Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143027 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam dunia konstruksi, beton sebagai material utama pembentuk struktur, telah banyak ditemukan dalam pembuatan berbagai tipe konstruksi umum maupun khusus, seperti jalan raya, jembatan, gedung bertingkat, bendungan, konstruksi saluran air (canal linings), terowongan, dan lain-lain. Dikarenakan peruntukan beton sebagai bahan utama dalam kegiatan konstruksi, maka penggunaan beton sebagai bahan konstruksi harus didasari oleh sifat-sifat beton yang dapat mendukung kemudahan pelaksanaan dilapangan tanpa mereduksi kemampuan dan sifat beton itu sendiri. Perkembangan industri konstruksi yang terjadi di Indonesia dalam hal penyediaan dan penggunaan beton siap pakai menjadi salah satu kebutuhan mendasar dimana sifat-sifat mekanis maupun fisis beton merupakan hal utama yang sangat mendukung industri konstruksi ini. Dalam memenuhi kebutuhan akan berbagai sifat-sifat beton yang digunakan sesuai dengan peruntukkannya dalam dunia konstruksi, maka penggunaan bahan tambah (admixture) merupakan salah satu jawaban yang dapat mendukung industri beton ini. Salah satu produk bahan tambah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah senyawa trigliserida dengan nama produk yaitu Emtal 50WP. Emtal 50WP adalah admixture atau bahan tambahan pada campuran beton yang berfungsi utama sebagai bahan pelapis anti air dan bahan tambahan untuk menaikkan kekuatan beton. Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan tambah ini dalam campuran beton terhadap sifat fisis dan mekanis beton. Pengujian sifat mekanis beton dibatasi hanya untuk pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat geser dan kuat tarik belah serta permeabilitas beton keras. Sedangkan untuk sifat fisis beton dilakukan pengujian workabilitas beton berupa konsistensi slump beton an waktu ikat beton (initial setting time). Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat diketahui kadar optimum dari bahan tambah trigliserida jenis Emtal 50WP yang diperlukan untuk mendapatkan kenaikan kekuatan beton yang optimum serta penurunan tingkat permeabilitas yang signifikan."
Lengkap +
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], [2006, 2006]
S35310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nickel slag which is a waste product of nickel mining in Soroako, Kabupaten Luwu Utara, and Province South Sulawesi deposited in allarge amount and is not used optimally. The use of Nickel slag for road construction by mining authority just as base materials. For that reason, this study is aimed to evaluate technically the use of Soraoako?s Nickel slag as coarse aggregate in wearing course asphaltic mixtures focused to evaluate asphaltic durability. The mixture used in this study is a No 11 of SNI gradation type. The nickel slag content is combined with coarse aggregate in variation of 0%, 25%, 50%, 75% and 100%. The optimum asphalt content is determined by varied asphalt content in range of 4.5% to 6.5% by 0, 5% increment. The mixture durability test is conducted according to standard Marshall immersion (24 hours immersed at temperature of 600 C) andmodified Marshall Immersion (immersed at temperature of600 C for 4, 7 and 14 days). Performance analysis of the mixture is expressed by Retained Strength Index (1KS), the First Durability Index (IDP) and the Second Durability Index (IDK). As the result, it was known that Nickel slag Streak can be used finely either combined by conventional coarse aggregate or as the coarse aggregate in asphaltic mixture. The mixture that content Nickel slag Soroako is more durable against water infiltration compared the mixture that content conventional course aggregate."
Lengkap +
624 CANT 1:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Yudi Permana
"Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia dalam hal penyediaan dan penggunaan beton menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam pembuatan suatu bangunan maupun prasarana. Kebutuhan akan penggunaan beton menjadi lebih berkembang ke arab penyediaan beton yang siap pakai dalam waktu yang relatif singkat dengan tetap memperhatikan kekuatan beton. Untuk menghadapi dan menjawab permasalahan tersebut maka penggunaan bahan tambah (admixture) menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas penggunaan beton.
Salah satu jenis bahan tambah (admixture) yang dapat digunakan adalah acceleraior. Secara umum accelerator berihngsi untuk meningkatkan dan mempercepat proses pengerasan beton, mempercepat waktu ikat (sailing time) portland semen sehingga diperoleh kekuatan awal beton yang cukup tinggi. Kekuatan awal beton yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat secara tidak langsung dapat mempercepat pekerjaan konstruksi, sehingga durasi proyek secara keseluruhan dapat diminimalisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan accelerator Conplast NC terhadap sifat mekanis dan sifat fisik beton. Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat diketahui kadar optimum dari accelerator yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan awal optimum. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap sifat mekanis beton yang meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat geser dan kuat tarik belah. Sedangkan untuk sifat fisik beton dilakukan pengujian waktu pengikatan awal beton (initial setting time).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa penambahan acceierator Conplast NC terbnkti mampu mempercepat waktu pengikatan awal beton (initial setting time) dan mampu meningkatkan kekualan awal beton. Berdasarkan penelitian ini diperoleh kadar optimum accelerator Conplast NC yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan awal optimum. Penambahan accelerator memberikan kekuatan yang cenderung sama pada umux ke 28 hari.

The development of construction in Indonesia in case of supplying and using concrete becomes very elementary need in making building and infrastructure. The necessity of concrete becomes more expand to use of concrete which can be provided in a short time with remain considering the concrete strength. To solve and answer those problems, use of the admixture becomes one of solutions to increase productivity of concrete.
Accelerator is one of the admixtures which can be used, generally function to increase the rate of early strength development of concrete and to shorten the time of setting. High early development of strength in the short time indirectly can shorten duration of the construction.
The purpose of this research is to know the etfect of accelerator Conplast NC to mechanical characteristic and physical characteristic of concrete. Based on this research, the optimum rate of accelerator that is needed to get the optimum early strength can be known. This research include concrete mechanical characteristic test which are consist of compressive strength, flexural strength, shear strength and splitting tensile strength. For concrete physical characteristic, the testing is concrete initial setting time.
Based on this research which has been conducted knowable that addition accelerator Conplast NC proven able to shorten concrete initial setting time and increase concrete early strength. Pursuant to this research is obtained an optimum rate of accelerator Conplast NC that is needed to get the optimum early strength. Addition of accelerator gives the tendency equal strength at age 28 day.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Azhra Latifa
"Tesis ini membahas pengaruh temperatur dan pembebanan terhadap sifat mekanis beton aspal campuran panas gradasi agregat menerus AC-WC dan senjang HRS. Dilakukan pengujian menggunakan Umatta serta Wheel Tracking Device. Data diolah dengan faktorial desain analisis.
Kesimpulan: Kedua macam gradasi, variasi temperatur serta pembebanan berpengaruh signifikan terhadap regangan tarik, tegangan tarik, modulus resilien, stabilitas dinamis, nilai serta laju deformasi permanen dalam merespon variasi pembebanan dan temperatur, namun HRS lebih kuat dari AC-WC.

This thesis discusses the temperature and loading's influence on the hot mix asphaltic concrete's mechanical properties AC-WC dense graded and the HRS aggregate's gap. The test is done using UMATTA and Wheel Tracking Device. The data is analyzed using factorial design analysis.
Conclusions: Both kinds of gradation, temperature and loading variation have significant effect on strain tensile, tensile strength, modulus resilient, dynamic stability, the rate of permanent deformation and deformation value. Both types of aggregate gradation show the same pattern and tendency to respond the loading and temperature variation, but HRS is stronger.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30802
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Sugiarto
"Beton merupakan komponen penting dalam dunia konstruksi, yang teknologinya terus berkembang dan menghasilkan bermacam-macam jenis beton. Salah satunya adalah beton ringan yang berserat.
Pemakaian beton ringan ini bertujuan untuk memperkecil berat sendiri beton, yang berupa beban man, sehingga diharapkan dapat memperkecil biaya bangunan secara keseluruhan.
Untuk penelitian ini, dibentuk beton ringan dcngan agregat kasar batu apung pumice, dan untuk meningkatkan mutu digunakan serat kawat binddraad yang mudah diperoleh. Karena dalam penggunaan beton ringan lersebut perlu juga diantisipasi terhadap bahaya kebakaran, maka periu diteliti dan dipahami mengenai perilaku beton tersebut terhadap pengaruh temperatur tinggi.
Sasaran utama yang ingin dicapai dari penelitian tersebut adalah diperolehnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat-sifat mekanis beton ringan pumice dengan tambahan kawat binddraad pada persentase berat kawat tertentu yang mempunyai kekuatan optimum, sehingga nantinya didapatkan suatu gambaran mengenai kuat tekan, kuat tank belah, modulus elastisitas, dan Poisson's ratio, serta kuat lentur dari beton ringan tersebut setelah dipengaruhi temperatur 200°C, 300°C, dan 500°C."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"As part of alarger investigation on segmental retaining wall (SRW) concrete durability, databases of ASTM C 1262 freesing and thawing mass loss were compared with SRW material characteristics to assess the usefulness use these characteristics as indexes of frost durability. It was determined that the paste to total (air and compaction) voids ratio consistenly ranked among the most reliable parameters correlating with mass loss in the water. The national Concrete Masonry Association (NCMA) index also showed fair correlation to mass loss. The sapcing factor and saturation coefficient, which are common frost durability criteria for other types of porous materials, displayed low correlation with mass loss, and their applicability to SRW concretes is thus questionable. Threshold values of material characteristics above or below which mass loss was significant were determined and compared with standard specification limits. Finally, results for tests in 3% NaCl solution were briefly examined and shown to have greater variability compared to results for tests in water. Thus, the correlation between frosts resistance and material properties as determined from tests in water cannot be used to predict specimen performance in saline solution."
Lengkap +
507 ACI 104:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Dolli
"Pada pembuatan bangunan air terutama untuk bagian yang terendam oleh air maka hal sangat penting pada pembuatannya di lapangan adalah suatu campuran beton segar yang memiliki workability yang baik. Hal ini berguna untuk kemudahan penempatannya serta kualitas hasil akhir beton tersebut. Pasta semen yang baik yaitu memiliki sifat kohesif tetapi tidak berair. Ketika pengecoran bawah air berlangsung maka kurang dari 30% dari semen akan terbawa oleh air (washout) hal ini tentunya akan mengurangi kekuatan dari beton yang dihasilkan. Dari penelitian ini dilakukan percobaan menggunakan Anti Washout Admixture (AWA) sebagai bahan tambahan untuk beton yang diaplikasikan untuk pengecoran bawah air. Bahan tambahan tersebut berfungsi meningkatkan sifat kohesif dari campuran semen dan mengurangi washout yang terjadi sehingga pengecoran akan lebih baik serta hasil akhirnya akan lebih baik pula. Kemudian pada penelitian ini kami telah melakukan perbandingan 3 jenis rancangan campuran beton biasa dengan bahan tambahan Anti Washout Admixture (AWA) serta beton biasa dengan tambahan Anti Washout Admixture (AWA) dan Water Reducer Admixture (WRA) yang diambil dari produk PT. Fosroc Indonesia yaitu dengan nama Conplast UW (Under Water) yang merupakan jenis AWA mengandung Cellulose Ether dan Plasticizer P211. Proses penelitian ini menitikberatkan pada pemeriksaan pengaruh bahan tambahan AWA dan WRA untuk aplikasi bawah air terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton dalam kondisi sebelum mengeras yaitu setting time, washout, SS, pH, turbidity dan suhu beton serta dalam kondisi beton telah mengeras yaitu permeability dan kuat tekan baik yang dilakukan pengecoran di udara maupun sampel yang dilakukan pengecoran di bawah air. Hasil uji washout, SS dan turbidity menunjukkan bahwa pengaruh AWA terhadap jumlah pasta beton yang tergerus karena pengaruh air untuk sample yang diberi AWA sebanyak 0.6% dari berat semen akan semakin berkurang. Sedangkan pengaruh lain yang didapatkan dari uji pada saat beton belum mengeras adalah jenis AWA Cellulose Ether yang digunakan mempunyai sifat retarded atau memperlambat initial setting time beton. Peningkatan kuat tekan juga terlihat dari hasil pengujian baik pada aplikasi pengecoran di udara beban maupun di bawah air, serta penurunan kekuatan yang terjadi pada saat pengecoran di bawah air, serta penurunan kekuatan yang terjadi pada saat pengecoran di bawah air disbanding dengan pengecoran di udara bebas karena pengaruh bahan tambahan tersebut menjadi berkurang. Pengaruh AWA pada perbaikan nilai permeabilitas beton tidak tampak tetapi perbaikan nilai permeabilitas beton terlihat pada mutu beton yang berbeda yaitu pada sample yang diberi bahan tambahan AWA dan WRA sebanyak 0.4% dari berat semen. Dapat disimpulkan bahwa AWA memberikan perbaikan sifat kohesif beton yang terlihat pada pengurangan washout beton yang terjadi kemudian AWA juga memberikan pengaruh sifat retarded pada beton sehingga memperlambat initial setting time namun AWA jenis ini tidak pengaruh pada perubahan nilai permeabilitas beton tersebut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria A. Trisusanti
"Semen, sebagai salah satu bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan beton semakin dirasa meningkat kebutuhannya, sejalan dengan Iaju pembangunan yang semakin pesat Bahan semen bersama-sama dengan air mengikat agregat hingga membentuk suat batuan massa yang kuat dan kedap terhadap air. Meningkatnya konsurnsi semen yang tidak sebanding dengan jumlah produksi semen berakibat pada melonjaknya harga semen. Hal ini tentunya menghambat pembangunan nasional dan terutama sangat dirasakan pada pembangunan perumahan-perumahan penduduk yang dilaksanakan oleh para pengembang terutama bagi tipe rumah sangat sederhana yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Saat ini PT. INDOCEMENT sebagai salh satu produser semen mengeluarkan jenis semen baru yaitu semen tipe Cap Rumah yang diperuntukkan khusus bagi pembangunan perumahan dengan harga yang relatjf murah jika dibandingkan dengan semen Portland.
Penelitian mengenai kekuatan dan aplikasi semen tipe Cap Rumah pada pembangunan dan industri sudah dilakukan sebelumnya oleh Puslitbang Pemukiman PU-Bandung. Penelitian kali ini Iebih dititik beratkan pada pemakaian semen tipe Cap Rumah pada beton ringan pumice yang ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis beton ringan yang dihasilkan dan seberapa besar kekuatan yang dihasilkan.
Penelitian ini meliputi : pengujian kuat tekan, uji kuat tarik belah, uji kuat tarik lentur, pengujian hubungan tegangan-tegangan dan nilai modulus elastisitas serla uji rangkak pada beton ringan pumiae.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah semen tipe Cap Rumah cukup baik dan ekonomis jika digunakan sebagai pengganti semen yang biasa digunakan ( Portland tipe 1 ) dan sampai seberapa besar kekuatan yang dapat dihasilkannya pada beton ringan pumice. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian semen ini pada beton ringan pumice, hasil pengetesan dan pengolahan data selanjutnya akan dibandingkan dengan beton ringan pumice yang menggunakan semen Portland tipe 1 "
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatip yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°c kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang nmnggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
Penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat~sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balai Besar Industri Keramik Departemen
Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan
Umum .
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan
atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor
air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c = 0,45
2. Beton type-2, dengan w/c = 0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>