Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pesatnya pembangunan telah mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air hujan sehingga cadangan air tanah semakin hari semakin berkurang terutama pada musim - musim kemarau. Padahal, pada masa sekarang ini sebagian besar masyarakat masih memanfaatkan air tanah sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu sangatlah perlu untuk memperoleh suatu gambaran seberapa kemampuan tanah untuk melakukan pengisian kembali cadangan airnya. Untuk daerah seperti Indonesia yang menjadi sumber untuk pengisian air tanah adalah dari hujan. Agar bisa mendapatkan suatu gambaran mengenai pengisian air tanah diperlukan suatu alat estimasi yang mudah dan cepat. Alat bantu yang dikembangkan untuk mendapatkan gambaran pengisian air tanah adalah berupa model umum dari hubungan hujan ? aliran yang mana bagian dari model ini dapat dimanfaatkan untuk mengestimasi pengisian kembali air tanah dari hujan. Model hubungan hujan ? aliran dan pengisian air tanah ini didasari pada dua hal, yaitu prinsip keseimbangan neraca air dan suatu efek retensi yang menggunakan metode reservoir. Keseimbangan neraca air digunakan untuk melakukan kalkulasi dari pendistribusian air hujan, yang dihubungkan dengan kondisi lengas tanah pada saat itu. Sedangkan reservoir akan menggambarkan keadaan dari tanah tersebut yang mengakibatkan laju debit dari air akan mengalami penundaan terhadap waktu. Besar kecilnya penundaan ini akan sangat bergantung dari kondisi tanah, dan untuk perumusannya kondisi ini akan dirangkum dalam suatu koefisien yang disebut dengan koefisien retensi. Dalam mengembangkan suatu model apapun, tentu perlu diadakan suatu analisa yang dapat membuktikan bahwa model tersebut sudah mewakili keadaan sebenarnya. Demikian pula dengan model ini, dan ternyata setelah diadakan pengujian secara teoritis, model yang dikembangkan dapat disimpulkan sudah mewakili keadaan dari lapangan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waluyo
"Dalam kehidupan kita sehari-hari, air sangatlah penting bagi makhluk hidup tidak hanya bagi tumbuhan dan hewan tetapi juga yang terpenting bagi manusia.
Seringkali terjadi, air yang mengalir di suatu sungai suatu ketika meluap dan menggenangi sawah-sawah, pemukiman dan merusak semua yang ada baik bangunan-bangunan struktur ataupun juga tanaman-tanaman petani atau bahkan kadangkala sampai merenggut jiwa manusia. Air yang semula menjadi sahabat manusia bisa menjadi lawan yang sulit dihadapi. Semua itu sebenamya tidak terlepas dari perubahan alam yang diakibatkan oleh segala aktifitas manusia. Air sangatlah berguna untuk berbagai kepentingan hidup manusia, bisa untuk minum, mandi, mencuci, irigasi, sumber listrik dan sebagainya tetapi tidak selamanya air yang kita gunakan sehari-hari tersebut akan memiliki kualitas dan kuantitas yang sama sepanjang waktu bila dari sumber daya manusia yang ada tidak memiliki keinginan untuk memelihara air tersebut.
Berbagai aktifitas manusia senantiasa menimbulkan perubahan terhadap alam dan hal yang cukup besar pengaruhnya bagi sumber-sumber ketersediaan air adalah bila apa yang dilakukan manusia merubah dari ekosistem yang rnerupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) bagi sungai. DAS tersebut oleh manusia dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan antara lain sebagai lahan pemukiman, lahan persawahan dan lahan lain-lainnya.
Pemanfaatan lahan di suatu DAS untuk berbagai tata guna lahan tersebut tentunya juga akan mempengaruhi besarnya aliran yang terjadi di sungai dan pengaruh tersebut jelas berbeda untuk masing-masing tata guna lahan. Untuk itu telah ada sebuah alat bantu berupa model umum dari hubungan hujan aliran yang dapat memperkirakan berapa besar aliran yang akan teljadi di suatu sungai bila di dalam DASnya terdapat beberapa pemanfaatan tata guna lahan.
Namun model tersebut hanyalah dapat memperkirakan aliran yang terjadi dari suatu kesatuan unit DAS, sedangkan masalah yang nyata di lapangan Iebih kompleks dimana di dalam DAS itu sendiri terbagi menjadi sub-sub DAS dan ruas-ruas sungai. Modal tersebut tidak bisa kita pergunakan untuk memperkirakan berapa besarnya aliran yang juga akan terjadi bila aliran dari suatu bab DAS yang terdiri beberapa tata guna lahan mengalir melalui alur sungai.
Oleh karena itu maka model hubungan hujan aliran tersebut haruslah dikembangkan lagi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam rangka pemeliharaan maupun pengendalian aliran sungai. Model hubungan hujan aliran yang dikembangkan selanjutnya ini akan dapat memperhitungkan besarnya aliran dari setiap sub DAS yang terdiri dari berbagai pemanfaatan lahan dan juga dapat memperkirakan berapa besarnya aliran yang terjadi bila aliran yang dihasilkan tersebut mengalir melalui alur sungai sehingga kita dapat memanfaatkan model hubungan hujan aliran secara maksimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Harliawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Water resources development requires climatology data including rainfall. Rainfall as the main input to a catchment affects to the river flow at the catchment of interest. Therefore, rainfall analysis should be conducted carefully to get the most accurate results. Number of methods are widely used for calculating the mean areal rainfall. Choosing the most accurate method among the available method is needed in order to get the accurate catchment rainfall used as an input of rainfall-runoff model such as Rainrun model. In this paper, effect of catchment rainfall calculated using arithmatic and Polygon Thiessen on the accuracy of depenable-flow resulted from Rainrun model is presented. Gajahwong catchment at Papringan is selected for the study.
The results show that number of rainfall stasions and the method used for the analysis affect to the accuracy both catchment rainfall and dependent flow. Minimum rainfall station numbers used for analysis by using Polygon Thiessen method is 5 stations. It gives 2.5% deviation Q80% compared to the observed data. For the arithmatic method, the minimum number of stations is 6 stations. It yield 8.3% deviation of Q80% compared to the observed data."
MTUGM 30:4 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Kuspita
"Untuk mengetahui mekanisme penjalaran pencemar melalui lapisan-lapisan didalam timbunan sanitary landfill, dibuat model lisik di laboratorium dengan pengganti sampah adalah kain kelambu.
Dalam melakukan penelusuran terhadap penjalaran pencemar tadi, diperlukan profil distribusi kecepatan menurut ruang dan waktu. Model matematik yang selama ini ada dan digunakan adalah model matematik untuk media berpori. Selanjutnya dilakukan penelitian untuk meneliti lapisan kain kelambu untuk situasi tipikal pada lapisan didalam timbunan sanitary landfill apakah merupakan media berpori.
Untuk menyelidiki hal ini, maka dilakukan simulasi aliran air melalui lapisan media berpori seperti kelambu dan sampah. Situasi ini disimulasi oleh model matematik dengan:
1. Mengabaikan lapisan kain kelambu dan dianggap lapisan kain kelambu ini sekedar merupakan lapisan media berpori dengan nilai hydraulic conductivity (K) yang besar.
2. Mengakomodasi lapisan kain kelambu dalam model sebagai reservoir constan head.
Ternyata kondisi diatas dapat diabaikan dan model matematik dapat digunakan.
Pemodelan aliran air tanah untuk situasi tipikal pada lapisan limbah didalam timbunan sanitary landfill, dapat digantikan dengan lapisan kain kelambu dan dianggap sebagai lapisan media berpori."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kota Semarang selain sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah, kotanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, industri, perdagangan, transportasi, pendidikan, pariwisata, dan lingkungan serta permukiman, sehingga pemanfaatan air tanahnya selalu meningkat setiap tahun. Pada tahun 2004 volume air tanah yang diambil sebesar 6,3 x 10 pangkat 6 m3, dan tahun 2008 sebesar 9,6 x 10 pangkat 6 m3. Ada tiga sektor dalam pemanfaatan air tanah yaitu domestik, industri, serta hotel dan restoran. Kebutuhan air domestik melalui air tanah dangkal sebesar 80%, dan air tanah dalam sebesar 20% yang dilayani oleh PDAM Tirta Moedal dengan jangkauan layanan sebesar 56,1%. Sementara kebutuhan air untuk industri serta hotel dan restoran dengan memanfaatkan air tanah sebesar 90%. Kebutuhan air tanah dari tiga sektor tersebut pada tahun 2010 sebesar 13.53 x 10 pangkat 6 m3, dan tersedianya tinggal 5,26 x 10 pangkat 6 m3, dan pada tahun 2030 akan mengalami defisit air tanah. Untuk mengantisipasi defisit air tanah, dibuat 6 (enam) model konservasi pemanfaatan air tanah, yaitu (a) membatasi tingkat pertumbuhan hotel dari 2% menjadi 1% per tahun dan mengurangi konsumsi air tamu hotel dari 150 L/orang/hari menjadi 120 L/orang/hari, (b) membatasi penggunaan air untuk semua jenis industri yaitu sebesar 20%, (c) mengurangi konsumsi unit air domestik dengan membatasi pertumbuhan penduduk dari 1.67% per tahun diturunkan menjadi 1% per tahun dan mengurangi konsumsi air menjadi dari 150 L/orang/hari menjadi 120 L/orang/hari, (d) meningkatkan kapasitas produksi PDAM yaitu dengan meningkatkan pelayanan kepada penduduk dari 56.1% menjadi 70% dan pengambilan air tanah dibatasi sampai 15%, (e) kombinasi dari model/skenario a, b, c, dan d, serta (f) moratorium pemanfaatan air tanah."
JMSTUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Samsuhadi
"Air tanah Jakarta adalah tumpuan harapan warga Jakarta dalam pemenuhan kebutuhan air bersihnya. Sistem penyediaan air bersih yang ada tidak mampu menjangkau semua warga, sehingga opsi yang diharapkan adalah memanfaatkan air tanah. Cara pandang yang menganggap bahwa air 'tanah adalah sumber yang tidak terbatas, membenarkan ekstraksi air tanah tanpa terkendali. Akibatnya, beban yang ditanggung oleh air tanah sangat berat, ekstraksi air tanah sudah melebihi batas amannya (safe yield).
Dari segi neraca air tanah, pada tahun 2002 akuifer basin Jakarta diperkirakan menerima resapan air hujan kurang lebih 1230 - 1590 juta m3/tahun, sedangkan konsumsi air tanah pada tahun yang sama diperkirakan sebesar kurang lebih 1027 juta m3/tahun. Konsumsi air tanah ini akan meningkat sejalan dengan waktu akan tetapi area resapan akan menurun karena pemanfaatan Iahan meningkat.
Secara hidrogeologis akuifer air tanah Jakarta memperlihatkan bahwa angka kelaluannya sangat kecil, Sehingga aliran air tanah dari daerah imbuhan di selatan Jakarta sangat Iambat. Karena jauhnya jarak antara daerah pengisian dengan kawasan kota, maka terjadi kerucut depresi yang sangat dalam. lnsiden turunnya muka tanah juga berlangsung di sekitar area depresi kerucut.
Untuk pengentasan masalah tersebut, pemanfaatan air tanah dalam harus dilarang. Sebagai kompensasi larangan ini, sistem penyediaan air bersih yang berbasiskan air permukaan secara mutlak harus diupayakan. Untuk mengembalikan depresi kerucut di kawasan kota, direkomendasikan untuk memasukkan air kedalam tanah secara mekanik yang dimaksudkan untuk menaikkan muka air tanah, sehingga diharapkan penurunan muka tanah dapat ditahan dan intrusi air Iaut dapat dicegah.

The Jakarta groundwater is one of the water resources in which people rely on it in great deal. With the limitation of the Water Supply Company to serve its user, groundwater becomes very valuable and dependable resource. The mislead of preseption toward groundwater makes it has been exploited very heavily. The magnitude of extraction reaches out above it?s save yield.
In the year of 2002 about 1230 to 1590 millions cubic meters water were accumulated from precipitation. Approximately of 1027 million cubic meters each year about to be consumed by the people of Jakarta. The groundwater consumption tend to increase while the land capability to absorb groundwater decreasing as the land development expanding.
Hidrologically the hydraulic conductivity of the Jakarta groundwater aquifer system is very low, so that the groundwater flowrate from the south region of Jakarta basin is also low. With the magnitude of extractions very havily, the cone of depression incident has been occurring in the north Jakarta region. Along with this incident, a land subsidence was also occurring in the neighboring area.
To overcome these problems, the assessment of the artificial recharge to the Jakarta aquifer particularly at the critical locations has been done. Schemes of the artificial recharges were simulated. Locations and magnitudes of these schemes were recommended to prevent further depression and saltwater intrusions.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
D687
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismu Prihanto
"ABSTRAK
Masalah biodegradasi pencemaran air tanah dapat dimodelkan oleh suatu persamaan diferensial parsial (PDP). Penggunaan metode garis dalam penyelesaian PDP tersebut, melibatkan sistem persamaan diferensial biasa (PDB) yang umumnya bersifat kaku dan berdimensi besar. Sistem PDB tersebut diselesaikan dengan menggunakan paket VODPK. Selama proses integrasi digunakan mekanisme pengkisian adaftif.
Meskipun dewasa ini perkembangan komputer telah menghadirkan komputer yang cepat dan berkapasitas besar namun dirasa masih kurang memadai. Sehingga salah satu alternatif untuk menyelesaikan suatu masalah dengan ukuran data yang besar adalah dengan menggunakan metode paralel. Paralelisasi paket VODPK yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membagi data (dekomposisi domain). Dengan memperhatikan jumlah komunikasi yang akan terjadi, kompleksitas, dan waktu komputasi yang dibutuhkan pada setiap bagian program, serta kemungkinan timbulnya waktu tunggu, maka paket VODPK ini diparalelkan secara total. Model pemrograman yang digunakan adalah model SPMD.
Namun hasil komputasi yang diperoleh sangat kurang memuaskan, artinya speedup dan efisiensi yang didapatkan sangat kurang memadai, bahkan semakin banyak prosesor yang digunakan semakin kecil speedup dan efisiensinya."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>