Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jabidi
""Skripsi dengan judul ""Pengaruh Pemanfaatan Copper Slag sebagai Material Substitusi terhadap Kuat Lentur Komposit GRC (Glassfrbre Reinforced Concrete)"", ini memuat pembahasan mengenai pemar faatan copper slag yang dikategorikan sebagai limbah B3 untuk dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi khususnya digunakan pada komposit GRC (Glassfibre Reinforced Concrete). Dalam penelitian ini, copper slag merupakan material limbah yang mempunyai sifat cementic akan dimanfaatkan sebagai fine aggregat untuk menggantikan pasir pada campuran komposit GRC sehingga diharapkan dapat memperbaiki sifat mekanis GRC terutama terhadap kuat lenturnya. Penelitian ini tidak dilakukan di lapangan, melainkan hanya dilakukan di laboratorium yaitu dengan Cara melakukan pengetesan terhadap benda uji yang telah didisain sesuai dengan komposisi yang direncanakan. Pengetesan benda uji hanya terbatas pada pengetesan terhadap properties material dan kuat lenturaya saja karena tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh copper slag dalam campuran GRC dan mencari kadar copper slag yang menghasilkan kuat lentur optimum pada campuran komposit GRC. Selain dilakukan pengetesan terhadap properties material dan kuat lenturnya, juga dilakukan analisa pada proses perawatan (curing) benda uji tersebut, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sensitifitas copper slag terhadap proses perkaratan. Kondisi-kondisi Proses perawatan yang dilakukan yaitu: benda uji ditutup dengan plastik yang lembab dan benda uji yang direndam pada air laut.""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marendi Rahman
"Copper Slag in the fomi of waste coming from process purification of copper exploited as material for the construction. Material of Copper slag which has the character of cement was exploited with cement by substituting in concrete mixture and that expected it can improve the compressive strength, flexural strength, and shear strength at the concrete.
This research is done in laboratory by doing examination to test object which have been design with composition 10%, 15%, 20%, 25% and 30% Hom cement weight which required in concrete mixture. Examination of the test objects in the form of examination of compressive strength, flexural strength and shear strength. From composition which have been planned, is expected to get the optimum value which fiom rate of copper slag required as substitution cement.
Pursuant to the research by using slag copper which is have gradation near by sand gradation is got that optimum rate of slag copper as substitution cement is 15% fiom required cement weight. Concrete mixture with rate of copper slag 15% this got compressive strength with degradation 28,488% from compressive strength of normal concrete. While for flexural strength with sameness rate of copper slag is increased 6,25% from flexural strength of normal concrete. And for shear strength with sameness rate of copper slag is got degradation l0,909% from shear strength of normal concrete.

Copper Slug berupa limbah yang berasal dari proses pemurnian tembaga yang dimanfaatkan sebagai material untuk konsu-uksi. Material copper slag yang memiliki sifat cemenric ini dimanfaatkan dengan rnensubtitusi semen dalam campuran beton sehingga diharapkan dapat meningkatkan kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser beton tersebut.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan cara melakukan pengujian terhadap benda uji yang telah didesain dengan komposisi 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% dari berat semen yang dibutuhkan dalam campuran beton. Pengujian benda uji tersebut berupa pengujian kuat tekan, kuat lentur dan kuat geser. Dari komposisi yang telah direnoanakan diharapkan didapat nilai optimum yang dari kadar copper slag yang dibutuhkan sebagai pensubtitusi semen berdasarlcan berat semen yang dibutuhkan.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan copper slag yang bergradasi mendekati gradasi pasir ini didapatkan bahwa kadar optimum copper slag sebagai subtitusi semen adalah sebesar 15% dari berat semen yang dibutuhkan. Campuran beton dengan kadar copper slag sebesar 15% ini didapatkan kuat tekan dengan penurunan sebesar 28,488% dari kuat tekan beton normal. Sedangl-can untuk kuat lentumya dengan kadar copper slag yang sama teljadi kenaikan sebesar 6,25% dari kuat lentur beton normal. Dan untuk kuat gesemya dengan kadar copper slag yang sama pula terjadi penurunan sebesar lO,909% dari kuat geser beton normal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Antonio Frederick
"ABSTRACT
The phase equilibria study of the Cu-Fe-O-Si-Ca system in equilibrium with metallic copper and iron aimed to determine the limit of removal of copper from copper smelting slag (Slag cleaning process). A literature review on information of phase equilibria of related systems at high temperature has been conducted and it is important basis for determining expected phase in the system and for the copper slag cleaning process.The experimental methodology used in the present study involves high temperature equilibration, rapid cooling of the samples, and microanalysis on the chemical compositions of all phases using Electron Probe X-ray Microanalysis (EPMA). The influence of temperature, Fe/SiO2 ration in slag, and CaO additive on the phase equilibria have been experimentally investigated. The selected experimental parameters are expected to influence the liquidus composition, major elements distributions between phases, and the activity of residual metal in the slag. All of these will influence the overall removal of metal from the slag phase. The experimental data are compared with the prediction results from the FactSage thermochemical software with public database. The slag system investigated in the present study is highly important for high-temperature copper smelting, converting and recycling processes.   

ABSTRAK
Studi kesetimbangan fase sistem Cu-Fe-O-Si-Ca dalam kesetimbangan dengan logam tembaga dan besi bertujuan untuk menentukan batas pembersihan tembaga dari slag peleburan tembaga (proses pembersihan slag). Tinjauan literatur tentang informasi kesetimbangan fasa sistem terkait pada suhu tinggi telah dilakukan dan merupakan dasar penting untuk menentukan fase yang diharapkan dalam sistem dan untuk proses pembersihan slag tembaga. Metodologi eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan kesetimbangan suhu tinggi, pendinginan sampel yang cepat, dan analisis mikro pada komposisi kimia dari semua fase menggunakan Analisis Elektron X-ray Mikroanalisis (EPMA). Pengaruh suhu, rasio Fe/SiO2 dalam slag, dan aditif CaO pada kesetimbangan fase telah diteliti secara eksperimental. Parameter eksperimental yang dipilih diharapkan untuk mempengaruhi komposisi liquidus, distribusi elemen utama antara fase, dan aktivitas logam sisa dalam slag. Semua ini akan mempengaruhi penghapusan logam secara keseluruhan dari fase slag. Data eksperimental dibandingkan dengan hasil prediksi dari perangkat lunak termokimia FactSage dengan database publik. Sistem slag yang diselidiki dalam penelitian ini sangat penting untuk proses peleburan, konversi, dan daur ulang tembaga suhu tinggi. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Winner Lorenzo
"Perhitungan ketinggian slag nikel di dalam Electric Arc Furnace (EAF) dapat dipengaruhi dari densitas yang dimiliki oleh slag tersebut. Slag nikel terdiri dari berbagai elemen penyusun dengan komposisi kadar yang berbeda-beda dan hal ini dapat mempengaruhi perilaku nilai densitas. Sejumlah rangkaian dilakukan dengan melibatkan mesin X-Ray Fluorosence (XRF) untuk mengetahui kadar komposisi dari setiap elemen dan perhitungan densitas dengan metode perhitungan densitas cair. Variasi yang digunakan dalam penelitian adalah Al2O3 dan SiO­2 dengan temperatur yang dianggap konstan yaitu ±1520oC. Hasil pengujian menyatakan bahwa kenaikan kadar komposisi Al2O3 menyebabkan kenaikan nilai densitas namun sebaliknya kenaikan kadar komposisi SiO2 menyebabkan penurunan nilai densitas. Hasil pengujian juga menyatakan bahwa kenaikan densitas dapat menyebabkan penurunan dari ketinggian slag di dalam proses smelting.

The calculation of nickel slag level in Electric Arc Furnace (EAF) can be affected by the density of the slag itself. Nickel slag consists of various constituent elements with different content compositions and thus can affect the behavior of the density values. Experimental works are carried out by involving an X-Ray Fluorence (XRF) machine to determine the composition of each element and calculating the density using the liquid density calculation method. The variations used in this research are Al2O3 and SiO2 with a temperature that is considered to be constant at ±1520oC. The test results state that an increase of Al2O3 composition can cause an increase of the density value but conversely an increase of the SiO2 composition can cause a decrease of the density value. The test results also state that an increase of nickel slag density can cause a decrease of slag level in the smelting process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Faiz Syahrizal
"Material perovskite manganat La0,667Ba0,333Mn1-xCuxO3 (x = 0,35; 0,40; 0,45; dan 0,50) disintesis menggunakan metode sol gel. Sampel disinterring dengan temperatur 1000oC selama 6 jam. Metode Rietveld refinement menunjukan struktur kristal berupa orthorombik dengan space group Pnma. Terjadi distorsi pada stuktur kristal yang ditandai dengan perubahan lattice parameter. Dilakukan karakterisasi Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) untuk mengetahui morfologi sampel dan komposisi unsur kimia yang terkandung dalam material. Sifat magnet ditentukan menggunakan karakterisasi Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Berdasarkan sifat kemagnetan untuk masing-masing material tidak ditemukan perubahan yang signifikan seluruhnya bersifat paramagnetik. Selain itu dilakukan pengujian penyerapan gelombang mikro menggunakan karakterisasi Vector Network Analyzer (VNA). Pada penelitian ini frekuensi gelombang mikro berada pada rentang 8-12 GHz yang sesuai dengan aplikasi frekuensi gelombang radar. Pada pengujian ini didapatkan nilai refleksi hilang material tertinggi pada -31,0253 dB pada frekuensi 10,02 GHz. Selain itu digunakan karakterisasi impedansi untuk mengetahui impedansi listrik di dalam material.

Perovskite manganate material La0,667Ba0,333Mn1-xCuxO3 (x = 0,35; 0,40; 0,45; and 0,50) were synthesized using sol gel method. The samples were sintered at 1000OC for 6 hours. Rietveld refinement shows that both samples are crystallized in orthorhombic structure with Pnma space group and distortion was found in the crystal structure with the changed of lattice parameter. Scanning Electron Microscope (SEM) method was used to measured samples morphology. Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) method was used to measured chemistry composition of samples. Magnetic property was measured by Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Vector Network Analyzer (VNA) was used to measure the ability of material to absorb the microwave. In this experiment the microwave frequency using 8-12 GHz with the specification of radar wave. In VNA characterization the reflection loss value of material could be measured. The highest reflection loss in material is -31,0253 dB on 10,02 GHz. The impedance characterization was used to measure the electric impedance of material.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Puji Yuwana
"Terak timah 2 merupakan hasil samping industri pengolahan timah. Terak timah 2 berpotensi untuk meningkatkan konsentrasi radioaktif yang kemudian dikenal dengan TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Materials). Terak timah 2 memiliki potensi untuk digunakan sebagai substitusi agregat halus pada pembuatan mortar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek teknis dan radiologis dari potensi penggunaan kembali terak timah 2 yang mengandung tenorm sebagai bahan mortar. Kandungan kimia utama dari terak timah 2 berdasarkan analisis XRF adalah SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, dan TiO2. Terak timah 2 masih mengandung Sn sebanyak 3,36% dan berkesesuaian dengan tipikal terak timah 2 pada umumnya. Hasil spektrometri gamma terhadap terak timah 2, dihasilkan konsentrasi aktivitas radionuklida 226Ra, 228Ra, 228Th, 238U, dan 40K berturut-turut adalah 5,724 Bq/gram, 16,590 Bq/gram, 14,29 Bq/gram, 0,895 Bq/gram, dan 1,161 Bq/gram. Terak timah 2 memiliki kandungan organik yang rendah, kadar lumpur kurang dari 5%, berat jenis sebesar 3,695 gram/cm3, gradasi terak timah 2 masuk dalam zona I yaitu ukuran butir kasar, dan nilai modulus halus butir sebesar 3,37. Terak timah 2 akan divariasikan pada 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap agregat halus. Mortar dibuat dengan proporsi semen dan pasir sebesar 1:3 dan faktor air semen (w/c) sebesar 0.7. Sampel mortar berbentuk silinder dengan ukuran diameter ± 3,5 cm dan tinggi ± 4 cm. Setelah mortar dicetak, sampel mortar direndam dalam air kemudian diuji pada umur 7,14, dan 28 hari. Penambahan terak timah 2 memberikan kuat tekan optimum pada umur 7, 14, dan 28 hari berturut-turut adalah 8,044, 8,836, and 11,172 MPa. Penambahan terak timah 2 memberikan kenaikan paparan radiasi permukaan pada benda uji mortar – terak timah 2. Rerata paparan radiasi permukaan pada variasi 5%, 10%, 15%, dan 20% berturut-turut adalah 0,112, 0,125, 0,136, 0,142 µSv/jam. Hasil analisis dari indeks Raeq, Hex, Hin, Dosis Serap, dan Dosis Efektif (E) didapatkan hasil berturut-turut 27.149 Bq/Kg, 88,79, 73,32, 12.371,11 nGyh-1, dan 15,17 mSv/tahun. Hasil simulasi RESRAD-ONSITE terhadap 2 skenario permukiman dan industri dan 2 skenario lokasi, menghasilkan nilai dosis di atas 1 mSv/tahun. Simulai dengan RESRAD-BUILD dengan skenario seperti variasi ukuran ruangan, variasi ketebalan lapisan acian dinding, variasi konsentrasi aktivitas, dan faktor hunian/okupansi juga menghasilkan nilai dosis di atas 1 mSv/tahun. Berdasarkan indeks dan simulasi, terak timah 2 memberikan potensi bahaya radiologi kepada pekerja dan masyarakat/publik.

Tin slag 2 is a by-products of tin processing industry. Tin slag 2 has potential to increase the radioactive concentration, then known as TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Materials). Tin slag 2 has the potential to be used as a substitute for fine aggregate in the mortar. The aims of this study was to determine the technical and radiological aspects of the potential reuse of tin slag 2 containing TENORM as fine aggregate subtituent on mortar. Tin slag 2 has major constituent such as SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, and TiO2 based on XRF analysis. Tin slag 2 still contains Sn in the range of 3,36% still in accordance with the typical tin slag 2 in general. The results of gamma spectrometry on tin slag 2 showed that the concentration activity of 226Ra, 228Ra, 228Th, 238U, and 40K are respectively 5,724 Bq/gram, 16,590 Bq/gram, 14,29 Bq/gram, 0,895 Bq/gram, and 1, 161 Bq/gram. Tin slag 2 has low organic content, silt/clay content is less than 5%, specific gravity is 3,695 gram/cm3, gradation area (zone) I which is coarse grain size, and the fine modulus (FM) value is 3.37 outside the range of fineness modulus in ASTM C33. The tin slag 2 substitution was varied at 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% of the fine aggregate. Proportion of 1:3 cement to sand with water/cement ratio (W/C) of 0.7. The mortar sample is cylindrical in shape with with a size of ± 3,5 cm in diameter and ± 4 cm in height based on the existing practice at IPLN - BRIN. After the mortar was molded, the mortar samples were immersed in water and then tested at the ages of 7,14, and 28 days. The addition of 5% tin slag 2 give the most optimum compressive strength value at the age of 7, 14, and 28 days are 8.044, 8.836, and 11.172 MPa. The addition of tin slag 2 gives an increase in surface radiation exposure on the mortar– tin slag 2. The average of radiation surface exposure at variations of 5%, 10%, 15%, and 20% respectively is 0.112, 0.125, 0.136, 0.142 µSv /hour. Based on the indexs of Raeq, Hex, Hin, Absorbed Dose, dan Effective Dose (E) the results were 27.149 Bq/Kg, 88,79, 73,32, 12.371,11 nGyh-1, dan 15,17 mSv/year. The results of the RESRAD-ONSITE simulation for residential and industrial scenarios and 2 location scenarios, resulted in a dose value above 1 mSv/year. Simulation with RESRAD-BUILD with scenarios such as variations in room size, variations in wall plaster layer thickness, variations in activity concentration, and occupancy factors also produces dose values above 1 mSv/year. Based on the index and simulation, tin slag 2 provides a potential radiological hazard to the workers and the public"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Nugroho Utomo R.
"Adanya fenomena alterasi dan karakteristik porphyry dimana kristal-kristal mineral suifida tembaga terhambur dalam matrik mineral pengotor berbutir halus, menyebahkan sifat dan respau ore di satu lokasi terhadap proses flotasi aka!z herheda denga11 sifat dan respa11 ore di Jokavi yang lain. Penelitian ini berupaya mengungkapkan perbedaan respon ore-ore pada lokasi yang berbeda, yaitu antara are penambangan terbuka dan ore penambangan bawah tanah (imdergrorm.d}. dan tipe yang berbeda, yaitu untuk tipe A,B dan C dari ore penambangan terbuka, terhadap suatu proses jlotasi kasar. Peninjauan respon dilakukan melalui pengujian kinetik flotasi ore. secara independen alas masing-ma.ving ore, dan juga atas variasi campuran JO%A-40%Ii-SO%C. 70%1i-30'Y.C, 30%R-70%C, dan SO%Ii-30%C- 20% underground, guna melihat huhungan perolehan tembaganya dari kadar Cu dalam konsentrat. Pengujian cacah titik dilalcukan untuk meninjau lebih dalam kw1dtmgan dan derajat libera.'ii dari mineral sulftda temhaga yang ada dalam tiap ore. Secara unmm, ore underground memiliki perolehan tembaga dan radar Cu dalam konsmtrat yang paling ting;gi. Kehadirannya ,rebm!yak 20% dalam campuratl ore dapat me1#ngkatkan kadar Cu konsentrat sebesar 1. I 1% dan perolehau tembaganya sebesar 4.93%.. Kemampua11 ore underground ini hanya bisa diimbangi oleh ore tipe A dari penambangan terbuka."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book highlights the rapidly developing field of advanced optical methods for structural and functional brain imaging. As is known, the brain is the most poorly understood organ of a living body. It is indeed the most complex structure in the known universe and, thus, mapping of the brain has become one of the most exciting frontlines of contemporary research. Starting from the fundamentals of the brain, neurons and synapses, this book presents a streamlined and focused coverage of the core principles, theoretical and experimental approaches, and state-of-the-art applications of most of the currently used imaging methods in brain research. It presents contributions from international leaders on different photonics-based brain imaging modalities and techniques. Included are comprehensive descriptions of many of the technology driven spectacular advances made over the past few years that have allowed novel insights of the structural and functional details of neurons.
The book is targeted at researchers, engineers and scientists who are working in the field of brain imaging, neuroscience and connectomics. Although this book is not intended to serve as a textbook, it will appeal to undergraduate students engaged in the specialization of brain imaging."
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20511009
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Athallah
"Hidroksiapatit merupakan biomaterial keramik yang dapat digunakan sebagai pelapis dari implan logam karena dapat memberikan sifat bioaktif dan biodegradable yang baik pada implan. Penambahan sifat implan sendiri dapat ditingkatkan salah satunya adalah penambahan sifat anti-bakteri E.Coli dan S.Albicans ketika tembaga (Cu) disubstitusikan kedalam hidroksiapatit (HA). Pada penelitian ini tembaga-hidroksiapatit (Cu-HA) akan dilapisi ke logam SS 316L dengan metode sol gel dip coating dan diuji berdasarkan tingkat konsentrasi 0%, 5%, dan 7% Cu-HA tembaga untuk mempelajari pengaruhnya terhadap gugus fungsi, struktur kristal dan morfologi dari permukaan lapisan Cu-HA. Pengujian karakterisasi dilakukan menggunakan Fourier transform infrared (FTIR), X-ray diffraction (XRD), dan juga Scanning Electron microscope (SEM-EDS). Dari hasil pengujian XRD didapatkan bahwa ukuran kristal 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA secara berurut sebesar 17,819, 17,296 dan 17,205. Derajat kristalinitas 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA secara berurut sebesar 12,93%, 11,47% dan 11,14%. Hasil tersebut menunjukkan ion Cu menurunkan besar kristal, derajat kristal, dan juga kisi kristal. Gugus fungsi FTIR pada Cu-HA tetap memiliki karakteristik dari HA namun juga menunjukkan ciri ikatan Cu-O pada bilangan gelombang tertentu. Pengujian SEM menunjukkan besar porositas dari lapisan 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA sebesar 5,57%, 16,32%, dan 16,32%. Serta didapatkan konsentrasi Ca+Cu/P secara berurut sebesar 1,78, 1,83, dan 1,73. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa penambahan Cu menyebabkan persentase porositas mengalami perbesaran.

Hydroxyapatite is a ceramic biomaterial that can be used as a coating for metal implants because it can provide good bioactive and biodegradable properties to the implant. The addition of implant properties can be improved, one of which is the addition of anti-bacterial properties of E.Coli and S.Albicans when copper (Cu) is substituted into hydroxyapatite (HA). In this research, copper-hydroxyapatite (Cu-HA) will be coated onto SS 316L metal by sol gel dip coating method and tested based on the concentration level of 0%, 5%, and 7% Cu-HA copper to study its effect on functional groups, crystal structure and morphology of the Cu-HA coating surface. Characterization testing done using Fourier transform infrared (FTIR), X-ray diffraction (XRD), and also Scanning Electron microscope (SEM-EDS). From the XRD test results, it was found that the crystal sizes of 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA were 17,819, 17,296 and 17,205, respectively. The degree of crystallinity of 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA is 12,93%, 11,47% and 11,14% respectively. From these results it can be concluded that the substitution of Cu ions decreases the crystal size, crystal degree, and also crystal lattice. The FTIR functional groups on Cu-HA still have the characteristics of HA at the peak points, indicating that this substitution can be done and does not damage the groups of HA. SEM testing showed that the porosity of the 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA layer was found to be 5,57%, 16,32%, and 16,32%. The Ca+Cu/P concentration was found to be 1,78, 1,83, and 1,73, respectively. Which means the increased ions of Cu increase the percentage of porosity too."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Rafaeldi Harlin
"Terak nikel merupakan salah satu hasil pengolahan serta peleburan bijih nikel. Di Indonesia sendiri, dibutuhkan adanya pemanfaatan lebih lanjut terhadap pengolahan unsur berharga didalamnya. Kandungan lain yang terdapat didalam terak nikel yaitu fayalite (Fe2SiO4) dimana kandungan unsur nikel dan tembaga tersebar secara merata pada matriks besi silika ini yang kemudian menyulitkan proses peningkatan kadar nikel dan tembaga. Adanya penambahan aditif natrium hidroksida(NaOH) berguna sebagai pengikat silika dapat menjadi metode alternatif untuk meningkatkan kadar unsur nikel dan tembaga pada terak nikel. Pada penelitian ini dilakukan pirometalurgi menggunakan batu bara sebagai reduktor pada temperatur operasi 800°C, 900°C dan 1000°C dan rasio antara terak nikel dengan aditif sebesar 1:1, 1:2, dan 2:1.
Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa dengan adanya peningkatan temperatur tanpa penambahan aditif masih terdapar silika dalam bentuk Fe-rich Forsterite (FeMgSiO4) serta Olivine (NiMgSiO4). Sedangkan dengan adanya penambahan aditif baik pada perbedaan temperatur maupun rasio terlihat bahwa adanya pembentukan fasa Sodium Magnesiosilicate (Na2MgSiO4), Magnesium Oksida (MgO) serta Wustite (FeO) yang membuktikan terikatnya silika dan telah membebaskan besi yang membantu memudahkan proses peningkatan kadar nikel dan tembaga.

Nickel slag is one of the output from nickel ore smelting. In Indonesia itself, further utilization of valuable elements in it is needed to be processed. Nickel slag also has Fayalite (Fe2SiO4) content where nickel and copper are spread evenly on the iron matrix silica which then complicate the process of increasing nickel and copper content. The addition of Sodium Carbonate (Naoh) is used as a silica binder and as an alternative way to increase nickel and copper content. In this research, pyrometallurgy is done by coal as a reductor in 800°C, 900°C and 1000°C operating temperature and ratio between nickel slag and additive equal to 1:1, 1:2, and 2:1.
Based on this study, it is obtained that with the increasing of temperature without additive, there is still found the presence of silica in a form of Fe-rich Forsterite (FeMgSiO4) and Olivine (NiMgSiO4). Whereas with the presence of additive in slag nickel pyrometallurgy with a different temperature and ratio, it is seen that there is a phase formation of Sdoium Magnesiosilicate (Na2MgSiO4), Magnesium Oxide (MgO) and Wustite (FeO) which proved the binding of silica and has liberate iron that helps the process of increasing nickel and copper content.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>