Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ajiwulan Suci
"Penjadwalan bukan hal yang baru dalam perencanaan proyek namun penjadwalan sering muncul kembali dengan keunikan yang lain. Penjadwalan dalam suatu proyek berperan sebagai alat untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu proyek dan menentukan urutan waktu penyelesaian kegiatan tersebut untuk mencapai kesempumaan baik dari segi waktu maupun biaya. Adanya risk and uncertainty factor pada proyek berulang yang tipikal seperti gedung bertingkat, akan menyebabkan terdapatnya perbedaan antara rencana dan realisasi dari waktu penyelesaian dan biaya aktivitas. Tidak ada cara yang dapat dipergunakan untuk menghilangkan ketidakpastian, ini merupakan kenyataan dalam dunia usaha pada umumnya. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan terjadinya risiko waktu dan biaya dalam menyelesaikan masing-masing aktivitas dan akan berdampak terhadap lamanya waktu dan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Dengan memasukan faktor risiko dan ketidakpastian sebagai salah satu parameter dalam perencanaan dan penjadwalan melalui suatu simulasi waktu dan biaya, maka probabilitas tercapainya perkiraan waktu rencana dan perkiraan biaya rencana penyelesaian pekerjaan untuk satu lantai dan zona serta waktu dan biaya rencana penyelesaian untuk setiap item pekerjaan struktur pada lantai berikutnya dapat diketahui. Berdasarkan analisis dengan menggunakan program Perlmaster dari data waktu dan biaya yang diperoleh dari proyek Mediterania Gajah Mada Residences terutama pada tower Betha (1.1.12-15) diketahui bahwa besamya biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan pada confidence level 80 % lebih besar dari hasil validasi sehingga peningkatan kualitas penjadwalan tidak terwujud. Kualitas penjadwalan dengan menggunakan program Pertmaster dapat ditingkatkan apabila data yang digunakan memiliki akurasi dan validitas yang tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaerudin
"Dalam rangka meningkatkan sarana dilingkungan RS. Persahabatan dan bertitik tolak pada tujuan dan fungsi bangunan yang dapat menunjang kebutuhan khususnya lstalasi Rawat lnap (IRIN) dan fasilitasnya dengan sumber biaya dari keseluruhan pakerjaan dibebankan pada dana Daftar isian Proyek (D.I.P.) yang dibiayai dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (A.P.B.N.). Sebagai langkah awal dari upaya tersebut, selanjutnya diupayakan suatu kegiatan perencanaanlperancangan yang akan berlanjut sampai tahap konstruksi. Proses perencanaan-perancangan dilakukan selelah tahapan formulasi gagasan dan studi kelayakan atau sebelum tahap pe!aksaan pekeljaan konstruksi. Tahapan proyek konstruksi, bersama berbagai aspek yang harus dikaji ditiap tahap menjadi kerangka dasar dari proses konstruksi. Tahapan proyek ini terbagi dalam heberapa aspek antara lain : Formulasi gagasan : umumnya herupa kerangka acuan kerja (term of reference), berupa pendifinisian secara teknis keinginan dari pemilik proyek Study kelayakan : upaya untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keterlaksanaan tujuan ( Lokasi, pilihan teknologi, investasi sumber dana, kajian ekonomi, pasar, lingkungan, hukum, perijinan, sosial politik dan lain sebagainya). Perencanaan perancangan : merupakan rencana teknik dasar yang menggarnbarkan wujud serta proses fisik dari alat atau fasilitas yang akan diadakan dalam mngka mewujudkan tujuan dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kriteria yang tersedia. Pelaksanaan konstruksi : berdasarkan gambar, petunjuk pelaksanaan, rencana kerja dan spesifikasi material maupun peralatan serta kuantitas. Pengujian akhir : berupa pengujian terbadap peralatan yang terpasang apakah sesuai fungsi maupun spesifikasi yang telah ditetapkan, serta sertifikasi dan jaminan peralatan selama periode operasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Chergia
"Proyek konstruksi yang optimal merupakan proyek dengan anggaran biaya, durasi waktu, mutu hasil yang sesuai dengan perencanaan, serta memenuhi standarisasi Keamanan dan Kesehatan Kerja. Guna mencapai hal tersebut diperlukan suatu teknologi dan metode konstruksi yang inovatif serta diiringi dengan manajemen yang baik. Salah satu perwujudan perkembangan metode konstruksi adalah aplikasi struktur kolom komposit. Metode ini terus berkembang di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sistem komposit memiliki beberapa keunggulankeunggulan dari segi waktu, kekuatan, dan dimensi dibandingkan dengan metode konstruksi sistem konvensional. Sistem struktur komposit terdiri dari balok, pelat, dan kolom.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan pengamatan pada proyek bangunan gedung dengan mengambil studi kasus proyek investasi The City Tower yang merupakan proyek konstruksi kedua di Indonesia dengan aplikasi struktur kolom komposit. Meskipun metode kolom komposit cukup mahal, akan tetapi secara logis durasi waktu yang direncanakan akan lebih cepat dibandingkan dengan metode system konvensional. Namun pada kenyataannya di lapangan (Proyek The City Tower - Jakarta), masih terdapat potensi munculnya permasalahan yang mengganggu jalannya waktu pelaksanaan proyek. Permasalahan tersebut justru berasal dari faktor umum diluar hal-hal khusus yang berkaitan dengan kolom komposit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi indikator utama yang dapat menyebabkan kemunduran waktu proyek konstruksi dengan aplikasi struktur kolom komposit. Penelitian ini didasarkan pendekatan manajemen risiko terhadap waktu serta menggunakan kuisioner dengan responden dari pihak kontraktor yang terkait dengan pekerjaan kolom komposit. Pengolahan data hasil kuisioner tersebut menggunakan metode risk ranking dengan analisis matematis / risk level dan analisis pendekatan /pembobotan Analytical Hierarchy Process (AHP).
Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa aktivitas dan indikator yang paling rentan menyebabkan kemunduran waktu adalah keterlambatan pengadaan dan pengiriman material import pada aktivitas pekerjaan kolom komposit yang pertama yakni pemesanan, fabrikasi kolom baja, dan pengiriman kolom baja ke site.

The construction project is considered optimal if it is carried out in line with the planned budget, duration and quality of works and also in accordance to the Occupational Health and Safety Standard. To accomplish such objectives there is a need to implement innovative techniques and methods followed by good construction management. One of the realization of the latest development in construction methods is the application of composite column structure. This method has been developed, improved and implemented throughout the world including Indonesia. The fast development is due to the fact that this method (composite structure) has more advantages as compared to conventional construction system in terms of duration, strength and dimension of the overall work. Composite column structure comprised of slab, steel plate and column. It is true that composite structure is expensive however; from the overall construction point of view this system is much faster than the conventional system.
In writing this final assignment the author has observed building construction project as a case study in the investment project of The City Tower Building. This project is the second construction project in Indonesia applying composite column structure. From the observation in the City Tower Project it was found out that there were some problems emerged that might have a potency to delay the completion of the project. The problems however; were due to common factors (general in nature) rather than the composite column structure system itself.
Objective of this research was to identify the dominant factors that cause the delay in the construction period applying composite column structure system. The research was based on risk management of (construction) time using written questionnaire and asking contractors of composite column structure works as respondents. Data were then analyzed using risk ranking mathematical analysis/risk level analysis with weighted Analytical Hierarchy Process Approach (AHP).
The results found out that activities which were sensitive enough to cause delay in the construction period were procurement and delivery of imported material for construction of the first composite column. This factor comprised of fabricated steel column and delivery of this column to the project site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35331
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amaryadi
"Pada awal tahun 1990-an Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Pertumbuhan ekonomi tersebut, ikut memacu pula pertumbuhan pusat-pusat perbelanjan sesuai dengan perkembangan selera masyarakat yang mencakup berbagai lapisan masyarakat.
Modernisasi pasar dalam pengelolaannya, sesuai dengan tuntutan masyarakat/konsumen perlu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian pedagang kecil. Selain itu juga perlu dilakukan peremajaan prasarana dan sarana yang mendukung pengelolaan pasar secara modern sesuai dengan tututan perkembangan perkotaan dan lingkungannya.
Untuk melaksanakan peremajaan pasar tradisional yang umumnya dikelola oleh pemerintah daerah yang dalam hal ini oleh badan usaha milik daerah dengan keterbatasan dana yang ada, perlu melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan melibatkan dan mengajak sektor swasta serta pelaku-pelaku ekonomi lainnya yang profesional untuk dapat mengakomodasi tuntutan dan pola belanja masyarakat.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Dengan pola pendanaan yang tepat menggunakan Model "Project Financing", akan meningkatkan profit bagi PD. Pasar Jaya". Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggunakan kuesioner dua tahap yaitu: tahap I ditujukan kepada pakar untuk mendapatkan variabel pola pendanaan yang dapat diterapkan pada pengelolaan pasar, yang pengolahan datanya dengan metode analisis AHP (analytical hierarchy process) dan tahap H yang ditujukan kepada stakeholders yang terlibat secara langsung ataupun yang punya potensi untuk terlibat dalam pendanaan pengelolaan pasar untuk mendapatkan tingkat pengaruh variabel pola pendanaan, dimana pengolahan datanya dilakukan dengan Metode Analisis Deskriptif. Sedangkan untuk analisis proporsi penyertaan modalnya dilakukan dengan Simulasi Monte Carlo. Hipotesis seperti yang tersebut di atas, terbukti karena dengan menggunakan pola pendanaan Model project financing (Joint Venture atau Joint Operation dengan jangka waktu 15 tahun) serta penyertaan modal dari PD. Pasar Jaya berkisar antara 20% s/d 40 % untuk Joint Operation dan 40% s/d 60% untuk Joint Venture yang dapat meningkatkan profit antara 30,73 % s/d 47,26% untuk join! venture dan 54,67% s/d 57,65% untuk joint operation, bila dibandingkan pola existing yang selama ini dilakukan, yaitu joint operation dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai 5 tahun.

In early 1990 years, the Indonesia economic grows fast. The economic growth followed appears of shopping centre, likewise the taste of every level the people.
Modernization the operational of the traditional market accordance the needed of the people?s should be to do for increasing income of the small traders. That is needed to reconstructions of infrastructure, which will support the operational of the market according to the growth of the city and environment.
For doing the reconstruction of the traditional market which usually under operational at the municipal government company is very limited of fund, must be diversification source of fund for financing, with joint private sector and the others the professional economic playing like is a partnership for accommodation and the people's shopping trends.
The hypothesis used in the research is "With type of which using the project financing models, will increase profit for PD. Pasar Jaya ?. This research make use of the case study method with object is PD. Pasar Jaya, with two phases of questionnaire, the phase 1(one) only for the experts to getting information about the variables of financing influenced and can be applied in operational the market, and data processed make use of AHP method, and then for phase 2(two) the questionnaire has spread for direct practical stakeholders and I or to potentials stake holders to get the level of influences from variables financing. For processing data make use of Descriptive Analysis Method and then for the analysis-sharing of fund proportion make use of the Monte Carlo simulations. The hypothesis like has wrote at the upper, is proofed, because using the type of fund project financing models (with type of partnership join operation & joint venture and period of concession 15 years, where is a sharing of fund from PD. Pasar Jaya about 20 % up to 40% for joint operation, can increase profit between 54,67%-57,65% and sharing of fund from PD. Pasar Jaya about 40%-60% can increase profit between 30,73%-47,26%, when to compare to the existing condition have be done with the joint operation type of partnership and the concession period 2 years until 5 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Wahju Pramudityo
"PT. PLN ( Persero ) adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak di bidang penyediaan tenaga lislrik bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Sebagai badan usaha milik negara dan berbentuk badan perseroan, PT. PLN ( Persero ) mempunyai 2 misi yaitu : I. Sebagai agen pembangunan yaitu melayani segenap lapisan masyarakat akan kebutuhan listrik. 2. Sebagai agen yang memupuk keuntungan tanpa melalaikan misi yang pertama diatas. Dalam seiiap Iaporan keuangan tahunan PLN Wilayah atau daerah diluar pulau Jawa ~ Bali selalu mengalami kerugian. Ha] ini disebabkan biaya produl-:si pembangldtan tenaga lislrik jauh Iebih besar dari harga jual listrik kepada nlasyarakat yang notabene harga _iualnya ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Untuk mengatasi beban kerugian ini, PT. PLN ( ?(.1'SCl'0 ) Wilayah X Irian Jaya berencana mengembangkan diversiikasi energi yaitu mengganti tenaga pembanglcit diesel dengan tenaga air. Sementara ini, PT. PLN ( Persero ) Wilayah X Irian Jaya bam merealisasikan 2 buah type pembanglcit bertenaga air yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro Wamena 2 x 500 kW dan PLTM Werba Fak Fak 2 x S00 kW. Dalam pelaksanaan kedua proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro ini, keduanya mengalanti keterlambatan waktu penyelesaian dengan kendala yang spesiik dan berber'_ 1 -:ala Dengan adanya keterlambatan ini, penulis akan mengevaluasi kembali penjadwaian Proyek Pambangkir Listrikā€˜Tenaga Mini Hydro Wamena."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Tedjaatmadja
"Dalam keseluruhan tahapan proyek konstruksi, baik dari tahap konseptual maupun sampai tahap pelaksanaan proyek, optimasi merupakan kata kunci yang harus selalu dipegang. Oleh karenanya membuat desain dengan rancangan biaya dan waktu yang optimal serta penyelesaian proyek yang optimal semakin penting untuk diterapkan.
Pada perencanaan kegiatan-kegiatan konstruksi, awalnya proyek dibagi menjadi komponen-komponen kegiatan, direncanakan struktur wewenangnya, setelah itu ditetapkan target dan dilakukan penjadwalan (material, tenaga kerja, peralatan, dan waktu) terhadap seluruh kegiatan. Untuk mencapai hasil yang baik, rencana saja tidak cukup melainkan perlu implementasi dan pengendalian.
Namun pada pelaksanaannya seringkali terjadi proyek mengalami keterlambatan dari rencana, yang dapat mengakibatkan perpanjangan waktu pelaksanaan proyek. Perpanjangan waktu pelaksanaan proyek ini harus diantisipasi agar proyek selesai sesuai dengan durasi proyek rencana. Untuk itu dilakukan upaya memperpendek waktu pelaksanaan proyek. Upaya ini akan meningkatkan biaya langsung proyek karena adanya kebutuhan penambahan sumber daya, seiring dengan penurunan biaya tidak langsung. Penjumlahan kedua komponen biaya tersebut merupakan biaya total proyek. Biaya optimal merupakan biaya total proyek minimum, yang dapat dicari dengan menggunakan model programa linier, yang untuk memudahkan penyelesaiannya dibantu oleh Software LINGO.

The major concern of most construction project, from conceptual up to construction stage, is about optimization. In the construction project, we have to work with limited resources under numerous constraints. We have to recognize these limiting conditions in making decision to obtain the best possible result. So, making design with maximum benefits, minimum costs, and optimal time to finish the project is more and more important thing to do.
In the beginning of planning process, project has been divided into a few activities with their related responsibility structure, then we set target and make schedule (material, labor, equipment, and time) for the whole project activities. To get the best result, besides a good planning, we also have to implement the planning and control it too.
However, in the actual construction process, delay is something we have to deal with. This delay can cause project hasn't finished in time, so we have to do some efforts to make it finish in time. These efforts need more money and affect to increase project direct cost. It happens because of the need of addition resources, such as material, labor, equipment, etc, which increase project direct cost, but these efforts will decrease project indirect cost. The addition of both cost components is called total project cost. Optimal cost to project is minimum total project cost, which we can solve by using linear programming model, with the help of computer program to make it easier. In this case we use LINGO to solve the linear programming model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyasrenny Tiara Putri
"Meningkatnya jumlah industri dan sistem berbasis proyek meningkatkan kebutuhan tenaga profesional yang dapat mengatur proyek dengan baik. Untuk menjadi manajer proyek yang baik dibutuhkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara signifikan dan dapat mengembangkan pengetahuan secara terus menerus. Kemampuan tersebut membutuhkan pengalaman yang belum dapat dipelajari pada pembelajaran secara konvensional dikelas. Serious simulation game dipercaya dapat memberikan hasil experienced-learning yang lebih baik dibanding pembelajarn konvensional. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif evaluasi melalui kasus Project Management Game berdasarkan poin pembelajaran pada PMBOK. Evaluasi yang diterapkan menggunkan fase pembelajaran kognitif Bloom's Taxonomy dengan PMG sebagai alat pembelajaran utama dan pembelajaran konvensional dikelas sebagai kontrol. Evaluasi menghasilkan instrumen evaluasi yang valid dan dapat dipercaya yang dapat menjadi dasar poin pembelajaran untuk mengembangkan permainan manajemen proyek lain atau untuk mendapatkan perbaikan pembelajaran dari sudut pembelajaran kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PMG lebih baik digunakan untuk memberikan practical-skill menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan pada Bloom's Taxonomy dan dapat menjadi cara alternatif belajar Manajemen Proyek.

The increasing amount of industry and the project based system drives the need of professional that can handle and manage projects well. A good project manager need a significant ability to solve that problem and can develop the knowledge continously. That ability need more skill experiences that can't be learned from the traditional learning method in the class, so does the industrial engineer that originally develop to have such things. The use of serious game for knowledge transfer especially in the classroom is believed to be better than traditional lecturing. Therefore, this paper aims to provide an alternative way to evaluate these through a project management game case study based on the learning points from PMBOK. The evaluation will be developed using the Bloom's Taxonomy learning phase through Project Management Game as the main learning media and class learning method as a control. The evaluation resulting a valid and reliable evaluation instrument that can be a learning point base to develop another project management game or to get a learning improvement from cognitive point of view. The result indicates that PMG is better used to give practical skill analyze, evaluate, and create on Bloom's Taxonomy Level and can be an alternative way of learning Project Management.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3211
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3304
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3321
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>