Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herlita
"Permasalahan perkotaan timbul akibat terjadinya perubahan tata guna laban berupa alih fungsi kawasan terbuka dan ruang hijau menjadi kawasan pennukiman. Pertambahan penduduk yang cukup pesat, berdampak pada timbulnya permukiman-pennukiman liar di sepanjang saluran yang tentunya akan menghambat kelancaran aiiran dan merubah pola aliran. Kurang berfungsinya prasamna dan sarana dminase yang disebahkan oleh menurunnya kapasitas saluran serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya drainase, dengan cara membuang sarnpah di saluran sehingga menyebahkan penyumbatan, juga turut menyebabkan terjadinya genangan. Khusus untuk kawasan Galur dan Kammpung Rawa dimana terdapat Kali Sentiong yang seharusnya berfungsi sebagai penyalur air dan tampungan sementara air dari kawasan sekitamya akan tetapi Kali Sentiong mengalami perubahan, mengingat sepanjang saluran pembuang tersebut sudah tidak mampu lagi menanggung beban debit dsri daerah layanannya dan kondisinya tidak terpelihara, padahal saluran tersebut merupakan saluran yang sangat vital dalam penanggulangan banjir genangan. Dari basil evaluasi kapasitas saluran existing temyata lebih kecil sehingga hal ini merupakan salah satu faktor timbulnya genangan-genangan yang terjadi di kawasan Kampung Rawa dan Galur" Tiga alternatif layout saluran sistem drainase memberikan kelebihan dan kekurangan masing-masing dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk perbaikan sitem drainase""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Desa Cinere merupakan salah satu tempat pemukiman yang cukup strategis di wilayah Kodya Depok. Hal ini telah disadari beberapa pengembang untuk menanamkan modalnya di bidang property untuk mengembangkan daerah tersebut. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, permintaan akan kebutuhan pokok yang ketiga yaitu papan (rumah) makin besar. Karena itu PT. Megapolitan DC sebagai salah satu pengembang kawasan Cinere, berani membuka kawasan permmaaan Baru yaitu Graha Cinere. Kawasan Graha Cinere yang ditujukan untuk keias menengah ke atas, pada saat ini sudah terbangun _ 50 % dari total kaviing yang direncanakan dari lugs daerah kawasan yaitu sekitar : 67,88 Ha. Sistem drainasi yang terdapat di iokasi Graha Cinere, direncanakan outletnya menuju 2 tempat, yaitu : Kali Grogol dan Kali Pinang. Masalah yang timbul pada saat hujan yaitu tedadi genangan air di sepanjang pintu masuk Graha Cinere, yang juga terdapat saluran utama di sepanjang jalan tersebut yang menuju kali Grogol. Hal ini akan berdampak buruk untuk peagembangan pembangunan selanjutnya, yaitu selain mempengaruhi pada jumlah konsumen yang akan membeli rumah, dampak lainnya dengan berubahnya fungsi tanah kosong menjadi kawasan permmahan, akan terjadi perubahan koefisien pengaliran yang mempengaruhi jumlah limpasan air permukaan yang harus dialirkan oleh sistem drainasi permukaan yang ada, Karena itu dengan Evaluasi terhadap saluran-saluran yang ada, dapat memberikan gambaran tentang kondisi saluran, memberikan solusi dan masukan terhadap permasalahan yang ada, serta secara umum dapat melayani limpasan air di kawasan tersebut."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Hendayun
"ABSTRAK
Taman Impian Jaya AncoI (TIJA) yang berlokasi di kawasan teluk Jakarta, dengan ketinggian rata-rata sekitar + 1,6 m dari permukaan laut, merupakan salah sate pusat hiburan keluarga dan rekreasi pantai terbesar di Asia Tenggara, Ancol termasuk ke dalam propinsi DKI Jakarta, dengan jarak kurang tebih 2 km ke arah timur dari stasiun Jakarta Kota.
Sistem drainasi perrnukaan jalan yang ada di kawasan TIJA, bertujuan untuk melayani pengeringan daerah tersebut dari bahaya kelebihan air akibat curah hujan yang besar dan kondisi pasang surut air Taut_ Dimana diharapkan dari sistem drainasi yang ada, air yang bertebihan itu akan dibuang, dengan cepat dan dialirkan dengan baik ke laut Jawa.
Dengan pertumbuhan jumlah penduduk Jakarta yang cukup besar, serta peningkatan dalam taraf hidup, yang mana menuntut pemenuhan kebutuhan berupa sarana hiburan dan rekreasi. Dan juga tingkat persaingan yang cukup kompetitif di antara perusahaanl pengelola yang bergerak di bidang penyediaan sarana hiburan dan rekreasi. Hal ini membuat TIJA lebih berkreasi dan terus menciptakan sarana hiburan dan tempat rekreasi yang Baru. DaIam hal ini tentunya pengembangan wilayah serta pemanfaatan tats guna iahan menjadi prioritas utama.
Sehubungan dengan adanya rencana pembangunan di kawasan TIJA, maka hat ini akan berdampak pada pengerangan lahan yang berfungsi sebagai resapan, atau bisa dikatakan bahwa tedadi perubahan koef sien pengaliran, secara umum untuk kawasan Ancol. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap jumlah limpasan air permukaan yang hares dialirkan oleh sistem drainasi permukaan jalan yang ada. Selain itu di lokasi-lokasi tertentu, terutama di saat musim hujan dan pasang air laut masih terlihat adanya genangan air yang cukup mengganggu untuk lalu lintas para pengunjung di dalam kawasan. Dan sehubungan dengan itu semua, Anc01 (TUA) merencanakan untuk meningkatkan kineda sistem drainasi permukaan jalan yang ada.
Dengan dilakukanaya evaluasi ini, diharapkan mampu memberikan masukan mengenai penyelesaian terhadap permasalahan yang ada, serta secara umum dapat meningkatkan kinerja sistem drainasi permukaan jalan di kawasan tersebut.

"
2000
S35626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian dan Iahan
kosong menjadi kawasan perumahan mengakibatkan meningkatnya Koefisien
Dasar Bangunan (KDB). Dengan meningkatnya KDB mengakibatkan
meningkatnya pula Koefisien Run-off serta mengecilnya Koefisien infiltrasi.
Dengan terjadinya peningkatan koetisien Run-off maka pada saat musim
hujan dengan intensitas yang cukup tinggi akan menyebabkan terjadinya barnir
dalam waktu yang relatif singkat. Bila hal ini terjadi dan tidak tersedianya Saluran
Drainasi yang mempunyai kapasitas daya tampung yang cukup memadai akan
mengakibatkan luapan disekitar saluran darainasi dan luapan pada tempat-tempat
yang mempunyai elevasi yang Iebih rendah dari Muka Air Banjir. Upaya mengurangi meningkatnya koefisien run-off dan memperbesar koefisien infillrasi salah satunya adalah dengan membuat Sumur resapan
Perubahan KDB dilingkungan Perumahan Bintaro Jaya pada saat ini nampaknya menjadi penyebab terjadinya banjir di bagian hilir perumahan ini sehingga diperlukan studi untuk malakukan Evaluasi Sistem Saluran Drainasi yang ada.
Studi ini meliputi perhitungan kapasitas disain untuk 5 dan 10 tahun dan
membandingkannya dengan kapasitas drainasi eksisting, serta menghitung sistem
drainasi dengan sumur resapan yang memenuhi kriteria hidrologi dan hidrolika
yang sesuai sebagai salah satu upaya memperbesar infiltrasi dan mengurangi
koefisien run-off.
Hasil studi dan cvaluasi menghasilkan kapasitas saluran eksisting Qeks
sebesar = 44-041 M3/del pada Tilik Pcngamatan II A Sub catchman area 20, 2a di
segmen penampang Titik S| s/d Sm. Nilai ini Iebih besar dari Debit domestik maksimum Q65 = 26.096 M3/det dan Qdm = 30.047 M3/det sehingga saluran eksisting yang ada masih aman untuk menampung debit banjir dengan periode ulang 5 Tahun dan 10 Tahun.
Sedangkan pada Titik Pengamatan H B Sub catchman area 20, 2a, 2b di
segmen penampang S21 s/d S29 yang kapasitas saluran eksistingnya Qeks = 36.033
M3/det dan debit banjir rencana Qdj = 32.4l5 M3/det serta Qam = 37.323 M3/del,
artinya saluran eksisting masih aman untuk menampung debit banjir dengan untuk
periode ulang 5 tahun tetapi tidak mampu dan aman untuk menampung debit disain
10 tahun.
Agar saluran eksisting pada segmen ini tetap aman dan mampu untuk
menampung debit disain yang direncanakan, salah satu alternatifnya adalah
membuat sumur resapan. Sumur resapan dibuat dengan ukuran 1.20 x 1.20 M2 dengan kedalaman berpariasi sesuai dengan besar kecilnya tipe bangunan"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftia Priandhini Aziza
"Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Indonesia khususnya di Kabupaten Bogor dikelola oleh Perumda Air Minum Tirta Kahuripan. Seiring berjalannya waktu penyelenggaraan SPAM memerlukan pengembangan. Oleh karena itu, diperlukannya evaluasi dan pengembangan jaringan distribusi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting jaringan distribusi pada aspek kuantitas, kualitas, dan kontinuitas di Perumahan Cipta Graha Permai; menganalisis parameter hidrolik menggunakan aplikasi EPANET 2.2 dengan skenario pengembangan jumlah penduduk Perumahan Cipta Graha Permai serta pengembangan jaringan distribusi Perumahan Emerald City; memodelkan sisa klor di jaringan distribusi di aplikasi EPANET 2.2. Metode yang digunakan dalam evaluasi dan pengembangan jaringan distribusi berdasarkan proyeksi penduduk model logistik dengan standar kebutuhan air sebesar 100 L/Orang/Hari. Untuk mengevaluasi dan memodelkan kualitas air berdasarkan penelitian di lapangan. Evaluasi kualitas air mengacu pada Peraturan Kementerian Kesehatan RI. Untuk evaluasi dan pengembangan jaringan distribusi mengacu pada Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. Berdasarkan evaluasi kondisi eksisting, kuantitas pendistribusian air sebesar 1,79 L/detik. Untuk kualitas air parameter kekeruhan sebesar 0,36 NTU; 0,26 NTU; 0,16 NTU; 0,85 NTU, total koliform dan E. Coli sebesar 0 jumlah per 100 ml sampel. Konsentrasi sisa klor di reservoir sebesar 0,12 mg/L dan di masing-masing Sambungan Langsung (SL) sebesar 0,06 mg/L; 0,03 mg/L; 0,05 mg/L. Secara kontinuitas, pendistribusian air telah didistribusikan selama 24 jam. Hasil analisis parameter hidrolik di EPANET 2.2 tekanan dan kecepatan dalam pipa di Perumahan Cipta Graha Permai sebesar 0,3 m; 0,01 m/detik sedangkan di Perumahan Emerald City sebesar 0,3 m; 0,01 m/detik. Berdasarkan permodelan sisa klor di jaringan distribusi eksisting di sepanjang jaringan sebesar 0,12 mg/L. Dari hasil evaluasi kondisi eksisting pendistribusian air sudah memenuhi baku mutu secara kuantitas dan kontinuitas. Namun, pada aspek kualitas sisa klor di SL belum memenuhi baku mutu. Dari analisis parameter hidrolik belum memenuhi kriteria desain pipa distribusi. Berdasarkan permodelan sisa klor tidak adanya penurunan konsentrasi di sepanjang jaringan pipa.

The drinking water supply system (SPAM) in Indonesia, especially in Bogor district, is managed by the Tirta Kahuripan Drinking Water Company. As time goes by, SPAM maintenance needs development. Therefore, it is necessary to evaluate and develop the distribution network. The study aims to identify the existing conditions of the distribution network in terms of quantity, quality, and continuity in the Cipta Graha Permai Housing; analyze the hydraulic parameters using the EPANET 2.2 application with the development scenario of the number of people in Cipta Graha Permai Housing as well as the development of the Emerald City Housing Distribution Network; model the residues of chlorine in the distribution network in EPANET 2.2. The method used in evaluating and developing the distribution network is based on the population projections of the logistic model with the standard water needs of 100 L / Person / Day. To evaluate and model water quality based on field research. Water quality assessment refers to the Rules of the Ministry of Health RI. For evaluating and developing the distribution network, refer to the Ministry of Public Works and People's Housing RI Regulations. Based on the assessment of existing conditions, the amount of water distribution was 1.79 l/second. For water quality, the hardness parameters are 0.36 NTU; 0.26 NTU; 0.16 NTU; and 0.85 NTU. Coli is 0 quantity per 100 ml sample. The residual chlorine concentration in the reservoir was 0.12 mg/L, and each Direct Connection (SL) was 0.06 mg / L; 0.03 mg / l; 0.05 mg/l. Continuously the water distribution has been distributed over 24 hours. The result of the analysis of hydraulic parameters in EPANET 2.2 pressure and speed in the pipe in Cipta Graha Permai Housing was 0.3 m; 0.01 m / second, while in Emerald City Housing, 0.3m; 0.01 m / second. Based on the modelling of chlorine residues in network distribution existing along the network of 0.12 mg/L. From assessing existing conditions, the water distribution has fulfilled the quality standards in quantity and continuity. However, in terms of quality, residual chlorine in SL has not fulfilled the quality standards. The analysis of the hydraulic parameters did not fulfil the design criteria of the distribution pipe. Based on the residual chlorine model, there was no decrease in concentration along the pipeline."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judiwan Delias Maswar
"Pengendalian Manajemen Farmasi di Rumah Sakit merupakan suatu sistem yang memegang peranan penting, oleh karena keberhasilan tujuan manajemen farmasi tergantung dari memadai atau tidaknya unsur-unsur pengendalian yang ada.
Adanya obat-obatan dan alat kesehatan yang rusak atau kadaluarsa, juga adanya kekosongan persediaan pada waktu tertentu mengindikasikan pengawasan terhadap pengelolaan obat dan alat kesehatan yang merupakan sebagian dari manajemen faramasi di rumah sakit masih kurang baik.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Puri Cinere; yang bertujuan untuk memperoleh gambaran unsur-unsur yang mempengaruhi pengendalian manajemen farmasi, mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi setiap unsur. Sehingga dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan saran dan masukan bagi manajemen Rumah Sakit Puri Cinere.
Hasil penelitian diperoleh melalui kegiatan survey, pengumpulan data melalui pengamatan dokumen dan observasi di lapangan serta wawancara mendalam dengan pejabat struktural dan staf pelaksana. Masalah yang timbul dalam Pengendalian Manajemen Farmasi di Rumah Sakit Puri Cinere ini disebabkan oleh berbagai hal yang saling berkaitan seperti pengorganisasian yang belum efektif, kebijakan yang belum terarah dan belum direview secara berkala, penyusunan rencana kerja belum optimal, sistem pencatatan dan pelaporan yang belum baik, pembinaan personil yang masih kurang dan SPI yang belum berfungsi dengan baik. Untuk masa mendatang, bagi manajemen Rumah Sakit Puri Cinere disarankan untuk melakukan beberapa langkah penyempurnaan; sehingga dapat dicapai tujuan yaitu tersedianya obat dan alat kesehatan secara efisien.

System Analysis of Controlling Pharmacy Management at Puri Cinere HospitalControlling Pharmacy Management at Puri Cinere Hospital is a system which is also being an important role, because the achievement of pharmacy management result depends on the sufficient or insufficient of the existing control.
Broken medical equipments and expired medicine, as well as out of stock of the provision occasionally indicate that the control of medicine and medical equipment a part of the pharmacy management of the hospital is not good enough.
This research was conducted at Puri Cinere Hospital which aims to get a picture of the factors that has influence to the control of the pharmacy management, to identify and analyze factors that has influence to each others. Therefore, result of the research is expected giving a suggestion and input for Puri Cinere Hospital.
Result of the research was obtained through a survey activity, collecting data looking for document and observation in the field, as well as an interview with the structural officer and operational staff. Problems arise in controlling pharmacy, management at Puri Cinere Hospital are caused by different factors connecting to each others; as the organization that is not effective yet, policies that is not clear and has not been reviewed periodically, planning set up is not optimum yet, recording and reporting system has to be improved, personal development is not sufficient as SPI does not function well.
In the future the management of Puri Cinere Hospital has to do some steps for improvement, to achieve the aim in providing medicine and medical equipment effectively."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Myesha
"Di zaman modern ini, manusia telah mengembangkan kebutuhan mendasar akan listrik. Dalam Skenario Kebijakan yang Dinyatakan, permintaan listrik dunia meningkat dengan kecepatan 2,1% per tahun hingga tahun 2040, yang merupakan dua kali lipat tingkat permintaan energi primer. Hal ini meningkatkan persentase listrik dalam total konsumsi energi final dari 19% pada tahun 2018 menjadi 24% pada tahun 2040. Di negara-negara yang kuat secara ekonomi, konsumsi listrik diperkirakan akan meningkat dengan sangat cepat. Sayangnya, tantangan di Indonesia adalah permintaan listrik tumbuh lebih cepat daripada pasokannya. Kebijakan Energi Nasional (KEN) atau Kebijakan Energi Nasional memperkirakan tingkat elektrifikasi energi terbarukan sekitar 23% pada tahun 2025. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi surya sebagai sumber tenaga listrik utama, karena letak geografisnya yang berada di garis khatulistiwa. . Namun, jumlah ruang yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik tenaga surya ini harus dipertimbangkan. Di lingkungan perkotaan, dimungkinkan untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya di atap bangunan untuk meningkatkan kuantitas energi yang dapat diakses. Kajian ini dilakukan untuk mensimulasikan kemungkinan sistem PLTS terkoneksi jaringan rooftop pada gedung perkantoran Graha PDSI.

In these modern times, humans have developed a fundamental need for electricity. In the Stated Policies Scenario, the worldwide demand for electricity rises at a pace of 2.1% per year until 2040, which is double the rate of the demand for primary energy. This increases the percentage of electricity in total final energy consumption from 19% in 2018 to 24% in 2040. In economically powerful countries, electricity consumption is expected to increase at an especially rapid rate. The challenge in Indonesia, unfortunately, is that the demand for electricity has grown faster than the supply. The Kebijakan Energi Nasional (KEN) or National Energy Policy forecasts a renewable energy electrification rate of about 23% by 2025. Indonesia has a high potential to develop solar energy as its primary source of electrical power, due to its geographical location seated on the equator. However, the amount of space required for these solar power plants must be taken into consideration. In urban settings, it is possible to install solar power plants on the roof of a structure in order to increase the quantity of accessible energy. This study was conducted to simulate the possibility of a rooftop grid-connected solar power system on the Graha PDSI office building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>