Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desrina Muthia Daniel
"Di dalam perhitungan analisa struktur, selama ini kekuatan batu bata sebagai material pengisi suatu struktur gedung tidak pernah diperhitungkan sebagai unsure penyumbang dari kekuatan struktur gedung. Salah satu penyebabnya adalah karena belum lengkapnya referensi mengenai parameter kekuatan batu batu serta perilaku pasangan batu bata itu sendiri. Kurangnya referensi mengenai batu bata ini, disebabkan karena masih sedikitnya penelitian mengenai batu bata merah pejal terutama di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab sejauh mana pengaruh kekuatan batu bata terhadap struktur bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku pasangan batu bata merah (mortar 1:4, setebal 1 cm) yang dibebani secara aksial sebagai beban tekan (pra kompresi) dan lateral.
Penelitian ini dilakukan pada batu bata merah pejal yang diambil dari tanah Cikarang dan diproduksi oleh industri rumah (home industry) pabrik H. Sugih yang selanjutnya disebut bata HSG yang teknik pembuatannya sederhana dan bersifat semi modern. Penelitian dilakukan pada bata HSG karena belum adanya studi serta penelitian mengenai type batu bata ini serta batu bata ini banyak digunakan di Jabotabek. Hasil dari penelitian ini adalah property mekanik bata merah pejal, kuat geser, perpindahan (displacement) bata baik vertical maupun horizontal serta pola retak pasangan bata yang terjadi karena gaya pra kompresi dan lateral."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elveri Ulina
"Hampir semua konstruksi bangunan di Indonesia menggunakan bata merah pejal sebagai bahan pengisi struktur, yaitu tembok. Hal ini disebabkan oleh faktor kemudahan dalam mendapatkannya, bahan bakunya yang banyak tersedia dan teknik pembuatannya pun sederhana, sehingga harganya relatif murah. Pembuatan bata merah di Indonesia lebih banyak dihasilkan oleh home industry sehingga karakteristik setiap pabrik berbeda-beda dan menyebabkan kesulitan dalam menentukan standarisasi karakteristik bata merah pejal tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pasangan bata merah pejal Cikarang terhadap gaya pre kompresi dan gaya lateral. Benda uji berupa pasangan bata triplet yang tersusun dengan adukan mortar 1:4. Pengujian triplet dilakukan dengan pembebanan pre kompresi dan lateral. Gaya pre kompresi diberikan untuk mensimulasikan beban-beban vertikal permanen yang bekerja pada tembok bata, sedangkan gaya lateral mensimulasikan gaya yang menyerupai gaya statik yang mungkin bekerja pada pasangan bata tersebut. Hasil pengujian yang didapatkan adalah tegangan geser pasangan bata, displacement bata, regangan mortar dan pola retak pasangan bata.
Beberapa hasil tersebut dituangkan dalam bentuk grafik tegangan vs displacement dan grafik tegangan vs regangan. Selain itu dengan membandingkan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang tidak memberikan beban pre kompresi pada triplet, terbukti bahwa pemberian beban pre kompresi meningkatkan tegangan geser pasangan bata. Adapun peningkatan kuat geser pasangan bata berbanding lurus dengan penambahan beban pre kompresi, terlihat dari beban pre kompresi sebesar 0.1 ton menghasilkan kuat geser pasangan sebesar 0.611 MPa, untuk beban 0.3 ton menghasilkan 0.776 MPa, untuk beban 0.5 ton menghasilkan 0.572 MPa dan untuk beban 0.7 ton menghasilkan 1.374 MPa. Penelitian ini juga berkontribusi untuk menjelaskan pola retak yang terjadi pada pasangan bata yang menerima beban pre kompresi dan beban lateral."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D.B. Satrio Wibowo
"Pasangan batu bata dapat memberikan sumbangan yang cukup diperhitungkan pada kekuatan struktur bangunan, disamping fakta bahwa penggunaan batu bata pada pembangunan akan meningkatkan efisiensi dan cenderung lebih murah. Di lapangan, karakteristik batu bata bisa jadi sangat variatif tergantung bahan dan proses pembuatannya. Karena hal-hal inilah maka perlu dilakukan penelitian terhadap batu bata terutama pada parameter-parameter kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitasnya.
Tujuan karya tulis ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang tipe HSG. Bata merah diuji dengan membandingkan penempatannya dalam tungku saat pembakaran. Hipotesa yang akan dibuktikan adalah: "Kuat tekan, kuat tarik dan modulus elastisitas dari bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku, pada saat dilakukan pembakaran".
Dari pengujian dengan sampel, kubus, didapatkan nilai rata-rata kuat tekan bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain. Kuat tekan bata kelompok atas mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah. Pada pengujian dengan sampel bentuk angka 8 didapatkan nilai rata-rata kuat tarik bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain, sedangkan kelompok bata tengah memiliki nilai rata-rata kuat tarik terendah.
Dalam pengukuran nilai modulus elastisitas statis hasil yang ditunjukkan ialah bahwa kelompok bata atas memiliki nilai paling tinggi, disusul dengan kelompok tengah, dan bawah. Hal yang sama terjadi pada pengukuran modulus elastisitas dinamis dengan alat ultrasonic. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kuat tekan dan kuat tarik dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku pembakaran, hal ini telah sesuai dengan hipotesa yang diujikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhidin
"Penggunaan bata merah sudah sangat umum dalam berbagai bentuk dan jenis bangunan teknik sipil. Beberapa fungsi dari bata merah ini adalah dinding pengisi, partisi mangan, pondasi, kolom, dan lain-lain. Dalam struktur pasangan bata merah terdapat komponen-komponen yang memberikan sumbangan kepada kekuatan pasangan bata merah itu sendiri. Komponen-komponen tersebut adalah bata merah dan mortar sebagai pengikat. Namun dalam analisa perhitungan portal, kekuatan pasangan bata merah biasanya selalu diabaikan. Ini disebabkan karena kurangnya acuan yang memuat parameter kekuatan bata merah ataupun kekuatan pasangan bata merah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pasangan bata merah pejal Cikarang terhadap gaya pra-tekan dan gaya lateral. Benda uji berupa pasangan bata triplet yang tersusun dengan adukan mortar struktural yaitu 1:3 dan 1:4 serta mortar non-struktural yaitu 1:5. Gaya pra-tekan merupakan representasi dari beban-beban vertikal permanen yang bekerja pada tembok bata, sedangkan gaya lateral merepresentasikan gaya yang menyerupai gaya statik arah horizontal yang bekerja pada pasangan bata tersebut seperti angin dan gempa bumi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan mutu mortar yang berbeda dan pemberian beban pra-tekan yang bervariasi berpengaruh terhadap kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Semakin tinggi mutu mortar akan semakin tinggi pula kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Sampai batas kekuatan tekannya, semakin tinggi beban pra-tekan yang diberikan semakin tinggi pula kemampuan pasangan bata dalam menahan beban lateral. Selain itu diperoleh kekuatan geser awal/ kekuatan geser, ?o dan koefisien friksi, antara bata dengan mortar. Pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:4 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.33 - 0.51 MPa dan nilai 4 berkisar antara 0.85 - 1.07. Sedangkan pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:5 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.18 - 0.34 MPa dan nilai berkisar antara 1.07 - 1.44. Tipe keruntuhan yang mendominasi adalah keruntuhan ikatan/bond failure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Novita Sari
"Indonesia merupakan daerah dengan tingkat kerawanan gempa tinggi karena menjadi pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu Eurasian Plate, Indian-Australian Plate dan Plate Pacific Plate. Ketiga lempeng ini membentuk 2 jalur gempa utama yaitu Circum Pacific Earthquake Belt dan Alfide Earthquake Belt. Pergerakan kedua jalur ini cukup aktif dan di sepanjang kedua jalur tersebut tersebar banyak gunung berapi yang masih aktif. Gempa menimbulkan percepatan tanah yang selanjutnya akan diterima oleh struktur bangunan yang berdiri di atasnya melalui pondasi. Struktur akan merespon percepatan tanah tersebut dengan menghasilkan perpindahan dan gaya dalam. Respon struktur menentukan kemampuan struktur menahan gaya gempa. Struktur bangunan di Indonesia banyak menggunakan pasangan dinding bata tak bertulang atau Unreinforced Masonry Infill Wall (URCM Infill Wall).
Dalam tugas akhir ini dilakukan suatu penelitian mengenai pengaruh adanya URCM Infill Wall bila struktur dikenai beban gempa baik untuk bangunan tinggi, sedang maupun rendah. Kriteria bangunan tinggi, sedang ataupun rendah pada tugas akhir ini adalah berdasarkan perbandingan antara periode alami struktur dan periode gempa. Ketika gempa besar terjadi URCM Infill Wall adalah elemen terlemah. Kelakuan URCM Infill Wall cenderung bersifat inelastic. Pemodelan inelastic pada penelitian ini adalah berbentuk elastoplastic dimana ketika telah mencapai leleh URCM Infill Wall masih dianggap mempunyai kekuatan yang nilainya sebesar gaya maksimum yang mampu ditahan oleh URCM Infill Wall tersebut. Sedangkan deformasi maksimum dinding bata merah dibatasi sebesar dua kalo deformasi leleh.
Penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa kehadiran URCM Infill Wall tidak selamanya memberi pengaruh yang menguntungkan bila struktur dikenai beban gempa terutama pada bangunan tinggi dengan periode alami lebih besar relatif terhadap periode gempa. Pengaruh yang menguntungkan terjadi pada bangunan rendah. Namun pengaruh ini mempunyai nilai-nilai optimum dimana sumbangan URCM Infill Wall dalam menahan beban gempa adalah yang terbesar. Di luar rentang nilai-nilai optimum tersebut sumbangan URCM Infill Wall dalam menahan gempa relatif kecil. Sedangkan pada bangunan sedang walaupun kehadiran URCM Infill Wall masih memberi pengaruh yang menguntungkan namun sumbangan yang diberikan URCM Infill Wall dalam menahan beban gempa sangat kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candrian Attahiyyat
"ABSTRAK
Desa Banten terletak kurang lebih 10 kilometer di sebelah utara kota 5erang, termasuk dalam wilayah Kecama_tan Kesemen, Kabupaten 5erang, Provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan bekas kota kerajaan Islam abad 16-19. Oleh karena itu Para peneliti arkeologi menyebut desa ini sebagai Banten Lama.
Di Banten Lama hingga kini masih banyak terdapat pe_ninggalan arkeologi yang cukup potensial untuk diteliti. Penelitian arkeologi, yang pernah dilakukan meliputi pa_nelitian Nisan Kubur (Hambali 1976), Keramik Asing dan Lokal (Djuwita 1978; Ongkodharma 1978; Harkantiningsih, 1980; Pojoh 1981), Wallah Pelebur (Nundardjito 1980), Perkotaan (Ambary 19'80a), Pertukangan Logam (Siswandi 1980), Disain Benteng (Nurhadi 1982), Nata Wang Logam (Widiyono 190) dan Sistem Pengairan (Prachmatika 1984).
Sebagai salah satu upaya untuk melengkapi peneli_tian arkeologi di Banten Lama, skripsi ini akan menya_jikan hasil penelitian tentang percobaan metode penentuan umur bangunan bata berdasarkan 3 ciri teknologi, _

"
1985
S11550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarida Diami
"Menunjkan bahwa ada 6 kelompok tanda, 2 teknik pembuatan tanda, 2 letak tanda. Tanda-tanda tersebut berupa bentuk geometris, tanaman, hewan, manusia, bangunan dan peralatan. bentuk tanda yang paling banyak digambarkan adalah bentuk geometris. Teknik yang digunakn untuk membuat tanda pada bata adalah teknik gore sdan teknik tekan. Teknik yang paling banyak adalah teknik gores. Ada tanda yang terletak di bagian permukaan bata dan ada pula tanda yang terletak di bagian samping. bagian yang paling banyak diberi tanda adalah bagian permukaan tanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum RI, 2002
690.1 IND m X
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum RI, 2002
690.1 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum R.I., 2002
690.1 IND m VII
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>