Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Fredrick Adrianto
"Kecelakaan lalu lintas telah menjadi salah satu masalah penting yang tidak lepas dari aspek perencanaan jalan atau sistem jaringan jalan. Karena itu perlu dilakukan usaha - usaha untuk mengurangi jumlah kecelakaan. Penyebab kecelakaan di jalan Tol, seperti kita kctahui terdiri dari banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain manusia (pengemudi), kendaraan dan jalan. Pada dasamya faktor-faktor tersebut berkaitan atau saling menunjang bagi terjadinya kecelakaan. Usaha pengurangan kecelakaan pada jalan Tol dapat dilaksanakan dengan dua metode yaitu metode pencegahan kecelakaan dan metode pengurangan kecelakaan. Metode pencegahan berorientasi pada perencanaan dan disain jalan, sedang pengurangan lebih bersifat penanganan terhadap jalan. Skripsi ini merupakan suatu studi awal pengurangan kecelakaan yang berupa studi identifikasi daerah rawan kecelakaan (Blackspot) pada Tol Jagorawi dan Tol Cikampek. Data kecelakaan yang digunakan adalah berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh P.T Jasa Marga (Persero) dengan periode tahun 1998 sampai tahun 1999. Langkah selanjutnya, data tersebut diolah dengan menggunakan aplikasi teknik statistika, yakni dengan metode Frekuensi dan metode Upper Control Limit. Dengan kedua metode tersebut menghasilkan lokasi yang dianggap rawan kecelakaan. Dengan melihat atau mengetahui daerah rawan kecelakaan maka dapat ditentukan upaya yang tepat dalam pengurangan jumlah kecelakaan pada tol Jagoiawi dan Tol Cikampek.

Traffic accident has become one of necessary problems that connected with road planning aspect or road net system. Therefore, it needs an effort to reduce the number of accident. As we knew, the cause of the accident on Highway consist of many factors. The factors are: human (driver), car and road. Basicly, those factors are related to the accident. The effort to reduce number of accident on Highway can be divided into two methods, that is Accident Prevention Method and Accident Reducement Method. Accident Prevention Method is oriented on road planning and road design. On the other hand. Accident Reducement Method is relating to the road handling. This paper discusses a beginning study of accident reducement that consist of identification study of blackspot area on Jagorawi Highway and Cikampek Highway. The accident data that used in this paper are originate from P.T. Jasa Maraa's registration from 1998 until 1999. The next step , the data are processed with technical statistic application, that is Frequency Method and Upper Control Limit Method. Both methods create location that assume as BlackSpot area. By seeing and knowing BlackSpot area, we can make a great effort to reduce the number of accident on Jagorawi Highway and Cikampek Highway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uri Hermariza
"Jalan tol sebagai jalan bebas hambatan memberikan perbedaan yang nyata dengan jalan biasa. Perbedaan ini diharapkan mampu memberikan kualitas yang lebih mengingat tingkat mobilitas masyarakat yang semakin meningkat. Namun dengan statusnya yang bebas hambatan bukan berarti masalah kecelakaan lalu lintas juga dapat teratasi. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki terkadang justru membuat para pengemudi lengah dan beresiko membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk meminimalisir kemungkinan terjadi kecelakaan.
Ruas jalan tol Jakarta - Cikampek merupakan salah satu ruas yang sering mengalami kecelakaan. Jumlah dan tingkat kecelakaan yang terjadi di ruas ini cukup tinggi. Faktor pengemudi menjadi faktor yang mendominasi penyebab kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan seringkali terjadi karena ketidaksiapan dan kurangnya antisipasi dari pengemudi. Upaya-upaya dalam mereduksi kecelakaan harus disesuaikan dengan karakteristik kecelakaan yang terjadi. Salah satu upaya awal yang dapat dilakukan dalam rangka penanganan kecelakaan adalah dengan melakukan identifikasi lokasi titik rawan kecelakaan. Dengan mengidentifikasi lokasi rawan yang terdapat di ruas tol Jakarta-Cikampek dan menganalisa faktor penyebabnya diharapkan tercipta upaya penanganan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Metode yang dapat digunakan dalam melakukan identifikasi lokasi rawan antara lain metode frekuensi, penentuan Upper Control Limit dan penentuan berdasarkan sebaran data kecelakaan. Hasil akhir diperoleh bahwa pada ruas tol Jakarta-Cikampek memang terdapat beberapa segmen yang menjadi titik rawan. Hal ini terbukti dari uji hipotesis yang dilakukan untuk data kecelakaan selama 11 tahun. Segmen yang menjadi titik rawan antara lain adalah km 12 - km 14 untuk jalur Jakarta menuju Cikampek dan km 10 - km 14, km 25 - km 27, dan km 29 - km 30 untuk arah sebaliknya. Faktor penyebab yang mendominasi di lokasi titik rawan tersebut antara lain pengemudi kurang antisipasi, pengemudi mengantuk dan ban pecah. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat disusun upaya penanganan yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Toll road as a free way has significant difference with urban road. Hopefully the differences could give better quality. But with the freeway status, it doesn't means accident problem will reduce. The advantages of toll road instead make the driver careless and caused an accident that can damage themselves and other people. Because of that, it's necessary to do some action minimize an accident.
Jakarta-Cikampek Toll Road is one of road that has an accident in big number. This road has a high severity level. Driver was the first factor that caused an accident happened. There is a lot of way to make accident level decrease. One method that can we do is identified black spot area in that road. Hopefully with analyze factor that caused an accident in that spot, it could created more effective action to reduce an accident level.
There are several methods to identified black spot area, among other things frequency method, Upper Control Limit method, and identified accident data distribution. The result is there are black spot areas in Jakarta-Cikampek Toll Road. The area identified as black spot is different for each direction. For Jakarta to Cikampek direction, the area identified as black spot is km 12-14. Otherwise, for Cikampek to Jakarta direction, the area identified as black spot are km 10 - km 14, km 25 - km 27, and km 29 - km 30. Main factor caused an accident in that spots are lack of driver's anticipation, fall a sleep, and tire burst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35266
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annysha Dina Pratiwi
"Pembangunan ruas Jalan Tol Cijago seksi 2A berdampak positif bagi penggunajalan dalam hal aksesbilitas dan juga berpotensi menimbulkan masalah karena aruskendaraan yang melintasi Jalan Ir. H. Juanda semakin meningkat. Selain itu, di Jalan Ir.H. Juanda juga sedang dilakukan pembangunan Superblok Pesona City, yang aktifitasnyamempengaruhi lalu lintas di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis dampak pengoperasian Jalan Tol Cijago seksi 2A dan Pesona City terhadapkinerja lalu lintas ruas dan simpang di Jalan Ir. H. Juanda Depok serta mencari solusiterbaik untuk memperbaiki kinerja lalu lintas. Analisis kinerja lalu lintas dilakukan untukmodel mikro dan lingkup analisis jaringan terbatas, dengan model 3 tahap, yaitubangkitan dan tarikan, distribusi pergerakan, serta pembebanan lalu lintas. Kinerja lalulintas dilihat berdasarkan panjang antrean, kecepatan, waktu tempuh, tundaan, Level ofService LOS , dan blocking back effect. Model Matriks Asal Tujuan dibangun denganpendekatan Double Constraint Gravity Model DCGR . Bangkitan dan tarikan untuksetiap zona didapatkan dari survei traffic counting. Model jaringan jalan dibangundengan menggunakan perangkat lunak PTV VISSIM 6.0 dan dibantu dengan software TRANSYT 12 untuk optimasi sinyal lalu lintas. Pengujian validasi dibutuhkan untukmenentukan model dapat diterima atau tidak dengan cara membandingkan hasil modeldan kondisi aktual di lapangan. Untuk menguji kinerja lalu lintas, dibutuhkan pengembangan skenario, yaitu kondisi tahun rencana 2022 dan alternatif solusi untuk dampak pengoperasian Tol Cijago. Dengan adanya pengoperasian Jalan Tol Cijago 2Aberdampak terhadap peningkatan kecepatan jaringan sebesar 16,7, serta mengakibatkanpanjang antrean di Putaran Balik Pos Polisi Arah Barat meningkat sebesar 20,2, danwaktu tempuh rata-rata di ruas Jalan Juanda meningkat 11,1 dari kondisi sebelumberoperasinya Tol Cijago 2A pada tahun 2022. Solusi terbaik untuk memperbaiki kinerjalalu lintas akibat adanya Tol Cijago 2A adalah dengan mengkoordinasikan sinyal lalulintas di 4 simpang, yaitu Margonda-Juanda, Sugutamu, Yusuf Raya, dan Gema Insanidengan 3 Fase.

The construction of the Cijago Section 2A Toll Road has positive impact foraccessibility of road users and has potential to cause new problems due to increase volumeof vehicles which passing through the Ir. H. Juanda Road. In addition, on that road thereis also construction of Superblock Pesona City, whose activities affect traffic along Ir. H.Juanda Road. This research aims to analyze the impact of Cijago section 2A Toll Roadand Pesona City operation on traffic performance of segments and intersections on Ir. H.Juanda Road and find the best solution to improve traffic performance. Trafficperformance analysis is conducted for micro model and limited scope of network analysis,with 3 stage model, ie trip generation, trip distribution, and route assignment. Trafficperformance is viewed based on queue length, speed, travel time, delay, Level of Service LOS , and blocking back effect. It requires the modelling of origin destination matrixusing Double Constraint Gravity Model DCGR . The production and attraction for eachzone is obtained from traffic counting. The road network model is built use PTV VISSIM6.0 software and is assisted by TRANSYT 12 software for traffic signal optimization.Validation test is needed to determine the model is acceptable or not by comparing theresults of the model and actual condition. To test traffic performance, scenariodevelopment is needed, such as forecasting year 2022 and alternative solutions for theimpact of Cijago Toll operation. The results show with Cijago 2A Toll operation, impactnetwork speed increased by 16,7 , queue length in U Turn of Westward Police Stationincreased by 20.2 , and average travel time of Juanda Road increased by 11,1 frombefore operation of that toll condition year 2022. The best solution for improve trafficperformance due to Toll Cijago 2A is to coordinate traffic signals at 4 intersections,namely Margonda Juanda, Sugutamu, Yusuf Raya, and Gema Insani with 3 phases."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Kusumahati Damarintan
"ABSTRAK
Penelitian ini menguraikan faktor geometrik Jalan dan lingkungan hubungannya dengan kecelakaan pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek dan Jalan Tol Purbaleunyi dengan jumlah lajur yang diteliti adalah 2 lajur, Variabel yang telah dievaluasi adalah: lebar lajur, lebar bahu bagian dalam dan lebar bahu bagian luar, lebar median, alinyemen vertikal, alinyemen horizontal, cuaca. Model Ramalan Kecelakaan telah dibangun melalui kilometer panjangnya yang menggunakan struktur kesalahan negatif binomial. Resiko Kecelakaan telah diperoleh melalui elastisitas dari tiap variabel yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel alinyemen vertikal mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap junilah kecelakaan selain variabel tersebut variabel lalu lintas harian rata-rata dan lebar bahu dalam jugs berpengaruh terhadap jumlah kecelakaan. Sedangkan untuk jenis kecelakaan tunggal dan kecelakaan yang melibatkan lebih dari satu kendaraan variabel yang berpengaruh signifikan masing-masing adalah lebar bahu bagian dalam dengan lalu lintas harian rata-rata dan lebar bahu bagian luar dengan cuaca, Pan urituk nenlgu_ran$i resiko kecelakaan untuk ja11-an tot dengan 2 lajur telah ditemukan lebar bahu bagian dalam 0.75 m dan lebar bahu bagian luar 3.00 m."
2008
T24274
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuana Rochma Astuti
"Penelitian ini mengkritisi keinginan operator jalan tol dalam tuntutannya kepada pemerintah untuk menaikkan tarif tol dengan alasan bahwa sudah terlalu lama tarif tol tidak naik, sementara biaya operasional dan pemeliharaan semakin meningkat.
Dengan mengambil lokasi penelitian di Jagorawi pada tahun 1998-2002, penentuan tarif tol, baik yang diusulkan oleh PT Jasa Marga dengan konsep BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) maupun yang diterapkan oleh Pemerintah yang ditetapkan dalam Kepres diperbandingkan dengan penentuan tarif berdasarkan konsep marginal cost. Hasil temuan analisis menunjukkan bahwa: pertama, konsep perhitungan tarif tol oleh PT Jasa Marga dengan rumusan BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) mempunyai beberapa kelemahan, yaitu (1) rumusan ini tidak dapat diberlakukan dalam kondisi lalu lintas macet (2) tidak dapat diterapkan pada jalan arteri yang sejajar dengan jalan tol pada kondisi lalu lintas yang sama (3) hasil perhitungan BKBOK sangat mudah berubah, tergantung kondisi lalu lintas, padahal dalam penetapan tarif tidak bisa secepat itu berubah-ubah (4) perhitungannya cukup rumit sehingga sukar dimengerti oleh masyarakat umum. Kedua, dari hasil perhitungan harga dasar berdasarkan prinsip biaya marginal ternyata tarif yang berlaku sekarang lebih kecil dari harga dasarnya, sehingga menyebabkan PT. Jasa Marga (Persero) selaku pengelola ruas Jagorawi tidak bisa cost recovery.
Atas temuan hasil penelitian diatas, maka direkomendasikan empat kebijakan, pertama, memperbaiki. rumusan BKBOK dan memodifikasikan dengan prinsip-prlnsip Marginal Cost. Kedua, agar tercapal cost recovery, maka pemerintah harus mengambil kebijakan menaikkan tarif tol tanpa ada subsidi. Dengan kenaikan tarif tol ini maka dapat menutup seluruh biaya operasional dan pemeliharaan serta beban penyusutan. Ketiga, Pemerintah memberikan subsidi kepada Jasa Marga tanpa menaikkan tarif tol, tetapi mengingat kondisi APBN saat ini yang tidak memungkinkan, maka menalkkan tarif tol adalah lebih bijaksana. Keempat, menaikkan tarif tol lebih tinggi lagi jika Pemerintah memberi peluang kepada pengelola tol, PT Jasa Marga (persero) sebagai balas jasa investasi atau Return of Investment (ROI) sebesar 10%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rachmawati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pembangunan Tol Jagorawi dan dampaknya terhadap kota Jakarta dan Bogor, khususnya wilayah Cibubur dan Puncak pada tahun 1978 hingga 1996. Saat itu, Indonesia sangat memerlukan jalan bebas hambatan untuk mendukung pembangunan secara menyeluruh, khususnya pembangunan di Ibu Kota dan kawasan sekitarnya. Salah satu tol yang mempunyai pengaruh untuk Jakarta dan Bogor adalah Tol Jagorawi yang proyek pembangunannya diresmikan tahun 1978. Hasil penelitian ini menunjukkan Tol Jagorawi berdampak terhadap ekonomi, sosial dan budaya bagi kota Jakarta dan Bogor terutama di wilayah Cibubur dan Puncak. Dampak yang terlihat di Cibubur setelah pembangunan Tol Jagorawi menjadi padat dengan kawasan perumahan, sedangkan di Puncak menjadi pilihan utama untuk tujuan wisata.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the Jagorawi Toll Road project and its impact for Jakarta and Bogor, particularly Cibubur and Puncak area, from 1978 to 1996. At that time, Indonesia badly needed a highway to support the whole development, especially in the capital city and its neighborhood. The Jagorawi Toll Road has the influence for Jakarta and Bogor, which the construction project officially operated in 1978. The result of the research shows the impact of the Jagorawi Toll Road on economic, social, and cultural aspect in Jakarta and Bogor, espicially in Cibubur and Cisarua areas. Cibubur became one of the most populous and housing area, along with Puncak, which became the main destination for the local tourist. "
2017
S67377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Sudjarwo
"Berdasarkan datakecelakaaa lalu lintas selama lima tabun (1995-1999), pads rum Jalan Tol Cawang - Cikampek dari tahun ke tabun masib menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu sebanyok 4.986 kejadian kecelakn A (996ltahun). Ruas julan Tol Cawang - Cikampok merupakan salah sate ruas Jalan Tol yang dianggap rawan kecelakaan jug& kuramg membedican rasa aman bagi penggunelpemaW jalam Tol ini. Penentuan lokmi rawan keceiakaaa tersebut didasmrkan atas data kejadiau pads lokasi yang paling sexing terjadi di ruas jalan Tol Cawang - Cikampek. Masing-amsing untuk kecelakaan fatal, kecelaksan yang menyebabkan korban Iuka dan kecelakmm yang hanya menyebabkan kerusakan bends (properties dams a only. Atw dasar hal im dilakukan pengamatan di lapmgan yang bertujuau untuk mengkonfirmasikan pola tabrakan yang kritis. Evaluasi terhadap pola tabrakan di lokasi rawan kecelakaan.n ini kemudian menjadi dasar untuk mencari alternatif-alternatif penangauam di mass yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Guntur Ariadi
"Pada tahun 1995 - 1997, setiap 3 hari rata-rata terjadi 12 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas), dengan 4 orang luka berat, dan 1 orang meninggal dunia. Keadaan ini mencerminkan kurangnya kualitas pelayanan lalulintas jalan tol Jakarta-Cikampek.
Dengan asumsi bahwa tingkat pelayanan akan semakin baik; pertama, jika kuantitas dan kualitas kecelakaan dan korban yang terjadi semakin rendah; kedua, jika petugas semakin cepat datang memberikan pertolongan. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan kepada kedua hal tersebut, dengan harapan dapat ditemukan ide untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui pengamatan terlibat pasif, dilengkapi wawancara dengan pedoman, dilaksanakan di kantor PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek dan instansi terkait, dari akhir Desember 1997 hingga Mei 1998.
Penyebab laka lantas dapat digolongkan faktor manusia sebagai pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas, misalnya melanggar batas kecepatan, mengemudi dalam keadaan lelah dan kemudian mengalami laka lantas. Faktor berikutnya kendaraan bermotor yang tidak memenuhi kelaikan jalan dan faktor jalan tol serta lingkungannya. Pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas pencegahan laka lantas dilakukan dengan menangani faktor penyebab tersebut secara terpadu dan maksimal oleh instansi terkait, sehingga merupakan suatu sistem keselamatan lalu lintas.
Dari penelitian diperoleh gambaran antara lain: PT Jasa Marga melaksanakan program pembangunan dan pemeliharaan jalan tol, perbaikan dan pemeliharaan serta penambahan kelengkapan jalan dan manajemenjalan termasuk program manajemen lalu lintas secara maksimal, dengan hasil faktor jalan dan lingkungannya menjadi faktor penyebab yang relatif kecil yaitu 2% atau 6 kejadian (selama penelitian dari Januari - April 1998).
Kegiatan penegakan hukum belum dapat menangani semua pelanggaran penyebab laka lantas di semua ruas jalan pada sepanjang waktu, menyebabkan faktor pengemudi sebagai penyebab laka lantas sebanyak 62 % atau 210 kejadian (Januari - April 1998). Kelemahan lainnya adanya kendaraan bermotor yang memasuki jalan tol dalam kondisi tidak laik jalan menyebabkan laka lantas sebanyak 36 % atau 124 kejadian (Januari - April 1998).
Upaya untuk meningkatkan pelayanan lalu lintas khususnya pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek diarahkan pertama, meningkatkan keterpaduan instansi terkait yang dimulai dengan melakukan pengumpulan dan penganalisaan terhadap kasus laka lantas yang terjadi untuk memperoleh faktor penyebabnya, dan menjadikan hasil analisis tersebut sebagai bahan koordinasi. Kedua, setiap instansi terkait menggunakan hasil analisis tersebut sebagai umpan balik untuk meningkatkan kinerjanya. Ketiga, masing-masing instansi terkait menangani faktor penyebab secara maksimal sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, sehingga semua kegiatan terpadu sebagai suatu sistem.
Sebagai contoh adalah khusus untuk Polri dalam rangka mengatasi ketidak mampuannya untuk menindak semua jenis pelanggaran penyebab laka lantas, serta dalam rangka meningkatkan frekuensi kehadiran dengan maksud dapat menimbulkan faktor pencegahan pengemudi untuk melanggar penyebab laka lantas, perlu melakukan kegiatan antara lain: peningkatan frekwensi patroli PRC dan pengawasan menetap dilokasi rawan, melengkapi petugas dengan alat pemantau kecepatan, berita Acara Cepat atau melakukan revisi terhadap tilang agar PRC dapat menindak pelanggaran penyebab kecelakaan diluar pasal tilang, melaksanakan pemeriksaan terhadap pengemudi yang beresiko mengakibatkan kecelakaan karena lelah atau mengantuk saat dinihari memasuki gerbang tol Cikampek."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Krisyunoro
"ABSTRAK
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan (kenaikan) tarip tol pada jalan tol JAGORAWI berpengaruh terhadap jumlah kendaraan yang akan tetap menggunakan jalan tol JAGORAWI tersebut sebagai alternatif dalam menjalankan aktivitasnya. Pemililian jalan tol JAGORAWI dalam studi penelitian ini antara lain pertimbangannya adalah bahwa jalan tol ini sejak mulai dioperasikan sampai dengan studi ini dilakukan telah mengalami perubahan tarip tol sebanyak 4 (empat) kali. Selain itu jalan tol JAGORAWI adalah jalan tol pertama di Indonesia dan merupakan salah satu jalan tol yang sibuk.
Besarnya nilai elastisitas tarip tol merupakan, pokok pembahasan dalam studi penelitian ini dimana dicoba menurut 3 (tiga) konsep elastisitas yaitu konsep "shrinkage", "midpoint" dan "arc". Konsep elastisitas yang paling sesuai (cocok) dengan metode perhitungan yang diterapkan dalam studi ini diantara ketiga konsep tersebut adalah yang menurut konsep "shrinkage".
Pada studi ini ditinjau untuk 2 (dua) periode pengamatan yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek metode penelitian yang sesuai dengan metode perhitungan yang diterapkan disini adalah menurut studi "before and after with control group", sedangkan untuk jangka panjang yang sesuai adalah menurut studi "time series".
Dari perubahan tarip tol pertama sampai dengan ke IV, yang kondisinya relatif masih elastis adalah kendaraan golongan I (sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama), sedangkan kendaraan golongan II (juga sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama) dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke III kondisinya berangsur-angsur menjadi tidak elastis. Kendaraan golongan II tersebut pada perubahan tarip tol yang ke IV dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
- sebagian dimasukan ke dalam kategori golongan I (klasifikasi lama),
- sebagian dikategorikan sebagai golongan IIA, dan
- sebagian lagi dikategorikan sebagai golongan I1B.
Dari ketiga kategori untuk kendaraan golongan II tersebut yang kondisinya elastis adalah yang dikategorikan sebagai golongan IIB. Dengan demikian jika penggolongan kendaraan yang baru tersebut sudah diberlakukan sejak mulai dioperasikannya jalan tol JAGORAWI ini maka kemungkinan besar dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV kendaraan golongan IIB tersebut kondisinya masih elastis seperti halnya yang terjadi untuk kendaraan golongan I.
Pada studi ini melalui nilai-nilai elastisitas yang diperoleh untuk perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV dapat dikembangkan model untuk menghitung besarnya perubahan tarip tol yang diperkirakan dapat sesuai dengan keinginan baik pemakai ("user") maupun pengelola ("operator") jalan tol."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>