Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andry Faizal
"Kepraktisan merupakan salah satu hal yang paling banyak dituntut pada masa ini, semuda bidang dituntut agar menerapkan berbagai sistem lebih praktis agar lebih menghemat biaya dan tenaga, terutama menghemat waktu karena pada masa sekarang ini, waktu menjadi sesuatu hal yang paling berharga. Begitu juga halnya dalam bidang konstruksi sipil, mau tidak mau harus selalu berkembang agar mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada, oleh sebab itu perlu diadakannya terobosan/inovasi baru dalam pengembangan berbagai macam metode atau segala sesuatu hal yang berhubungan dengan bidang ini, salah satunya adalah alternatif dalam menganalisa kekuatan dari beton berdasarkan nilai hambatan listrik pada beton tersebut.
Beton merupakan material yang paling umum digunakan dalam dunia konstruksi. Dalam perkembangannya, pembuatan beton telah mengalami berbagai penyempurnaan, apalagi pada masa ini telah ditemukan berbagai jenis bahan atau zat baru yang bila ditambahkan ke dalam campuran beton, beton akan memiliki sifat kekhususan tersendiri, misalnya cepat mengeras, tahan terhadap asam, dan lain sebagainya. Karena begitu luasnya penggunaan beton dalam bidang konstruksi, maka harus ada suatu pemeriksaan terhadap struktur yang ada sehingga memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.
Skripsi ini bertopik mengenai smart concrete, disebut sebagai beton pintra karena kita bisa mengetahui kondisi yang terjadi pada beton berdasarkan hambatan listrik yang ada pada beton. Cara ini mempunyai keuntungan tersendiri, antara lain praktis, karena alat yang digunakan bisa diletakkan pada luas struktur yang akan diperiksa, dan perubahan yang terjadi pada beton bisa diperkirakan berdasarkan fluktuasi dari nilai hambatan pada beton tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Dwiono Sidik
"Pada umumnya semua struktur beton bertulang didesain dengan umur rencana tertentu. Namun banyak di antara struktur beton bertulang yang tidak dapat mencapai umur rencananya. Hal ini disebabkan oleh berbagai factor seperti pembebanan pada struktur yang melewati beban rencana akibat pengaruh lingkungan. Struktur beton juga memerlukan perbaikan-perbaikan pada tempat-tempat tertentu sehingga struktur tersebut dapat mencapai umur yang diinginkan. Pengukuran nilai regangan sebagai salah satu indicator utama kualitas kondisi beton saat ini diantaranya menggunakan strain gage. Strain gage apabila mengalami regangan akan mengalami perubahan dalam nilai tahanan listriknya. Melalui perubahan nilai tahanan listrik inilah regangan yang terjadi dapat kita hitung berdasarkan nilai gage factor dan strain gage tersebut. Namun strain gage juga memiliki beberapa kendala seperti mahalnya garga strain gages, sulitnya didapatkan jenis perekat yang dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dan alat pembaca strain gages yang relatif mahal.
Untuk mengatasi kendala dalam penggunaan strain gases, maka dicarilah metode lain yang hampir sama namun lebih praktis serta murah. Beton pintar adalah suatu material beton, dimana material tersebut mampu memberikan perubahan sifat jika terjadi perubahan regangan pada struktur tersebut. Beton pintar merupakan beton dengan self sensing yaitu dengan membuat beton tersebut sensitive terhadap perubahan hambatan yang akhirnya akan didapatkan nilai perubahan regangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan serbuk karbon ke dalam campuran beton. Dengan penambahan serbuk karbon ini maka nilai tahanan listrik beton akan berkurang sehingga beton akan lebih sensitive terhadap tegangan dan regangan. Pada penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh variasi persentase tulangan balok terhadap perilaku balok beton dengan penambahan karbon batubara.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perubahan nilai tahanan listrik terhadap variasi persentase tulangan balok pada balok yang diberi karbon batubara. Mutu beton yang digunakan adalah K-300 dengan variasi tulangan balok 0%,1% dan 2% dengan ukuran balok uji 15x30x120 cm3. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran hambatan awal balok dan mengukur perubahan hambatan dan lendutan balok ketika dibebani.
Dari hasil pengukuran hambatan awal balok, penambahan persentase tulangan balok menurunkan hambatan awal balok. Hal ini dikarenakan besi tulangan merupakan bahan konduktor yang baik dan memberikan intervensi sifat kekonduktifannya terhadap balok beton. Sedangkan nilai gage factor yang diperoleh dari masing-masing balok uji berbeda-beda, hal ini dikarenakan penampang balok yang tidak homogen sehingga perubahan hambatan yang terukur juga memiliki pola perubahan yang berbeda-beda pula."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rashtra Rahardiansyah Ananditto Widodo
"Sebanyak 11% dari 67,8 juta ton sampah di Indonesia pada tahun 2019 merupakan sampah kertas. Pemanfaatan limbah kertas menjadi agregat dalam beton menjadi salah satu usaha daur ulang sampah kertas. Kertas menjadi material substitusi agregat halus dalam rencana campuran beton sebanyak 10, 15, 20, dan 25% volume agregat halus dalam beton. Benda uji beton yang dibuat kemudian diuji tekan, dibantu dengan strain gauge dan digital image correlation (DIC) sebagai metode analisis regangan dan lendutan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan kadar kertas sebagai substitusi agregat halus mereduksi kuat tekannya sebesar 43 s.d. 62%. Penambahan kertas tersebut juga mereduksi berat isi dan modulus elastisitas beton.

As many as 11% of 67.8 million of waste in Indonesia consist of paper waste, as of 2019. The use of paper waste as a concrete material helps to recycle paper waste. Paper being the material as a partial substitution of the fine aggregate, with an incremental substitution of 10%, 15%, 20%, and 25% of the fine aggregate’s volume in the concrete mix. This paper carries out compression strength test to the concrete, assisted by strain gauge and digital image correlation analysis to obtain its strain and displacement data. The results show that an increment of paper in the concrete mixture reduces the compression strength by 43 to 62%. The increment also reduce the concrete’s density and Young modulus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Essy Arijoeni Basoenondo
"ABSTRAK
Panelitian kali ini dititik beraikan pada penambahan serat alum serabut kelapa pada beton daur ulang yang bertujuan untuk mengetahui sifat dari beton segos maupun beton keras.. Dengan penambahan serabut kelapa mulai dari 0.25kg/m3, 0.5 kg/m3, 0.75kg/m3 dan 1 kg/m3, digunakan mutu beton 25 MPa didapat komposisi campuran semen : pasir : kerikil = 1 : 1.7 : 2.6 dengan faktor air semen 0.6.
Hasil penelitian kekuatan tekan beton yang dapat dicapai pada umur 28 baru sebesar 28.78 MPa. Sedangkan dengan menambahkan serabut kelapa sampai dosis 0.75 kg/m3, kekuatan tekan yang dihasilkan pada umur 28 hari sebesar 32.224 MPa meningkat sebesar 12%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wibowo
"Kolom pada konstruksi beton bertulang merupakan elenien struktur yang utama dalam menahan beban gravitasi maupun beban gempa, untuk itu perlu ditingkatkan kekuatannya. Seperti yang telah diketahui bahwa material beton bertulang merupakan material yang mempunyai hubungan kurva tegangan-regangan yang non-linier. Banyak yang mengabaikan daerah inelastik dari beton bertulang, karena pada saat beton bertulang mencapai daerah inelastik tersebut akan terjadi pengurangan akibat adanya retak dan lelehnya tulangan. Oleh sebab itu dilakukan usaha untuk meningkatkan tingkah laku di daerah inelastik dari kolom beton bertulang tersebut , cara yang cukup berhasil adalah dengan menggunakan pengekangan ( confinement ) pada penampang beton bertulang tersebut. Suatu metode baru telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini, selain dengan adanya pengekangan juga dengan cara penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi. Dengan upaya ini diharapkan terjadi peningkatan kekuatan kolom beton bertulang tersebut di daerah inelastik dengan tetap mempertahankan daktilitasnya.
Studi ini akan menggunakan beban monoton yang diaplikasikan pada struktur kolom beton bertulang tersebut. Untuk memperoleh hubungan beban lendutan dari kolom beton bertulang bersengkang yang menerima beban eksentris tersebut, sebelumnya hubungan momen kelengkungan dari penampang kolom tersebut harus didapatkan. Beberapa parameter yang akan divariasikan adalah susunan dari kombinasi penulangan baja mutu biasa dan baja mutu ultra tinggi serta perbandingannya, juga pengaruh kelangsingan dan eksentrisitas beban pada struktur kolom tersebut.
Untuk mengembangkan hubungan beban lendutan struktur kolom beton bertulang tadi, digunakan modelisasi untuk masing-masing material kemudian formulasi penampangnya dan formulasi dari lendutannya. Untuk menganalisa penampang kolom beton bertulang digunakan cara pendekatan lapis ( layer ), sehingga dapat memperhitungkan hubungan tegangan-regangan material beton yang non-linier. Analisa ini akan menggunakan metode numerik, yang mempermudah perhitungan. Hasil perhitungan akan diperoleh diagram hubungan beban lendutan kolom beton bertulang tersebut akibat penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi.
Dari hasil analisa yang diperoleh dengan metode yang telah dijelaskan menunjukkan adanya peningkatan kekuatan struktur kolom dengan mutu pembesian yang berbeda dalam menerima beban aksial maupun lentur ( beban maksimum ). Struktur kolom yang memiliki kombinasi tulangan ini juga menunjukkan kemampuan mengalami deformasi atau lendutan yang lebih besar. Dengan tetap memperhitungkan prosentase baja mutu biasa yang lebih dominan, struktur kolom dapat tetap mempertahankan daktilitasnya.
Adanya peningkatan ini jelas terlihat dengan besarnya penyerapan energi regangan oleh struktur kolom dengan mutu pembesian berbeda, sehingga dipastikan bahwa perilaku kolom dengan kombinasi pembesian baja mutu ultra tinggi dan baja mutu biasa di daerah inelastik ( pada regangan besar ) akan lebih baik. Tetapi harus diperhatikan pengekangan pada kolom dengan baja mutu ultra tinggi ini, karena lebih mudah terjadi tekuk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Restiana
"Salah satu masalah yang sampai sekarang cukup menarik perhatian para peneliti adalah getaran. Salah satu jenis lain dari getaran adalah getaran respons singkat akibat beban tumbukan ( impact ) yang bekerja pada struktur. Beban ini umumnya menghasilkan respon yang cukup besar, karena tidak semua material cukup mampu untuk menanggung beban yang diakibatkannya. Dalam skripsi ini akan dibahas respons dari struktur balok yang ditumpu pada perletakan sendi-rol akibat beban tumbukan. Benda uji yang digunakan adalah balok beton dengan komposisi balok beton tanpa serat, balok beton dengan kadar serat metal 1% dari volume, balok beton prategang tanpa serat, balok beton prategang dengan kadar serat metal 1% dari volume. Beton yang digunakan adalah beton ready mix dari PT. Jaya Mix dengan mutu beton K-300.
Dari parameter yang ada, akan diteliti untuk mendapatkan kondisi yang paling optimum terhadap beban tumbukan dengan menggunakan parameter frekuensi. Keempat jenis beton ditumpu pada perletakan sendi - rol, yang kemudian diuji terhadap beban tumbukan dengan tinggi jatuh dimulai dari 3 cm dan kemudian naik secara bertahap setelah 100 tumbukan sebesar 1 cm hingga benda uji mencapai keretakan.
Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur tercatat pada osiloskp dan terekam oleh komputer. Sinyal inilah yang merupakan bahan mentah yang nantinya akan diolah dengan menggunakan program - program yang telah ada untuk mendapatkan parameter - parameter frekuensi.
Dari keempat jenis benda uji didapatkan urutan benda uji dari yang paling kuat menahan beban tumbukan adalah balok beton prategang dengan kadar serat metal 1% dari volume, balok beton prategang tanpa serat, balok beton dengan kadar serat metal % dan balok beton tanpa serat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvin Baeha
"Pada gedung bertingkat, sambungan balok-kolom (joint) merupakan bagian penting yang tidak boleh mengalami kehancuran dalam menahan gaya-gaya luar, seperti beban mari, beban hidup, beban angin dan terutama beban gempa.
Pada gempa besar, gaya yang ditimbulkan seringkali melebihi kapasitas leleh dari beberapa bagian struktur terutama di daerah joint, yang menyebabkan deformasi yang besar dan inelastis. Ditambah lagi, daerah ini berfungsi sebagai transfer gaya-gaya akibat beban luar. Momen lentur (bending momen) yang besar menyebabkan lelehnya tulangan dan Geser (shear) yang besar menimbulkan retak diagonal (diagonal cracks). Kedua hal di atas mengakibatkan tulangan baja di daerah joint memanjang (slippage in reinforcement) dan terjadinya rotasi di joint (fixed-end rotations). Sedangkan dalam pelaksanaan sehari-hari hal ini kurang mendapatkan perhatian, joint diasumsikan kaku (rigid) dan tidak terjadi rotasi, padahal rotasi yang terjadi cukup besar, sehingga joint tidak bersifat kaku sempurna.
Kehancuran pada joint akan sangat berbahaya karena menyebabkan bangunan runtuh secara prematur. Oleh karena itu penelitian di daerah joint, baik pendetailan, penjangkaran maupun sifat-sifat materialnya dilakukan untuk mencari bentuk yang paling ideal.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode pendekatan numerik dengan menggunakan perangkat lunak DRAIN-2DX untuk menganalisa perilaku dari sambungan balok-kolom yang diuji di laboratorium.
Hasil analisa dengan pendekatan numerik ini kemudian dikalibrasikan dengan hasil percobaan di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati hasil percobaan di laboratorium, dan diharapkan mendapat suatu parameter model sambungan dengan perilaku yang baik dan mewakili keadaan sambungan balok-kolom beton bertulang sesungguhnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Struktur kolom adalah salah satu komponen konstruksi bangunan yang berperan penting dalam meneruskan beban-beban dari balok-balok dan pelat-pelat kebawah sampai ke pondasi serta dapat mereduksi efek gempa. Salah satu pembebanan yang terjadi pada struktur kolom adalah pembebanan berulang akibat beban lateral. Struktur kolom dalam hal ini struktur kolom beton berbentuk persegi yang mengalami pembebanan berulang akibat beban lateral akan mengalami perilaku atau tingkah laku yang berbeda tergantung dari modelisasi struktur dan pengaruh-pengaruh yang diberikan pada struktur kolom, antara lain: gaya normal, confining, material baja, pull out dan gap perlu dipelajari. Sehingga melalui perilaku yang dihasilkan oleh pengaruh-pengaruh tersebut dapat dilihat sejauh mana peningkatan yang terjadi. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai perilaku struktur kolom tersebut. Analisis perilaku struktur kolom berbentuk persegi dengan memperhatikan efek pengekangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara baik secara manual atau menggunakan program. Salah satu program yang dapat digunakan adalah Drain 2DX. Pada Drain 2DX, analisa yang dilakukan Drain 2DX berupa penambahan displacement yang identik dengan pertambahan beban yang dilakukan sampai struktur mengalami keruntuhan. Maka akan diketahui hubungan antara beban dan lendutan yang mencerminkan perilaku struktur akibat pembebanan siklik. Dalam Drain 2DX akan dilakukan banyak pemodelan untuk memasukkan pengaruh-pengaruh yang terjadi pada struktur."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Permono
"Beton merupakan material yang paling sering digunakan dalam konstruksi saat ini. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh struktur beton, aka tetapi beton juga memiliki kekurangan Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan beton mengalami keretakan, salah satunya adalah overloading. Beton yang telah runtuh akan mengalami pengurangan kekuatan, dengan demikian haruslah dilakukan suatu proses perbaikan guna mengembalikan atau bahkan meningkatkan kekuatan beton. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai salah satu metode perbaikan beton yang telah runtuh akibat overloading. Perbaikan yang dilakukan akan menggunakan bahan perbaikan Concresive 1438 dan Injection Resin LPL dan ditambah bahan perkuatan M-Brace CF 130. Penelitian lebih lanjut mengenai bahan perbaikan ini diperlukan, karena bahan perbaikan tersehut harus memenuhi seluruh persyaratan mutu pelaksanaan pekerjaan, syarat kekuatan dan keandalan struktur. Parameter yang diamati adalah perilaku balok beton pada kondisi sebelum diperbaiki yang menyangkut kuat lentur, kuat tarik, kuat geser, tegangan-tegangan, defleksi, pola keruntuhan dibandingkan dengan balok beton yang telah diperbaiki dengan material tersebut.

Nowadays, concrete is the most used material in Construction. There are so many advantages using this material, but on the other hand, concrete also has some weaknesses. Some kind of factors can cause crack, for example is overloading. The strength of damaged/failed concrete stmcture will be decreased. So repairment process is needed to retum or even increase its strength. In this final assignment will represent one of repairment method of concrete structure which had been suffered failure caused by overloading. Repairment is using repair material Concresive 1438 and Injection Resin LPL and strengthening material M-Brace CF 130. This experiment is needed to approve that these materials should fulfill all ofthe criterias, such as quality, strength, and structures reliability. Parameter noticed are the perfomtanoes of the concrete beam before and alter repairment, including flexural strength, tensile strength, shear strength, stress-strain, deflection,and crack pattern."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitryan Anggrasari
"Penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini mengenai susut sebatas susut pada beton arah horizontal. Padahal pada kenyataannya, banyak elemen struktur beton yang berada pada posisi selain horizontal, seperti kolom. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian terhadap campuran beton berkinerja tinggi yang menggunakan fly ash, yang selanjutnya akan diamati perilaku susutnya pada arah vertikal untuk mengetahui apakah ada pengaruh berat sendiri beton dan penggunaan fly ash terhadap susut yang terjadi, serta membandingkan dengan perhitungan regangan susut berdasarkan ACI 209R-92.
Untuk pengujian susut, benda uji akan dibuat dalam balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm dan diuji dengan menggunakan Vibrating Wire Embedded Strain Gage (VWESG) sesaat setelah beton dicor hingga beton berumur 110 hari. Pengujian tekan dan modulus elastisitas juga dilakukan untuk mengetahui karekteristik kuat tekan dan modulus elastisits beton yang diteliti.
Benda uji tekan akan dibuat dalam silinder dengan diameter 10 cm dn tinggi 20 cm yang dites pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Sedangkan benda uji modulus elastisitas akan dibuat dalam silinder silinder dengan diameter 15 cm dn tinggi 15 cm yang dites pada hari ke-28.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat sendiri beton dan penggunaan fly ash tidak berpengaruh terhadap susut yang terjadi. Regangan susut yang terjadi hampir sama dengan regangan susut berdasarkan ACI209-92.

Research in shirinkage of concrete carried out recently is merely about shrinkage in horizontal direction. Whereas in reality, many structural elements site in vertical direction, such as column. Therefore, this research carry out shrinkage of high performance concrete using fly ash in vertical direction which is used to find out if there is influence of its own weight and the use of fly ash in concrete shrinkage. In addition, this research is also compared with prediction of shrinkage based on ACI 209R-92.
The shrinkage specimens will be made of beam type specimens size of 15 cm x 15 cm x 60 cm and evaluated by Vibrating Wire Embedded Strain Gage (VWESG) right after the fresh concrete is placed to the mold until the specimens age is approximately 110 days. The compressive strength dan elastic modulus test will also be evaluated to find out the characteristics of compressive strength and elastic modulus of concrete specimens.
The compressive strength specimens will be made of cylinder type specimen size of 10 cm diameter and 20 cm height and tested on 3, 7, 14, and 28 days of concrete specimens age. Whereas the elastic modulus specimens will be made of cylinder type specimen size of 15 cm diameter and 23 cm height and tested on 28 days of concrete specimens age.
The result of this research shows that concrete's own weight and the use of fly ash do not influence the shrinkage of concrete. The shrinkage that occured is almost the same with the one according to ACI 209R-92.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42901
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>