Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andre Permana
"Salah satu bagian dan perencanaan struktur sebuah gedung adalah perencanaan struktur pondasi. Pada kondisi tanah di Indonesia umumnya digunakan jenis pondasi tiang yang jenis tiangnya tentu disesuaikan dengan keadaan tanah dan kebutuhan yang ada. Dan seringkali kita temui gedung-gedung yang menggunakan tiang pancang sebagai jenis pondasi yang digunakan dalam perencanaan struktumya, selain bore pile, maupun franki pile. Penggunaan yang semakin meluas dan pondasi tiang pancang, menggugah penulis untuk turut membantu perencanaan/pendesainan pondasi tiang pancang tersebut. Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan suatu programasi atau pembuatan program perencanaan pile cap tiang pancang yang kemudian dianalisa melalui pembuatan sebuah grafik. Grafik tersebut dibentuk antara sumbu gaya dalam berupa momen dan sumbu gaya dalam berupa gaya aksial kolom untuk setiap jenis jumlah tiang dalam pile cap dan dalam hal hi menggunakan tiang pancang bundar. Dan diharapkan grafik tersebut bisa berfungsi seperti diagram interaksi untuk kolom walaupun untuk satu kondisi data saja. Sedangkan untuk kondisi data yang berbeda maka harus dilakukan pembuatan grafik baru yang menggunakan proses iterasi. Dalam program perencanaan pile cap untuk tiang pancang ini digunakan beberapa asumsi dan pembatasan yaitu jarak antar tiang 2,5D, tebal rencana pile cap minimum 50 cm, dan jumlah tiang yang digunakan ialah dari 4 buah (2x2) sampai 36 buah (6x6) dengan selisih jumlah tiang pancang pada sisi panjang terhadap sisi lebar tidak lebih dari 2. Adapun perencanaan pile cap yang dipakai dalam pembuatan program menggunakan standar yang beriaku di Indonesia yaitu SK SNI-T-15-1991-03. Sedangkan bahasa program yang digunakan adalah Microsoft Excel/visual Basic yang penggunaannya tuas, relatif mudah untuk dipelajari, dan tampilannya cukup baik. Jadi diharapkan perencana yang ingin mendesain pile cap tidak perlu menghitung secara manual dan menaksir tebal rencana untuk dicek terhadap geser pons karena dengan program ini tebal rencana yang digunakan sudah dicek terhadap geser pons, pengecekan juga perhitungan sudah dilakukan oleh komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Samuel R.B.
"Pengujian fondasi tiang dengan metode Pile Driving Analyzer (PDA) telah digunakan secara luas dan diakui American Society for Testing and Materials dengan ASTM Standard D4945-89 sebagai alternatif lain pengujian untuk mendapatkan daya dukung fondasi tiang selain pengujian dengan metode statik.
Pengujian dengan PDA mempunyai kelebihan dapat dilakukan selain pada saat tiang selesai dipancang juga dapat dilakukan pada saat pemancangan (during driving) untuk tiang pancang. Dengan PDA, dapat diketahui daya dukung selama pemancangan, juga dapat dievaluasi pekerjaan pemancangan (energi pemancangan, efisiensi pemancangan, dan lain-lain) dan bagaimana perilaku tiang pancang selama pemancangan (apakah terjadi kerusakan, berapa gaya-gaya yang bekerja dalam tiang, dan lain-lain)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggi Enggana Putra
"Beton pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton dengan komponen komponen penyusun yang dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat khusus, salah satu produk yang precast yang dibahas dalam penelitian ini adalah produk precast spun pile. Keberlangsungan industri precast concrete atau beton pracetak sangat bergantung kapasitas produksi beton pracetak. Kapasitas produksi adalah hasil ideal yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi dalam satuan waktu tertentu. Namun dalam pelaksanaan produksi, seringkali ditemukan permasalahan yang menyebabkan hasil yang jauh dari kapasitas pabrik sehingga keterlambatan produksi terjadi. Keterlambatan penyelesaian produksi tentunya akan berdampak kepada sejumlah hal, baik dari sisi pembiayaan dan kinerja perusahaan, bahkan dapat menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung. Penelitian ini dibuat untuk menentukan strategi tindakan untuk menunjang kinerja produksi spun pile. Proses penelitian diawali dengan mengidentifikasi aktifitas produksi, risiko-risiko tinggi penyebab keterlambatan penyelesaian produksi, sehingga nantinya dapat dilanjutkan pada proses pengembangan pedoman produksi untuk Perbaikan Kinerja Produksi Tiang Pancang Bulat (Spun Pile) Pada Perusahaan X.

The precast concrete industry, including products like precast spun piles, relies heavily on its production capacity. Production capacity is the ideal output expected in a specific unit of time. However, various issues often lead to production results that fall far short of the factory's capacity, causing production delays. These delays can have significant implications, affecting financing, company performance, and even causing direct project delays.This research aims to determine action strategies to support the performance of spun pile production. The research process begins with identifying production activities and high-risk factors causing delays in production completion. Subsequently, this will lead to the development of production guidelines for Improving the Production Performance of Spun Piles at Company X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rekha Kartika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50672
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christman
"Low strain Pile Integrity Testing (PIT) adalah suatu alat yang digunakan untuk menentukan integritas tiang pancang atau tiang bor. Metode ini lebih praktis dalam menentukan cacat pada tiang dibandingkan metode pengujian yang lain. Dari deskripsi diatas, maka penulis telah melakukan pengujian Non-Destructive Evaluation (NDE) menggunakan alat Pile Integrity Tester (PIT) untuk menentukan kedalaman pondasi tiang secara individual. Hasil yang didapat oleh penulis adalah bahwa alat PIT tersebut dapat diaplikasikan pada konstruksi grup tiang dengan pile cap, hanya data yang dihasilkan terbatas dikarenakan adanya pengaruh tebal pile cap yang cukup besar.

Low strain pile integrity testing (PIT) is a valuable tool to locate major defects in drilled shafts or concrete piles. This method is more efficient than others to detecting defective piles. From the description above, we performed Non-Destructive Evaluation (NDE) with Pile Integrity Tester (PIT) on pile groups (inaccessible pile head condition) to examine the depth of each piles individually. The results from this test is that the PIT can be applied to a pile group with pile cap, but the resulting data is limited because of the effect of pile cap thickness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50659
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fardan Fikriansyah
"Metode  kerja  untuk  memancang  tiang  pancang  baru  pada  bangunan  eksisting 
dengan  kondisi  adanya  tiang  pancang  eksisting  sering  kali  dilakukan  untuk 
mempercepat periode konstruksi. Distribusi beban dan perpindahan tiang pancang 
baru perlu diselidiki lebih lanjut akibat efek dari adanya tiang pancang eksisting. 
Metode transfer beban lateral (p-y curve) digunakan untuk menganalisis beban dan 
perpindahan  tiang  pancang  menggunakan  analisis  elemen  hingga  tiga  dimensi. 
Tiang pancang baru dan eksisting yang digunakan adalah spun pile berdiameter 0.6 
meter dengan ketebalan 0.1 meter, kedalaman tiang 17 meter dan jarak antar tiang 
pancang baru dan eksisting adalah 1 meter. Besar beban horizontal yang diberikan 
sebesar  150  kN  pada  kepala  tiang  yang  berada  1  meter  di  atas  muka  tanah. 
Penelitian ini dilakukan pada jenis tanah lempung dengan model konstitutif Mohr 
Coulomb  dan  Modified  Cam  Clay.  Hasil  analisis  elemen  hingga  tiga  dimensi 
menunjukkan  bahwa  tahanan  lateral  tanah  tiang  pancang  baru  meningkat  pada 
kepala  tiang  hingga  kedalaman  tanah  di  sekitar  permukaan  akibat  adanya  tiang 
pancang eksisting. 

The method of driving new piles in existing buildings using existing piles is often 
used to speed up the construction period. The load distribution and displacement of 
the new pile need to be investigated further because of the influence of the existing 
pile. The lateral load displacement method (p-y curve) is used to analyze the load 
and displacement of the pile using three-dimensional finite element analysis. The 
new and existing piles used are piles with a diameter of 0.6 meters, a thickness of 
0.1 meters, a pile depth of 17 meters, and the distance between the new piles and 
the existing piles is 1 meter. The horizontal load applied is 150 kN on the pile head 
which is 1 meter above the ground surface. This research was carried out on clay 
with the Mohr Coulomb dan Modified Cam Clay constitutive model. The results of 
three-dimensional finite element analysis show that the soil lateral resistance of the 
new pile increases at the pile head to the depth of the soil around the surface due to 
the presence of the existing pile. 
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haries Yolanda
"Dari sekian banyak gedung yang telah dibangun, tentunya ada beberapa gedung yang tidak diketahui desain kondisi eksisting pondasinya baik dilihat dari jenis, kedalaman maupun dimensinya. Untuk dapat menentukan karakteristikkarakteristik dari pondasi yang belum diketahui kondisi eksistingnya tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal yang belum diketahui untuk mempermudah dalam melakukan analisa.
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menetapkan kasus yang akan dianalisa yaitu kasus dimana penulis telah menentukan jenis dari pondasinya yaitu tiang tunggal dengan pile cap menggunakan material beton, tetapi tidak diketahui dimensi maupun kedalaman dari pondasi tersebut. Penentuan dimensi ataupun kedalaman kondisi eksisting tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan low strain dynamic testing. Secara konsep, pengujian maupun interpretasinya tergolong sederhana dimana pengujian ini, pada dasarnya, identik dengan pengujian pemantulan gelombang. Dalam melakukan analisa tersebut, penulis dibantu dengan menggunakan salah satu software geoteknik yaitu PLAXIS v8. Output yang didapat berupa grafik time domain maupun frequency domain.

From many buildings which have been built, there are several buildings have 'unknown' designs of existing condition of the deep foundation i.e. type, length and/or other dimensions. Determining characteristics of deep foundation which have 'unknown' designs of existing condition can be done with considering unknown things to easy for analyzing.
In this paper, author decides cases which will be analyzed where cases which author has determined type of foundation i.e. drilled shaft with pile cap, but do not know deep foundation dimensions and lengths. Determining dimensions and lengths of the existing deep foundations can be done with using 'low strain dynamic testing'. The testing and/or interpretation can be simple to do because this evaluation identical with wave reflection evaluations. Analyzing wave reflection, author uses one of Geotechnical Software i.e. PLAXIS Version 8. Outputs which are obtained from PLAXIS v8 that is graphics of time and frequency domain.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Immanuel
"Pertumbuhan proyek di berbagai provinsi di Indonesia ditandai dengan meningkatnya nilai kosntruksi setiap tahunnya. Seiring dengan pertumbuhan konstruksi yang pesat, biaya konstruksi juga ikut terus meningkat. Hal ini tentunya akan membuat persaingan antar pelaku dunia kosntruksi di Indonesia semakin ketat sehingga mendorong konstruktor untuk melakukan optimasi terhadap biaya dan kualitas proyek yang dihasilkan. Optimasi dilakukan untuk memperoleh hasil terbaik dari kondisi yang diberikan sebagai suatu batasan atau masalah. Pada bidang kosntruksi,terutama pekerjaan pondasi dimana memiliki banyak variabel ketidakpastiaan (uncertainty) yang tinggi, optimasi sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dari kondisi yang telah ditentukan. Dalam mendesain pondasi, terdapat tiga persyaratan dasar yang harus dipenuhi yaitu ultimate limit state (ULS), serviceability limit state (SLS), dan ekonomis. Dimana pada pengaplikasiannya hanya berfokus terhadap aspek ULS dan SLS, sedangkan aspek ekonomis ditinjau setelahnya. Sehingga diperlukan adanya proses optimasi khususnya dalam mendasi pondasi tiang pancang, sehingga didapatkan desain pondasi tiang pancang yang memiliki biaya konstruksi minimum namun tetap memenuhi persyaratan dasar.

The growth of industrial construction in every province Indonesia is marked by the enhancement of total construction cost every year. Along with the rapid growth of construction, construction cost has also been increasing. The matters will make competition between constructor increasingly stringent, so it will certainly encourage the perpretators in construction sector to optimize the cost and quality of the project produced. Optimiziation is performed to obtain the best result from given conditios as a limitation or a probelem.In construction sector, especially foundation work where there are many high uncertainty variables, optimization is needed to get the best results for predetermined conditions. In geotechnical foundation, there are three basic requirements that should be addresss, which is Ultimate Limit State (ULS), Serviceability Limit State (SLS), and economics. Where are the application approach focuses on  ULS and SLS optimization, while the economics aspect are evaluated afterwards. There is a need for an optimization process, especially in designing pile foundations, so that the pile foundation design can be obtained in which has the the minimum construction cost but still meets the basic requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardjono
Surabaya: Sinar Wijaya, 1988
624.115 SAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yafhet Titus
"ABSTRAK
Pondasi tiang dalam pada umumnya digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat banyak. Ada beberapa jenis pondasi tiang dalam yang umum dikenal yaitu pondasi tiang pancang, pondasi tiang bor dan Iain-lain. Tentunya jenis-jenis pondasi tersebut mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, sehingga kita dapat memilih jenis pondasi apa yang cocok untuk bangunan dan kondisi lapangan yang ada.
Dengan mengetahui besarnya beban yang bekerja, maka dapat ditentukan pula jumlah tiang yang akan digunakan. Makin besar beban yang bekerja, maka makin banyak pula jumlah tiang yang digunakan. Penggunaan tiang yang terlalu banyak, kadangkala tidak menghasilkan kekuatan maksimum yang diharapkan bahkan sebaliknya dapat menimbulkan kerugian. Tanah-tanah yang berada diantara tiang akan mendapat perlemahan akibat adanya desakan diantara tiang-tiang tersebut.
Hal ini terjadi kalau jarak antara tiang terlalu dekat. Beberapa literatur-
literatur telah mencantumkan peraturan-peraturan tentang syarat-syarat minimum jarak antara tiang.
Beberapa percobaan telah dilakukan untuk mencari hubungan jarak antar tiang terhadap efisiensi, namun pada pembahasan ini rumus efisiensi menurut Converse-Labarre akan ditinjau kembali untuk mengetahui sampai sejauh mana efektivitasnya terhadap jumlah baris dan jumlah tiang pada tiap-tiap baris. Dengan memberikan jumlah baris dan jumlah tiang pada tiap-tiap baris yang berbeda-beda untuk nilai efisiensi yang tetap akan didapatkan nilai-nilai hubungan diameter dan jarak tiang kemudian dibuatkan suatu grafik. Selain meninjau rumus Converse-Labarre juga dicari hubungan pembebanan dan jumlah tiang dengan mernberikan beban dan diameter tiang yang berbeda-beda. Dari data diatas dapat pula dicari hubungan antara panjang tiang dan diameternya terhadap jumlah tiang. Hasil-hasil yang diperoleh dibuatkan grafiknya.
Program yang dipakai untuk tujuan ini menggunakan bahasa Visual BASIC.

"
1996
S35556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>