Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101406 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oman
"Pejalan kaki merupakan bagian dari unsur lalu lintas yang rentan terhadap kecelakaan (vulneareable road user), dengan demikian harus memperoleh hak dan perlakuan yang sama dengan arus lalu lintas kendaraan bermotor. Pejalan kaki dapat melakukan aktivitasnya pada sisi sepanjang jalan atau melintasi lajur kendaraan bermotor. Pada lokasi yang digunakan untuk menyeberangi Jalan, penyeberangan sebidang lebih disukai daripada melalui jembatan penyeberangan. Oleh karena itu penyediaan fasilitas penyeberangan yang akomodatif terhadap tuntutan keamanan dan keselematan pejalan kaki sangatlah signifikan. Studi dilakukan pada segmen Jalan Margonda dimana terdapat banyak mobilisasi pejalan kaki dalam melakukan aktivitasnya. Dari pengumpulan data, pengolahan data, dan dilakukan analisa untuk mengetahui proporsi volume dan perbandingan waktu penyeberangan at grade dan over grade . Hasil yang diperoleh dapat dijadikan saran untuk meningkatkan pengembangan fasilitas penyeberangan pada lokasi setempat, maupun pada lokasi lain yang sejenis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhohirul Fauzi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Tanan
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2012
JJJ 29:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Djafarullah
"Pejalan kaki merupakan salah satu unsur lalu lintas yang perlu mendapat perhatian khusus dalam perencanaan transportasi. Pejalan kaki dapat melakukan aktivitasnya pada sisi luar sepanjang jalan yakni pada trotoar dan dapat pula berjalan melintasi jalan (menyeberang). Pada saat melakukan kegiatan menyeberang jalan, pejalan kaki sangat rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu perlu disediakan fasilitas penyeberangan yang akomodatif terhadap tuntutan keamanan dan keselamatan pejalan kaki. Studi dilakukan di sekitar jembatan penyeberangan UI dimana jembatan penyeberangan ini melintasi jalan raya dan jalan kereta api.
Pada kasus ini ketinggian jembatan yang ada lebih tinggi dari ketinggian jembatan pada umumnya dikarenakan perbedaan kontur antara sisi jalan dan kereta api yang melintas di bawah jembatan, selain itu desain jembatan tidak lazim karena terdapat tangga di bagian tengah jembatan di atas rel kereta api.
Dari pengumpulan data yang diperlukan, pengolahan data, serta analisa diketahui bahwa meskipun tingkat pelayanan ( level of service ) jembatan ini sangat baik, tetapi desain tangga yang kurang baik dan kondisi ketinggian jembatan menjadikan melewati jembatan penyeberangan ini lebih melelahkan dibandingkan jembatan penyeberangan pada umumnya. Selain itu dengan ketinggian yang ada, ditambah kereta api yang melintas di bawahnya membuat sebagian penyeberang merasa was-was (takut) ketika menggunakan jembatan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Meirina Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pejalan kaki, menganalisis kelayakan fasilitas pejalan kaki, dan menganalisis efektifitas pemanfaatan jembatan penyeberangan. Lokasi studi berada di ruas Jalan Raya Lenteng Agung arah Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, penggunaan perangkat kamera untuk menentukan jumlah pejalan kaki dan kecepatan. Kedua, dengan kuesioner untuk mengetahui alasan penggunaan fasilitas dan saran.
Hasil perhitungan menghasilkan Level Of Service (LOS) dari semua ruas di daerah studi berkisar antara LOS A sampai C, dimana LOS C adalah LOS untuk fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Adapun efektifitas penggunaan JPO ditunjukkan dalam bentuk persentase jumlah pengguna JPO terhadap jumlah total penyeberang, yaitu sebesar 50.26%.
Hasil analisis alasan penggunaan JPO dengan kuesioner menunjukkan keselamatan merupakan alasan utama pejalan kaki menggunakan JPO dan alasan kelelahan bagi pejalan kaki yang tidak menggunakan JPO. Selain itu, penerangan dan perbaikan trotoar adalah hal utama yang dibutuhkan untuk fasilitas pejalan kaki.
Berdasarkan kajian ini, perlu adanya evaluasi lebih lanjut tentang spesifikasi teknis fasilitas pejalan kaki yang ada saat ini dan perlu adanya kajian tentang penyeberang bawah tanah atau tambahan fasilitas untuk penyeberang lansia atau cacat tubuh.

Pedestrians are frequently blamed as one of the sources of traffic jam.The aims of this study are to examine the characteristics of pedestrians, to analyze the feasibility of pedestrian facilities, and to analyze the effectiveness of the utilization of the pedestrian bridge at a certain congested location. It is located on Jalan Lenteng Agung - north direction. Data collections were done in two ways. First, recorded by using camera to determine the number of pedestrians and speed. Second, the questionnaire to determine the reason of using facilities and suggestions.
The analysis shows that Level of Service (LOS) of all the segments are ranged from LOS A to LOS C, where LOS C for pedestrian bridge. The effectiveness of the use of the pedestrian bridge which is represented by the ratio of pedestrian bridge users to total number of crossing people is 50.26%.
The results of the questionnaire analysis indicate that safety is the main reason for pedestrian use the pedestrian bridge and exhausting is the reason for pedestrians who do not use the pedestrian bridge.
From this study it is suggested that it is necessary to provide more lighting and to repair the sidewalk, and it is needed further evaluation on the technical specification of pedestrian facilities that was created by Dirjen Bina Marga in 1990 and further study on the underground pedestrian facility or additional facilities for elderly and disable pedestrian.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Meirina Sari
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pejalan kaki, menganalisis kelayakan fasilitas pejalan kaki, dan menganalisis efektifitas pemanfaatan jembatan penyeberangan. Lokasi studi berada di ruas Jalan Raya Lenteng Agung arah Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, penggunaan perangkat kamera untuk menentukan jumlah pejalan kaki dan kecepatan. Kedua, dengan kuesioner untuk mengetahui alasan penggunaan fasilitas dan saran. Hasil perhitungan menghasilkan Level Of Service (LOS) dari semua ruas di daerah studi berkisar antara LOS A sampai C, dimana LOS C adalah LOS untuk fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Adapun efektifitas penggunaan JPO ditunjukkan dalam bentuk persentase jumlah pengguna JPO terhadap jumlah total penyeberang, yaitu sebesar 50.26%. Hasil analisis alasan penggunaan JPO dengan kuesioner menunjukkan keselamatan merupakan alasan utama pejalan kaki menggunakan JPO dan alasan kelelahan bagi pejalan kaki yang tidak menggunakan JPO. Selain itu, penerangan dan perbaikan trotoar adalah hal utama yang dibutuhkan untuk fasilitas pejalan kaki. Berdasarkan kajian ini, perlu adanya evaluasi lebih lanjut tentang spesifikasi teknis fasilitas pejalan kaki yang ada saat ini dan perlu adanya kajian tentang penyeberang bawah tanah atau tambahan fasilitas untuk penyeberang lansia atau cacat tubuh.
Kata kunci : pejalan kaki, tingkat pelayanan.;The aims of this study are to examine the characteristics of pedestrians, to analyze the feasibility of pedestrian facilities, and to analyze the effectiveness of the utilization of the pedestrian bridge. Data collections were done in two ways. First, recorded by using camera to determine the number of pedestrians and speed. Second, the questionnaire to determine the reason of using facilities and suggestions. The result of the calculation produces Level of Service (LOS) of all the segments are LOS A to C where LOS C for pedestrian bridge. The effectiveness of the use of the pedestrian bridge which is representated by the ratio of pedestrian bridge users to total number of people crossing is 50.26%. The results of the questionnaire analysis indicate that safety is the main reason for pedestrian use of pedestrian bridge and pedestrian exhausting is the reason for pedestrians who do not use the pedestrian bridge. Some advices can be given in, The aims of this study are to examine the characteristics of pedestrians, to analyze the feasibility of pedestrian facilities, and to analyze the effectiveness of the utilization of the pedestrian bridge. Data collections were done in two ways. First, recorded by using camera to determine the number of pedestrians and speed. Second, the questionnaire to determine the reason of using facilities and suggestions. The result of the calculation produces Level of Service (LOS) of all the segments are LOS A to C where LOS C for pedestrian bridge. The effectiveness of the use of the pedestrian bridge which is representated by the ratio of pedestrian bridge users to total number of people crossing is 50.26%. The results of the questionnaire analysis indicate that safety is the main reason for pedestrian use of pedestrian bridge and pedestrian exhausting is the reason for pedestrians who do not use the pedestrian bridge. Some advices can be given in]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Farret
"ABSTRAK
Pejalan kaki merupakan salah satu cara berlalu lintas dalam sistem transportasi, dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Karakteristik Pejalan Kaki adalah salah satu faktor utama dalam perancangan, perencanaan maupun pengoperasian dari fasilitas-fasilitas transportasi. Karakteristik dari aliran lalu lintas dapat dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu makroskopik (macroskopic level) dan mikroskopik (microskopic level).
Pada penelitian ini untuk menganalisis perilaku pejalan kaki yang akan menyeberang akan digunakan analisis mikroskopik. Peninjauan secara mikroskopik diambil dikarenakan untuk melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu. Dengan melakukan penelitian secara mikroskopik maka dapat diketahui karakteristik, perilaku, dan pola pergerakan pejalan kaki secara individu. Penelitian secara mikroskopik ini juga dapat melihat perjalanan pejalan kaki secara individu dalam posisi dan waktu, dimana variabel yang digunakan adalah N (nomor pejalan kaki), T (waktu), X dan Y (Koordinat lokasi). Lokasi pengamatan penelitian ini berada pada Jalan Raya Margonda Depok, tepatnya berada diantara Depok Town Square dan Margo City, pemilihan lokasi tersebut dikarenakan terdapat 2 mall besar yang saling berhadapan, dan area sekitar adalah area commercial sehingga arus perjalanan akan besar pada lokasi tersebut.
Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan, maka diperoleh bahwa kecepatan rata-rata pada lokasi tersebut untuk waktu tidak puncak adalah 0.84 meter/detik dan untuk waktu puncak adalah 0.92 meter/detik. Jenis fasilitas penyeberangan yang seharusnya tersedia pada koridor tersebut adalah jembatan penyeberangan. Dari analisa juga diperoleh jarak aman yang diperlukan pejalan kaki dalam menyeberang yaitu untuk waktu tidak puncak adalah 33.11 meter dan untuk waktu puncak adalah 13.12 meter.

ABSTRACT
Pedestrian is one way of elapsing to pass by quickly in transportation system, and very dominant in urban area or location owning high request with short period. Characteristic Pedestrian is one of the primary factor in scheme, operation and also planning from transportation facility. Characteristic from traffic stream can be divided into 2 (two) categorize that is macroscopic (macroskopic level) and is microscopic (microskopic level)
In this research to analyse pedestrian behavior will be used by microscopic analysis. Microscopic is taken because of to see journey behavior that happened in each individual. By using microscopic can know by characteristic, behavioral, and pattern movement of pedestrian individually. Research microscopicly this also can see pedestrian journey individually in time and position, where used variable is N (pedestrian number), T (time), Y and X ( Coordinate Location). Location of this research reside at Margonda Raya Street, Depok, precisely reside in among Depok Town Square and Margo City, that location selected because of there are 2 big mall which each other looking out on, and the area is commercial area so that journey current will be big at that location.
Pursuant to analysis which have been executed, hence obtainend that average speed at that location for off peak hour is 0.84 metre / second and for peak hour is 0.92 metre / second. Facility crossing type which ought to be available at that corridor brigde. From analysis also obtained save distance which needed by pedestrian in defecting for off peak hour is 33.11 metre and for peak houris 13.12 metre."
2006
S35763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Asyraf
"Berjalan kaki merupakan moda transportasi yang paling mendasar dan dapat dilakukan oleh semua orang. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas untuk menunjang para pejalan kaki dalam melaksanakan aktifitas mereka, terutama bagi penyeberang jalan. Agar para pejalan kaki dapat menyeberang secara aman, perlu disediakan fasilitas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik penyeberang jalan di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Indonesia. Karakteristik tersebut dapat dijadikan referensi dalam merancang fasilitas penyeberangan di masa mendatang.
Variabel-variabel pejalan kaki yang dianalisis diantaranya adalah, kecepatan menyeberang, jenis kelamin, tingkat kepatuhan dan usia. Selain itu, karakteristik pengemudi dan kondisi fasilitas juga dianalisis untuk mendapatkan perbedaan yang mendetil antara penyeberangan pelican fixed time (lampu penyeberangan waktu tetap) dan push button (lampu penyeberangan tombol).
Berdasarkan data yang didapat, laki-laki menyeberang lebih cepat dibandingkan perempuan. Selain itu, perempuan cenderung lebih mematuhi peraturan dibandingkan laki-laki. Penyeberangan pelican push button lebih direkomendasikan untuk arus dan kecepatan lalu lintas lebih tinggi bila dibandingkan oleh penyeberangan pelican fixed time.

Walking is the most basic mode of transportation and can be done by everyone. Therefore, it is necessary to build facilities to support pedestrians in carrying out their activities, especially to cross the road. So that pedestrians can cross safely, the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions.
The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian at Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Indonesia. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future.
The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed, gender, age, and obedience. In addition, the characteristics of the driver and the condition of the facilities were also analyzed to obtain detailed differences between fixed-time pelican crossing and push button.
Based on the data obtained, the male to cross more quickly than women. In addition, women are more likely than male to obey the regulations. Push button pelican crossing is recommended for higher traffic flows and speeds than fixed by the pelican crossing time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Elia Purwanto
"Pejalan kaki adalah salah satu bagian dari sistem transportasi yang keberadaan serta kepentingannya tidak dapat diabaikan, khususnya di dalam proses perencanaan sistem transportasi. Fasilitas penyeberangan pada persimpangan yang tidak dilengkapi dengan sinyal lalu lintas adalah area yang memiliki risiko tinggi bagi para pejalan kaki. Skripsi ini membahas mengenai gap yang dapat diterima oleh pejalan kaki saat mereka akan melakukan penyeberangan jalan dengan menganalisis pergerakan kendaraan di dalam arus lalu lintas. Pengambilan data dilakukan dengan perekaman video dan pengamatan langsung pada persimpangan. Penulis mempelajari dan menggunakan beberapa metode yang telah digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya: metode Raff, metode Greenshield, metode Harder, dan metode Wu. Penulis menganalisis dan membandingkan hasil dari masing-masing metode tersebut untuk menentukan metode manakah yang paling sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai dari gap kritis beserta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

Pedestrian is one part of transportation system that its existence and importance should not be ignored in the transportation system planning process. Crossing facility at intersection which not equipped with traffic signal are high risk area for pedestrians. This paper discuss about gap that can be received by pedestrians when they will cross the road by analyzing the movement of vehicles in the traffic flow. Data are taken by video recording and direct observation on the intersection. The authors study and use several methods that have been used in previous literatures Raff's method, Greenshield, Harder's method, and Wu's method. The authors analyze and compare the results of those method to find which one is the most appropriate to the actual condition. The results show the value of critical gap along with factors that affect it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Rio Wanda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>