Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pangrukti Pinilih
"Dalam suatu proyek konstruksi, penjadwalan digunakan sebagai alat pengontrol waktu yang berguna agar proyek terlaksana secara efektif dan efisien. Kegunaan utama dari penjadwalan ini adalah untuk membuat perencanaan yang baik yang dapat digunakan sebagai pedoman yang menjelaskan pelaksanaan aktivitas pekerjaan, sesuai dengan urutan dan rentang waktu guna mendapatkan penyelesaian proyek yang optimum. Penjadwalan juga digunakan untuk mengontrol adanya rentang antara satu aktivitas pekerjaan dengan pekerjaan lain. Proyek dengana ktivitas berulang terdiri dari beberapa unit kegiatan yang sama pada lokasi yang berbeda. Proyek konstruksi seperti pembangunan jalan raya, pekerjaan pemasangan pipa utilitas, pembangunan gedung bertingkat, dan pembangunan unit komplek perumahan memiliki aktivitas berulang yang dilaksanakan pada tiap segmen. Metode penjadwalan alternatif yang dapat digunakan pada proyek dengan ciri aktivitas yang berulang adalah Linier Scheduling Method (LSM), termasuk didalamnya metode Line of Balance (LOB) dan Repetitive Scheduling Method (RSM). Penelitian penjadwalan ini dilakukan pada proyek penurapan yang dilakukan dengan pemasangan pre cast corrugated concrete sheet pile (CCSP) pada proyek pelebaran permukaan basah sungai. Pemasangan CCSP ini merupakan pekerjaan yang berulang karena terdapat 1,470 buah CCSP yang harus dipasang. Dibanding LOB dan bar chart, metode penjadwalan yang tepat untuk mendapatkan penyelesaian proyek yang optimum ditinjau dari aspek waktu dan biaya adalah RSM, karena penggunaannya yang mudah dan sederhana dalam menjelaskan jadwal kerja yang detail, disamping memperlihatkan tingkat kemajuan terencana pada lokasi manapun selama proyek dikerjakan melalui kemiringan tingkat produksi.

In the construction project, scheduling can be used to control time usage in order to make the project run effectively and efficiently. The primary advantage of a scheduling is to produce the necessary planning that can be used as a tool to determine the activities necessary to complete a project and the sequence and the period within which the activities must be completed in order to obtain optimum project completion. Scheduling can also be used to control some spacing among interrelated activities. Repetitive project consist of a number of similar or identical unit. Construction projects such as high-rise buildings, housing projects, highway construction, and pipeline construction, involve considerable repetitive construction activities that are performed at all stages of the project. An alternative scheduling method available for projects with repetitive activities is Linier Scheduling Method (LSM) that consists of Line of Balance method (LOB) and Repetitive Scheduling Method (RSM). This scheduling research is taking retaining wall project as a research object in installation of pre corrugated concrete sheet pile (CCSP) at river wet surface enlargement project. The installment of CCSP can be defined as repetitive works, because there are 1470 units of CCSP that must be installed. Compare to LOB and Bar Chart, RSM is the right scheduling method, because it serves the optimum result from price and working time aspects. In this thesis, we can see that RSM shows its simplicity to figure detailed working schedule, also shows the progress of planned project in every location during the implementation of the project through the slope of production level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Irawan
"Metode penjadwalan proyek diciptakan untuk mempermudah, mempercepat dan mengoptimasi proses penjadwalan menjadi lebih efektif sehingga sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pada saat ini banyak hadir berbagai jenis metode pendajwalan, salah satu metodenya ialah metode jaringan kerja yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu metode jaringan kerja activity on arrow dan metode jaringan kerja activity on node. Ada perbedaan yang mendasar pada kedua metode tsb dalam sistematika penjadwalannya, metode jaringan kerja activity on node meletakkan aktivitas pada nodal dalam suatu jaringan kerja dan tanda panah menunjukkan hubungan antar pekerjaan sedangkan metode activity on arrow adalah sebaliknya, nodal menunjukkan batas awal atau akhir durasi aktifitas sedangkan tanda panah menunjukkan akfitifitas dalam proyek.
Metode yang dapat digolongkan pada metode jaringan kerja activity on node ialah Precedence Diagramming Method (PDM), sedangkan metode jaringan kerja activity on arrow contohnya ialah metode I-J. Masing-masing metode tersebut memiliki keunggulan masing-masing, setiap metode memiliki aplikasi yang sesuai pada proyek-proyek tertentu. Disamping keunggulan yang dimilikinya, metode jaringan kerja memiliki kelemahan yang membuatnya tidak efektif, efisien dan optimal sebagai alat penjadwalan untuk mendefinisikan proses perencanaan. Perkembangan proyek konstruksi yang semakin kompleks menuntut hadirnya suatu metode penjadwalan yang lebih ideal dan realistis. Kelemahan-kelamahan metode jaringan kerja tsb menjadi latar belakang dikembangkannya metode penjadwalan berdasarkan progress yang dapat meningkatkan kualitas metode jaringan kerja menjadi suatu penjadwalan yang ideal.

Project scheduling method is invented to make the scheduling process easier, faster, and more optimum, thus it can be more effective, so the aim that has been targeted can be achieved. In the present time, there is several method of scheduling, one of them is the network scheduling method, which mainly can be classified in two methods, which is the 'activity on arrow' network scheduling method and the 'activity on node' network scheduling method. There is a principle difference between the two methods in terms of scheduling systematic. The 'activity on node' method places the activity on the node of a network, and the arrow states the relation between activities. On the other hand, in the 'activity on arrow' method, the node states the start point and the finish point of project duration, and the arrow remarks the project activity.
A method, which can be classified as the 'activity on node' method, is the Precedence Diagramming Method (PDM), and one example of the 'activity on arrow' method is the I-J method. Each of those methods has its own advantages, every method has the specific application in certain projects. Beside the advantages, the network scheduling method has its disadvantages, which can cause it becoming ineffective, inefficient, and not optimum to be used as a scheduling tool for defining the planning process. The increasing complexity of construction project development triggered the need of a more ideal and more realistic scheduling method. The disadvantages of network scheduling method has become the background of the development of the progress based scheduling method that can improve the network scheduling method to become an ideal scheduling method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Dirda Putri
"ABSTRAK
Industri alas kaki merupakan salah satu jenis industri yang memiliki pertumbuhan cukup signifikan saat ini tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Industri alas kaki terus dikembangkan karena mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Namun, terjadi penurunan daya beli pada komponen pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya di Indonesia. Selain itu, biaya produksi sepatu di Indonesia lebih tinggi dari negara asia lainnya. Salah satu tantangan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah mengefisiensikan biaya produksi dengan meningkatkan produktivitas melalui penjadwalan produksi yang optimal. Salah satu perusahaan alas kaki di Tangerang membutuhkan penjadwalan produksi yang optimal, oleh karena itu metode Goal Programming dengan tujuan untuk meminimasi biaya pinalti dan keterlambatan pada produksi diterapkan untuk membantu perusahaan membuat penjadwalan produksi yang optimal yang dibantu dengan peranti lunak LINGO 11.0. Hasil dari penelitian ini adalah penelitian ini mampu menghasilkan penjadwalan produksi yang optimal yang dapat meniadakan penumpukan sehingga tidak ada biaya pinalti yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Selain itu, hasil penelitian selanjutnya adalah keterlambatan dapat diminimalisir namun tidak dapat dihilangkan sehingga masih terdapat tiga jenis produk yang mengalami keterlambatan produksi.

ABSTRACT
Footwear industry is one type of industry that has significant growth today not only in Indonesia, but also in the world. Footwear industry continues to be developed because it is able to contribute to the national economy. However, there is a decrease in purchasing power on the components of clothing, footwear, and maintenance services in Indonesia. In addition, the cost of shoe production in Indonesia is higher than other Asian countries. One of the challenges that focuses on this research is to streamline production costs by increasing productivity through optimal production scheduling. One footwear company in Tangerang requires optimal production scheduling, therefore Goal Programming method with the aim to minimize penalty costs and delay in production is applied to help the company make optimal production scheduling assisted by LINGO 11.0 software. The result of this research is that this research is able to produce optimal production scheduling which can eliminate the accumulation so that there is no penalty fee to be issued by the company. In addition, the results of further research is the delay can be minimized but can not be eliminated so that there are still three types of products that experienced production delays."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Joelian
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kemampuan dan penggunaan tiga metode data mining dalam melakukan rangkaian analisis dan menemukan informasi dari sekumpulan data yang berjumlah besar yaitu data penggukuran condition monitoring dan faktor ekstenal dari suatu engine alat berat dengan tujuan untuk mendapatkan penjadwalan penggantian engine yang lebih optimal. Metode clustering digunakan untuk mengelompokkan data condition monitoring, association rule digunakan untuk menganalisis keterkaitan antar variabel dan analisis time series digunakan untuk memprediksi nilai dari pengukuran condition monitoring. Hasil penelitian menunjukkan metode data mining dapat digunakan untuk melakukan optimasi penjadwalan.

ABSTRACT
This thesis discusses the capability and use of three data mining rsquo s methods in perform the sequence of analysis and explore information from large data set, that is condition monitoring data and external factors of the heavy equipment engine in order to get more optimized engine replacement scheduling.Clustering method is used to classify condition monitoring data, association rule is used to analyze the interrelationship between variables and time series analysis is used to predict the value of condition monitoring. The result showed that data mining methods can be used to perform scheduling optimization."
2017
T48133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Kasidi
"Dalam manajemen konstruksi, perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Perencanaan dan pendawalan yang baik adalah panduan untuk melaksanakan pekerjaan proyek secara efektif dan efesien. Masalah yang sering terjadi di proyek konstruksi adalah penyerahan hasil proyek yang terlambat dikarenakan ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi yang ada dalam pelaksanaan proyek. Untuk menghindari keterlambatan pekerjaan, maka diperlukan adanya pengendalian proyek yang dapat mengevaluasi kinerja dan kapan diperlukan langkah perbaikan diperlukan, jika terjadi perubahan dan permasalahan terhadap rencana awal. Sehingga diperlukan metode penjadwalan dan pengendalian yang sensitive, artinya dapat mengungkapkan dan menditeksi penyimpangan sedini mungkin.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Critical Chain Project Management dalam mencari solusi optimalisasi dan penendalian kinerja waktu pada penjadwalan proyek konstruksi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada proyek Sudirman Tower dengan mengumpulkan data berupa jadwal proyek, Bill Of Quantity, Laporan Bulanan dan Laporan Mingguan. Kemudian berdasarkan data tersebut, membuat jadwal baru dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management, yang nantinya akan dilakukan pengukur kinerja proyek dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan pengendalian dan penyelesaian akhir proyek.
Hasil dari penelitian ini, dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management terbukti dapat mengoptimalisasi jadwal karena dapat menghilangkan waktu tunggu dengan menghilangkan waktu pengaman pada setiap pekerjaan, pada awal pelaksanaan team proyek lambat dalam memulai pekerjaan di awal proyek (Student Syndrome) dan tidak peka terhadap kinerja proyek dalam mengantsipasi keterlambatan proyek secara keseluruhan yang ditunjukan pada penetrasi buffer terhadap konsumsi buffer proyek.

In construction management, planning and scheduling are very important stage for successful of construction. A good planning and scheduling is a guidance for doing an effective and efficient performance of a project work. A gap between first plan and realization in project implementation, is a one of the problem that often occurred in construction project, that can cause a lateness in giving the project result. To avoid the work run behind the schedule, project controlling is needed, which can evaluate work, and when the fixed up step is needed, if the change and problem occurred in the first plan. That is why a sensitive method in scheduling, needed to explore and detect early deviation of the project.
This research aim to implementing the Critical Chain Project Management Method is to find an optimum solution and work time controlling in scheduling a construction project.
Approach of research that used is case study method in Sudirman Tower Project, by data collection in form of project schedule, bill of quantity, Monthly Report and weekly report. Based on the data, using the Critical Chain Project management Method, creating a new project schedule, an then measured the work process, which is hope to solve the controlling and finishing problem in the project.
The result of the research, using Critical Chain Project Management proved optimized the work schedule by eliminating the waiting time and also eliminated hidden savety on every work, and can controlled the work process by anticipating the project running behind schedule, that show on buffer penetration on buffer project consumption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.21.08.57 Kas p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Pravitya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aplikasi work structuring pada perencanaan pekerjaan pelat yang telah diterapkan pada proyek yang dijadikan lokasi studi kasus dan melihat dampak dari penerapan aplikasi tersebut terhadap waktu pelaksanaan proyek. Adapun strategi penelitian yang digunakan adalah dengan cara melakukan wawancara dan observasi pada proyek studi kasus dan melakukan simulasi penjadwalan dari data-data proyek yang didapatkan. Dari hasil analisa data, didapatka tiga aplikasi dominan yang telah diterapkan pada proyek tersebut. Dengan melakukan perencanaan ulang proyek, menggunakan teknologi konstruksi, dan menggunakan komponen-komponen proyek yang telah dirakit terlebih dahulu di luar lokasi proyek dapat membantu memberikan penghematan waktu pelaksanaan proyek.

This research was conducted to identify work structuring application in slab construction design process that had implemented in case study project and observe the impact of the project construction time. This research use interview, direct observation in study case project and scheduling simulation from obtained project datas. From analysis process, we can conclude that there are three dominant work structuring applications that had been implemented by the study case projects. With re-engineering project process, use construction technology in project process, and using components that had been fabricated outside the project can help us to reduce the duration of the project construction process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Maghfirra
"Penelitian ini membahas masalah penjadwalan job shop. Pada sistem ini akan dilakukan kegiatan pemuatan barang ke dalam kontainer ekspor dimana waktu kedatangan dari kendaraan pembawa barangnya adalah bervariasi atau dinamis. Penjadwalan suatu kegiatan merupakan suatu permasalahan yang kompleks sehingga dibutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan solusi yang optimal untuk masalah ini. Metode penelitian yang digunakan adalah salah satu dari metode meta-heuristik, yaitu algoritma differential evolution (DE). Prinsip algoritma DE sesuai dengan analogi evolusi biologi, yaitu terdiri dari proses inisialisasi populasi, proses mutasi, proses pindah silang, dan proses seleksi. Algoritma ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu konsepnya sederhana, mudah diaplikasikan, cepat dalam menghasilkan solusi, dan tangguh. Fungsi tujuan dari permasalahan ini ialah meminimumkan total biaya keterlambatan seluruh job. Penjadwalan yang diperoleh melalui algoritma differential evolution pada proses kegiatan pemuatan barang ekspor di perusahaan third party logistics dengan studi kasus PT.X menghasilkan total biaya lembur seluruh job sebesar Rp.8.244.000. Jadi, usulan jadwal menghasilkan penurunan total biaya keterlambatan sebesar 9% dibandingkan jadwal perusahaan.

This research presents job shop scheduling. This system will imply for stuffing activity where the arrival time of truck is dynamic. Production scheduling is a complex problem so that appropriated method to produces the optimal solution of it is needed. Method of this research is one of metaheuristic algorithms, differential evolution (DE) algorithm. The principle of DE algorithm is based on analogy of biological evolution that consists of population initiation process, mutation process, crossover process, and selection process. This algorithm has some strengths because of its simply structure, ease to use, speed, and robustness. The objective function in this problem is to minimize total of tardiness costs of all jobs. The schedule that is obtained from differential evolution algorithm produces in stuffing process of PT. X as a Third Party Logistics company, the total of overtime costs are 8.244.000 rupiah, Thus, new schedule produces reduction of total of tardiness costs about 9% compared with schedule of company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26174
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Laksamana
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penjadwalan proyek fiber optik telekomunikasi bagi pihak manajemen proyek perusahaan dari penjadwalan yang telah ditetapkan dengan tujuan mengetahui seberapa cepat proyek dapat diselesaikan. Indikator-indikator yang digunakan untuk memperhitungkan seberapa cepat proyek dapat dilaksanakan adalah dengan hubungan keterkaitan antar pekerjaan, kendala sumber daya, waktu safety, perubahan durasi dengan 50% probabilitas, project buffer dan feeding buffer.
Metode critical chain digunakan untuk menganalisis penjadwalan yang telah dibuat sebelumnya dengan metode critical path dan dampak kendala serta ketidakpastian terhadap waktu penyelesaian.
Hasil dari pengembangan penjadwalan dengan critical chain didapat waktu penyelesaian proyek menjadi 98,25 hari kerja dari 107 hari kerja yang telah dinyatakan didalam kontrak kerja sebelumnya. Melalui hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa proyek dapat dipercepat.

This study was conducted to analyze the fiber optic telecommunication project scheduling for the company project management division from a predetermined scheduling with the aim of knowing how fast the project can be completed. The indicators used to calculate how quickly the project can be implemented are the corresponding relationships between employment, resource constraints, time safety, changes in duration with 50% probability, project buffer and feeding buffers.
The critical chain method used to analyze scheduling that have been made previously by the critical paths and the impact of constraints and uncertainties with respect to time of completion.
The results of the development of critical chain scheduling with project completion time obtained a 98.25 working days from 107 days of work that has been stated in previous employment contract. Through the results of the analysis, it can be concluded that the project can be accelerated.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1838
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vindawati Eka Sundari
"ABSTRAK
Aturan penjadwalan perawat di rumah sakit dimodelkan sebagai masalah
preemptive goal programming yang diselesaikan menggunakan software LINGO
dengan fungsi objektif bertujuan untuk meminimumkan penyimpangan yang terjadi
antara setiap variabel deviasi pada masing-masing tujuan. Penjadwalan dilakukan
secara siklis, sehingga setiap perawat merasa diperlakukan adil karena memiliki
jadwal kerja yang sama dengan perawat lainnya. Dengan memperhatikan aturanaturan
rumah sakit mengenai jadwal kerja perawat secara siklis diperoleh jumlah
optimal perawat yang dibutuhkan dalam satu bangsal adalah 18 orang perawat dan
banyaknya periode penjadwalan adalah 18 periode, dimana satu periode terdiri dari 21 hari.

ABSTRACT
Nurse scheduling system in hospital is being modelled as a preemptive goal
programming problem that is solved by using LINGO software with the objective
function to minimize deviation variable at each goal. The scheduling is done
cyclically, so every nurse is treated fairly since they have the same work shift
portion with the other nurses. By paying attention to the hospital?s rules regarding
nursing work shift cyclically, it can be obtained that numbers of nurse needed in
every ward are 18 nurses and the numbers of scheduling periods are 18 periods
where every period consists of 21 days"
2016
S65503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>