limbah air berminyak yang dihasilkan. Limbah air berminyak mengandung kadar kontaminan seperti COD, TDS, TSS, pH, dan kekeruhan yang tinggi serta cenderung memiliki warna yang pekat. Pada penelitian ini, dilakukan proses pemisahan limbah air berminyak menggunakan proses ultrafiltrasi (UF) membran poliviniliden fluorida (PVDF). Namun, sifat hidrofobik pada polimer PVDF dapat meningkatkan fouling yang terjadi pada saat proses UF. Sehingga, pada penilitian ini dilakukan modifikasi dengan zat aditif polivinilpirolidon (PVP) serta pelarut dimetilasetamida (DMAc) yang membantu pembentukan struktur morfologi pada membran. Sintesis membran dilakukan dengan metode presitipasi imersi dengan variasi massa PVP 0,1 ; 0,2 dan 0,3 gram. Karakterisasi pada membran dilakukan untuk mengetahui sifat pada membran menggunakan uji SEM, FTIR, sudut kontak, uji tarik, dan uji porositas. Digunakan proses perlakuan terdahulu sebelum UF untuk meningkatkan rejeksi pada permeat. Kemudian dilakukan variasi tekanan pada membran dengan variasi massa PVP optimal yakni 0,1 gram pada 1 dan 2 bar. Nilai fluks yang dihasilkan meningkat seiring dengan meningkatnya massa PVP pada membran. Pada variasi membran optimal didaptkan rejeksi untuk COD, TDS, TSS, kekeruhan dan pH secara berturut-turut adalah 82,05% ; 44,46% ; 90,38% ; 85,42% ; 7,1.

The rapid growth of Indonesia's oil and gas industry has a linear effect on the growth of wastewater produced by the industry. A high level of COD, TDS, TSS, color, turbidity, and pH usually characterizes oily wastewater. In this study, the process of separating oily wastewater will be conducted using a polyvinylidene fluoride (PVDF) membrane ultrafiltration (UF) process. However, the hydrophobic nature of the PVDF polymer can increase the fouling that occurs during the UF process. Therefore, in this study PVDF membrane is modified with the additive polyvinylpyrrolidone (PVP) with dimethylacetamide (DMAc) as a solvent which helps the formation of the morphological structure of the membrane. Membrane synthesis was conducted by immersion precipitation with a mass variation of PVP 0.1; 0.2; and 0.3 grams. Characterization of the membrane was carried out to determine the properties of the membrane using the SEM test, FTIR, contact angle, tensile test, and porosity test. The pre-treatment process is used before UF to increase the rejection of the permeate. Then the pressure variation on the membrane will be carried out with the optimal PVP mass variation of 0,1 gram at 1 and 2 bar. The resulting flux value increases with increasing PVP mass on the membrane. The rejection obtained at optimal membrane variations for COD, TDS, TSS,turbidity, and pH were 82.05%; 44.46%; 90.38%; 85.42%; 7.1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Akhir
"Hotel adalah salah satu konsumen air terbesar. Kategori kebutuhan air di hotel bervariasi dari kebutuhan air minum hingga kebutuhan irigasi kebun di mana setiap kebutuhan memiliki kriteria kualitas air yang berbeda. Namun di Indonesia, semua kebutuhan air di hotel dipenuhi dengan satu kualitas air, yaitu air bersih. Ini menyebabkan limbah pada sumber daya air bersih terbatas dan biaya pengadaan air bersih di hotel. Penggunaan greywater sebagai sumber air alternatif di hotel adalah cara untuk mengurangi konsumsi air bersih di hotel. Penggunaan greywater dapat dimaksimalkan dengan memproses greywater sesuai dengan setiap kriteria kualitas air yang diperlukan di hotel. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan skema pemanfaatan greywater untuk memenuhi kebutuhan air di sebuah hotel berdasarkan kategori kebutuhan dan kriteria kualitas air. Potensi greywater di sebuah hotel ditinjau melalui studi literatur dan studi kasus di sebuah hotel bintang-lima di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan greywater di hotel memiliki potensi untuk menghemat hingga 65,20 % dari konsumsi air bersih, setara dengan 43,04 m3/hari dan menghemat biaya pasokan air sebesar Rp 10.607.000 per tahun.

Hotel is one of the biggest water consumers. The water needs category in hotels varies from drinking water requirements to garden irrigation needs where each requirement has different water quality criteria. But in Indonesia, all water needs in hotels are met with one water quality, which is clean water. This causes waste in limited clean water resources and the cost of procuring clean water at the hotel. The use of greywater as an alternative water source in hotels is a way to reduce the consumption of clean water in hotels. The use of greywater can be maximized by processing greywater according to each water quality criterion needed at the hotel. Therefore, this research was conducted to aim for developing a scheme for utilizing greywater to meet water requirements in a hotel based on the category of water quality needs and criteria. The potential of greywater in a hotel is reviewed through literature studies and case studies in a five-star hotel in Jakarta. The results showed that the use of greywater in hotels has the potential to save up to 65,20 % of clean water consumption, equivalent to 43,04 m3/day and save water supply costs of IDR 10.607.000 per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Hartono
"Koagulan dan flokulan merupakan bahan yang digunakan dalam pengolahan limbah cair industri. Penggunaan koagulan dan flokulan pada pengolahan limbah cair dikenal sebagai proses pengolahan limbah secara proses kimia.
Proses koagulasi merupakan proses penambahan bahan koagulan yang akan mengikat bahan pencemar yang ada dalam air limbah sehingga mudah untuk dipisahkan yaitu dengan cara diapungkan atau diendapkan. Proses flokulasi merupakan proses penggabungan inti-inti endapan menjadi molekul besar ( flok ) dengan penambahan suatu flokulan yang dapat mempercepat terjadinya flok. Selain itu flokulan juga berfungsi untuk menghilangkan kekeruhan dalam air limbah.
Pada penelitian ini didapatkan koagulan yang sesuai untuk pengolahan limbah industri pembersih rumah tangga yaitu dengan menggunakan Uji Jar untuk mendapatkan kondisi optimum dari koagulan yang di pakai berdasarkan variasi konsentrasi, lama pengadukan, kecepatan pengadukan, suhu, dan pH. Parameter-parameter analisis meliputi analisis pH, total padatan, padatan tersuspensi total, suhu, kekeruhan, daya hantar listrik (DHL), kebutuhan oksigen biologi (KOB/BOD), kebutuhan oksigen kimiawi (KOK/COD), nilai permanganat, surfakfan, dan analisis logam-logam diantaranya Pb, Cr, Cd, Mn, Cu, Fe, dan Zn.
Koagulan yang sesuai untuk pengolahan limbah industri pembersih rumah tangga CV. Cahaya Terang Abadi adalah koagulan kationik poliakrilamida dengan nama Trimer 7785, kondisi optimum dari trimer 7785 adalah konsentrasi optimum 6,6 ppm, lama pengadukan 4 menit, kecepatan pengadukan 100 rpm, suhu ruang dan pH 10. Dengan pengolahan secara koagulasi dapat menurunkan nilai total padatan, padatan tersuspensi total, kekeruhan, KOB, KOK, KMnO4, logam-logam, dan surfaktan, sedangkan nilai pH dan DHL semakin tinggi, nilai suhu tetap."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Sofiana Putri
"Pabrik tahu umumnya merupakan industri berskala rumah tangga, sehingga efisiensi penggunaan air pada proses serta pengolahan limbahnya kurang diperhatikan. Limbah cair tersebut sangat berbahaya apabila dibuang langsung ke lingkungan perairan, karena mengandung pencemar organik yang tinggi, yaitu kadar BOD 2900 mg/L, COD 7417-7857 mg/L, TSS 286-365 mg/L pH 3,6-3,8, TDS 910-1040 mg/L, kekeruhan 370-523 NTU. Optimalisasi sistem pengolahan diperlukan untuk memenuhi baku mutu limbah cair pabrik tahu yang ditetapkan pemerintah dan juga diperlukan agar memperoleh kinerja pengolahan limbah cair tahu yang lebih efektif dan efisien. Pengolahan limbah cair pabrik tahu menggunakan kombinasi koagulasi-flokulasi dan ultrafiltrasi menggunakan membran selulosa asetat diharapkan dapat menjadi alternatif penanganan yang tepat.
Perlakuan awal koagulasi-flokulasi menggunakan koagulan Poly Aluminium Chloride PAC. Pada variasi waktu pengendapan 5, 15, 30, 45, 60, 75 dan 90 menit didapatkan waktu pengendapan optimum adalah 30 menit, dengan rejeksi TSS 57, kekeruhan 60 dan COD 32. Perlakuan lanjutan dengan ultrafiltrasi membran selulosa asetat dengan ukuran pori 4,5 nm MWCO 20kDa menghasilkan fluks dan rejeksi yang semakin baik dengan meningkatnya tekanan yang diberikan. Pada variasi tekanan 1 bar, 2 bar, 3 bar, 4 bar dan 5 bar didapatkan fluks dan rejeksi optimal pada tekanan 5 bar, yaitu dengan fluks sebesar 38 L/ m2.jam dan rejeksi TSS 100, kekeruhan 99, COD 80, TDS 8 serta pH akhir 6,74.

Commonly tofu production plant is a home industry, so that the utilization and treatment of water in process is less considered. Tofu wastewater is very dangerous if directly throw to aquatic environment, because it is contain high organic pollutant, with concentration of BOD 2900 mg L, COD 7417 7857 mg LTSS 286 365 mg L, pH 3,6 3,8, TDS 910 1040 mg L, turbidity 370 523 NTU. Optimalization of this treatment system is needed for comply the standard that regulated by government and also to making performance improvement in tofu wastewater treatment in effectivity and eficiency. Wastewater in tofu production plant using combination coagulation flocculation and ultrafiltration of cellulose acetate membrane be expected as an alternative appropriate handling.
Pretreatment of coagulation flocculation using Poly Aluminium Chloride PAC as coagulant. Variation of settling time 5, 15, 30, 45, 60, 75 and 90 minutes result the optimum settling time in 30 minutes, with rejection of TSS 57, turbidity 60 and COD 32. Main treatment of ultrafiltration membrane celulose with pore size 4,5 nm results that flux and rejection is better in the higher pressure. Experiment with 1, 2, 3, 4 and 6 bar result the optimum performance and rejection is on pressure 5 bar, with flux 8 L m2.jam and rejection of TSS 100, turbidity 99, COD 80, TDS 8 and also pH 6,74.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>