Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Kurniadji
"Perkembangan teknologi beton yang demikian pesat dan penyempurnaan terus menerus hingga sekarang ini memberikan pemilihan banyak bagi konsumen untu memilih yang terbaik. Selain itu dari aspek struktur yang menjadi pertimbangan bagi konsumen, aspek ekonomi juga sangat berperan dalam pemilihan ini.
Nilai ekonomis tersebut bisa didapatkan dengan mengurangi berat sendiri dari beton tersebut. Untuk itu digunakan agregat yang memiliki berat yang relatif ringan. Salah satunya dengan menggantikan agregat kasarnya dengan batu apung pumice, dimana memiliki berat yang relatif ringan dibandingankan dengan batu kali yang biasa digunakan. Selain itu untuk meningkatkan mutu digunakan bahan tambahan, salah satunya adalah lateks alam pekat yang banyak terdapat dipasaran.
Dalam penggunaan beton ringan pumice dengan tambahan lateks alam pekat perlu diantisipasi terhadap bahaya kebakaran, maka perlu diteliti perilaku beton ringan tersebut terhadap temperatur tinggi.
Sasaran utama yang ingin dicapai dari penelitian tersebut adalah diperolehnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat-sifat mekanis beton ringan pumice dengan tambahan lateks alam pekat pada persentase berat lateks tertentu terhadap berat semen, yang mempunyai kekuatan optimum, sehingga nantinya didapatkan suatu gambaran mengenai kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, dan hubungan tegangan-regangan dari beton tersebut setelah dipengaruhi temperatur 200ºC, 300ºC, dan 500ºC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Sugiarto
"Beton merupakan komponen penting dalam dunia konstruksi, yang teknologinya terus berkembang dan menghasilkan bermacam-macam jenis beton. Salah satunya adalah beton ringan yang berserat.
Pemakaian beton ringan ini bertujuan untuk memperkecil berat sendiri beton, yang berupa beban man, sehingga diharapkan dapat memperkecil biaya bangunan secara keseluruhan.
Untuk penelitian ini, dibentuk beton ringan dcngan agregat kasar batu apung pumice, dan untuk meningkatkan mutu digunakan serat kawat binddraad yang mudah diperoleh. Karena dalam penggunaan beton ringan lersebut perlu juga diantisipasi terhadap bahaya kebakaran, maka periu diteliti dan dipahami mengenai perilaku beton tersebut terhadap pengaruh temperatur tinggi.
Sasaran utama yang ingin dicapai dari penelitian tersebut adalah diperolehnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat-sifat mekanis beton ringan pumice dengan tambahan kawat binddraad pada persentase berat kawat tertentu yang mempunyai kekuatan optimum, sehingga nantinya didapatkan suatu gambaran mengenai kuat tekan, kuat tank belah, modulus elastisitas, dan Poisson's ratio, serta kuat lentur dari beton ringan tersebut setelah dipengaruhi temperatur 200°C, 300°C, dan 500°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy E. Moezwar
"Usaha penemuan inovasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi beton terus dilakukan untuk mencari_kombinasi material yang paling menguntungkan relatif terhadap keperluan yang ingin dicapai. Salah satu aspek utama yang ditinjau adalah aspek ekonomi, dimana dengan menggunakan beton ringan akan lebih menguntungkan terhadap biaya keseluruhan pembangunan suatu struktur. Hal ini bisa terjadi karena beton ringan memiliki berat isi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan beton biasa, sehingga beban yang ditanggung oleh pondasi suatu struktur akan menjadi lebih kecil pula.
Salah satu cara untuk membuat beton ringan adalah dengan menggantikan agregat kasar dan biasa dari beton dengan agregat kasar ringan, salah satu macamnya pula adalah batu apung jenis pumice. Batu apung jenis ini memiliki berat yang relatif lebih ringan bila dibandingkan dengan batu kali yang biasa digunakan sebagai material pembentuk beton.
Inovasi yang ingin dilakukan oleh peneliti pada saat ini adalah penambahan suatu admixture atau bahan tambahan yang diharapkan akan memberikan suatu keuntungan atau bahkan lebih terhadap material beton. Bahan tambahan yang akan digunakan adalah lateks alam pekat hasil sadapan atau keratan dari kulit pohon karet (Hevea Brasilliensis) yang dipekatkan untuk menjadi bahan tambahan pada beton. Sifat yang dimiliki oleh lateks ini adalah lentur dan elastis, serta sifat kedap air.
Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah perubahan-perubahan pada beton dengan mengamati sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh beton setelah dicampur dengan bahan tambahan. Bahan tambahan ini dicampur dengan kadar yang bervariasi sehingga diharapkan akan terlihat kadar pencampuran bahan tambahan yang relatif optimal, dimana kadar yang dipilih adalah 0%, 2%, 4%, dan 6%. Sifat-sifat mekanis yang ditinjau adalah kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadhli
"
ABSTRAK
Beton, sebagai salah satu bahan dalam pembangunan sarana dan prasarana semakin dirasakan manfaatnya, seiring dengan laju perkembangan dan pertumbuhan yang semakin pesat. Bahan pembentuknya berupa semen, air, agregat kasar dan halus dapat bersatu menjadi massa yang kompak dan kuat. Kebutuhan beton yang banyak menyebabkan konsumsi semen melonjak naik sehingga harga semen pun beranjak naik. Gejala ini dapat menghambat pertumbuhan perumahan-perumahan sederhana dan sangat sederhana yang dikembangkan oleh pengembang yang diwajibkan oleh pemerintah dewasa ini. Saat ini P.T. Indocement Tunggal Perkasa sebagai salah satu produsen mengeluarkan jenis semen baru yaitu Semen Cap Rumah yang diperuntukkan bagi pembangunan perumahan sederhana dan sangat sederhana bagi penduduk yang relatif lebih murah dibandingkan dengan semen Portland lainnya.
Penelitian tentang Semen Cap Rumah dengan agregat kasar Pumice mengenai kekuatan dan sifat-sifat mekanisnya telah dilakukan pada penelitian sebelumnya oleh Puslitbang Pemukiman Departemen PU Bandung dan peneliti mahasiswa lainnya. Penelitian ini berupa kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang menitikberatkan pada pengaruh kenaikan temperatur terhadap sifat-sifat mekanis beton ringan Pumice yang menggunakan Semen Cap Rumah.
Penelitian ini terdiri dari pengujian terhadap kuat tekan, kuat tank belah, kuat tank lentur, modulus elastisitas dan angka perbandingan Poisson pada beton yang dibakar maupun yang tidak dibakar. Pembakaran dilakukan pada variasi temperatur 200ºC, 300ºC, 500ºC dan 800ºC.
Penelitian ini akhirnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat-sifat beton ringan Pumice dengan Semen Cap Rumah ini akibat kenaikan suhu pada struktur, apakah masih kuat dalam menerima beban setelah mengalami pembakaran. Hasil tes yang didapatkan dari benda uji yang telah dibakar selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil tes benda uji yang tidak mengalami pembakaran.
"
1997
S34648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Iwan K.
"Pada saat seperti ini di mana untuk membangun sebuah sarana maupun prasarana infrastruktur dibutuhkan biaya yang cukup mahal yang disebabkan karena harga material yang tinggi dan tidak menentu, sehingga pembuatan beton untuk struktur-struktur yang membutuhkan sifat mekanis tertentu dapat dibuat dengan menggunakan material-material yang murah dan mudah di dapat.
Material-material tersebut baik sebagian material maupun keseluruhan yang di pergunakan menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah di dapat dengan maksud sama yaitu meningkatkan sifat-sifat mekanis beton tersebut. Salah satu yang menarik dari penggunaan bahan-bahan tersebut adalah penggunaan bahan tambah serat kawat binddraad pada beton ringan pumice.
Penelitian terhadap penggunaan bahan tambah serat kawat binddraad terhadap beton ringan pumice mengacu kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Fakultas Teknik Universitas Indonesia yaitu penelitian mengenai beton ringan pumice dan pengaruhnya apabila digunakan bahan tambahan berupa serat.
Menurut penelitian sebelumnya mengenai penggunaan bahan tambah seratpada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik belah serta pada penelitian beton ringan pumice diketahui bahwa agregat kasar ringan pumice memiliki kekuatan yang relatifkecil, dimana prosentase keausannya yang cukup besar.
Maka pada penelitian kali ini dititikberatkan kepada penambahan serat kawat binddraad pada beton ringan pumice yang ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis beton ringan dan seberapa besar kekuatan yang di hasilkan. Parameter penelitian yang digunakan adalah pemberian serat kawat binddraad dengan menggunakan persentase dari berat semen per meter kubik beton mulai dari 0, 2.5 %, 5 %, 7.5 % dan untuk mutu beton ringan digunakan 22.5 Mpa. Dilakukan pengujian terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, kuat tarik lentur, pengujian hubungan tegangan-regangan dan nilai modulus elastisitas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria A. Trisusanti
"Semen, sebagai salah satu bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan beton semakin dirasa meningkat kebutuhannya, sejalan dengan Iaju pembangunan yang semakin pesat Bahan semen bersama-sama dengan air mengikat agregat hingga membentuk suat batuan massa yang kuat dan kedap terhadap air. Meningkatnya konsurnsi semen yang tidak sebanding dengan jumlah produksi semen berakibat pada melonjaknya harga semen. Hal ini tentunya menghambat pembangunan nasional dan terutama sangat dirasakan pada pembangunan perumahan-perumahan penduduk yang dilaksanakan oleh para pengembang terutama bagi tipe rumah sangat sederhana yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Saat ini PT. INDOCEMENT sebagai salh satu produser semen mengeluarkan jenis semen baru yaitu semen tipe Cap Rumah yang diperuntukkan khusus bagi pembangunan perumahan dengan harga yang relatjf murah jika dibandingkan dengan semen Portland.
Penelitian mengenai kekuatan dan aplikasi semen tipe Cap Rumah pada pembangunan dan industri sudah dilakukan sebelumnya oleh Puslitbang Pemukiman PU-Bandung. Penelitian kali ini Iebih dititik beratkan pada pemakaian semen tipe Cap Rumah pada beton ringan pumice yang ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis beton ringan yang dihasilkan dan seberapa besar kekuatan yang dihasilkan.
Penelitian ini meliputi : pengujian kuat tekan, uji kuat tarik belah, uji kuat tarik lentur, pengujian hubungan tegangan-tegangan dan nilai modulus elastisitas serla uji rangkak pada beton ringan pumiae.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah semen tipe Cap Rumah cukup baik dan ekonomis jika digunakan sebagai pengganti semen yang biasa digunakan ( Portland tipe 1 ) dan sampai seberapa besar kekuatan yang dapat dihasilkannya pada beton ringan pumice. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian semen ini pada beton ringan pumice, hasil pengetesan dan pengolahan data selanjutnya akan dibandingkan dengan beton ringan pumice yang menggunakan semen Portland tipe 1 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wemphy Hanafi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatif yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°C kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar.
Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat-sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balal Besar Industri Keramik Departermen Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan Umum.
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c =0,45
2. Beton type-2, dengan w/c =0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatip yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°c kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang nmnggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
Penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat~sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balai Besar Industri Keramik Departemen
Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan
Umum .
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan
atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor
air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c = 0,45
2. Beton type-2, dengan w/c = 0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>