Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29832 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dede Haryadi
"Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan pada pembuatan konstruksi baik untuk bangunan gedung maupun bangunan sipil, beton memiliki beberapa sifat utama jika dibandingkan dengan bahan bangunan dari jenis Iain, sifat utama yang paling menonjol dari bahan beton adalah kuat tekan yang relatif tinggi dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan. Pada bangunan beton, kebakaran merupakan salah satu penyebab kerusakan pada struktur beton. Sehingga perlu dipelajari pengaruh kebakaran terhadap struktur beton dan penanganan bangunan beton sesudah kebakaran serta apa yang harus dilakukan terhadap elemen struktur beton pada bangunan itu. Penelitian disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah elemen-elemen struktur beton pada Gedung Dekanat FTUI masih layak digunakan ditinjau dari segi kekuatan struktur betonnya. Setelah dilakukan pengamatan secara visual di lokasi kebakaran, dipilihlah Concrete Test Hammer sebagai alat pengujian untuk mengetahui kekuatan struktur betonnya sesudah kebakaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai kuat tekan betonnya. Kemudian kita analisa dengan peraturan yang berlaku di Indonesia untuk mengetahui kuat tekan karakteristik beton (σ bk). Disini digunakan dua peraturan, yaitu: PBI 1971 dan SNI 03-xxxx-2002. Penggunaan PBI 1971 dikarenakan masih digunakan peraturan ini didalam dunia pendidikan dan kerja. Sedangkan peraturan SNI 03-xxxx-2002 adalah penyempumaan dari PBI 1971 dan revisi SNI 03-2847-1992 (tata cara perhitungan struktur bangunan gedung). Dari hasil yang didapatkan kuat tekan karakteristik beton (σ bk) dad kedua peraturan itu dibandingkan dengan mutu elemen-elemen struktur beton yang di uji (K-225). Diketahui bahwa elemen-elemen struktur beton itu masih memenuhj syarat, oleh karena itu elemen-elemen struktur beton gedung Dekanat FTUI masih layak digunakan, jadi tidak perlu dibongkar. Sehingga dalam pembangunan kembali gedung Dekanat FTUI dapat menghemat waktu dan biaya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharto Alwi
"ABSTRAK
Tesis ini akan membahas tentang hubungan antara tingkat pengawasan pekerjaan dengan besarnya nilai pekerjaan perbaikan (rework) pada struktur atas bangunan gedung beton bertulang. Terjadinya pekerjaan perbaikan bisa diakibatkan oleh perubahan dari pemilik, perubahan dan kesalahan disain, kesalahan pelaksanaan serta kesalahan dari supplier. Pembahasan penelitian ini akan menekankan pada pekerjaan perbaikan yang diakibatkan oleh kesalahan pelaksanaan (kontraktor).
Hasil peninjauan lapangan memberikan gambaran bahwa penyebab utama terjadinya pekerjaan perbaikan selama pelaksanaan pekerjaan adalah rendahnya tingkat pengawasan.
Hubungan yang diperoleh antara prosentase nilai pekerjaan perbaikan dengan prosentase biaya pelatihan tenaga pengawas memberikan kecenderungan bahwa dengan meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada tenaga pengawas dapat menurunkan/memperkecil nilai pekerjaan perbaikan. Namun demikian nilai pekerjaan perbaikan tidak bisa dihilangkan sama sekali, hanya dapat diperkecil.

ABSTRACT
The relationship between work supervision stage with the amount of reworks value of the upper structure in the reinforced concrete building structure will be analyzed. It seem to be the cause of the changes by the owner, the change and misdesign, the error of implementation and the supplier's error. This research analysis will stress on the rework that caused by the error of implementation (contractor).
The result of field study give the illustration that the main causes of rework's occurrence along the work implementation is the lack of supervision stage.
The obtainable relationship between percentage of the rework value and the percentage of the supervisor training cost, gives the trend that by inclining the training to the supervisor will be able to decrease/ minimize the rework value. The rework value, however, will not be able to vanish at all, but it can be minimized only.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Berliana
"Keberhasilan suatu proses konstruksi tergantung dari hubungan antara partisipan terkait dalam proses konstruksi tersebut. Proses konstruksi biasanya melibatkan individu atau perusahaan, sebagai partisipan utama yaitu Pemilik, Perancang dan Kontraktor.
Kontruksi yang memiliki dinamika dan kompleksitas proyek yang tinggi menimbulkan berbagai pada hubungan kerjasama antara pemilik dan arsitek/engineer yang tidak terduga. Apabila kemampuan teknik pemilik proyek kurang mendukung, maka baik pemilik maupun konsultan atau kontraktor perlu lebih antisipatif terhadap kebutuhan masing-masing pihak lainnya. Dengan komunikasi dan infomasi yang baik antar partisipan terkait dapat menangani ancaman yang dihitung dalam rangka mengoptimalkan biaya dan waktu.
Waktu penyelesaian dan biaya proyek kontruksi sangat penting bagi owner. Kesalahan perancang untuk menyadari bagaimana desain akan dilaksanakan oleh kontraktor akan menyebabkan pea mesalahan jadwal proyek dan menangguhkan proses kontruksi. Perancang tidak raja mendisain proyek, tetapi bertanggungjawab terhadap pengawasan dan pemeriksaan kegiatan kontruksi. Kecepatan perubahan dilapangan dapat menyebabkan perancang kurang berpartisipasi dalam penyelesaian proyek konstruksi secara terkendali. Sehingga memperpanjang waktu penyelesaian proyek.
Penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan masalah yang dihadapi konsultan perancang dan faktor yang mempengaruhinya. Teori dan konsep constructability menjadi kerangka pemikiran penelitian yang berkaitan dengan personil konsultan perancang yang dapat mempengaruhi proses disain yang bertujuan. untuk meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi selanjutnya dimasa mendatang.
Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasikan parameter yang dapat mengukur hubungan dan pengaruh variabel pemahaman perancang akan metoda konstruksi terkait dengan kinerja proyek konstruksi.
Hasil penelitian atas dasar 33 sampel proyek konstruksi di Indonesia menggambarkan bahwa kinerja waktu dipengaruhi oleh pemahaman perancang akan sistem pengecoran dan sistem formwork yang diperlukan. Pemahaman atas sistem peralatan terbukti melalui teknic dummy juga significant untuk menjamin tercapainya kinerja waktu yang diinginkan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa kinerja biaya sangat berhubungan dengan kinerja waktu untuk gedung bertingkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rashtra Rahardiansyah Ananditto Widodo
"Sebanyak 11% dari 67,8 juta ton sampah di Indonesia pada tahun 2019 merupakan sampah kertas. Pemanfaatan limbah kertas menjadi agregat dalam beton menjadi salah satu usaha daur ulang sampah kertas. Kertas menjadi material substitusi agregat halus dalam rencana campuran beton sebanyak 10, 15, 20, dan 25% volume agregat halus dalam beton. Benda uji beton yang dibuat kemudian diuji tekan, dibantu dengan strain gauge dan digital image correlation (DIC) sebagai metode analisis regangan dan lendutan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan kadar kertas sebagai substitusi agregat halus mereduksi kuat tekannya sebesar 43 s.d. 62%. Penambahan kertas tersebut juga mereduksi berat isi dan modulus elastisitas beton.

As many as 11% of 67.8 million of waste in Indonesia consist of paper waste, as of 2019. The use of paper waste as a concrete material helps to recycle paper waste. Paper being the material as a partial substitution of the fine aggregate, with an incremental substitution of 10%, 15%, 20%, and 25% of the fine aggregate’s volume in the concrete mix. This paper carries out compression strength test to the concrete, assisted by strain gauge and digital image correlation analysis to obtain its strain and displacement data. The results show that an increment of paper in the concrete mixture reduces the compression strength by 43 to 62%. The increment also reduce the concrete’s density and Young modulus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haviv
"Dalam struktur balok beton bertulang, untuk meningkatkan atau memperbaiki kekuatan lenturnya dilakukan berbagai macam perkuatan. Baik itu yang merupakan perkuatan dalam maupun perkuatan luar. Salah satu bahan yang kini cukup diminati penggunaannya sebagai perkuatan luar ialah fiber aramid. Bahan ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan bahan retrofitting lainnnya antara lain kuat lentur yang cukup tinggi, murah dan pemakaiannya yang cukup mudah. Penelitian ini meneliti mengenai penggunaan lembaran fiber aramid (merupakan salah satu produk Fosroc International Limited dengan merek dagang Renderoc FR10) yang terbuat dari bahan Kevlar, dan akan menganalisa sejauh mana kinerja fiber aramid ini dapat meningkatkan kekuatan lentur suatu struktur balok beton bertulang dengan kondisi tertentu. Penelitian ini menganalisa balok beton bertulang dengan kondisi menggunakan kuat ekan lebih rendah dari kapasitas desain (balok C), menggunakan jumlah luas tulangan tarik lebih kecil dari kapasitas desain (balok D) dan balok beton tanpa tulangan (balok A) yang ketiganya telah mendapatkan perkuatan oleh bahan fiber aramid, kemudian membandingkan kekuatan lentur maksimumnya dengan kekuatan lentur maksimum benja uji pembanding (balok B). Dari penelitian ini secara umum disimpulkan bahwa penambahan perkuatan pada ketiga benda uji secara signifikan memberikan kenaikan kekuatan lentur maksimum pada balok C (52,4%) dan balok D (52,4%) dibandingkan dengan balok B. Sedangkan balok A dengan perkuatan dapat dengan baik melewati batas hancur balok beton tanpa tulangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Andikha Soediro
"Beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di seluruh dunia, tapi walau demikian beton menggunakan sumber daya yang bisa habis, dan suatu saat bisa habis di masa mendatang. Di sisi lain, banyak sekali limbah beton yang tidak digunakan di seluruh penjuru dunia. Penelitian ini ditujukan untuk mendalami limbah beton tersebut agar dapat dipakai kembali sebagai bahan penyusun beton, atau yang biasa disebut agregat daur ulang. Pada penelitian ini terdapat 2 variabel, yang pertama adalah beton menggunakan 0% campuran agregat daur ulang, dan variabel kedua menggunakan 20% campuran agregat daur ulang sebagai pengganti agregat alami. Beton daur ulang yang digunakan pada penelitian ini merupakan beton bermutu f’c25-f’c30. Terdapat 4 jenis pengujian, yaitu uji permeabilitas, uji tekan, uji lentur, dan uji belah, dengan perbandingan air dan semen yang sama, dan juga umur pengujian yang sama. Dari semua pengujian, beton dengan campuran 20% agregat daur ulang memiliki kekuatan tekan, serta kekuatan lentur yang lebih tinggi daripada beton normal, dan koefisien permeabilitas yang lebih kecil, sementara beton dengan campuran 20% memiliki kekuatan belah yang lebih kecil daripada beton normal.

Concrete is the most used building material in the world, but concrete are made of finite materials. Aggregate quarrying will start to get difficult in the future whereas there are vast amount of unused concrete waste. This research is aimed to understand concrete waste better by using them as recycled aggregate. In this research, there are 2 variables of concrete used, with 0% recycled concrete aggregate, or normal concrete, and with 20% recycled concrete aggregate as a substitute for natural aggregate. The recycled concrete aggregate is of grade f’c25-f’c30. The specimens are subjected to permeability test, compression test, flexural test, and tensile splitting test. All of the specimens are given the same water-cement ratio, and tested at the same age. From all of the tests conducted to the specimens, those consisting of 20% recycled concrete aggregate has a greater compressive strength, greater flexural strength, smaller coefficient of permeability, and smaller tensile splitting strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Susanto
"Dalam perencanaan hangman tahan gempa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, maka struktur bangunan harus direncanakan pada tingkat daktilitas tertentu. Daktilitas adalah kemampuan suatu struktur atau elemen struktur untuk mengalami simpangan-simpangan inelastis secara berulang dan bolak batik diatas titik leleh pertama dan mempertahankan sebagian besar dari kemampuan awalnya dalam menahan beban gempa.
Pemilihan tingkat daktilitas itu akan menentukan faktor jenis struktur K. Faktor jenis struktur K ini merupakan suatu konstanta yang menumjukkan kemampuan respons inelastik struktur terhadap beban gempa dan disamping itu jugs tergantung type strukturnya.
Prosedur perencanaan yang umumnya dilakukan adalah dengan menganggap struktur masih berperilaku elastis dalam analisa struktur keseluruhan dan pada perencanaan penampang elemen struktur dilakukan secara inelastis yaitu dengan aswnsi bahwa pada beban gempa besar akan terbentuk beberapa sendi plastik yang memungkinkan terjadinya pemencaran energi letas terlihat adanya suatu perbedaan konseptual antara analisa struktur dan analisa elemen struktur. Dan dalam perencanaan tidak dilakukan pengontrolan apakah daktilitas perlu (ductility demand) dan gaya dalam yang terjadi masih memenuhi dan sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam penelitian ini dilakukan suatu evaluasi terhadap struktur bangunan yang direncanakan mengikuti standard prosedur perencanaan yang umum dipakai dengan melakukan perhitungan clang berdasarkan perhitungan analisa riwayat waktu sistim nonlinier. Perhitungan dilakukan berdasarkan pembesian yang ada dengan memanfaatkan sofrware DRAIN 2 DX (Dynamic Response Analysis Of Inelastic 2 Dimensional Structure).
Program ini berdasarkan step by step integration method dan percepatan rata rata. Penelitian yang dilakukan terbatas pada bangunan sistim dua dimensi untuk portal beton bertulang 10 lapis.
Evaluasi yang dilakukan adalah daktilitas perlu sepanjang tinggi bangunan meliputi displacement ductility dan momen-rotation ductility. Disamping itu juga dievaluasi gaya -gaya dalam yang terjadi pada elemen-elemen struktur padakondisi inelastis.
Dalam penelitian ini juga dilakukan studi pengaruh varaiasi redaman Rayleigh, pengaruh reduksi kapasitas momen tumpuan balok, pengaruh penurunan mutu baton dan efek P delta Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh redaman kekakuan lebih dominan dibanding redaman masa, pengaruh reduksi momen tumpuan balok mengurangi gaya dalam dan simpangan maksimum yang terjadi sedang penurunan mutu baton kolom akan berpengaruh besar bila tulangan terpasang lebih kecil dibanding tulangan yang diperlukan, pengaruh P delta menjadi inkonsisten pada pemakaian redaman kekakuan yang sangat kecil dan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perencanaan struktur beton berdasarkan desain kapasitas memberikan respon inelastis yang masih memenuhi persyarat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srisadewo Fauzi Adiprakoso
"Concrete has relatively high compressive strength but has lower tensile strength. Tensile strength can lead a cracks in the hardened concrete. The low ductility is one of the mechanical properties of concrete and therefore called brittle material. Addition of steel fibers on concrete can make increase on the mechanical properties of concrete especially tensile strength that can reduce cracks. In this studies, the steel fiber content is 1%, 1.5%, 2% and 2.5% based on the concrete volume. Steel fiber on the fresh concrete would develop the balling effect on the fresh concrete.
Compression tests were conducted on 150 mm x 300 mm concrete cylinders and the test of specimens at 7,14,28 and 56 days. The influence of steel fiber content on the modulus elasticity of concrete will be determined using non- destructive test (UPV). The expected normal compressive strength is 25 MPa. Addition of the Superplasticizer provided better workability of the fresh concrete.
Based on the studies, addition of steel fiber provided higher compressive strength but reduce the modulus of elasticity of concrete. Workability of the steel fiber reinforced concrete are worse than normal concrete. The concrete that content 2.5% steel fiber would increase 14% of the compressive strength.

Beton merupakan material yang mampu menahan tegangan tekan yang cukup tinggi tetapi mempunyai kemampuan menahan tegangan tarik yang rendah. Tegangan tarik dapat menyebabkan retak pada beton yang telah mengeras. Sifat mekanis beton salah satunya adalah mempunyai daktilitas yang rendah sehingga bersifat getas. Tujuan dari penambahan serat adalah untuk meningkatkan sifat mekanis beton khususnya kekuatan tarik pada beton serta meningkatkan ketahanan beton terhadap retak. Kadar serat baja yang akan digunakan pada penelitian ini sebesar 1%, 1.5%, 2% dan 2.5% dari volume beton normal. Penambahan serat baja akan menyebabkan efek gumpal pada beton segar.
Pengujian kuat tekan menggunakan cetakan silinder 150 mm x 300 mm dan pengujian dilakukan pada hari ke ? 7, 14 , 28 dan 56. Benda uji akan dilakukan pengujian non destructive test berupa alat UPV untuk mengetahui pengaruh penambahan serat baja terhadap modulus elastisitas. Kuat tekan beton normal yang direncanakan adalah fc? 25 MPa. Untuk meningkatkan workability beton segar pada beton segar, dilakukan penambahan bahan admixture berupa Superplasticizer.
Berdasarkan hasil penelitian, penambahan serat baja akan menaikkan kuat tekan namun menurunkan modulus elastisitas. Penambahan serat baja akan menurunkan workability dari beton segar. Peningkatan kuat tekan beton dengan umur 28 hari yang terjadi sebesar 14% dengan kadar serat baja sebesar 2.5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marchin Alfredo
"Penggunaan beton sebagai bahan konstruksi bangunan di Indonesia semakin meningkat, khususnya pada industri beton siap pakai (Ready Mix Concrete). Salah satu masalah yang timbul dalam industri beton siap pakai, adalah mengumpulkan dan membuang sisa beton yang dihasilkan dari pencucian truk pengaduk beton setelah memproduksi dan mengirimkan campuran beton ke lokasi konstruksi. Atas dasar hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik dan mekanis dari beton yang mengandung limbah adukan beton siap pakai (Concrete Sludge Waste) atau disebut juga CSW yang juga ditmbahkan dengan abu sekam padi (Rice Husk Ash) atau disebut juga RHA.
Fungsi RHA dan CSW adalah sebagai bahan pengganti sebagian dari semen dan agregat halus. Sifat fisik dan mekanis yang akan diuji yaitu meliputi kuat tekan beton, modulus elastisitas dengan PUNDIT, permeabilitas, dan densitas. Berdasarkan dari hasil pengujian didapat kuat tekan yang optimum yaitu pada komposisi campuran 92% semen, 8% RHA, 70% pasir, dan 30% CSW sebesar 32,12 MPa pada umur 28 hari. Demikian juga pada pengujian karateristik beton keras lainnya seperti modulus elastisitas menggunakan PUNDIT didapat sebesar 32.133,33 MPa, penetrasi pada pengujian permeabilitas sebesar 19,67 mm, dan untuk densitas sebesar 2,056 g/cm3. Dari hasil pengujian tersebut menurut SNI untuk beton non struktural, dapat digunakan seperti paving blok, kanstin, pelataran parkir dan beton non struktural lainnya.

Using of concrete as construction materials in Indonesia is increasing, especially in ready mix concrete industry (Ready Mix Concrete). One of the problems that arise in the ready mix concrete industry, is to collect and dispose of the rest resulting from washing concrete mixer truck concrete after the concrete mix, produce and deliver to construction sites. On the basis of this, the purpose of this study was to determine the physical and mechanical properties of concrete containing waste slurry ready mix concrete (Concrete Sludge Waste) or collectively, CSW is also ditmbahkan with rice husk ash (Rice Husk Ash) or also known as RHA.
RHA and CSW function is as a partial replacement of cement and fine aggregate. Physical and mechanical properties to be tested that include concrete compressive strength, modulus of elasticity with the Pundit, permeability, and density. Based on test results obtained from the optimum compressive strength is the composition of the mixture of 92% cement, 8% RHA, 70% sand and 30% CSW of 32.12 MPa at 28 days. Similarly, the test characteristics of concrete such as modulus of elasticity of the other hard to come by using a Pundit 32133.33 MPa, penetration testing on the permeability of 19.67 mm, and for the density of 2.056 g/cm3. From the results of such testing according to SNI for non-structural concrete, can be used as paving blocks, canstine, parking lot and other non-structural concrete.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42331
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>