Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Pradhityo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dono Indarto
"Perusahaan Kontraktor tidak akan memperoleh hasil maksimal dari penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 jika tidak konsisten didalam pelaksanaannya. Oleh karenanya diperlukan kedisiplinan pegawai yang menjalankannya Adanya hubungan timbal balik antara Perusahaan Kontraktor dan pegawai didalam menciptakan kerjasama yang harmonis akan mewujudkan tujuan bersama dari penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000. Tujuan tesis ini adalah ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara pengaruh kedisiplinan pegawai didalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 terhadap kinerja biaya proyek konstruksi bangunan bertingkat di Indonesia. Dengan melakukan Studi pustaka dan survey melalui kuesioner kepada pemsahaan kontraktor BUMN yang telah bersertifikasi ISO 9000 diperoleh data yang dianalisa secara kuantitatif untuk mengetahui korelasi dan membuat model regresi antara faktor-faktor kedisiplinan pegawai didalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan kinexja biaya daxi Pemsahaan Kontraktor serta menguji hipotesa yang telah dibuat. Dengan pengumpulan data melalui kuesioner, melakukan metode analisis, uji coba model dan hipotesa, maka dari hasil penelitian ini diperoleh temuan-temuan yaitu adanya korelasi antara kedisiplinan pegawai didalam menerapkan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9000 dengan kinerja biaya proyek yang bersifal linier. Selain itu juga diketahui bahwa yang mempengamhi kinelja biaya adalah besaran 0.697 untuk konstanta, 0663 untuk koefisien kedisiplinan pegawai didalam mengikuti prosedur pengendalian produk tidak sesuai dan 0.558 untuk koefisien kedisiplinan pegawai didalam mengikuti pelatihan dalam rangka penguasaan teknologi bam di lapangan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Catur Suharnanto
"Pada akhir proyek konstruksi kerap terjadi penyimpangan biaya (cost overrun) yang dapat merugikan pemilik (owner) maupun pelaksana (contractor). Penyimpangan ini salah satunya disebabkan oleh penyimpangan biaya material. Untuk mengatasi permasalahan tersebut usaha yang dapat dilakukan kontraktor adalah mengelola dengan baik material yang ada, yaitu dengan menerapkan manajemen material dengan benar, karena sekitar 50-60% biaya total proyek konstruksi digunakan dalam pengadaan material dan peralatan. Salah satu usaha dalam menekan biaya material adalah dengan melakukan pembelian terpusat (centralized purchasing). Metode ini telah banyak digunakan di luar negeri dan tidak hanya terbatas pada dunia konstruksi. Penerapan sistem ini belum dapat menjamin kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi, karena sistem ini juga mempunyai beberapa kerugian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan sentralisasi pengadaan material terhadap kinerja proyek konstruksi gedung bertingkat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus pada proyek pembangunan Kayamas Residences. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, non-statistik, dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Penerapan sistem sentralisasi pengadaan material pada proyek yang diteliti (Kayamas Residences) menunjukan bahwa risiko kenaikkan biaya pengadaan material dapat dikurangi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otto Ardianto
"Dampak dari globalisasi sudah tidak dapat dihindari, sekarang kita mulai memasuki pasar global dimana cakupan persaingan telah berubah. Dalam kondisi ini hanya produk yang bermutu yang dapat rnemenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya di pasar. Semakin hilangnya batas-batas antar negara dan semakin berkurangnya hambatan-hambatan tarif mendorong timbulnya tuntutan pasar akan adanya kesamaan standar terhadap mutu. Salah satunya adalah standar sistem manajemen mutu (ISO 9000). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun prosedur mendapatkan sertifikat ISO 9000(untuk industri jasa adalah ISO 9002), mulai dari persiapan sampai penyerahan sertifikat. Selain itu untuk membuat suatu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian dalam pemberian sertifikat oleh badan sertifikasi Sucofindo kepada PT. Senawangi Wisamarta Utama. Pertama-tama dilakukan studi Iiteratur mengenai sistem manajemen mum (ISO 9000), penerapan dan pendaftaran sertifikasi ISO oleh PT. Senawangi Wisamarta Utama. Setelah itu dilihat kondisi perusahaan dan dianalisa sistem manajemen mutu ISO 9000 yang telah diterapkan perusahaan dalam pencapaian sertifikasi ISO. Langkah selanjutnya, dengan berdasarkan data yang terkumpul disusunlah suatu manajemen proyek dalam proses mendapatkan sertiikasi ISO 9002 dari lembaga sertiflkasi sistem mutu. Terakhir dilakukan evaluasi mengenai manajemen proyek yang telah diterapkan."
1997
S36779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoni Bagy
"Proses globalisasi perekonomian dunia saat ini yang semakin meningkat telah mendorong perusahaan perusahaan termasuk industri jasa konstruksi untuk mengusahakan proses produksi yang semakin cepat dan semakin tepat dalam melayani konsumen, atau dengan kata lain hanya produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi yang dapat berkompetisi. Dalam meningkatkan daya saing maka masalah standar prosedur pelaksanaan menjadi sangat panting. Suatu standar prosedur mutu yang dapat diterima oleh banyak negara adalah standar ISO 9000 yang dapat meningkatkan daya saing.
Hampir semua usaha mengandung resiko, demikian juga halnya dengan proyek. Salah satu resiko yang cukup tinggi yang dialami oleh semua proyek adalah resiko keterlambatan. Standar ISO 9000 adalah suatu sistim manajemen mutu yang dapat mengendalikan dan mencegah masalah masalah yang akan terjadi dalam pelaksanaan proyek termasuk masalah penyebab keterlambatan. Kemampuan ISO 9000 dalam mengendalikan dan mencegah masalah masalah yang akan terjadi sangat tergantung pada kualitas penerapannya.
Penelitian ini mempunyai tujuan adalah untuk mengidentifikasi factor-faktor keterlambatan yang paling mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan konstruksi dalam penerapan manajemen mutu ISO 9000. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey melalui alat bantu kuesioner.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisa regresi berganda terhadap data-data yang terkumpul, berhasil diidentifikasi faktor keterlambatan yang paling mempengaruhi kinerja waktu adalah faktor waktu pengiriman material yang diatur dalam persyaratan pembelian ( elemen 4.6 ISO 9000 - 1994 ) atau dalam persyaratan proses pembelian ( elemen 7.4 ISO 9001 - 2000 ).
Pada hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa semakin rendah faktor-faktor keterlambatan maka semakin tinggi kinerja waktu pelaksanaan konstruksi dalam penerapan manajemen mutu ISO 9000."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Yuliasari Yuwono
"Perusahaan konstruksi yang mementingkan profesionalisme dalam pelaksanaan proyek yang diberikan kepadanya, tentunya akan menyadari akan pentingnya memiliki sertifikat ISO dan sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai standarisasi bahwa prosedur yang dilaksanakan perusahaan telah diakui secara internasional.
Skripsi ini didasari oleh teori bahwa terdapat suatu pola hubungan antara SMK3 dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000. Skripsi ini bertujuan untuk membuktikan sejauh mana kebenaran teori tersebut dan bagaimana pelaksanaannya pada industri konstruksi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan mencari referensi yang berhubungan dengan teori, membuat kuesioner dengan responden perusahaan konstruksi serta ' melakukan interview kepada personil perusahaan yang kompeten dalam hal ini.
Dari hasil penelitian ternyata terbukti bahwa memang terdapat pola hubungan antara SMK3 dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 yang sangat erat, bahkan pola hubungan tersebut lebih jauh dari yang telah dijelaskan secara teoritis. Dengan adanya pola hubungan tersebut maka perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi salah satu dari sistem manajemen tersebut dapat dengan mudah memperoleh sertifikasi dari sistem manajemen yang lain, karena persyaratan yang diminta sama.
Skripsi ini juga memberikan gambaran bahwa kesadaran kalangan industri konstruksi akan pentingnya sertifikasi SMK3 masih sangat kurang, hal ini tidak hanya dari pihak Kontraktor saja, Pemilik Proyek sendiri jarang yang menanyakan sertifikasi SMK3 pada Kontraktor yang akan mengerjakan proyeknya, umumnya Owner hanya menanyakan program K3. Selain itu birokrasi yang rumit, proses sertifikasi yang sulit serta biaya administrasi yang mahal membuat perusahaan konstruksi enggan untuk mengundang badan sertifikasi untuk meng-audit perusahaan mereka."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangunsong, Ivan G.H.
"Tuntutan terhadap adanya suatu jaminan/pemastian mutu yang dapat diberikan oleh pemasok kepada pelanggan, telah melahirkan suatu standar yang lebih berorientasi kepada sistem dan proses, yang kemudian dikenal sebagai Standar Sistem Mutu ISO 9000.
Dalam perkembangannya, ternyata penerapan ISO 9000 memberikan banyak sekali manfaat dan nilai tambah kepada perusahaan, seperti penurunan biaya, peningkatan produktivitas, efisiensi, kepuasan pelanggan, dan lain sebagainya. Selain itu, untuk menghadapi era pasar bebas ASEAN (AFTA) dan era pasar bebas dunia (APEC), perusahaan di Indonesia dituntut untuk meningkatkan mutu produknya supaya dapat memenangkan persaingan. Dan juga terdapat beberapa negara yang mempersyaratkan Sertifikat ISO 9000 untuk produk negara lain yang dipasarkan di negara tersebut. Hal ini cepat atau lambat akan menghambat pemasaran produk-produk Indonesia, jika perusahaan di Indonesia tidak segera memperoleh Sertifikasi ISO 9000.
Untuk memperoleh Sertifikat ISO 9000, sistem mutu perusahaan tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan Standar Sistem Mutu ISO 9000. Pada intinya, sistem ini menitik-beratkan pada sistem dokumentasi perusahaan dan kekonsistenan perusahaan dalam melakukan apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut.
Di masa yang akan datang, Sertilikasi ISO 9000 akan menjadi suatu kebutuhan dasar bagi pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. Oleh karena itu, perlu kiranya setiap perusahaan di Indonesia mempersiapkan diri agar dapat memenuhi persyaratan Sertilikasi ISO 9000."
1997
S36842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Junaedy
"Pengendalian biaya proyek, khususnya proyek konstruksi gedung bertingkat, dilakukan untuk meningkatkan kinerja biaya proyek, sehingga biaya pelaksanaan diharapkan lebih kecil dari biaya perencanaan.
Kebijakan sub kontrak harus dikelola, dikoordinasikan dan dikendalikan dengan baik, dimana kesalahan pada pengelolaan biaya sub kontrak dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan biaya (cost overrun) sub kontrak.
Dengan timbulnya cost overrun ini diperlukan suatu tindakan pengendalian penyebab terjadinya penyimpangan biaya tersebut, sehingga dapat meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya yaitu dengan melakukan identifikasi dan mengkaji faktor-faktor dominan/significant yang menyebabkan terjadinya penyimpangan biaya dalam pengelolaan sub kontrak di proyek.
Upaya identifikasi penyebab terjadinya cost overrun menjadi sangat penting peranannya agar dapat lebih akurat dalam mengendalikan biaya terhadap penyimpangan yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Pramujo
"Peningkatan kualitas produk dilakukan dengan upaya meminimalkan produk yang cacat, rusak atau gagal, meningkatkan ketepatan jadwal penyerahan dan meningkatkan pelayanan atas pembelian produk. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 adalah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengalaman penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dengan besarnya kegagalan produk, menggunakan data Primer dan Data Sekunder. Data Primer diperoleh dari questioner yang dikirim ke berbagai pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti sedangkan data sekunder diperoleh dari tujuh pabrik beton pracetak dari berbagai kota di Indonesia. Data dikelompokkan dan diolah dengan model statistik regresi dan analisa frekuensi, untuk mengetahui hubungan antara penerapan Sistim Manejemen Mutu ISO 9000 dengan peningkatan mutu produk beton pracetak, mutu penyerahan dan mutu pelayanannya. Hasil yang akan diperoleh, diharapkan dapat memberikan bukti bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 mempunyai pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kualitas produk, kualitas waktu penyerahan produk dan kualitas pelayanannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>