Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryan Edrick Suharso
"Bata merah merupakan material yang paling umum digunakan sebagai pembentuk dinding dalam suatu bangunan karena kuat, ekonomis dan mudah didapat. Dalam perencanaan, dinding bata dianggap terpisah dari portal dan tidak menyumbangkan kekakuan, tetapi pada kenyataannya dinding bata tidak terpisah dari struktur. Dinding bata dapat dimodelkan sebagai strut diagonal elastis berdasarkan pola retaknya. Dengan tambahan kekakuan yang disumbangkan dinding bata, maka kemampuan struktur untuk menahan gaya lateral makin besar. Salah satu gaya lateral yang sangat berperan dan harus diperhitungkan dalam perencanaan struktur adalah gempa.
Penelitian ini mendapatkan respon, gaya geser dasar, dan drift lantai struktur portal beton bertulang tiga dimensi dengan dinding bata elastis sebagai pengisi dalam pembebanan gempa serta respon spektrum gempa yang diberikan, sehingga dapat diketahui peran dinding bata terhadap struktur dinamik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reka Akmar
"Pada beberapa peristiwa gempa, banyak kerusakan yang terjadi karena modifikasi struktur dengan pemasangan dinding bata (DB) pada portal. DB dapat merubah respon struktur secara drastis, karena dengan penambahan DB kekakuan struktur meningkat sehingga perioda getar struktur menjadi lebih kecil. Fenomena ini bisa menguntungkan atau malah membahayakan struktur.
Tesis ini akan menganalisis sejauh mana pengaruh pemasangan DB pada portal beton dengan memodelisasikan DB sebagai strut diagonal. Analisis dilakukan dengan memvariasikan kekakuan DB, eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri, kekakuan DB, besarnya massa dan posisi dinding bata pada portal.
Hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa keruntuhan pertama DB adalah DB yang berada pada lantai paling atas, hal ini disebabkan lendutan yang terjadi pada bagian atas struktur lebih besar.
Pemasangan DB pada Tn/Tg<1 (Tn/Tg<1 merepresentasikan bangunan rendah) akan memberi keuntungan pada struktur, sehingga pengabaikan kontribusi kekakuan DB pada tahap disain akan menambah angka keamanan bagi struktur (over design), dan jika kontribusi kekakuan DB diperhitungkan dalam desain maka akan diperoleh efesiensi dari dimensi struktur.
Hal sebaliknya terjadi pada Tn/Tg>1 (Tn/Tg>1 merepresentasikan bangunan tinggi) dan Tn/.Tg=l, dimana DB akan menyumbangkan kekakuan terhadap struktur dalam merespon gempa, tapi pada saat bata hancur, respon struktur berubah secara drastis, yang mengakibatkan gaya dalam yang ditahan oleh portal beton akan meningkat, jika hal ini tidak diperhitungkan pada tahap disain, maka tentunya akan membahayakan struktur (under design)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flora Budiatna
"Dalam struktur bangunan kita banyak menjumpai bangunan portal beton bertulang dengan memakai bata merah sebagai dinding, khususnya dalam bangunan rumah tinggal. Dinding bata merah berfungsi sebagai pengisi portal yang semula dalam desainnya tidak memperhitungkan kekakuan dari dinding bata itu sendiri. Tetapi dalam pelaksanaannya, dinding bata secara otomatis tidak terpisah dari struktur portalnya sehingga menyumbangkan kekakuan pada struktur secara keseluruhan.
Skripsi ini meneliti sejauh mana sumbangan kekakuan dari dinding bata terhadap struktur dengan menggunakan pembebanan gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bentuk dari gaya, khususnya gaya lateral yang membebani struktur. Struktur portal sendiri lemah dalam menahan gaya lateral sehingga akan dilihat pengaruh dari gempa bumi jika kekakuan dinding bata ikut diperhitungkan. Dalam melakukan simulasi dengan menggunakan program Matlab akan dibuat parameter-parameter variasi, yaitu kekakuan dinding bata, periode getar gempa, dan modelisasi DOF struktur. Gempa bumi yang dipakai adalah gempa El Centro NS 1940 dan gempa sinusoidal. Hasil yang akan dicari adalah respon struktur yang berupa gaya dalam (gaya geser) dan lendutan. Sebagai dasar acuan dalam menganalisa, dicari pula respon spectrum sinusoidal dan El Centro."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nugraha Hafiiz
"Sistem struktur Special Moment Resisting Frame (SMRF) beton bertulang umum diterapkan karena komponennya lebih sederhana dan memiliki kapasitas disipasi energi gempa yang cukup besar melalui mekanisme pembentukan sendi plastis. Namun, karena beban lateral (beban angin dan beban gempa) ditahan dengan mengandalkan kekuatan dan kekakuan portal utama, dibutuhkan dimensi struktur yang besar sehingga kurang ekonomis. Untuk meningkatkan kekakuan lateral struktur dan memperkecil dimensi portal utama struktur, SMRF kemudian dilengkapi pengaku berupa bresing konsentris. Namun, bresing pada Concentric Braced Frame (CBF) hanya mampu mencapai kondisi plastis pada pembebanan tank dan akan mengalami kegagalan tekuk pada pembebanan tekan. Kegagalan ini menyebabkan buruknya disipasi energi gempa dan menjadi pemicu keruntuhan struktur karena menurunnya kekakuan struktur secara tiba-tiba. Buckling-Restrained Braces (BRB) yang terdiri atas baja inti yang diselimuti casing baja berisi beton mampu mencapai kondisi plastis baik akibat tarik maupun tekan. Hal ini memungkinkan struktur memiliki kapasitas disipasi energi gempa yang besar. Terpisahnya bresing -tempat terbentuknya sendi plastis- dari struktur utama memberikan fleksibilitas dalam perbaikan akibat gempa sedang/besar. Selain itu, BRB juga dapat ditambahkan pada gedung existing untuk meningkatkan kinerjanya (retrofit) terhadap beban gempa.
Studi ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas penggunaan BRB pada struktur gedung beton bertulang dengan cara membandingkan kinerja SMRF dan BRBF yang didesain sesuai ketentuan perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung di Jakarta. Struktur yang dianalisis adalah struktur portal geser dua dimensi ekivalen dengan variasi 5,10, dan 20 tingkat. Berdasarkan hasil studi, penggunaan elemen BRB dapat dinilai efektif dalam mereduksi massa struktur, mereduksi periods alami fundamental, serta mereduksi simpangan puncak dan drift antartingkat. BRB juga efektif dalam meningkatkan ketahanan struktur terhadap gempa besar yang melampaui kekuatan gempa rencana. Namun demikian, elemen BRB kurang efektif dalam menyediakan kapasitas disipasi energi gempa yang besar akibat beban gempa rencana. Elemen ini belum dapat berperilaku plastis seperti yang diharapkan sehingga pada kondisi ini disipasi energi gempa justru lebih dominan dihasilkan oleh redaman modal. Elemen BRB baru dapat dinilai efektif dalam mendisipasi energi gempa pada kondisi gempa besar.

Reinforced concrete Special Moment Resisting Frame (SMRF) is commonly used because the components are simpler and it can provide big capacity of seismic energy dissipation trough plastic hinge formation. However, because the lateral loads are supported by relying on primary frame's strength and stiffness, large dimension of structure is required and it makes the structure less economical. In order to increase lateral stiffness and to reduce dimension of the primary frame, SMRF then equipped with concentric braces. But, the conventional concentric brace is only capable to achieve plastic 'condition in tension loading and it will be buckled in compression loading. This failure causes poor seismic energy dissipation and trigger structure collapse caused by sudden stiffness degradation. Buckling-Restrained Brace (BRB) which consists of steel core covered by concrete-filled steel tube is able to achieve plastic condition either in tension or in compression loading. This enables structure to have bigger capacity of seismic energy dissipation. BRB -where plastic hinge is formed- is separated from the primary structural frame, there for it gives more flexibility in repairs due to severe earthquake. Beside that, this element also can be applied in existing structure in order to gain better seismic performances.
This study evaluated the effectiveness of BRB in reinforced concrete building structure by comparing seismic performances of SMRF and BRBF which were seismically designed in Jakarta. The structures analyzed were two dimensional shear frames with 5,10, and 20 stories. Based on the results, BRB application is effective in reducing structure mass, reducing fundamental natural period, and reducing roof displacement and interstory drift. BRB is also effective in increasing structure's endurance concerning earthquake exceed seismic design. Nevertheless, BRB element is less effective in providing a great portion of seismic energy dissipation caused by designed earthquake. This element has not been able yet to have plastic behavior as expected, so in this condition modal damping precisely provides dominant seismic energy dissipation. BRB element is just able to provide greater portion of seismic energy dissipation in severe earthquake.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisyahrin
"Indonesia merupakan negara yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi Samudera Pasifik. Diperlukan solusi bangunan tahan gempa seperti bangunan SMRF Special Moment Resisting Frame yang memiliki daktilitas tinggi. Penelitian yang dilakukan menggunakan program Drain-2DX yang dimodelkan secara 2 dimensi dengan analisis pushover.
Bangunan menggunakan profil Wide Flange memiliki kekuatan dan daktilitas lebih besar dibandingkan dengan bangunan menggunakan profil Concrete Filled Steel Tube. Target sendi plastis mempengaruhi kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Sebaiknya bangunan dirancang target sendi plastis pada beam karena memiliki kekuatan dan kekakuan yang besar secara global dan memiliki daktilitas yang cukup pada bangunan struktur SMRF.

Indonesia is a frequent country of earthquakes and volcanic eruptions that surround the Pacific Ocean. Required earthquake resistant building solutions such as SMRF Special Moment Resisting Frame buildings that have high ductility. Research conducted using Drain 2DX program that is modeled in 2 dimension with pushover analysis.
Buildings using the Wide Flange profile have greater strength and ductility compared to buildings using Concrete Filled Steel Tube profiles. Preferably the building is designed to target plastic joints on the beam because it has great strength and stiffness globally and has sufficient ductility in the building of the SMRF structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Purwono
"Summary:
Perencanaan struktur beton bertulang di daerah rawan gempa seperti Indonesia, konsep desain kapasitas sudah lazim digunakan. Pada struktur portal harus direncanakan merupakan struktur yang cukup daktail, biasanya apabila struktur portal tersebut sudah didesain berdasarkan konsep desain kapasitas, dianggap mekanisme sendi plastis dapat terjadi dengan daktilitas yang cukup."
Surabaya: ITS Press, 2005
693.54 RAC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Amir
"Pelaksanaan pembangunan gedung-gedung bertingkat banyak merupakan salah satu altematif di dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan ruang untuk hunian maupun untuk layanan kegiatan bisnis. Hal ini berkaitan erat dengan keterbatasan lahan yang ada dan sejalan dengan kemajuan teknologi di bidang bahan konstruksi dan rekayasa struktur bangunan.
Di dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat banyak ini, perlu perlu diperhatikan besamya simpangan pada bangunan tinggi akibat gaya-gaya lateral yang belcerja. Simpangan yang terjadi dapat menyebahkan efek P-Delta yang dapat menimbulkan lcetidakstabilan pada struktur bangunan yang telah direncanakan.
Efek P-Delta adalah pembesaran pengaruh gaya al-zsial (P) yang belcerja clalam kolom-kolom akibat membesarnya eksentrisitas gaya-gaya aksial tersebut karena adanya simpangan sejauh delta pada struktun Pembesaran pengaruh ini berupa pertambahan momen pada ujung kolom.
Peraturan gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) 1987 memberikan batasan simpangan antar tingkat dan perbandingan antara simpangan antar tingkat dengan ketinggian tingkat yang maksimum dengan maksud untuk membatasi pertambahan momen tersebut.
Di dalam penulisan Skripsi ini akan dianalisa persentase pertambahan mornen dan pertambahan simpangan antar tingkat akibat efek P-Delta karena pengaruh pembebanan gaya lateral gempa yang terjadi pada enam buah model stmlctur portal bertingkat banyak dengan batasan simpangan maksimum yang diber1kan_ Perhitungan yang digunakan adalah analisa dua dimensi dengan metode iterasi dengan menggunakan alat bantu komputer dan perangkat lunak program SAP90 versi 5.4.
Dari hasil perhitungan ini kita dapat melihat apakah pembatasan simpangan lateral ini berpengaruh pada pendimensian kolom dan dapat disimpulkan apakah efek P-delta harus diperhitungkan di dalam perencanaan struktur gedung beningkat banyak mengacu pada hasil yang didapat dari empat buah model tersebut sebagai masukan untuk penyempurnaan peraturan gempa yang berlaku."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
"Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dan kebutuhan tulangan yang diperlukan untuk masing-masing metode perhitungan. Dalam penentuan sistem ganda sesuai peraturan SNI 03-1726-2002, pada penelitian ini dilakukan tiga metode desain, struktur portal - dinding geser yang berinteraksi, struktur portal dengan boundary element dinding geser, dan struktur portal dengan dengan dinding geser yang di non-aktifkan. Dalam metode portal - dinding geser yang berinteraksi, struktur bangunan di desain berdasarkan analisis dinamik dan analisis statik, tetapi untuk dua metode lainnya dilakukan dengan analisis statik.
Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak dianalisis sebagai sistem ganda. Simulasi numerik menunjukkan bahwa pendekatan portal ? dinding geser saling berinteraksi dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM) menghasilkan tulangan paling besar dibandingkan dengan dua metode lainnya.

This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load and the requirement of rebar for each methods. In determining dual system structure based on SNI 03-1726-2002, some methods of design such as interaction of shear wall - frame structure, frame with boundary element, and frame with deactivated shear wall is considered in this thesis. In interaction of shear wall - frame structure method, building structure was designed based on dynamic and static analysis, however for two other methods static approach was employed.
In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was analyzed as dual system. Numerical simulations show that interaction of shear wall ? frame structure approach with reduction factor R = 6,5 (IMRF) results the biggest required rebar compared with other methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43568
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
"Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dengan analisis pushover. Tujuan penggunaan sistem ganda adalah untuk menghasilkan desain yang efisien dan efektif dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Untuk memperoleh sistem ganda yang sesuai dengan peraturan gempa Indonesia, diterapkan tiga metode desain, yaitu : struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser, struktur portal dengan properti dinding geser yang dimodifikasi, dan struktur portal-dinding geser berinteraksi dengan pembesaran gaya geser tingkat berdasarkan faktor skala dari gaya geser dasar portal.
Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak yang dirancang sebagai sistem ganda dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM). Simulasi numerik dengan analisis pushover menunjukkan bahwa pendekatan struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser menghasilkan kinerja struktur yang paling baik dan yang paling mendekati dengan asumsi desain dibandingkan dengan 2 metode lainnya.

This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load using pushover analysis. The purpose of using dual system structure is to produce an efficient and effective design in the planning of earthquake resistant buildings. In determining dual system structure based on Indonesia Building Code, some methods of design such as frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall, frame structure with modification set modifiers of shear wall, and interaction of shear wall - frame structure with enlargement of story shears based on scale factor of base shear.
In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was designed as dual system with reduction factor R = 6,5 (IMRF). Numerical simulations using pushover analysis show that frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall approach results the best performance and the most closely with the design assumptions compared with other methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Christianto
"Gedung -gedung bertingkat tinggi merupakan salah satu jawaban yang wajar bagi kota Jakarta yang berpenduduk padat, karena dengan adanya bangunan -- bangunan bertingkat ini diharapkan dapat memberikan kepadatan yang setidaknya sama dengan suatu blok yang digantikan. Dalam merangcang bangunan bertingkat tinggi ini ada prinsip utama yang harus diperhatikan yaitu meningkatkan kekuatan struktur terhadap gaya lateral yang umumnya tidak memadai. Salah satu alternatif yang dipakai untuk meningkatkan daya tahan bangunan terhadap gaya lateral adalah portal semikaku.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam mendisain bangunan bertingkat tinggi adalah masalah kestabilan. Bangunan bertingkat harus tetap stabil selama gaya berlangsung. Untuk mencapai kestabilan struktur dan ketahanan struktur terhadap gempa, dapat dipakai portal semikaku dengan beberapa variasi penempatan pegas semikaku pada balok. Dari variasi penempatan pegas semikaku tersebut, ternyata penempatan pegas semikaku ke arah vertikal yang lebih baik untuk kestabilan dan ketahanan gempa."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>