Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Lintasan Tegangan (Stres Path) merupakan suatu melode dalam menganalisa
kekualan tanah melalui pemodelan parubahan tegangan yang terjadi di masa lalu,
sekarang dan masa yang akan datang. Lintasan Tegangan mewakilkan secara grafik
perubahan dari satu set kondisi tegangan kelainnyayang digambarkan melalui garis
yang menghubungkan titik-titik pada graik antara p’ (tegangan isotropis) dan q
(tegangan deviator) dari hasil uji kekuatan tegangan aksial tanah terkekang yang
mencapai tegangan aksial maksimum.
Lintasan Tegangan memberikan penjelasan ulang dan hubungan antara
komponen tegangan pada perubahan titik-titik yang diberikan. Penggunaan Iintasan
tegangan memberikan pola-pola yang mudah dikenali dalam mengidentifikasikan
mekanisme tingkah laku tanah dan metode Iintasan tegangan juga menyediakan
seleksi dan spesinkasi tegangan yang akan diaplikasikan pada sampel dalam
pengujiampengujian untuk maksud-maksud tertentu. Dengan menggunakan metode
analisa Iintasan tagangan ini maka akan didapat parameter-parameter kekuatan tanah,
yaitu ; Μ, Γ, λ dan κ yang dibutuhkan untuk analisa geoteknis tanah.
Pada metode ini terdapat 3 metode pengujian, yaitu :
1. Tak Terkonsolidasi Tak Terdrainasi (Unconsolidared Undrainedf U U)
2. Terkonsolidasi Tak Terdrainasi (Consolidated Undrained I CU)
3. Terkonsolidasi Terdrainasi (Consofidated Drained I CD)
Sedangkan pada penelitian kali ini kondisi yang digunakan adalan kondisi CD
(terkonsolidasi terdrainasi), dimana tanah dikonsolidasikan secara normal kemudian
diberikan tegangan aksial yang bertambah dan tegangan isotropis tetap. Pemberian
tegangan aksial dengan penurunan yang sangat Iambat agar tegangan pori tetap dan
air dan sampel dibiarkan mangalir keluar.
Contoh tanah yang digunakan dalam penelitian ini berupa tanah gambut yang
berasal dari Riau. Tanah gambut (Pear) adalah sejenis tanah yang merupakan
campuran fragman-fragmen material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
telah membusuk, mengalami perubahan secara kimiawi dan menjadi fosil.
Secjara umum tanah gambut adalah suatu janis tanah yang memiliki daya
dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi sehingga tanah gambut sangat
buruk apabila dijadikan sebagai pendukung suatu konstruksi bangunan sipil, misalnya ;
untuk pondasi, jalan dan sebaginya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanah air kita yang kaya akan sumber daya alam ini, belum semuanya dapat kita olah dan manfaatkan dengan optimum. Tentunya kita sebagai warga negara yang hidup dan tinggal di tanah air ini hendaknya dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin. Salah satu sumber daya yang hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat adalah tanah gambut. Tanah gambut di Indonesia banyak kita jumpai di daerah pantai Timur Sumatera, Selatan Kalimantan, dan daerah Irian. Contoh tanah yang digunakan pada tugas akhir ini adalah di daerah Riau yaitu di Desa Tampan dan Duri. Hal ini dihubungkan dengan adanya pengembangan wilayah kota Pakanbaru menjadi daerah pemukiman dan industri. Tanah gambut merupakan tanah yang berkadar organik tinggi dan mengandung serat-serat tumbuhan yang dalam proses pembusukan menjadi tanah. Sehingga tanah gambut ini tersusun dari campuran serat material organik yang berasal dari tumbuhan yang telah berubah sifatnya secara kimiawi dan telah menjadi fosil, dimana tanah ini sangat buruk untuk mendukung beban konstruksi yang dapat menjadi penyebab kegagalan proyek-proyek infrastruktur dalam bidang teknik sipil yang berkaitan dengan masalah kestabilan bangunan. Pengujian yang dilakukan dalam tugas akhir ini menggunakan alat uji triaksial dimana pada contoh tanah diberikan tegangan sedemikian rupa yang nantinya melalui analisa lintasan tegangan dapat diperoleh parameter-parameter kekuatan geser tanah. Metoda lintasan tegangan adalah suatu cara pendekatan penyelesaian masalah stabilitas dan deformasi dalam mekanika tanah. Lintasan tegangan sendiri adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik yang mengalami tegangan geser maksimum. Secara umum, analisa lintasan tegangan ini meninjau keadaan tegangan, regangan, dan tekanan air pori yang berada dalam elemen tanah. Pada analisa ini tekanan pori dievaluasi dari kondisi undrained sampai kondisi drained. Prinsip uji triaksial dalam kondisi Consolidated-Undrained yaitu pada contoh tanah diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan mengalir dari contoh tanah. Tegangan normal ini bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi perubahan pada contoh tanah. Kemudian jalan/saluran air dari contoh tanah ditutup dan contoh tanah diberikan tegangan geser secara undrained (tertutup) dan tegangan normal masih tetap bekerja. Tegangan air pori diukur selama tegangan geser diberikan. Pada pengujian contoh tanah ini juga akan dilakukan perbandingan antara kondisi terkonsolidasi normal (normally consolidated) dan terkonsolidasi berlebihan (over consolidated) dengan menggunakan metode lintasan tegangan (stress path). Kemudian dari data-data tersebut nantinya dapat dilakukan suatu interpretasi terhadap pengaruh pembebanan terkonsolidasi berlebihan serta diketahui parameter-parameter kekuatan geser tanah antara kondisi normally dan over consolidated yang dibutuhkan untuk analisa geoteknis tanah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prinsip-prinsip penting dalam dunia Mekanika Tanah merupakan konsep awal yang sangat penting diketahui mengingat keterkaitannya yang erat dengan pekerjaan-pekerjaan sipil khususnya pondasi, yang secara langsung berhubungan dengan perilaku tanah tempatnya bertumpu. Perlunya penelitian terhadap jenis tanah gambut didorong oleh semakin tingginya kebutuhan akan lahan untuk menitik beratkan pembangunan di luar Jawa, terutama di Sumatera dan Kalimantan yang sebagian besar merupakan lahan gambut. Tanah mengalami perubahan tegangan dan regangan yang dipengaruhi oleh proses pembebanan maupun sejarah pembebanan di atasnya. Uji triaksial ini merupakan representasi dari kondisi yang terjadi pada elemen tanah di lapangan, yang diperlakukan sedemikian rupa sehingga mewakili keadaan sebenarnya untuk kemudian dianalisa perubahan tegangan yang terjadi selama proses konstruksi. Sebagai gambaran umum tanah gambut adalah jenis tanah yang sangat buruk untuk digunakan sebagai landasan pondasi. Hal ini disebabkan tanah gambut yang memiliki kandungan air yang sangat besar, kompresibilitas yang tinggi dan memiliki daya dukung yang rendah. Uji triaxial merupakan suatu uji yang dilakukan untuk menentukan karakteristik kemampuan geser tanah yang sering digunakan dan cocok untuk semua jenis tanah. Keuntungan dari uji ini adalah bahwa pengalirannya dapat dikontrol, tekanan air pori dapat diukur, dan bila diperlukan tanah jenuh dengan permeabilitas rendah dapat dibuat terkonsolidasi. Uji triaksial dalam kondisi undrained memungkinkan kondisi tak terdrainasi pada gambut dengan kondisi lapangan (in-situ), dimana angka air pori contoh tanah pada awal pengujian tidak berubah dari nilainya di lapangan pada kedalaman tanah saat pengambilan contoh. Contoh tanah diberikan tegangan sel tertentu, kemudian digunakan selisih tegangan utama secara tiba-tiba tanpa pengaliran pada setiap tahap pengujian. Dari pengujian ini akan didapat grafik lintasan tegangan yang kemudian akan dianalisa dengan konsep kondisi kritis. Konsep ini mempersatukan karakteristik kekuatan geser dan angka pori dari tanah, dimana perbedaan pori-pori menentukan perubahan volume spesifik dari tanah tersebut. Untuk tanah gambut (dengan kemampuan kompresibilitas tinggi), perubahan volume sangat menentukan stabilitasnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Yulianto
"ABSTRAK
Salah satu sumber daya yang hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat adalah tanah gambut. Di Indonesia, kandungan gambut terhampar di Timur Sumatera, selatan Kalimantan dan daerah Irian. Contoh tanah yang digunakan pada tugas akhir ini adalah dari Bereng Bengkel, Kalimantan Tengah. Hal ini dihubungkan dengan adanya perbaikan dan pengembangan jalan yang menghubungkan daerah-daerah di Kalimantan Tengah yang melintasi lahan gambut.
Tanah gambut adalah suatu tanah yang mempunyai kandungan organik (serat) sebagai salah satu materi pembentuknya serta mempunyai kandungan air yang tinggi, daya dukung rendah, kompresibilitas (daya mampat) yang tinggi. Hal ini menyebabkan tanah tersebut sangat lunak dan kekuatan gesernya rendah, sehingga tanah ini dapat digolongkan sebagai tanah yang buruk untuk dijadikan tanah pendukung konstruksi sipil.
Pada analisa dalam kondisi Consolidated Undrained ini, sampel tanah diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan mengalir dari sampel. Tegangan normal ini bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi lagi perubahan pada isi sampel tanah. Kemudian jalan air pori dari sampel ditutup dan sampel diberikan tegangan geser secara undrained (tertutup). Tegangan normal masih tetap bekerja, tegangan air pori diukur selama tegangan geser diberikan. Pada pengujian dengan alat triaksial ini, pada setiap sampel diberlakukan kondisi isotropis yang berbeda-beda dan masing-masing diberlakukan keadaan konsolidasi normal dan berlebihan.

"
2000
S34885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauli Ahmad
"ABSTRAK
Tanah gambut merupakan salah satu sumber daya alam di Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi pusat perhatian kita semua. Tanah gambut ini banyak kita jumpai di daerah pantai Timur Sumatera, Selatan Kalimantan, dan daerah Irian. Tanah gambut merupakan rempah-rempah kayu, akar, batang, dan daim, yang bersama-sama membusuk secara alami dan kemudian menjadi fosil. Jenis tanah ini memiliki sifat unik antara lain daya dukung rendah, tingkat kompresibilitas yang tinggi dan kandungan air yang juga tinggi. Dikarenakan sifat-sifat di atas, maka tanah gambut kurang baik sebagai pendukung bangunan-bangunan konstruksi sipil. Contoh tanah yang digunakan pada tugas akhir ini adalah di daerah Kalimantan yaitu di Desa Berengbengkel, Palangkaraya, Kalimantan.
Pengujian yang dilakukan pada tugas akhir ini menggunakan alat uji triaksial digital yaitu Stress Path Bishop - Wesley Cell, dan dari hasil pengujian ini akan akan dapat diperoleh parameter-parameter kekuatan geser tanah melalui analisa lintasan tegangan.
Metode lintasan tegangan merupakan suatu cara pendekatan penyelesaian masalah stabilitas dan deformasi dalam mekanika tanah. Pada metode ini dapat ditinjau keadaan tegangan, regangan, dan tekanan air pori yang berada pada elemen tanah uji.
Prinsip uji triaksial yang digunakan adalah dalam kondisi Consolidated Undrained, yang berarti pada contoh tanah tersebut diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan mengalir dari contoh tanah. Tegangan normal ini bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi perubahan pada contoh tanah. Kemudian saluran/jalannya air dari contoh tanah ditutup, dan tegangan normal masih tetap bekerja, serta pada contoh tanah diberikan tegangan geser secara undramed (tertutup).
Pengujian ini dilakukan terhadap tanah untuk kondisi terkonsolidasi berlebihan (over consolidated) dengan rasio konsolidasi berlebihan sebesar 4, 6, 8. Nilai OCR merupakan perbandingan antara tegangan maksimum yang pernah terjadi pada tanah pada saat yang lalu (p'm) dengan tegangan yang terjadi pada saat sekarang (p'). Kemudian hasil dari pengujian tersebut dianalisa dengan metode lintasan tegangan, sehingga nantinya diperoleh parameter kekuatan geser tanah yang dibutuhkan untuk analisa geoteknis.

"
2000
S34868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiadi
"ABSTRAK
Tanah gambut atau yang lebih dikenal dengan peat di Indonesia tersebar
terutama di Kaiimantan, lrian Jaya dan Sumatera dengan ketebalan yang
bervariasi antara 1.00 - 6.00 meter, dan luasnya menempali urutan kelima dari
seluruh negara yang mempunyai lahan gambut.
Beberapa sifat dari tanah gambut adalah sifatnya yang mempunyai kadar
organik dan air yang tinggi. Karena sifat yang demikian inilah, maka tanah
gambut dapat dikatakan memiliki kemampuan daya dukung yang rendah dan
kompresibilitas yang tinggi. Di dalam dunia konstruksi tanah gambut rnerupakan
jenis tanah yang jelek jika digunakan sebagai Iandasan bagi struktur di alasnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Stress Path
(jalur tegangan). Pada dasarnya metode ini adalah untuk menentukan variasi
tegangan, regangan untuk suatu elemen tanah dari kondisi yang sesungguhnya.
Dengan metode ini kita dapat mengetahui sejarah perubahan tegangan yang
terjadi dari sampel yang diuji.
Prinsip dasar dan metode ini adalah bahwa suatu massa tanah tiap
elemennya mengalami perubahan kondisi tegangan akibat beban yang bekerja
yang bekerja di atasnya atau karena faktor-faktor Iain. Perubahan yang terjadi
diantaranya terjadi pada air pori. Dengan metode ini dapat diberikan representasi
yang berkesinambungan tentang perubahan tersebut. Dengan metode ini juga
dapat diramalkan perubahan tegangan, regangan yang terjadi pada tanah.
Pemodelan tegangan, regangan dimungkinkan menjadi lebih realistis.
Sebelum metode ini terdapat metode lain dalam studi tegangan,
regangan pada elemen tanah. Salah satunya adalah Lingkaran Mohr yang
menggambarkan tegangan nomnal dan geser yang tenjadi pada tanah. Namun
dengan metode ini akan menjadi sangat membingungkan jika kita hanya
menggunakan satu sampel uji. Hal ini karena selubung keruntuhan yang
tergambar akan menjadi tidak jelas letaknya. Sehingga parameter-parameter
kekuatan geser dari sampei uji menjadi tidak tepat. Penggambaran tersebut
akan menjadi jelas, jika Iingkaran yang tergambar diganti dengan titik-titik yang
dihubungkan dengan suatu garis lurus yang menghubungkan titik-titik tegangan
yang relevan.
Pengujian yang dilakukan adalah uji triaksial terkonsolidasi dan tidak
trdrainasi Uji triaksial merupakan uji kekualan geser yang paling sering
digunakan, karena cocok untuk semua jenis ianah. Keuntungannya adalah
bahwa pengaliran dapat dikontrol, tekanan air pori dapat diukur dan bila
diperlukan tanah jenuh dengan permeabilitas randah dapat dibuat terkonsolidasi.
Uji triaksial terkonsolidasi dan tidak terdrainasi dilakukan dengan cara
memberikan tagangan normal pada sampel tanah yang diuji, sementara air pori
masih diperbolehkan mengalir sampai terjadi konsolidasi, dimana sudah tidak
Iagi terjadi perubahan volume pada sampel uji. Kemudian jaian air dilutup dan
sampel diberikan tegangan geser secara tertutup (undrained). Tegangan normal
masih tetap bekerja. Biasanya tegangan air pori diukur selama tegangan geser
diberikan

"
1996
S34567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Armansyah
"ABSTRAK
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki daratan yang relatif lebih sempit dibanding lautannya. Daratan di Indonesia dapat kita jumpai di berbagai pulau besar maupun kecil di tanah air kita. Sebagai negara berkembang tentunya Indonesia membutuhkan berbagai macam Infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan warganya . Infrastruktur tersebut dapat berupa gedung, jalan, jembatan bendungan dan sebagainya. Pemerintah selama kurang lebih 50 tahun ini telah banyak membangun berbagai macam infrastruktur di daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia , walaupun pembangunan tersebut masih dirasa sangat tidak merata. Di Ibukota Jakarta sendiri telah banyak kita jumpai Gedung-gedung bertingkat tinggi , fly over , jalan tol dan bangunan infrastruktur megah lainnya . Secara umum pembangunan infrastruktur di daerah Jawa tidak banyak mengalami kesulitan karena faktor daya dukung tanah yang baik.
Salah satu sumber daya yang hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat adalah tanah gambut. Tanah gambut di Indonesia banyak kita jumpai di daerah pantai Timur Sumatera, Selatan Kalimantan, dan daerah Irian. Tanah gambut merupakan tanah yang berkadar organik tinggi dan mengandung serat-serat tumbuhan yang dalam proses pembusukan menjadi tanah. Sehingga tanah gambut ini tersusun dari campuran serat material organik yang berasal dari tumbuhan yang telah berubah sifatnya secara kimiawi dan telah menjadi fosil, dimana tanah ini sangat buruk untuk mendukung beban konstruksi yang dapat menjadi penyebab kegagalan proyek-proyek infrastruktur dalam bidang teknik sipil yang berkaitan dengan masalah kestabilan bangunan.
Contoh tanah yang digunakan pada tugas akhir ini adalah di daerah Bereng Bengkel , Palangkaraya , Kalimantan tengah . Hal ini berhubungan dengan dibuatnya jalan raya yang menghubungkan antara Palangkaraya dan Banjarmasin.
Dalam penulisan dan penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap contoh tanah gambut murni dan campuran abu gambut-lempung dengan memakai alat Stress Path Bishop-Wesley Cell dimana pencatatan dilakukan otomatis oleh komputer. Pada setiap contoh tanah dilakukan pengujian dengan alat triaksial dengan memberikan tekanan isotropis yang berbeda-beda (σ3' = 50, 70 dan 110 kPa) serta dalam konsolidasi normal (OCR 1).
Dari hasil uji triaksial yang dilakukan akan dapat digambarkan grafik hubungan antara regangan , tegangan , dan volume spesifik . Kemudian dari grafik tersebut akan olah dan diperoleh parameter-parameter kekuatan tanah yang diperlukan. Selanjutnya parameter yang ada akan di analisa apakah sudah menunjukkan kekuatan sebenarnya dari tanah atau mungkin terdapat anomali ( keanehan ) yang perlu diteliti lebih lanjut. Tentunya semua itu mengacu pada referensi baku yang sudah ada sebelumnya, sehingga interpretasi interpretasi yang dilakukan sudah ada dasar pengetahuannya.

"
2000
S34931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanah gambut merupakan salah satujenis tanah yang ada di alam semesta ini, yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Di tinjau dari sifat fisiknya, maka tanah gambut ini nwmpunyai karakteristik fisik khusus jika dibandingkan dengan jenis tanah lainnya, yaitu kandungan air dan sifat plastisitas yang tinggi serta kemampuan susutnya yang besar. Penyebabnya tidak lain adalah karena tanah gambut ini mengandung bahan organik yang cukup tinggi sehingga kondisi tanahnya menjadi lunak. Dari keadaan inilah perlunya dilakukan perbaikan tanah gambut ini. Artinya kondisi tanah gambut yang lunak itu kita ubah ke kondisi yang lebih stabil dan kuat. Maka disinilah perlunya dilakukan proses stabilisasi tanah gambut. Dengan stabilisasi diharapkan terjadi perbaikan sifat dari tanah gambut, yang ditunjukkan dengan meningkatnya kepadatan tanah setelah dilakukan pencampuran dengan bahan stabilisasi. Dalam arti iimum bahwa kadar air tanah setelah pencampuran balian stabilisasi lebih kecil dibandingkan kadar air tanah sebelum pencampuran. Pada tugas akhir ini, akan dilakukan penelitian mengenai stabilisasi tanah gambut dengan menggunakan Peatsolid dalam upaya perbaikan kondisi tanah gambut desaBerengbengkel Palangkaraya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah FTUI yang meliputi uji karakteristik tanah gambut desa Berengbengkel Palangkaraya, dan uji kekuatan tanah gambut sebelum dan setelah distabilisasi dengan Peatsolid. Pengujian dan pengolahan data yang dilakukan mengacu pada standar ASTM dan AASTHO. Penelitian yang dilakukan berupa pengujian batas cair (Liquid Limit), pengujian pemadatan (compaction), pengujian Specific Gravity, pengujian CBR, dan pengujian triaksial Unconsolidated Undrained. Pengujian batas cair untuk mendapatkan nilai Liquid Limit dari tanah dengan campurannya masing-masing sehingga didapat campuran yang optimum. Dengan campuran optimum yang diperoleh maka dilakukan pengujian pemadatan tanah dan campuran tersebut, sehingga diperoleh kadar air optimum tanah dan berat isi kering tanah. Kedua parameter ini mencerminkan kekuatan dan stabilitas tanah. Pengujian CBR untuk mendapatkan kekuatan tanah, baik gambut asli maupun gambut campur stabilisatomya- Pengujian triaksial UU untuk mengetahui kekuatan dan daya dukung tanah dari parameter c, ?, nilai regangan dan deviator stress tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kepadatan dari tanah gambut setelah mengalami stabilisasi, untuk mengetahui pengaruh pemakaian bahan stabilisasi dengan kadar optimumnya terhadap sifat-sifat serta kekuatan daya dukung tanah gambut desa Berengbengkel Palangkaraya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubba Rosita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelwida Syofyan
"Gambut adalah tanah yang terbentuk dari pencampuran fragmen-fragmen material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan telah berubah secara kimiawi menjadi fosil. Karakteristik gambut yang membedakannya dengan tanah lempung biasa adalah kadar air yang tinggi, kemampumampatan yang tinggi, dan daya dukung yang rendah. Dari karakteristik tersebut menjadikan pemahaman sifat teknis mekanika tanah gambut merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mendapat metode yang benar, sehingga konstruksi yang dibangun di atasnya kuat dan aman. Gambut juga memiliki sifat dan karakteristik yang unik bila ditinjau dari perilaku konsolidasinya. Sedangkan konsolidasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam mekanika tanah, dan penurunan merupakan salah satu kriteria penting dalam desain konstruksi.
Oleh karena itu penelitian terhadap sifat dan karakteristik konsolidasi yang dimiliki gambut terus dilakukan. Pada tanah lempung yang mempunyai laju konsolidasi rendah dan permeabilitas rendah, laju konsolidasi dapat dipercepat dengan menggunakan drainasi vertikal {sand drain). Prinsipnya adalah lintasan pengaliran dalam lempung dapat diperpendek dengan memperhitungkan pengaliran horizontal radial yang menyebabkan disipasi kelebihan tekanan air pori yang lebih cepat.
Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari keefektifan penggunaan drainasi vertikal (sand drain) pada gambut yang berasal dari Desa Tampan, Pekanbaru dalam proses konsolidasinya. Sebagai perbandingan maka dilakukan juga penelitian dengan pengaliran horizontal. Selanjutnya hasil yang didapat akan dibandingkan dengan jenis pengaliran biasa ( untuk pengaliran biasa ini disadur dari penelitian M. Rondham). Alat yang digunakan adalah Sel Rowe, karena dapat dilakukan pengaliran vertikal dan horizontal. Dari penelitian ini, akan didapatkan nilai-nilai parameter yang diperlukan untuk masing-masing pengaliran, untuk kemudian dapat ditentukan apakah drainasi vertikal (sand drain) lebih efektif dari pengaliran dengan cara biasa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>