Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aleksander LSD
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuandri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2225
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahsanul Khaliqin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gama Indra Bangsawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Almeida, Kirty
"Six Sigma pertama kali diperkenalkan oleh Motorola di akhir tahun 80-an. Six Sigma adalah suatu strategi peningkatan kualitas yang berbeda dengan program peningkatan kualitas lain, karena Six Sigma memiliki metode DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control), Six Sigma selalu fokus pada pelanggan dan proses, serta yang lebih penting lagi Six Sigma mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pada penelitian ini, Six Sigma diterapkan pada salah satu produk yang dihasilkan oleh PT X, yaitu tangki frame forklift AXPn yang akan diekspor ke Jepang. Produk ini merupakan produk yang memiliki tingkat keluhan dan claim tertinggi diantara seluruh produk OEM yang dihasilkan. Tujuan diterapkannya Six Sigma adalah untuk mengurangi jumlah cacat (defect) appearance yang terdapat pada produk, sehingga kualitas produk tersebut dapat meningkat. Pengolahan data kuantitatif dan kualitatif dilakukan dengan menggunakan tools Six Sigma yang terorganisir secara sistematis, sesuai dengan tujuan masing-masing tahap DMAIC, diantaranya yaitu Project Charter, perhitungan sigma, dan Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). Untuk mengetahui performa produk saat ini, maka perhitungan nilai sigma dilakukan pada proses internal yang meliputi proses cutting, bending dan welding. Nilai metrik yang diperoleh untuk proses cutting = 2,00s, Yield = 21,4%, bending = 1,65s, Yield = 10,9%, welding = 1,71s, Yield = 12,4%. Nilai sigma dan yield yang dihasilkan sangat rendah, yang menandakan bahwa tingkat cacat atau variasi yang terjadi pada produk cukup tinggi. Pada kondisi saat ini, biaya yang harus dikeluarkan akibat kualitas appearance yang rendah yaitu mencapai JPY 108.376 atau sekitar Rp 8.670.080,00 ( 1 JPY = Rp 80,00).
Dengan analisa Six Sigma, diketahui adanya dua kemungkinan penyebab utama terjadinya cacat, pertama karena kondisi raw material yang sejak awal sudah tidak baik (faktor eksternal), kedua karena proses yang dilalui untuk memproduksi produk tersebut (faktor internal). Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan pengujian raw material oleh pihak ketiga dengan menggunakan mesin/alat yang lebih komprehensif dan juga perlu melakukan perbaikan pada proses internal yang ada, diantaranya memperbaiki alat lifting magnet, memodifikasi dies, dan juga memperbaiki sistem clamping pada jig mesin las.

Six sigma was first introduced by Motorola in the late 80's. Six Sigma differs significantly from other existing quality improvement programs as it has the Define-Measure-Analyse-Improve-Control (DMAIC) methodology, it is constantly focused on two essential factors-customer and process, and the most important that it can be raise profits for the company.
In this research, Six Sigma was applied to Frame Forklift AXPn tank, one of PT X's OEM products exported to Japan, owing mainly to the fact that this particular product held the highest number of complaints and claims compared to the other products. The implementation of Six Sigma was aimed at reducing the number of appearance defects of the product so as to enhance its quality. Both quantitative and qualitative data were processed by means of qualify improvement tools systematically organized according to the goals to be achieved in each step of DMAIC methodology that, among others, included Project Charter, Sigma value calculation, and Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). The product's Sigma value calculation was carried out for internal processes comprising culling. bending and welding Metric values acquired for cu1ting process= 2δ with yield of 21, 4%; bending process =1,65 δ with yield of 10,95; welding= 1,7 δ with yield of 12,4%. The relatively low metric values gave lucid indications that the product's deject rate and variations were high. On the as-is basis , the amount of money wasted attributable to low product appearance quality reached approximately JPY 108,376 or equal to IDR 8.670.080,00 (JPY1 = IDR 80,00).
Using Six Sigma analysis, there were two things identified as major possible causes inducing the unexpected defects. The first one was the poor condition of raw material (external factor) while the other one is the erroe taking place during the manufacturing process (internal factor). Additionally, defect perception (i.e. the way one decides whether a product contains a defect), both on quality and quantity, between customers and PT X were not well aigned. Therefore, a raw material comprehensive testing conducted by an independent third party using more reliable testing instruments and improvement efforts on magnet lifting equipments frequently used in manufacturing process, dies modification, could make a good solution to handle that defect problem.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S50095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruwina Rahayu
"ABSTRAK
Indonesia adalah. salah. satu Negara berkerabang. Sesuai dengan situasi perkerabangan tersebut maka pemerin- tah giat raelaksanakan pembangunan, yang pada prinsipnya diarahkan nntuk peningkatan taraf bidup rakyat, sebingga dapat tercapai suatu bentuk kehidupan masyarakat yang a- dildanmakmuryangmerupakantujuannasionaldaripeme- rintah Republik Indonesia.
Pembangunan mana meliputi berbagai sektor kehidupan yaitu mencakupbidangekonomi,politik,sosialbudayadankea- raanan.
T'ujuantersebutdirealisirdalambeberapatahapan pembangunan yang kita kenal dengan istilah Repelita / Pe- lita, Repelita disini adalah merupakan tahapan mengenai rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah' Indo nesia dalam jangka.waktu lima tahun.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S27915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ardilla Rossa
"Bencana banjir yang melanda wilayah Jakarta menjadi tantangan yang signifikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Urbanisasi yang pesat serta berkurangnya ruang terbuka hijau semakin memperburuk risiko ini sehingga diperlukan pendekatan strategis berbasis komunitas untuk meningkatkan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya banjir. PT United Tractors Tbk melalui UTACTION menginisiasikan program Kampung Tangguh Bencana (KATANA) sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pemberdayaan komunitas serta strategi pengakhiran pada program KATANA di RW 04 Rawa Terate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara mendalam yang dilakukan pada periode Juni hingga November 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KATANA terdiri dari tiga tahapan utama—pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca-pelaksanaan—yang jika dielaborasi terdiri dari beberapa tahapan pemberdayaan komunitas yang sifatnya siklikal, meliputi tahap asesmen, perencanaan, persiapan, re-assessment, modifikasi rencana kegiatan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Meskipun masyarakat hanya dilibatkan pada tahap re-assessment, pelaksanaan, dan monitoring fasilitas, program KATANA membuahkan peningkatan kapasitas kolektif dan inisiatif tim Kelompok Siaga Bencana dalam evakuasi mandiri pada banjir Februari 2024. Strategi keberlanjutan program disusun secara bertahap melalui tiga pendekatan—phase down, phase out, dan phase over. Strategi ini menitikberatkan pada pengembangan kapasitas internal komunitas, pembentukan local hero, serta integrasi dengan pemerintah daerah. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa program KATANA tidak hanya memperkuat resiliensi tim Kelompok Siaga Bencana melainkan juga membangun kemandirian mereka sebagai agen perubahan dalam pengurangan risiko bencana. Pendekatan berbasis komunitas dalam program tanggung jawab sosial perusahaan mampu menciptakan dampak berkelanjutan apabila diiringi dengan strategi pemberdayaan melalui kolaborasi multi-sektor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya pemberdayaan komunitas sebagai bagian dari pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Rekomendasi utama mencakup peningkatan keterlibatan masyarakat pada seluruh tahapan program dan pengembangan sistem monitoring yang adaptif untuk mendukung evaluasi kebutuhan dan kemandirian komunitas dalam jangka panjang.

Flood disasters in Jakarta pose significant challenges, especially for communities residing in disaster-prone areas. Rapid urbanization and the reduction of green open spaces have exacerbated these risks, necessitating strategic community-based approaches to enhance resilience against disasters, especially floods. PT United Tractors Tbk, through its UTACTION initiative, introduced the Kampung Tangguh Bencana (KATANA) program as an effort to strengthen community-based disaster preparedness. This study aims to describe the stages of community development and the exit strategies implemented in the KATANA program in RW 04 Rawa Terate. This research uses a descriptive qualitative approach, utilizing data collection methods such as document analysis and in-depth interviews conducted between June and November 2024. The findings reveal that the KATANA program comprises three main stages—pre-implementation, implementation, and post-implementation—which, when elaborated, consist of cyclic processes, including assessment, planning, preparation, re-assessment, activity plan modification, implementation, and monitoring and evaluation. Although community involvement was primarily concentrated in the re-assessment, implementation, and facility monitoring stages, the program successfully enhanced collective capacity and initiatives, as demonstrated by the self-evacuation efforts conducted by the Kelompok Siaga Bencana team during the February 2024 flood. Program sustainability strategies were systematically structured through three phases—phase down, phase out, and phase over—emphasizing the development of internal community capacity, the formation of local heroes, and integration with local government systems. The study concludes that the KATANA program not only strengthens the resilience of the Kelompok Siaga Bencana team but also fosters their self-reliance as agents of change in disaster risk reduction. Community-based approaches in corporate social responsibility programs can generate sustainable impacts when supported by structured empowerment strategies and multi-sectoral collaboration. This research is expected to provides insights into the critical role of community development as an integral component of inclusive and sustainable social development. The primary recommendations include enhancing community participation across all stages of the program and developing an adaptive monitoring system to support the evaluation of needs and foster long-term community self-reliance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>