Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Agam Saifudin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fajar Hidayat
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh servicescape terhadap pembentukan Electronic Word of Mouth (eWOM) oleh konsumen Restoran The Playground Cabang Pondok Indah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung Restoran Electronic Word of Mouth dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servicescape memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pembentukan electronic word of mouth.

The objective of this research is to analyze how the influence of servicescape in establish Electronic Word of Mouth (eWOM) by consumers of The Playground Restaurant at Pondok indah Mall. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 consumers of The Playground Restaurant, collected using nonprobability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed using linear regression. The result of this research shows that servicescape has significant influence on the formation of electronic word of mouth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Fastidianti
"Brand image yang merupakan hasil dari persepsi konsumen terhadap brand personality yang dibentuk produsen menjadi salah satu alasan konsumen dalam membeli produk. Jika konsumen memiliki pengalaman positif dalam pembelian pertama, maka hal tersebut dapat meningkatkan brand image sebuah produk dan menarik konsumen membeli untuk kedua kali dan seterusnya. Penelitian ini membahas pengaruh brand image terhadap repurchase intention Zara Pondok Indah Mall 2 serta membahas dimensi-dimensi yang ada pada brand image. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bertujuan untuk menjelaskan hubungan dua variabel. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 170 responden yang sudah pernah membeli produk Zara di gerai Zara Pondok Indah Mall 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand image memiliki pengaruh terhadap repurchase intention sebesar 72,1 % dan sisanya sebesar 27,9 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Brand image is a perception of consumer towards brand personality which has built by company. It is one of the reason why people buy particular product. If consumer had a positive experience during first purchase, then that will increase the brand image dan will attract them to do the next purchase. This research examine the effect of brand image towards repurchase intention on Zara Pondok Indah Mall 2, it also explains about each dimension of brand image . This research uses quantitative approach and has an intention to explain the relation between two variables. Data were collected by spreading the self administered questionnaire to 170 people who had been done first purchase in Zara Pondok Indah Mall 2. The result of this research shows that brand image has an effect towards repurchase intention for about 72,1% and the rest of it for about 27,9% can be affected by other factor. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Budiyanto
"Pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia tidak sebanding dengan pasokan listrik dari pembangkit listrik yang sudah dibangun. Selain masalah pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia, pemanasan global telah menjadi topik yang penting. Salah satu penyebab pemanasan global adalah ketergantungan konsumsi energi listrik yang boros dan tidak efisien.
Dan sebagian besar energi pada bangunan di Indonesia digunakan oleh sistem Pemanas, Ventilasi, dan AC (HVAC) terlepas dari tipe bangunannya. HVAC berkontribusi sekitar 47% hingga 65% dari total konsumsi energi listrik bangunan. Oleh karena itu, dengan mengurangi konsumsi energi listrik untuk HVAC akan mengurangi konsumsi energi bangunan keseluruhan secara signifikan.
Implementasi Smart Green Building sebagai bagian dari upaya penghematan energi difokuskan pada sistem HVAC yang merupakan hasil dari implementasi aspek green building yang akan dibandingkan dengan situasi sebelum pelaksanaannya dilakukan.
Dalam penelitian ini, dengan mengambil kasus di Pondok Indah Mall 2 (PIM 2) berdasarkan hasil pengamatan data penggunaan listrik HVACnya menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi listrik per bulan termasuk ke dalam kriteria tidak efisien. Sistem HVAC yang dioperasikan belum menggunakan konsep penghematan energi. Sehingga perlu dilakukan review penggunaan sistem HVAC-nya.
Hasil analisis implementasi sistem HVAC dengan konsep penghematan energi menunjukkan penghematan penggunaan energi listrik yang lebih efisien. Dengan mempertimbangkan biaya investasi, sehingga penggunaan sistem HVAC dengan konsep sistem penghematan energi dapat menghemat listrik sebesar 185.788 KwH per bulan atau penghematan biaya energi listrik per bulan mencapai Rp 249.509.121,- per bulan.

The growth of energy consumption in Indonesia is not comparable with the supply of electricity from the plant. Besides the issues of energy consumption growth in Indonesia, global warming has became an important topic. One of the causes of global warming is the reliance in electricity consumption which is wasteful and inefficient.
And most of the energy in buildings in Indonesia is used by the system Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) regardless of the type of building. HVAC contribute about 47% to 65% of the total energy consumption of the building. Therefore, by reducing energy consumption for HVAC will reduce overall building energy consumption significantly.
Implementation of Green Building as a part of energy saving effort is focused on HVAC systems which is the results of the implementation of green building aspects will be compared with the situation before the implementation is done.
In this paper, by taking the case in Pondok Indah Mall 2 (PIM 2) based on the observation of electricity HVAC usage data, it shows that the average of energy consumption for this bulding per month put it into the not efficient criteria. However, the HVAC systems has been operated for a years. So that, it is so necessary to review the use of HVAC systems.
The results of the analysis of the implementation of the HVAC system with energy saving concept showed savings of electrical energy use more efficient. By considering the cost of the investment, so the HVAC systems depends on the systems that do not fulfill the standard. Using energy saving system can save 185.788 KwH per month with energy cost savings Rp 249.509.121,- per month.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Halim
"Kerastase is a luxury haircare brand for the hair and scalp with the optimal result supported by Recherche Avancee de L'Oreal with high technology based on the competence of the Kerastase Consultant Hairdresser to give the right response to consumer expectations in the realm of beauty and wellbeing.
Kerastase is owned by L'Oreal and sold through the professional salon distribution channel. In Indonesia, Kerastase has been in the professional hair care market since 1994.
Kerastase confirmed its leading position in 2003. It strengthened its image as the "Institute hair care" brand for salon use and for sale, and consolidated its professional luxury. His major success is good control of the product and distribution, which the type of distribution channel for Kerastase products is direct selling to Kerastase partner salon approximately 66 Kerastase Salon in Indonesia. And also to maintain his luxury image, Kerastase develop in-Salon merchandising with strong K-branding and strong media campaign and editorial.
Kerastase has recently openned its first Hair and Scalp Institute inside one of Jakarta's leading salons, which is Irwan Team HairDesign Salon in Pondok Indah Mall. The Kerastase Institute is "A new Kerastase model for professional, personalized luxury hair care treatments for scalp and hair which deliver a high quality image and level of performance service in salon".
I was given the job of analysing the Institute systems and procedures as well as customer satisfaction and needs. My objective was to prepare improvement and to suggest how to upgrade the sales and the profit of the Institute for both L'Oreal and the Salon. The project was conducted for 3 months.
This report is prepared to fulfill the requirement of the program: Magister Manajemen Universitas Indonesia, Certificat d'Aptitude a L'Administration des Entreprises. The objective of the survey is to understand the habits, preference and expectation of the consumers of Kerastase Institute and Irwan Team. The Institute also in the process of constructing a VIP membership club, so they want to know the respond of the clients on this issue.
The method of data gathering is by questionnaires dispersed to 30 customers of Kerastase Institute and 30 customers of lrwan Team Salon. Although not of all them gave respond, but the minimal amount of 30 respondents was fulfilled.
The respondents were satisfied with the quality of services offered by Kerastase Institute. The average visit per month was more than 3 times, and the average spending was more than one million rupiah for beauty treatment. This shows a strong market preference for the products and services, and a good purchasing power, too.
On the VIP membership, the responds were good, and the benefits requested by the members were in the form of discounts or free treatments in Kerastase Institute.
One important finding of the survey was the lack of information and unfamiliar of the term "Kerastase Institute". Even some of the participants (already being a participant for some time) did not know or have the information on the institute. To enhance the term, Kerastase Institute needs to develop some promotional program, such as in advertising. This survey gave information on the most preferable media of advertisement: Kompas for the newspaper segment, Femina, Cosmopolitan, and Dewi for the magazine segment. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Soediyarto
"Tesis ini mengkaji masalah pelaksanaan pengamanan Mall Pondok lndah oleh satuan pengamanan (Satpam), yang merupakan studi kasus Community Policing di Mall Pondok lndah Jakarta Selatan.
Kajian datam tesis ini tetah berhasit mengangkat 4 (empat) hal pokok dari pelaksanaan pengamanan Mall Pondok ofeh Satpam.
Pertama : prinsip falsafah dan strategi Community Policing yang dilakukan oleh aparat Kepolisian bersama-sama tokoh masyarakat yang dalam hal ini manajer/pimpinan Mall Pondok lndah merupakan kerjasama cara baru dan kebebasan berfikir yang kreattf dalam mendukung proses pelaksanaan tugas Polisi dengan membentuk Satuan Pengaman (Satpam) untuk memecahkan masalah kejahatan dan mencari penyelesaian masalah serta menangani kepentingan yang mungkin terjadi dl lingkungan Mall Pondok lndah.
Kedua : prinsip pembentukan Polisi Tipe Baru yaitu Community Policing Officer (CPO) I agen pemolisian masyarakat (Polri} yang pelaksanaan tugasnya bersifat sambang (menyambangi) dan pembinaan teknis bila dipertukan datam petaksanaan tugas Satpam yang bersifat koordinatif tanpa mengganggu kemandirian dan kebebasan Satpam dalam pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah. Karena sifat tugasnya sebagai pembina Satpam.
Ketiga : Prinsip memperkenalkan hubungan baru antara aparat Kepolisian dengan masyarakat dalam Community Policing/pemolisian masyarakat, karena telah lahir I diperkenalkan kesepakatan baru antara aparat Kepolisian dengan masyarakat yang semula masyarakat apatis dan aparat Kepolisian selalu curiga menjadi saling percaya dalam wujud keberadaan Satpam, dimana masyarakat (dalam hal ini menejer Mall Pondok lndah) dengan Satpamnya dapat menangani sendiri atau mengatur sendiri dilingkungan kawasan kerjanya. Sekalipun dalam hal-hal terjadi kasus yang bersifat ringan langsung ditangani sendiri dan dalam hal-hal tejadinya kasus pidana yang biasa dan yang berat disalurkan ke aparat Kepolisian namun tidak mengurangi arti kepercayaan sama sekali kepada Satpam, bahkan turut membantu penyelesaiannya secara bertanggung jawab.
Keempat: prinsip mencoba menyeimbangkan ketrampilan dan inovasi teknologi yang dimiliki, namun tetap percaya bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada upaya manusia yang mengabdi dengan masyarakat dan bekerja sama dalam menanggulangi permasalahan masyarakat. Dalam hal ini nampak sewaktuwaktu kegiatan Satpam disertakan dalam tugas Kepolisian dan sebaliknya pihak aparat Kepolisian sering diminta bantuannya oleh Mall Pondok lndah dalam pelaksanaan pengamanan yang dilakukan oleh Satpam dalam rangka mendukung kepentingan yang diperlukan sewaktu-waktu.
Adanya keempat prinsip dalam Community Policing/pemolisian masyarakat yang terwujud dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan pengamanan Mall Pondok lndah oleh Satpam maka tujuan penelitian telah dilaksanakan, dan bahwa ; benar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Satpam dalam pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah adalah merupakan model operasional pemolisian masyarakat (Community Policing) yang paling cocok untuk pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah, seperti yang disajikan oleh Trojanowicz dan Buequeroux pada prinsip 1 ,3,5 dan 8 (1990 a: xiii, xiv, xv) dalam bukunya "Community Policing A Contemporary Perspective"."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Delima Purwanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5396
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Kla Ydrea
"Melalui experiential marketing sebuah merek dapat memberikan pengalaman yang berkesan untuk konsumennya. Pengalaman tersebutpun dapat melekat lama pada ingatan konsumen. Pengalaman yang berkesan tersebut dapat menciptakan dorongan kepada konsumen untuk melakukan pembelian ulang Repurchase Intention.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap repurchase intention restoran Marco Padang Street Gallery Pondok Indah Mall. Penelitian ini menggunakan Non-Probability sampling dengan teknik convenience sampling, penelitian ini melibatkan 100 responden yang merupakan konsumen dari Marco Padang Street Gallery Pondok Indah Mall.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara experiential marketing terhadap repurchase intention.

Experiential marketing is a form of advertising that focuses primarily on helping consumers experience recognise towards a brand. The experience may take a long lasting memory if it influences positively to the consumers. Consumers usually use the positive experiences in order to repurchase in the future.
This research examine the influence of experiential marketing that Marco Padang provide on consumers repurchase intention. The method of approach of study uses non probability samplings with convenience technique, and conducted on 100 respondesnts.
The result of this study demonstrate that there is a correlation between Experiential Marketing to the Repurchase Intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindito Virnantio
"The development of mosques in Indonesia, especially in Jakarta, haven’t put an emphasis on sound quality. It’s observable from large openings on mosques which directly facing the road and traffic without any buffer, causing noise to be transmitted freely into the building. Although the quality of a praying determined by the prayer’s faith quality, there are lots of other activities besides praying (salat). There are educational activities such as reading qur’an, Da’wah, and preaching, which take place inside mosque, and those activities need a good sound quality. Knowing the impact of traffic noise would be a good foundation to increase sound quality and increasing quality of religious educational activities.

Pembangunan masjid di Indonesia, terutama Jakarta, selama ini belum terlalu mementingkan kualitas bunyi yang didengar. Hal ini terlihat dari rancangan masjid yang memiliki bukaan yang besar tanpa ada perantara langsung dengan jalan raya, sehingga kebisingan masuk dengan leluasa kedalam masjid. Meskipun tentu saja kualitas salat seseorang bergantung dari iman masing-masing, kegiatan di dalam masjid tidak hanya salat. Terdapat kegiatan pendidikan seperti pengajian, pembelajaran agama, dan ceramah. Kegiatan pendidikan tersebut-lah yang membutuhkan kualitas bunyi yang baik. Mengetahui pengaruh kebisingan lalu lintas merupakan langkah awal untuk meningkatkan kualitas bunyi, sehingga kegiatan pendidikan keagamaan di dalam masjid menjadi lebih baik.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Sutadi
"Di abad informasi sepertai sekarang ini, televisi merupakan 'salah satu alternatif terbaik untuk mendapatkan informasi. Selain menyampaikan informasi yang aktual dan cepat, televisi juga efektif untuk memberikan hiburan bagi pemirsanya. Dan seiring dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dewasa ini, keinginan masyarakat terhadap keberadaan televisi juga berubah. Pemirsa ingin punya keleluasaan dalam memilih dan menikmati program acara yang mereka minati. Untuk menjawab tantangan terse-but, maka dikembangkanlah sistem televisi kabel.
Dengan perkembangan penggunaan sistem transmisi serat optik, hal itu juga akan mengubah sistem jaringan CATV sebelurnnya, yang mempergunakan kabel koaksial. Teknologi bare ini perlu diantisipasi. Termasuk implementasinya di Indonesia. Meski pada tahap awal kajian sistem televisi kabel ini diimplementasikan pada kawasan perumahan mewah di Pondok Indah-Jakarta, dengan alasan untuk memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, itu tak berarti bahwa teknologi ini tidak dapat dikembangkan pada daerah dengan tingkat ekonomi yang kurang baik. Sebab pemilihan lokasi implementasi Tugas Akhir ini juga dikarenakan Pondok Indah hampir sama dengan tipikal kawasan perumahan masyarakat kita."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>