Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148766 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Akbar
"Faktor utama terjadinya jam puncak pada suatu ruas jalan adalah adanya konsentrasi arus lalu lintas yang sangat tinggi pada suatu jangka waktu tertentu. Pada beberapa jalur antar kota kabupaten, jam puncak ini sangat bervariasi dan tergantung dan beberapa faktor, seperti : Karakteristik daerah (kegiatan dominan di daerah tersebut), tingkat penggunaan kendaraan dari masing-masing individu di wilayah tersebut dan juga yang terakhir adalah fasilitas atau prasarana dari sistem transportasi di wilayah tersebut.
Penulis mencoba untuk menganalisis perbedaan yang jam puncak timbul ada beberapa jalur sehingga pada nantinya akan didapatkan karakteristik dari jam puncak untuk beberapa jalur antar kota kabupaten di pulau Jawa, yaitu kabupaten-kabupaten yang ada di propinsi: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Analisis dilakukan berdasarkan pada hasil Penelitian Asal Tujuan Transportasi Nasional Tahun Anggaran 1996/1997 dan juga PDRB yang berlaku untuk wilaayah masing-masing. Pengolahan data meliputi : penentuan jam puncak, volume jam puncak, PHF, dan beberapa variabel lain yang pada akhirnya akan memberikan gambaran bahwa jam puncak yang terjadi pada jalur antar kota kabupaten di pulau Jawa berkaitan erat dengan faktor-faktor yang ada di atas, dan jam puncak yang terjadi berada pada rentang yang cukup besar sehingga masing-masing daerah memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan daerah lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmunjid
"Faktor utama terjadinya jam puncak pada suatu ruas jalan adalah adanya konsentrasi arus lalu lintas yang sangat tinggi pada suatu jangka waktu tertentu. Jam puncak pada beberapa jalur antar kota kabupaten sangat bervariasi dan tergantung dari beberapa faktor, seperti : Karakteristik daerah (kegiatan dominan di daerah tersebut), tingkat penggunaan kendaraan dari masing-masing individu di wilayah tersebut danjuga fasilitas atau prasarana sistem transportasi di wilayah tersebut.
Penulis mencoba untuk menganalisis perbedaan jam puncak yang timbul pada beberapa jalur sehingga nantinya akan didapatkan karakteristik jam puncak untuk beberapajalur antar kota kabupaten di pulau Jawa, yaitu kabupaten-kabupaten yang ada di propinsi : Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Analisis dilakukan berdasarkan pada hasil Penelitian Asal Tujuan Transportasi Nasional Tahun Anggaran 1996/1997 dan juga PDRB yang berlaku untuk wilayah masing-masing. Pengolahan data meliputi : penentuan jam puncak, volume jam puncak, PHF, dan beberapa variabel lain yang akhirnya akan memberikan gambaran bahwa jam puncak yang terjadi pada jalur antar kota kabupaten di pulau Jawa berkaitan erat dengan faktor-faktor yang ada di atas, dan jam puncak yang terjadi berada pada rentang yang cukup besar sehingga masing-masing daerah memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan daerah lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Susanti
"Competitiveness is a crucial factor in regional development process. The more open region of technology and information, the more competitive that region in regional competition. Because nowadays, competition not only between nations but also between regions. The purpose of regional competitiveness description is to analyze how technology and innovation have important role in productivity and also social welfare. This regional competitiveness will be explained by Regional Competitiveness Index that following Huggins Regional competitiveness model."
2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yagi Sofiagi
"Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Metode analisis yang digunakan adalah teknik kuantitatif Indeks Williamson, Tipologi Klaasen dan Regresi Data Panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi disparitas pendapatan yang cukup tinggi di Provinsi Jawa Barat dalam jangka waktu 2003-2008 mencapai angka 0,6 dan cenderung menurun. Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa faktor rasio guru terhadap murid, jumlah dokter, tingkat partisipasi angkatan kerja dan alokasi investasi mempunyai pengaruh terhadap disparitas pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

This thesis is discuss about disparity of income within region di Jawa Barat. The tools of analysis are Williamson Index, Klaasen Tipology, and Regression model using pooling regression.
Based on Williamson Index, we found that disparity of income within region in Jawa Barat is relatively high and reach number of index 0,6 but tended to decrease over the period of 2003-2008. Estimation using fixed effect with cross section weight method we found that the ratio between number of teachers to number of students, number of Public Health Center, TPAK and investment could significantly affected to disparity of income within region in Jawa Barat."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28067
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purri Andriaty Subana
"Pengaruh dimensi waktu dan ruang (spatial) baik pada skala daerah (region) ataupun negara (state) adalah dua dimensi penting dalam sebuah analisa perekonomian. Penggunaan ilmu spasial ekonometrik memungkinkan studi ini menganalisa interaksi antar variabel ekonomi dalam ruang (spatial). Hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tingkat urbanisasi tenaga kerja, modal, tenaga kerja dan kualitas sumber daya manusia terhadap produksi output. Jenis spatial dependence yang terdapat dalam model adalah bentuk spatial error. Model spatial error menunjukkan adanya efek global dari hasil interaksi antar kabupaten/kota dalam kegiatan ekonomi. Ini merupakan indikator bahwa masing-masing daerah seharusnya saling bekerjasama dalam usaha untuk meningkatan pertumbuhan ekonominya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ali Nurmoko
"Tesis ini membahas analisis ketergantungan spasial dalam mengetahui faktorfaktor penentu kemiskinan di Sumatera dan Jawa dengan memasukkan fenomena interaksi antar kabupaten/kota ke dalam model spasial lag. Fenomena interaksi tersebut didekati dengan migrasi risen bruto yang masuk kedalam pembobot spasial sebagai socio-economic distance. Oleh karenanya hubungan kedekatan antar kabupaten/kota bukan berdasarkan jarak fisik antar kabupaten/kota, melainkan berdasarkan jarak sosial ekonominya yang diukur dari intensitas penduduk bermigrasi keluar dan bermigrasi masuk.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor pendidikan, pekerjaan, gender dan akses pelayanan dasar serta infrastruktur signifikan sebagai penentu kemiskinan. Selain itu peran interaksi antar kabupaten/kota perlu dipertimbangkan untuk menangkap kondisi realitas di lapangan, dimana kabupaten/kota memang benar melakukan interaksi satu sama lain. Kemudian nilai rho sebagai koefisien spasial lag menjelaskan seberapa besar kemiskinan di kabupaten/kota saling berhubungan, dan bukan merupakan bentuk dari pengaruh ataupun sebab akibat. Melalui model spasial lag maka koefisien variabel penentu kemiskinan menjadi lebih bersih dengan memasukkan peran interaksi antar kabupaten/kota kedalam model tersebut.
Hasil penelitian ini juga menyarankan pemerintah daerah maupun pusat untuk memperhatikan arus migrasi dengan lebih seksama agar migrasi tersebut benar-benar menjadi solusi didalam pengentasan kemiskinan dan bukan sebaliknya.

The focus of this study is the analysis of spatial dependence in knowing the determinants of poverty in Sumatra and Java by incorporating the phenomenon of interaction between region into a model of spatial lag. The proximity of interaction phenomenon is approached with gross recent migration into a spatial weighted as socio-economic distance. Therefore, the relationship between the the region is not based on the physical distance, however by the socio-economic distance that measured from the intensity of the out and in migration.
The study concluded that the factors of education, occupation, gender, access to basic services and infrastructure as a determinants of poverty. Interaction between region need to be considered to capture the reality of conditions on the social economic phenomenon, where the region indeed interact with each other. Then the value of rho as a spatial lag coefficient describes how much poverty in the region correlated. Through spatial lag model for the determinants of poverty, coefficients variable to be better the fit by incorporating the role of the interaction between the regions into the model.
The researcher suggests that national and local governments to pay attention for the migration flows more carefully so that the migration as a solution in the alleviation of poverty in Sumatera and Java.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pristiawan Wibisono
"Abstract
This study aims to identify the typology of districts/municipalities in East Java Province, and analyze the growth spillover effects among districts/municipalities. This study was conducted using analysis tools such as Klaassen Typology, identification of growth pole based on the definition proposed by Richardson, the calculation of growth spillover effects and detection of spatial autocorrelation with local indexes Moran and Local Indicators of spatial Association (LISA). The results from this study is that advanced and fast-growing districts/municipalities from 2001 until 2013 concentrated in the central region of East Java Province. Consistency as advanced and fast-growing region is an indicator of growth poles, shown by Surabaya.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dan menganalisis efek limpahan pertumbuhan antar-kabupaten/kota. Alat analisis yang dipergunakan adalah Tipologi Klaassen, identifikasi kutub pertumbuhan berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Richardson, perhitungan efek limpahan pertumbuhan, serta deteksi autokorelasi spasial dengan indeks lokal Moran dan Local Indicators of Spatial Association (LISA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kabupaten/kota yang tergolong maju dan cepat tumbuh pada tahun 2001 hingga 2013 terpusat di kawasan tengah Provinsi Jawa Timur. Konsistensi sebagai daerah cepat tumbuh dan maju/kaya yang merupakan indikator kutub pertumbuhan, ditunjukkan oleh Kota Surabaya."
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>