Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73497 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Adi Purnama
"Hingga saat ini, proyek pembangunan diatas lahan TPA telah dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Meskipun demikian, properti geoteknik sampah perkotaan itu sendiri belum pernah dikaji di Indonesia. Salah satu properti geoteknik yang dimaksud adalah kompresibilitas sampah perkotaan. Penelitian ini mencoba mendapatkan informasi geoteknik berupa parameter kompresibilitas sampah perkotaan dengan karakteristik Indonesia. Berdasarkan studi literatur, parameter kompresibilitas sampah perkotaan sebagian besar berasal dari Amerika Serikat. Sampah perkotaan di Amerika Serikat memiliki karakteristik yang berbeda dengan sampah perkotaan di Indonesia. Untuk itu dilakukan pengujian kompresibilitas sampah perkotaan dengan karakteristik Indonesia. Pengujian kompresibilitas sampah perkotaan dengan karakteristik Amerika Serikat juga dilakukan untuk mengetahui apakah parameter kompresibilitas sampah perkotaan yang dihasilkan dalam percobaan masih berada dalam rentang yang ditemui di lapangan (literatur). Penelitian difokuskan pada kompresibilitas primer yang terjadi sebagai akibat karakteristik jangka pendek dari sampah perkotaan, dan tidak terkait dengan faktor dekomposisi material sampah. Sampah perkotaan artifisial dikembangkan agar komposisi sampah perkotaan lebih mudah dikontrol. Metode constant rate of strain digunakan sebagai altematifdari metode konsolidasi pada tanah lempung. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa parameter kompresibilitas sampah perkotaan tipe Amerika Serikat masih berada dalam rentang yang ditemui di lapangan (literatur). Dengan demikian, data parameter kompresibilitas sampah perkotaan tipe Indonesia yang didapat dalam pengujian dikatakan dapat diterima."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purna Suci Abadi
"Salah satu sifat mekanik dari timbunan sampah adalah kekuatan geser. Kekuatan geser sangat penting karena dijadikan salah satu pertimbangan dalam mendisain kemiringan timbunan, lapisan penutup, pengembangan dalam arah vertikal (misalnya penambahan tinggi timbunan), dan juga penggunaan tempat penampungan sampah di masa yang akan datang jika sudah tidak beroperasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari parameter penyusun kekuatan geser Sampah Perkotaan Arliisiai (SPA) yang terdiri alas sudut geser (¢') dan kohesi (c’). Nilai sudut geser dan kohesi yang dmasilkan dari penelilian ini berada dalam kondisi tegangan efektif karena pengujian kuat geser dilakukan pada kondisi drained. Untuk mendapatkan nilai sudut geser dan kohesi tersebut, maka hasil pengujian direct shear dimodelisasi ke dalam kriteria keruntuhan Coulomb. Sedangkan SPA atau sampah bu:-n digunakan sebagai sampel uji agar komposisi material penyusun SPA dapat divariasikan sehingga mewakili karakteristik sampah perkotaan yang ada di Amerika Serikal dan Indonesia.
Sudut geser SPA yang dihasilkan dari pengujian ini memiliki nilai yang relatif hampir sama dengan nilai sudut geser sampah perkotaan yang ada di Amerika Serikat berdasarkan penelitian yang pemah dilakukan. Selain itu, dalam penelitian ini juga dapal diketahul bahwa dengan meningkatnya kadar air dan beban kompresi awal akan oenderung menurunkan nilai sudut geser SPA Sedangkan semakin besar ukuran partikel penyusun SPA, maka nilai sudut geser SPA akan berkurang. Sampel SPA dengan kadar organik yang Ieblh tinggi oenderung memi1iki sudut geser yang lebih tinggi pula.

One of the most important mechanical properties of municipal solid waste in a landfill is its resistance to shear. Shear strength is very important when it comes to design the stability of slope, cover system, and the use of landtill in the future when the landfill is not operated anymore.
The objective of this research is to obtain the values of shear strength parameters, consisting of friction angle (¢’) and cohesion (c'), of Artihcial Municipal Solid Waste. The values of friction angle and cohesion obtained from this research are measured in terms of effective stress because the experiment was conducted under fully drained condition. The Coulomb failure criterion was used to obtain those values based on direct shear test, while Artilicial Municipal Solid Waste was used to meet the characteristic of Indonesian and American municipal solid waste.
The values of friction angle resulted in this research are nearly the same as those found in the literatures based on researches that have been conducted in The United States. The friction angle tends to decrease along with the increasing of water content and initial compression, while greater friction angle was observed in a sample with smaller size of non organic matter. The Artilicial Municipal Solid Waste with higher organic matter tends to have higher friction angle also found in this research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi meningkatkan sampah kota."
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Naya Clorinda
"DKI Jakarta menjadi provinsi kedua dengan timbulan sampah terbanyak di Indonesia yang mencapai 8.527 ton/hari di tahun 2022. Sampah yang tidak dikelola menjadi tempat perkembangbiakan patogen dan vektornya, faktor terjadinya banjir, dan menyebabkan penyakit menular. Pengelolaan sampah efektif dilakukan dari perilaku masyarakat sebagai sumbernya dalam mengelola sampah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dan keterpaparan media informasi dengan perilaku pengelolaan sampah pada masyarakat DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner online dan desain studi cross-sectional. Populasi penelitian yaitu masyarakat DKI Jakarta usia 15 – 64 tahun sebanyak 400 orang. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan (0,000), keterpaparan media informasi (0,000), jenis kelamin (0,009), dan pendidikan (0,003) dengan perilaku pengelolaan sampah serta tidak terdapat hubungan antara usia dengan perilaku pengelolaan sampah (p-value = 0,854). Analisis multivariat menunjukkan bahwa keterpaparan media informasi menjadi variabel dominan pada perilaku pengelolaan sampah (OR = 7,729, 95% CI = 4,794 – 12,461). Terdapat empat variabel yang berhubungan dengan perilaku pengelolaan sampah pada masyarakat di DKI Jakarta dengan keterpaparan media informasi menjadi faktor dominannya. Pemerintah dapat bekerja sama dengan media massa (online, sosial, cetak) untuk menyediakan konten edukatif dan kampanye pengelolaan sampah yang sesuai dengan tren dan berkolaborasi dengan influencer dan NGO.

DKI Jakarta is the second province with the highest waste generation in Indonesia, reaching 8,527 tons per day in 2022. Improper waste management leads to the proliferation of pathogens and vectors, contributes to flooding, and poses risks of infectious diseases. Effective waste management starts with the behavior of the community as its primary source. The aim of this research is to examine the relationship between knowledge and media exposure with waste management behavior among the residents of DKI Jakarta. This study adopts a quantitative approach using an online questionnaire and a cross-sectional study design. The study population consisted of 400 individuals aged 15 to 64 years. The findings of this study reveal significant associations between knowledge (p-value = 0.000), media exposure (p-value = 0.000), gender (p-value = 0.009), education (p-value = 0.003) with waste management behavior. However, there is no significant relationship found between age and waste management behavior (p-value = 0.854). Multivariate analysis indicates that media exposure is the dominant variable that significantly influences waste management behavior (OR = 7.729, 95% CI = 4.794 – 12.461). Four variables are associated with waste management behavior among the residents of DKI Jakarta, with media exposure emerging as the dominant factor. The government can collaborate with mass media to provide educational content and waste management campaigns that align with current trends and collaborate with influencers and NGOs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wahyono
"ABSTRAK
Pengelolaan sampah di Indonesia selama ini banyak bertumpu pada
pendekatan akhir, yaitu dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat
pembuangan akhir sampah (TPA). Pendekatan konvensional ini menimbulkan
sejumlah persoalan mulai dari pengangkutan sampai keterbatasan lahan sebagai
tempat pembuangan akhir sampah. Pengelolaan sampah secara konvensional
terbukti beum mampu mengatasi masalah sampah di Jakarta yang sangat
kompleks. Perlu ada paradigma pengelolaan baru yang berbasiskan pada
komunitas. Hal ini karena sampah di Jakarta sebagian besar merupakan
sumbangan dari sampah rumah tangga.Oleh karena itu penyelesaianya pun haris
dimulai dari hulu penghasil sampah itu sendiri. Pengelolaan sampah ini pada
komunita harus berprinsip pada 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle).
Komunitas Delima merupakan sebuah kegiatan dimasyarakat yang
berupaya mengelola sampah secara mandiri. Komunitas ini ada dan masih bisa
berlangsung sampai dengan sekarang karena ada proses diskusi dan musyawarah
secara bersama sama dalam setiap perjalanan komunitas ini. Terdapat komunikasi
yang dilakukan secara terus menerus oleh komunitas ini, baik didalam internal
dan juga dengan kelompok lain (eksternal). Komunikasi berulang ulang secara
intens menuju kearah kemajuan dan memecahkan masalah secara bersama-sama
menjadi kunci dalam keberlanjutan program ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Dengan
menggunakan pendekatan studi kasus, fokus penelitian ini akan dapat dipahami
secara mendalam dan komprehensif. Pendekatan ini diharapkan bisa mengkaji
proses, aktivitas, dan peristiwa komunitas dalam melakukan dialog yang setara
sehingga program pengelolaan sampah dapat berlanjut. Tekhnik pengumpulan
data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan juga data
sekunder. Untuk membuktikan apakah data valid atau tidak, peneliti
menggunakan metode trianggulasi data, yaitu tekhnik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang sudah diperoleh

ABSTRACT
Nowadays, managing waste in Indonesia mostly based on the final
approach, which is collecting, transporting and taken away to the final waste
location (TPA). But this conventional approach bring more problem, such as
transporting until the limitation of land as the final waste location. It prove
if waste problem in Jakarta is deliberative complex. There must be a new
paradigm of managing which basis on community, because most of waste in
Jakarta are household waste. So the solution is must on the onstream. In also
must be based on 3 R (Reduce, Reuse and Recycle).
Komunitas Delima is a community activity which managing waste
independently. This community is still alive because of discussion and
deliberation. Communication in continuity is the key, internal and external.
Intensity to the forward and solving problem together is the key of life of
this program.
This study using qualitative method. Using case study approach, this
research focus can be understanding correctly and deeply. This approach is
expected could determine the process, activity, and community event on the
dialogue so the program could be extended. The data collection used deep
interview, observation and secondary data. To prove if this data valid or not,
the research could use triangulation data method, which is data validating
checking method who used item outside the data for the purpose of
checking of comparing to the received data."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iva Ayu Ardiyanti
"Kandungan sulfur pada biosolar menyebabkan menyebabkan dua kerugian, yaitu menurunkan umur mesin dan pencemaran lingkungan. Salah satu proses yang telah banyak dilakukan oleh para peneliti untuk mengurangi kandungan sulfur adalah reaksi desulfurisasi oksidatif atau oxidative desulfurization (ODS). Metode yang umum digunakan dalam proses ODS terdiri dari dua tahap, yaitu oksidasi dan ekstraksi menggunakan senyawa polar. Pada penelitian ini, proses ODS dilakukan dengan oksidator hidrogen peroksida, katalis asam format dan asam sulfat, dan pelarut polar metanol. Proses oksidasi dilakukan pada wadah berpengaduk dengan variasi jumlah oksidator, suhu oksidasi, dan waktu oksidasi. Variasi rasio oksidator dengan Biosolar™ adalah 1:15, 1:45, 1:56, 1:67, 1:89, dan 1:112 (mol/mol). Variasi suhu oksidasi adalah 35°C dan 60°C, dan variasi waktu oksidasi dilakukan pada 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Setelah itu, dilakukan ekstraksi cair-cair untuk memisahkan biosolar dari sulfur yang telah teroksidasi. Hasil penelitian diuji dengan metode FTIR untuk menentukan kandungan sulfur total dalam biosolar. Hasil desulfurisasi tertinggi adalah 20,07% dengan rasio molar oksidator 1:89 (mol/mol), suhu 35°C, dan waktu reaksi 60 menit.

The contained of sulfur in biosolar can caused two disadvantages. These are decreased the term of a machine and environmental pollution. One of process that all researchers did to decreased the contain of sulfur is oxidative desulfurization (ODS). The common method used in ODS consists of two steps, there are oxidation and extraction using the polar compound. In this research, ODS process will be done with hydrogen peroxide as oxidizing agent, formic acid and sulfuric acid as a catalyst, and methanol as a solvent. Oxidation process carried out in agglomerated reactor with variations in the amount of oxidizing agent, the temperature of oxidation, and the time of oxidation. The variation of oxidant ratio with biosolar is 1:15, 1:45, 1:56, 1:67, 1:89, and 1:112 (mol/mol). The variant temperature of oxidation is 35°C and 60°C, and the oxidation time variant occur in 30 minutes, 45 minutes, and 60 minutes. After that, the extraction will be done to separate biosolar from the oxidized sulfur. The result of the research tested by FTIR method to examine total content of sulfur in biosolar. The highest desulfurization result is 20,07% in 60 minutes with the molar ratio of oxidant 1:89 (mol/mol) in 35°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Dwiyantama
"Pertumbuhan jumlah volume sampah pada TPA Bantar Gebang cukup pesat, sehingga lambat laun beberapa lahan akan di non-aktifkan akibat kapasitas yang sudah maksimal. Berdasarakan hal tersebut, lahan tersebut akan ditutup dan masih menjadi lahan kosong yang seharusnya dapat dijadikan tempat yang mendukung infrasturktur. Namun, untuk melakukan pembangunan pada lahan tersebut diperlukan data-data mengenai material yang mendukung. Di indonesia, data mengenai timbunan sampah, khususnya data geoteknik, masih sangat kurang. Oleh sebab itu diperlukan pengujian yang berdasarkan pada pengujian dibidang geoteknik. Pengujian geoteknik yang akan dilakukan adalah pengujian dengan menggunakan sampel artifisial dengan menggunakan alat uji triaxial.
Pengujian triaxial dilakukan dengan memadatkan sampel terlebih dahulu dengan menggunakan tiga variasi energi pemadatan modified proctor untuk mendapatkan kuat geser dari sampah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar energi pemadatan yang diberikan, maka akan semakin besar nilai parameter yang diperoleh. Dari hasil parameter yang diperoleh dilakukan pemodelan menggunakan slope/w untuk melakukan validasi terhadap parameter yang diperoleh. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai parameter masih belum sesuai dengan kondisi eksisting.

Increasing number of waste volumes in Bantar Gebang landfill nowdays increase rapidly, because of that some of the field will be disabled/deactivated as a result of the field have reach a maximum capacity. Based on that situation, the land will be closed and become an empty land that can be used as a productive land that could support the infrastructure development. However, to develop something on that land required data about the material that could supports the construction. In Indonesia, we still have not much data about the landfill waste, especially for geotechnical data. Therefore, the tests based on geotechnical field is required to collect the support data. Geotechnical test that will be done by using artificial samples with the triaxial test equipment.
Triaxial testing conducted by compressing the sample by using three variations of modified proctor compaction energy to get the number of the shear strength of waste. The results obtained showed that the greater the compaction efforts is given, greater the parameter values ​​obtained. From the results of the parameter we obtained, we make a model by using software slope/w to validate the parameters obtained. The results showed that the value of the parameter is still not in accordance with the existing condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Julius Tomris
"Vehicle routing problem (VRP) merupakan aplikasi dari optimasi kombinatorial untuk menentukan sejumlah rute yang diawali dan diakhiri di suatu tempat. Permasalahan pengelolaan pengangkutan sampah merupakan bagian yang sangat penting dalam menjaga estetika dan kenyamanan suatu kota maupun wilayah. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan salah satu provinsi di Indonesia penghasil timbunan sampah, dimana wilayah pada provinsi tersebut yang memiliki rasio produksi sampah harian per penduduk tertinggi adalah di Kota Pematangsiantar sebanyak 0,83 kg/hari per penduduk yang tentunya akan mengakibatkan tingginya angka timbunan sampah harian. Tingginya angka timbunan sampah tentunya harus di imbangi dengan baiknya pelayanan pengangkutan keseluruhan sampah yang ada di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rute kendaraan untuk distribusi pengangkutan sampah dengan meminimalkan waktu tempuh yang optimal untuk distribusi tersebut. Dengan menggunakan vehicle routing problem diperoleh 43 rute untuk 34 unit kendaraan pengangkut sampah, dengan total timbunan sampah 183,1 m3/hari dan total waktu operasional 4608 menit

The Vehicle Routing Problem is an application of combinatorial optimization to determine a number of routes that start and end at one place. The problem of managing waste transportation is a very important part in maintaining the aesthetics and comfort of a city or region. North Sumatra Province itself is one of the provinces in Indonesia that produces waste piles, where the area in the province that has the highest daily waste production ratio per resident is Pematangsiantar City as much as 0.83 kg/day per resident which of course will result in high daily waste accumulation rates. The high number of landfills must of course be balanced with good transportation services for the entire waste in an area. This study aims to obtain vehicle routes for the distribution of waste transportation by minimizing the optimal travel time for the distribution. By using the Vehicle Routing Problem, 43 routes were obtained for 34 units of garbage transporting vehicles, with a total waste pile of 183.1 m3/day and a total operational time of 4608 minutes"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mutia R.
"ABSTRAK
Penelitian ini mengembangkan tiga model alternatif dalam menentukan solusi
terbaik penanganan Sampah di DKI Jakarta. Alternatif pertama adalah sistem sentralisasi
pengelolaan sampah dimana sistem pengeloiaan sampah dilakukan terpusat hanya ada satu
tempat pengotahan dan koordinasi langsurig dati pusat. Alternatif kedua adalah sistem
desentralisasi yaitu sistem pengelolaan per wilayah dah wilayah terkecil yaitu kelurahan,
kecamatan, dan kotamadya yang dikoofdinasi oleh masing ? masing wilayah kotamadya
yang ada di Jakarta. Alternatif ketiga adalah sistem semidesentralisasi pengelolaan sampah
dimana pada sistem ini setiap level dan sumber sampah yang terbagi atas tiga kategori yaitu
perumahan, tempat komersial dan industm melakukan pengelolaan sampah sendiri.
Untuk menilai bobot/kepentingan dari setiap elemen dilakukan dengan menggunakan
anaiytic hierarchy process (AHP). Untuk membuat model hirarki dilakukan studi pustaka dan
wawancara/brainstorming terhadap pakar yang ahil dalam masalah sampah. Kemudian membangun
hirarki yang tersusun dan empat level yang susunannya terdlri dan Tujuan, Krlterla, Sub Krttena, dan
Alternatif.
Dari hasil pengolahan data terpillh alternatif terbaik adalah sistem desentralisasi dengan
bobot global 0.437. Dengan mempeñorltaskan peran swasta dalam mengembangkan manajemen
dan teknologi pengolahan sampah. Aitematif kedua adalah sistem semidesentrahsì dengan bobot
global 0.343 dengan memprioritaskan peran swasta dalam pemberdayaan masyarakat. Alternatif
terakhir adalah sistem sentralisasi nilai bobot global dengan 0.220 yang memprioritaskan aspek
swasta dalam melakukan Investasi untuk sistem penanganan sampah di DKI Jakarta
Prioritas ini sesuai dengan keberhasilan pengelolaan sampah secara desentralisasi
di kawasan Rawasan, Jakarta Pusat. Dengan pilot project yang baru dilaksanakan untuk
kawasan ini diharapkan untuk pada masa yang akan datang untuk seluruh wilayah DKI
Jakarta yang memakal sistem sentralisasi dapat menerapkan sistem desentralisasi.

ABSTRACT
This study develops three alternative models in determining the best solution to
handle waste in DKI Jakarta. The first alternative ¡s centralized system of waste ?nanagement
¡n which the waste is managed centrally in one place and directly coordinated from the
central. The second alternative is the decentralized system, where the waste is managed for
each district, form the small district le. political district administered, sub district, municipality.
This system is coordinated by each of ?municipality district in Jakarta?, The third system is
semi-decentralized system in which the waste is managed according to the level and sources
of waste. They are from residential, commercial areas and industries. This system manages
the waste by itself.
To asses intensity of each element, it is used Analitic Hierarchy Method (AHP). This
method is used by developing hierarchies, consisting of 4 hierarchies i.e. Goals, Criteria,
Sub- criteria and alternatives. To develop hierarchy model, by using literature review and
asking people who expert in handling waste management.
From data analysis it requires, the best result is decentralized system with the
intensity value 0.437. in this system, the private contribution is prioritized by developing
management and technology of waste. The second alternative is the semi-desentralized
system, with the global weight of 0.343 by priotizing the private sector role In society
empowerment. The last alternative is the centralized system, where the intensity value is
0.220. in this alternative,by priotizing the private sectors to interest in the system to handle
waste management in DKI Jakarta.
This priority is approriate with succesfulty to handle of waste by the decentralized
system in Rawasai area, Central Jakarta. With pilot project that has been construct to this
area for ¡ni the future this p?oject should be apply in whole DKI Jakarta area that using The
centralized system apply the decentralized system.

"
2002
T4574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>