Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagus Prima Anugerah
"Dewasa ini penelitian tentang sambungan balok kolom beton bertulang telah banyak dilakukan di beberapa negara, seperti New Zaeland, Jepang, dan Amerika. Banyak peneliti merasa tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut masalah ini, dikarenakan sambungan pada balok kolom merupakan komponen vital dalam suatu struktur bangunan. Bagian sambungan balok kolom ini sangat penting, karena bagian ini mempunyai peranan utama dalam menstransfer gaya dalam suatu elemen ke elemen lainnya pada suatu struktur. Terkadang pengaruh pengaruh gaya lateral, seperti gempa, sambungan balok kolom ini mengalami gaya geser vertikal dan horizontal yang lebih besar dari pada elemen balok dan kolom yang berdekatan. Aliran gaya yang melalui sambungan balok kolom ini dapat terganggu apabila sambungan ini tidak mampu menyediakan kekuatan geser yang memadai. Oleh karena itu kegagalan dan kesalahan dalam perencanaan perhitungan kekuatan geser, dan pendetilan sambungan balok kolom dapat menyebabkan keruntuhan struktur suata bangunan. Untuk itu penulis bermaksud melakukan analisa kekuatan geser pada sambungan balok kolom, serta membandingkannya terhadap hasil-hasil eksperimental yang telah ada.
Hasil eksperimental tadi, yang bersumber dari ACI Structural Journal, akan dihitung kembali secara analitik dengan menggunakan konsep mekanisme softened struc and tie model, rekomendasi dari ACI 352 dan analisa numerik dengan menggunakan program komputer DRAIN-2DX untuk mengamati rentang nilai kekuatan geser sambungan pada kondisi sebelum dan setelah lelehnya tulangan pada balok dan kolom, dengan menggunakan elemen type 15 (fiber beam column element). Dari hasil perhitungan tersebut, baik itu analitik dan numerik, akan didapatkan suatu nilai kekuatan geser analitis yang akan dibandingan dengan kekuatan geser percobaan, serta akn didapatkan pula grafik tegangan versus regangan yang terjadi. Hasil nilai kekuatan geser dengan softened strut and tie model akan cenderung lebih kecil dari nilai yang didapatkan bila dianalisa dengan ACI 352."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Sunhadji
"Di bidang konstruksi saat ini, material beton bertulang dengan sistem pracetak menjadi semakin diminati karena berbagai keunggulan yang dimiliki baik dari segi ekonomi, waktu dan mutu bangunan sipil yang dihasilkan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan bangunan bertingkat untuk perkantoran, hotel dan pertokoan di daerah perkotaan mendorong timbulnya kebutuhan akan suatu rancangan struktur beton yang ekonomis, dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien tanpa mengurangi kekuatan dan kekakuan komponen struktur bangunan. Dalam hal ini, struktur beton pracetak adalah salah satu jawaban untuk semua pertanyaan tersebut. PT. Hutama Karya dengan struktur Bresphaka-nya mencoba menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut.
Struktur Bresphaka yang menjadi pilihan dalam pembahasan Skripsi ini dibatasi pada daerah titik kumpul. Pada daerah titik kumpul inilah kunci kekuatan dan kelemahan dari sebuah struktur terutama terhadap gaya lateral yang terjadi. Eksperimen yang dilakukan oleh PT. Hutama Karya mencakup titik kumpul interior dan eksterior. Dalam hal ini, PT. Hutama Karya dengan sistem Bresphaka-nya, bekerjasama dengan Balai Struktur Bangunan Puslitbang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, melakukan eksperimen guna mengetahui kehandalan dari specimen yang direncanakan. Pada eksperimen yang dilakukan terhadap sambungan interior, specimen terdiri dari dua buah balok pracetak dengan ukuran penampang 250 mm x 400 mm dengan panjang bersih 1500 mm dan dua buah kolom pracetak berukuran 250 mm x 350 mm dengan panjang bersih 1200 mm. Specimen ini direncanakan untuk pembangunan gedung bertingkat 6.
Pengujian dilakukan dengan memberikan displacement control untuk mengetahui besarnya gaya lateral yang bersesuaian. Dalam skripsi ini penulis menganalisa data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen dan melakukan perbandingan secara teoritis dengan program Dram-2DX. Analisa hasil eksperimen untuk grafik gaya lateral dan perpindahan didapat bahwa secara umum struktur mampu bertahan sampai tingkat daktilitas 4 tanpa mengalami pinching effect. Di samping itu, diperoleh pula bahwa kekuatan dan kekakuan hasil eksperimen lebih tinggi dari hqsil analisa teoritis dengan program DRAIN-2DX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Nina O.E.
"Sebagai negara yang teletak pada pertemuan lempengan-lempengan tektonik dunia, Indonesia merupakan negara yang beresiko tinggi terhadap ancaman gempa. Oleh karena itu studi mengenai perilaku struktur perlu mendapat perhatian khusus sehingga perilaku struktur akibat gaya gempa yang kemungkinan akan dialami selama masa penggunaannya dapat dikontrol. Sambungan balok-kolom merupakan bagian yang sangat penting dalam mentransfer gaya-gaya yang bekerja pada struktur. Apabila sambungan balok-kolom ini tidak sempurna dan terjadi kegagalan di daerah ini akibat beban lateral, maka akan mengakibatkan keruntuhan prematur dari struktur tersebut. Pada umumnya pelaksanaan sambungan balok-kolom pada bangunan bertingkat kurang memperhatikan detail dari penjangkaran tulangan dan confinement dari joint, terutama pada daerah sambungan tepi portal.
Untuk mengetahui bagaimana sifat sambungan sesungguhnya di daerah balok-kolom beton bertulang dilakukan penelitian dengan eksperimental dan pendekatan numerik, dalam hal ini dilakukan pada sambungan balok-kolom beton bertulang bagian sisi luar portal dengan penonjolan balok pada sisi luar. Analisa numerik yang dilakukan menggunakan program komputer Drain-2DX versi 1.10 dengan menggunakan element type 15 (fiber beam-column element). Struktur didiskritisasi menjadi elemen balok dan kolom dengan menggunakan element type 15 di atas, dan setiap elemen dibagi menjadi segment yang didiskritisasi dengan pendekatan fiber. Untuk setiap fiber pemodelan dilakukan dengan menggunakan kurva tegangan-regangan masing-masing 2 untuk pemodelan sifat tekan material beton (kurva Hognestad dan Kent dan Park), 1 untuk pemodelan sifat tarik material beton (kurva dengan tension stiffening), 1 untuk pemodelan sifat tarik dan tekan material baja (kurva bilinear dengan strain hardening). Selain itu dalam analisa numerik digunakan nilai pullout dan gap fiber properties untuk memperoleh hasil kurva beban vs lendutan yang mendekati hasil eksperimen di laboratorium. Mengingat eksperimental dilakukan dengan semi cyclic, maka analisa numeruk dilakukan dengan displacement control untuk fase loading dan load control untuk fase unloading.
Dari hasil analisa numerik yang dilakukan, baik dengan kurva tegangan-regangan Hognestad maupun Kent dan Park, serta penggunaan pullout dan gap fiber properties diperoleh kurva beban vs lendutan dan pola retak yang dapat mewakili eksperimen di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neysa Nuvisa
"Infrastruktur di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah pembangunan gedung bertingkat. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar menggunakan metode konvensional, yaitu menggunakan beton bertulang dengan cara cor di tempat. Metode ini banyak digunakan karena sudah lama digunakan dan kekuatannya sudah teruji. Namun, metode konvensional tersebut membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan membutuhkan banyak bekisting. Selain metode konvensional, terdapat metode lain, yaitu metode beton pracetak. Metode beton pracetak membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih cepat dikarenakan pengecoran dilakukan tidak langsung di lokasi proyek. Namun, kekuatan sambungan antar komponen pracetak tidak sebaik sambungan beton yang dicor langsung. Selain itu, proses pengangkatan dan pemasangannya pun perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis kekuatan dan metode konstruksi sambungan balok-kolom pracetak dan balok induk-balok anak pracetak. Penelitian meliputi desain sambungan, pengecekan kekuatan sambungan, analisis kekuatannya balok dan kolom pracetak saat proses pengangkatan, transportasi, dan pemasangan, serta metode konstruksi yang digunakan. Penelitian akan direalisasikan dengan studi kasus Rumah Sakit XYZ yang terletak di daerah Bogor.

Infrastructure development in Indonesia is now growing rapidly. One of them is the construction of multi-storey buildings. The construction of multi-storey buildings mostly uses conventional methods, using reinforced concrete by cast in place. This method is widely used because it has been used for a long time and it's strength has been tested. However, the conventional method requires a longer working time and requires a lot of formwork. In addition to conventional methods, there are other methods, that is precast concrete method. The precast concrete method requires a faster processing time because the casting is done indirectly at the project site. However, the strength of joints between precast components is not as good as joints that are cast directly. Furthermore, the lifting and installation process also needs attention so that no damage occurs. In this research, the strength analysis and construction methods of precast beam-column joints and precast beam-joist joints were carried out. Research includes joint design, checking connection strength, analysis precast components during the lifting, transportation and installation processes, and the construction method used. The research will be realized through a case study of XYZ Hospital that is located in Bogor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Nur Rendra
"Dalam tulisan ini dibahas studi eksperimen mengenai perilaku rangkaian balok kolom dengan sambungan pracetak pada balok yang menggunakan sambungan las pada tulangan longitudinal balok. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui perilaku rangkaian balok-kolom beton apabila dibebani dengan pembebanan semi siklik. Rangkaian balok-kolom beton yang digunakan yaitu rangkaian pracetak, dengan daerah penyambungan di balok. Keruntuhan struktur seringkali disebabkan kegagalan sambungan dalam menahan beban yang bekerja. Kondisi beton yang tidak monolit membuat kemungkinan hal ini terjadi bertambah besar, oleh karena itu pendetailan, terutama tulangannya sangat diperlukan. Sistem portal pracetak yang ditelili pada skripsi ini adalah rangkaian komponen balok-kolom pracetak dan elemen balok pracetak. Pada sistem ini elemen balok-kolom pracetak dirangkai pada lokasi setengah tinggi lantai. Sedangkan untuk pracetak balok dirangkai di dekat muka kolom. Tulangan dari bagian sambungan balok-kolom pracetak disambung dengan tulangan dari balok pracetak dengan bantuan las lislrik. Setelah penvambungan tulangan dari dua bagian beton pracetak ini, barulah dilakukan pengecoran pada daerah sambungan. Percobaan dilaboratorium dilakukan dengan memberi beban pada model struktur. Pembebanan dilakukan pada bagian spesimen sehingga perilaku spesimen sama dengan jika diberikan beban gempa siatis Pemhanding dari rangkaian mi adalah rangkaian monolit yang telah diuji sebelum ini dan memiliki spesifikasi mendekati dari rangkaian pracetak. Dilihat dari hasil yang didapat dari pengujian, rangkaian balok-kolom beton pracetak memiliki perilaku yang mendekati rangkaian monolit. Keruntuhan yang terjadi melalui pembentukan sendi plastis pada balok, sehingga dapat dikatakan sambungan pada balok dapat mendukung terbentuknya mekanisme keruntuhan balok. Dari kurva P-? yang diperoleh, dapat disimpulkan rangkaian memiliki rasio daktilitas, kekuatan struktur, kekakuan yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pola retak adalah satu hal yang menjadi catatan, karena keberadaannya diluar perhitungan, terjadinya bounding failure membuat penulis menyimpulkan penggunaan bounding agent pada sambungan pracetak mutlak diperlukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edith Baskara
"ABSTRAK
Pada penelitian kali ini akan diteliti struktur komposit yang dikenal dengan istilah Concrete Filled Steel Tube (CFST) yaitu struktur baja hollow kotak yang diisi dengan beton. Struktur ini sudah secara luas dipakai dalam bidang konstruksi diantaranya adalah sebagai balok girder jembatan kereta api yang terdapat di Jepang (Hosaka et al., 1997; Nakamura et al., 2004). Beberapa keuntungan dari struktur CFST antara lain adalah struktur memiliki daktilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan struktur beton bertulang biasa, penampang beton dapat mencegah terjadinya local buckling pada penampang hollow baja dan sebaliknya penampang baja dapat menjaga confinement struktur beton sehingga beton dapat meningkatkan kekuatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa perilaku struktur komposit CFST dengan memodelkan struktur secara matriks dan melakukan permodelan fiber model pada penampang balok. Analisa yang dilakukan mencakup analisa perilaku linear dan non-linear penampang, analisa kekakuan sambungan dan kapasitas sambungan. Proses analisa dilakukan dengan membandingkan grafik eksperimen dan grafik hasil permodelan. Hasil penelitian menunjukan bahwa grafik hasil eksperimen mendekati grafik permodelan, dan sambungan memiliki sifat kekakuan yang rigid dan kapasitas yang cukup besar sehingga sambungan tetap elastis pada saat balok mengalami leleh.

ABSTRACT
This research will investigate composite structure that has known as concrete filled steel tube (CFST), steel hollow cross section fill in with concrete. This type of structure has been widely use in construction site, one of them is use as train?s bridge girder in Japan (Hosaka et al., 1997; Nakamura et al., 2004). Some of the advantages of CFST are this structure has a high ductility if we compare it with common concrete reinforcement, concrete cross section will prevent steel tube to occurrence of local buckling, and on the other hand steel will confine the concrete so it will increase strength of concrete it self. The aim of this research is to analyze the behavior of CFST?s structure by modelling it in stiffness matrix and modelling fiber to beam cross section. The analysis are including behavior of linear and non-linear of beam cross section, connection stiffness, and connection capacity. The analyzing process do by compare the graphic of experiment and the graphic of modelling results. This research show that experiment?s graphics are close to the graphic of modelling result, and connection has rigid stiffness and has enough strength to keep linear while beam has yielding. "
2015
S59578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3527
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yodha Dwi Pratomo
"Skripsi ini memaparkan studi eksperimental dan analisa numerik sambungan balok-kolom eksterior untuk mengetahui perubahan kekakuan didaerah pertemuan balok-kolom dimana terdapat tulangan polos longitudinal pada balok. Pada kajian eksperimental ini pembebanan dilakukan secara statik semi siklik dan metode control displacement dengan analisa dinamik dilakukan sepanjang pengujian. Sambungan pada penelitian ini diperoleh dari pertemuan balok-kolom bangunan enam lantai di lantai satu yang didesain dengan metode desain kapasitas. Desain mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847:2013 untuk desain beton bertulang serta SNI 1726:2012 dan SNI 1726:2002 standar gempa bangunan gedung. Parameter yang ditinjau pada eksperimen ini adalah karakteristik sambungan hasil dari percobaan laboratorium dibandingkan dengan kajian numerik menggunakan Drain 2DX. Hasil uji eksperimen dan analisis numerik yang diperoleh menunjukan jika kekakuan rotasi pada sampel SNI 2012 lebih tinggi jika dibandingkan sampel SNI 2002 dengan pola retak keduanya terjadi pada muka kolom. Pengurangan kekakuan akibat retak tersebut juga mengakibatkan penurunan frekuensi alami struktur tersebut.

This Thesis explain the experiment study of exterior RC beam-column joint to contain the stiffness loss of the joint where using plain longitudinal reinforcement in the beam. In this experimental assessment, the samples are loaded in displacement control semi-cyclic loading scheme, with dynamic measurement conducted along the testing. Joint type of RC beam-column joint taken from a sixth story office building at the first floor which is designed by the capacity design method. Model design accordance to Indonesian code (SNI) 2847:2013 as concrete reinforcement design code for building and SNI 1726:2002 and SNI 1726:2012 for seismic code. Parameter was investigated the characteristic of the joint compared by the experimental and numerical results using Drain 2DX. From both the testing and the numerical analysis showed that rotational stiffness of the joint designed by newer code (SNI 2012) has a large than the one design by older code (SNI 2002) with the crack pattern at the column face. This loss stiffness has also followed dynamics measurement by the loss of natural frequency of the structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Djugaswara
"Beton bertulang terdiri dari material beton dan tulangan baja. Perilaku beton bertulang dipengaruhi oleh kombinasi sifat non-linear material yang dinyatakan dengan hubungan tegangan-regangan beton dan baja. Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian di laboratorium untuk mengetahui sifat sendi plastis pada sambungan balok dan kolom struktur beton bertulang. Penelitian ini sesungguhnya memiliki tujuan untuk mengetahui perilaku struktur beton bertulang pada saat menerima suatu proses pembebanan.
Penelitian ini diusahakan dapat mewakili kondisi yang sesungguhnya terjadi di lapangan, Untuk itu maka modelisasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu model sambungan balok dan kolom. Berdasarkan metode desain kapasitas maka mekanisme keruntuhan yang diperbolehkan yaitu dengan direncanakannya letak sendi plastis pada struktur balok. Pada perencanaan struktur, sendi plastis biasanya ditempatkan pada daerah di dekat muka kolom. Pada daerah sendi plastis ini, beton bertulang direncanakan dapat berdeformasi hingga dalam keadaan inelastis pada saat menerima gaya gempa yang kuat.
Dengan pemodelan struktur ini diharapkan pada saat penelitian perilaku beton bertulang dalam kondisi inelastis dapat diperoleh. Penelitian di laboratorium dilakukan dengan cara melakukan pengujian pembebanan pada model struktur. Data yang diambil dari proses tersebut yaitu hubungan antara besarnya pembebanan dan lendutan yang terjadi pada model struktur. Hasil dari penelitian kemudian dianalisa dengan melakukan perbandingan perilaku beton bertulang akibat pembebanan terhadap hasil perhitungan yang diperoleh dari perhitungan teoritis maupun hasil analisa fiber model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurva beban-lendutan hasil penelitian memiliki perbedaan yang cukup besar dengan hasil perhitungan teoritis maupun amVisa. fiber model. Perbedaan ini terlihat pada besarnya defbrmasi berupa lendutan yang memiliki perbedaan cukup besar. Namun berdasarkan pengamatan ternyata pola kurva menunjukkan bahwa model struktur tetap berperilaku elastis terhadap pola pembebanan berulang pada kondisi sebelum leleh dan kekakuan struktur memiliki besar yang cendeaing sama dengan kekakuan hasil perhitungan teoritis dan analisa fiber model.
Perbedaan lendutan yang cukup besar dari hasil penelitian lebih disebabkan karena posisi kolom yang tidak stabil (steady). Dengan kondisi ini maka pada saat pembebanan awal terjadi defbrmasi yang cukup besar pada model struktur. Hasil penelitian telah menunjukkan perilaku struktur beton bertulang sesungguhnya pada saat menerima pembebanan. Dengan mengetahui perilaku ini maka dapat digunakan sebagai referensi pada saat merencanakan struktur beton berrtulang yaitu khususnya pada saat peninjauan kondisi batas pakai (serviceability limit) berupa perhitungan lendutan dalam analisa kekakuan serta pada saat peninjauan kondisi batas runtuh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiyan Eka Wibisana
"Penelitian dilakukan untuk memahami perubahan kekakuan pada sambungan balok-kolom eksterior beton bertulang dengan beam stub. Terdapat dua sampel uji yang didesain berdasarkan peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2002 dan 2012 untuk bangunan tahan gempa. Masing-masing sampel diberikan beban semi- siklik dengan lendutan maksimum sebesar 65,6 mm. Uji dinamik juga dilakukan pada kedua sampel dengan memberikan pukulan menggunakan palu karet untuk mendapatkan frekuensi alami di setiap siklus pembebanan. Dari hasil uji di laboratorium didapat hubungan momen-rotasi yang kemudian dibandingkan dengan model numerik menggunakan aplikasi DRAIN 2DX. Hasil analisa uji sampel dan model numerik menunjukan penurunan kekakuan rotasi pada kedua sampel, begitupula dengan hasil analisa dinamik terjadi penurunan frekuensi akibat perubahan kekakuan pada kedua sampel. Kekakuan rotasi pada sampel 2012 lebih besar dibandingkan dengan kekakuan rotasi dari sampel 2002. Sampel 2002 juga mengalami kehilangan kekakuan lebih cepat bila dibandingkan dengan sampel 2012. Fungsi beam stub sendiri terlihat dari sendi plastis pada kedua sampel dan transfer regangan hingga ke zona panel. Namun penetrasi leleh di zona panel pada sampel 2002 menunjukan penjangkaran yang kurang baik dibandingkan dengan sampel 2012 yang tidak mengalami penetrasi leleh.

This study is conducted to understand stiffness loss of exterior beam-column joint of reinforced concrete with beam stub. There are two samples which are designed by 2002 and 2012 Indonesian Seismic Code. Both the samples are implied with semi-cyclic loading scheme with 65,6 mm maximum displacement. Dynamic measurement is done for both samples by excitating the samples by impulse hammer to obtain natural frequency of it in each cycle. The result of experimental samples tested is moment-rotation relationships which are compared to numerical models by using DRAIN 2DX software. Both results show rotational stiffness loss in both samples. Furthermore, the dynamic results also display loss of natural frequency as the damage progressed. Rotational stiffness of 2012 sample are larger than 2002 sample. 2002 sample has more rapid stiffness loss compared to 2012 sample. The effect of beam stub present is observed by plastic hinge formation of both samples and strain penetration in panel zone. However the yield penetration in panel zone from 2002 sample show poor encourage compared to 2012 sample which that sample did not undergo yield penetration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>