Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97868 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lustika Ramadania
"Kondisi lingkungan dimana lokasi jalan tersebut berada sangat mempengaruhi konstruksi perkerasan jalan, faktor utama yang mempengaruhi konstruksi perkerasan jalan ialah pengaruh perubahan temperatur akibat perubahan cuaca. Untuk negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia dimana temperaturnya relatif tinggi, sangat penting untuk mempertimbangkan faktor ini dalam desain perkerasan lentur. Campuran panas aspal khusus (superphalt) yang menurut karakteristiknya tahan terhadap temperatur tinggi diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut. Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian perbandingan karakteristik antara jenis superphalt dan aspal pen 60/70 produksi Pertamina. Metode uji marshall digunakan pada benda uji dengan campuran panas Laston IV, yaitu campuran aspal dengan butiran agregat bergradasi menerus ini menggunakan dua jenis aspal, yaitu aspal khusus superphalt dan aspal pen 60/70 produksi Pertamina, sedangkan agregat diambil dari quary Sudamanik dan quary Trumix. Campuran aspal pen 60/70 Pertamina dilakukan dua kali uji Marshall, yang pertama untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum dan yang kedua dengan campuran optimum tersebut benda uji dilakukan perendaman dalam waterbath dengan variasi temperatur 60_C,65 _C,70 _C,75 _C,80 _C. Sedangkan untuk campuran Superphalt variasi temperatur perendaman dilakukan pada masing-masing kadar aspal, yaitu 5%,5.5%,6%,6.5%, dan 7% yang kemudian dilakukan uji Marshall untuk didapat nilai karakteristik campuran. Kecenderungan karakteristik yang didapat yaitu, untuk stabilitas dan kekakuan nilainya cenderung menurun, sedangkan untuk kelelehan nilai cenderung meningkat. Dari hasil penelitian jenis aspal baru yaitu Superphalt yang memiliki nilai penetration index positif, dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut, karena memiliki karakteristik yang tahan terhadap temperatur tinggi. Hal ini ditandai dengan memiliki titik lembek aspal yang cukup besar dengan penurunan penetrasi yang tidak berlebihan sehingga apabila dicampur dengan material agregat, menghasilkan suatu campuran lapisan aspal yang memiliki stabilitas yang cukup besar, tahan terhadap temperatur tinggi dan memiliki kelenturan yang cukup dibandingkan dengan campuran yang menggunakan aspal pen 60/70 Pertamina yang lebih peka terhadap temperatur tinggi."
2004
S35092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Muhammad
"Limbah aspal reclaimed asphalt pavement (RAP) merupakan hasil dari pengerukan jalan aspal tersebut sudah tidak bisa digunakan, selain hal tersebut terdapat limbah sampah plastik juga merupakan salah satu limbah yang sulit diuraikan. Limbah reclaimed asphalt pavement (RAP) dan plastik merupakan limbah yang masih bisa didaur ulang, untuk penggunaan material perkerasan. Maka dari itu di dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk melihat hasil modifikasi aspal berdasarkan nilai kekuatan sisa (IKS) dari stabilitas hasil pengujian sampel aspal modifikasi hasil pencampuran aspal murni penetrasi 60/70 dengan reclaimed asphalt pavement (RAP) beserta plastik LDPE. Penelitian ini diawali dengan pembuatan benda uji dengan spesifikasi ACWC, yang dilakukan pengujian marshall standard untuk mendapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Dengan penambahan aspal pen 60/70 dengan variasi kadar 5.5%, 6%, 6.5%, 7%, dan 7.5% ke dalam campuran aspal modifikasi RAP, sebelum dilakukan pencampuran material RAP terlebih dahulu diberikan oli bekas untuk meningkatkan nilai penetrasi aspal RAP. Lalu dilakukan pengujian marshall standar dan marshall immersion untuk mendapatkan nilai kadar plastik LDPE Optimum, dengan kadar penambahan plastik LDPE berada pada kadar 0%, 5%, 6%, dan 8%. Hasil dari pengujian tersebut didapatkan untuk nilai penambahan aspal optimum berada di 6%, sedangkan untuk hasil dari kadar plastik optimum berada di kadar 6%. Berdasarkan nilai indeks kekuatan sisa yang didapatkan, didapatkan kadar yang memenuhi standar spesifikasi berada di 6%, dan nilai indeks kekuatan sisa dari hasil pencampuran dengan plastik LDPE menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa penambahan plastik LDPE.

Asphalt waste reclaimed asphalt pavement (RAP) is the result of dredging the asphalt road which can no longer be used, besides that there is plastic waste which is also one of the wastes that is difficult to decompose. Reclaimed asphalt pavement (RAP) and plastic waste is waste that can still be recycled, for the use of pavement materials. Therefore, in this study, the purpose of this research is to see the results of asphalt modification based on the residual strength value (IKS) from the stability of the modified asphalt sample test results from mixing 60/70 penetration pure asphalt with reclaimed asphalt pavement (RAP) along with LDPE plastic. This research begins with the manufacture of specimens with ACWC specifications, which is carried out by standard Marshall tests to obtain the Optimum Asphalt Content (KAO) value. With the addition of asphalt pen 60/70 with varying levels of 5.5%, 6%, 6.5%, 7%, and 7.5% into the modified RAP asphalt mixture, before mixing the RAP material, used oil is first given to increase the penetration value of the RAP asphalt. Then the standard marshall and marshall immersion tests were carried out to obtain the Optimum LDPE plastic content value, with the addition of LDPE plastic at 0%, 5%, 6%, and 8% levels. The results of these tests were obtained for the optimum asphalt addition value was at 6%, while for the results of the optimum plastic content was at 6%. Based on the residual strength index value obtained, the content that meets the specification standard is at 6%, and the residual strength index value from mixing with LDPE plastic shows better results than without the addition of LDPE plastic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Pratama
"Campuran aspal panas merupakan salah satu jenis lapis perkerasan yang banyak digunakan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji karakteristik campuran aspal dengan memodifikasi metode Marshall dengan mengamati deformasi yang dihasilkan melalui variasi jumlah pembebanan yang digunakan adalah 2x50, 2x60, 2x75, dan 2x90 tumbukkan, variasi temperatur pada saat pemadatan 110°C, dan 120°C, dan gradasi yang digunakan adalah jenis gradasi menerus dan gradasi senjang.
Hasil pengujian diolah dengan metode chisquare. VMA dan VIM pada hasil Marshall Test cenderung menurun seiring dengan bertambahnya jumlah tumbukan pada saat pemadatan. Sedangkan untuk nilai Stabilitas, flow, dan Marshall Quotient (MQ) cenderung meningkat.

Hotmix Asphalt is one of road pavement type that most used in indonesia. This research is to observe the asphalt concrette mix deformation that respond to Marshall Testing values and to study the characteristics of asphalt mixtures by modifying the method of Marshall due to static loading (compaction) that are generated through the variation of loading amount used is 2x50, 2x60, 2x75, and 2x90 compaction, the temperature variation on during compaction 110°C, and 120°C, the gradation used are continuous gradation and gap gradation.
The result processed by chi-square statistic methods. The research show that VMA and VIM have increment inclination on the increase on number of blows at compaction process. Whereas the stability, flow, and MQ have descend inclination.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Célcio Ricardo de Assunção Soares
"Perkembangan pergerakan dan tingginya jumlah penduduk, berdampak pada meningkatnya sarana dan prasarana transportasi. Karet digunakan di berbagai bidang, diantaranya sebagai bahan baku ban kendaraan. Limbah ban bekas masih sebagian kecil yang dimanfaatkan. Crumb Rubber merupakan salah satu hasil pengolahan dengan parutan limbah ban bekas, telah dimanfaatkan sebagai bahan tambah aspal sebagai bahan pengikat aggregat pada campuran aspal. Kendala pada penggunaan Crumb Rubber ada pada proses pencampuran dengan aspal yang tidak dapat bercampur secara merata sehingga memerlukan teknologi tertentu dalam penggunaannya. Pada penelitian ini telah digunakan crumb rubber berukuran nano yang bertujuan untuk mempermudah terjadinya proses pencampuran dan meningkatnya manfaat Crumb Rubber. Pengujian dilakukan dengan menggunakan campuran aspal spesifikasi Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) untuk campuran panas dan hangat Asbuton Lawele dengan bahan pelunak oli bekas. Diawali dengan pembuatan aspal modifikasi Asbuton oli bekas untuk mendapatkan kadar aspal optimum (KAO). Selanjutnya campuran aspal panas dan hangat ditambah Nano Crumb Rubber (NCR) 0%, 0.6%, 1.2%, 2,4% dan 4,8% terhadap kandungan aspal dalam campuran dengan cara kering (dry mix), yaitu pada saat dilakukan pencampuran aspal dengan aggregate. Dengan menggunakan uji Marshall Standard dan Immersion dapat diketahui adanya peningkatan kinerja campuran dengan bahan tambah terhadap nilai stabilitas dan nilai kerentanan (moisture susceptibility). Pada penelitian ini, menambahkan NCR sebesar 2.4% pada campuran Hot Mix dan Warm Mix ACWC diketahui menggalami peningkatan indeks kekuatan sisa nilai stabilitas Marshall dari 91.23% menjadi 96.15%, sehingga dengan penambahan NCR 2.4% dapat meningkatkan ketahanan campuran terhadap pengaruh air dan suhu. Didapatkan hasil, semakin banyak NCR maka nilai stabilitas akan menurun. Sama halnya dengan campuran hangat stabilitas akan menurun dengan ditambahkan lebih banyak kandungan NCR pada campuran. Nilai tertinggi stabilitas marshall ada pada variasi NCR 0.6%, dan terjadi penurunan nilai flow sehingga hasil marshall quotient meningkat.

Along with development of movement and the high population, have an impact on increasing transportation facilities and infrastructure. Rubber is used in various fields, including as a raw material for vehicle tires. A small portion of used tire waste is still being used. Crumb Rubber is one of the results of processing with used tire waste grated, has been used as an added ingredient of asphalt as an aggregate binder in the asphalt mixture. The problem with using Crumb Rubber is in the process of mixing with asphalt which cannot mix evenly so it requires certain technology in for use it. In this research, nano crumb rubber (NCR) has been used which aims to facilitate the mixing process and increase the benefits of Crumb Rubber. Tests were using carried out the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) specification asphalt mixture for hot and warm mixtures of Asbuton Lawele with used oil. Starting with the making of used oil, Asbuton modified asphalt to get the optimum asphalt content. Furthermore, the hot and warm asphalt mixture is added with Nano Crumb Rubber (NCR) 0%, 0.6%, 1.2%, 2.4% and 4.8% of the asphalt content in the mixture by dry mix, which is when mixing asphalt with aggregate. By using the Marshall Standard and Immersion test, it can be seen that there is an increase in the performance of the mixture with added Additive on the value of stability and the value of moisture susceptibility. This research has shown with addition of  2.4% NCR to the Hot Mix and Warm Mix ACWC, it is known that the residual strength index of the Marshall stability value has increased from 91.23% to 96.15%, so that the addition of 2.4% NCR can increase the resistance of the mixture to the influence of water and temperature. The results obtained, the more NCR the stability value will decrease. Similarly, with a warm mixture the stability will decrease as more NCR content is added to the mixture. The highest value of marshall stability is in the 0.6% NCR variation, and there is a decrease in the flow value so that the marshall quotient results increase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Iqbal Gita Bhaskara
"Dalam mendesain jalan raya perlu memperhatikan faktor pelayanannya, salah satunya adalah faktor keselamatan jalan dilihat dari kekesatannya. Kekesatan suatu jalan raya dapat diketahui dengan menggunakan alat British Pendulum Tester(BPT) yang mana akan dapat dilihat dari nilai Skid Numbernya. Penggunaan aspal modifikasi digunakan untuk merubah nilai viskositas pada campuran aspal panas dan hangat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh viskositas pada campuran aspal ACWC. Aditif yang digunakan berupa BNA-R pada campuran hangat dan Tire Rubber Powder pada campuran panas, yang menyebabkan nilai viskositas yang semakin tinggi tiap kadarnya sehingga akan menaikan skid number yang ada.

In Pavement design we must consider every major and minor factors to create safetiness in using highways. One of them is skid resistance which measure the roughness in pavements. Using British Pendulum Tester we can measure the skid number from road pavements. Modified Asphalts helps to influence the viscosity number in hot and warm mix asphalt. The study aims to determine the influence of viscosity according to Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Contribution of asphalt modified crumb rubber, using BNAR and tire rubber powder is increasing the skid number, which is mix in warm temperature and hot temperature. By increasing the number of viscosity it will increase the skid number from different content.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syaebani
"Penelitian ini menggunakan metode teknologi campuran beraspal hangat yang memungkinkan pengurangan temperatur pada campuran aspal. Penggunaan BNA-R sebagai bahan tambah pada campuran hangat diharapkan sebagaimana dapat mengurangi dampak buruk lingkungan yang dihasilkan dari metode hotmix, serta lebih ramah lingkungan. Proses pencampuran aspal dengan BNA-R yaitu dengan menggunakan alat pengaduk modifikasi dengan kecepatan maksimum 3000 rpm. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Material Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, dan Laboratorium BBPJN IV, Cikampek-Karawang, Jawa Barat. Kadar BNA-R yang digunakan yaitu 10%, 15%, 20%, dan 25%. Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% untuk mendapatkan kadar aspal optimum dan digunakan sebagai acuan awal dalam job mix penelitian ini. Lalu dilakukan analisis dengan metode deskriptif analitis, yaitu dengan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara nilai ITS dengan MR yaitu dengan persamaan ?MR (MPa) = 0,010 ITS ^1,236?, dengan R² = 0,837. Selain itu terdapat pola hubungan antara nilai ITS dengan kadar BNA-R dimana pertambahan BNA-R akan meningkatkan nilai ITS. Pola tersebut dinyatakan dalam persamaan ?y = 3306x² - 1049x + 836.2?. Sedangkan, pola hubungan antara Modulus Resilien dengan kadar BNA-R dinyatakan dalam persamaan ?y = 20900x² - 5658x + 9138?.

This research used warm-mix asphalt technology which allows a reduction in the temperature of the asphalt mix. The used of BNA-R additive as material added to enhance performance of the asphalt with penetration 60/70 mixture of bitumen and the warm-mix asphalt are expected to reduce the bad effects of hot-mix method, also more environmentally-friendly. Mixing process of asphalt modified was used modification mixer with max. 3000 rpm. This research was conducted at the Laboratory of Substances and Materials Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Indonesia, and Laboratory BBPJN IV, Cikampek-Karawang,West Java. The BNA-R content that have been used are 10%, 15%, 20%, and 25%. This research used a variation of asphalt content; 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, and 7%, to obtain the optimum aspalt content. Researcher must find the optimum asphalt content first before starting to mix the modification of the asphalt.. Then analyzed with descriptive analytical method; the regression and correlation analysis.The result of this research show the strength relation between ITS value and Resilient Modulus with equation ?MR (MPa) = 0,010 ITS ^1,236?, dengan R² = 0,727. In order that, there is a relation either between ITS value and BNA-R content that made in equation ?y = 3306x² - 1049x + 836.2?. And then, there is a relation too between Resilient Modulus and BNA-R content which ?y = 20900x² - 5658x + 9138?."
2015
S60253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Martha K.
"Jalan yang merupakan infrastruktur penghubung antara kawasan satu dengan yang lain dan digunakan oleh masyarakat umum sudah seharusnya memiliki struktur perkerasan dan kinerja yang baik sehingga dapat memberikan kenyaman bagi penggunanya. Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan kinerja campuran aspal dengan menggunakan material BGA dan polimer SBS. Pengujian dilakukan secara eksperimental di dalam laboratorium dengan kadar BGA yang digunakan adalah 5% dan 7% dari total campuran, serta kadar polimer 2% dan 4% dari total aspal yang digunakan.
Hasil pengujian menyatakan bahwa campuran aspal modifikasi polimer P4-B5 memiliki nilai stabilitas paling tinggi diantara seluruh campuran yaitusebesar 1333,181 kg. Namun tinjauan ekonomis terhadap material yang digunakan pada campuran aspal menyebabkan campuran aspal P2-B7 menjadi pilihan campuran yang paling memungkinkan untuk direalisasikan mengingat nilai stabilitasnya pun tidak jauh berbeda dengan nilai stabilitas campuran P4-B5, yaitu 1280,471 kg.

Road as infrastructure that connecting one place to another and used by society should has a good quality pavement that can give comfort to anyone who use it. This thesis is about research of hot mix asphalt workability using BGA and SBS Polymer. Variation of BGA?s composition in this research are 5% and 7% from total mixture and SBS Polymer are 2% and 4% from content of asphalt used.
Result of the research shows that P4-B5 mixture has the highest stability from all of mixtures, specifically 1333.181 kg. However, from economic consideration, P2-B7 mixture is the possible one to be realized considering its stability, 1280.471 kg, is not much different from P4-B5's.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Madi Hermadi
[Place of publication not identified]: Jurnal Jalan dan Jembatan,
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>