Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Arum Bismantoko
"Penelitian fenomena yang terjadi pada textile ducting berbahan taslan telah dilakukan sebagai bentuk upaya pencarian bahan alternatif pengganti material ducting konvensional. Penelitian lanjutan diperlukan untuk lebih mendalami fenomena yang terjadi pada textile ducting berbahan taslan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola udara keluar dari lubang orifice dari textile ducting ujung tertutup dengan beberapa variasi kecepatan yang berbeda. Variasi kecepatan yang dilakukan akan mendapatkan suatu validitas data yang lebih baik. Tujuan berikutnya adalah untuk mengetahui karakteristik pressure drop sepanjang textile ducting.
Pengukuran dari profil kecepatan pada orificeI dilakukan dengan metode pengukuran tekanan dari aliran udara keluar orifice menggunakan Pitot tube Transverse Apparatus, pitot tube, dan Pressure transmitter. Hasil yang didapat menunjukkan adanya perubahan arah semburan menjadi lebih radial mulai dari orifice 16 hingga orifice 32.

A research of phenomena in taslan textile ducting has been done to looking for the alternative conventiomal material of ducting. Advanced research needs in order to explore more the phenomena which happen at textile ducting with material taslan.
The objective of this research is to find out the characteristic of air flow at outlet orifice textile ducting end cap with variety of velocity. Variety of velovity which done have purpose to get better data validity. Next objective of this research is to find out characteristic of pressure drop along textile ducting.
Measurement methods of this research used Pitot tube transverse apparatus, Pitot tube, and pressure transmitter. Data collection of profil velocity at orifice was performed by measuring the dynamic pressure from orifice air flow using Pitot tube, Pitot tube transverse apparatus and pressure transmitter. The result shows there is a change of outburst direction of air flow at orifice which becomes more radial from orifice 16 to orifice 32.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50891
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Raharjo
"Penambahan kecepatan belt terhadap fluida yang diam mempunyai efek yang signifikan terhadap defonnasi geser pada lapisan-lapisan fluida tersebut. Akibat adanya gesekan dalam di dalam fluida, tiap lapisan mencoba menahan lapisan yang tepat diatas di atasnya dan menarik lapisan yang dibawahnya, sehingga setiap lapisan pada fluida akan memperoleh pertambahan momentum. Eksperimen dalam penelitian ini memanfaatkan kamera digital dalarn pengambilan data posisi beads dalam rentang waktu tertentu dengan interval waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan pada kecepatan belt yang rendah defonnasi geser pada lapisan fluida relatif kecil dan pada kecepatan belt yang lebih tinggi deformasi geser pada lapisan fluida relatif lebih besar, sehingga akan memperbesar tegangan geser pada lapisan tersebut.

The increasing of belt velocity through statis fluid medium has a significant effect to shear deformation in fluid layers. The effect of internal retriction in fluid is each layer struggle to handle layer above and get closer layer below, so each layers in this fluid receive momentum increasing. The present experimental work uses digital camera for obtaining beads position in specific range of time with specific interval of time. Investigation result shows that for low of belt velocity, the shear deformation of fluid layers is re/atif small and for higher of belt velocity, the shear deformation of fluid layers is bigger, so the shear stress that obtained between fluid layers increasing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Togatorop, Harum
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Prabowo
"Ejector adalah pompa dinamik yang tidak memiliki bagian yang bergerak, memiliki konstruksi yang relatif sederhana dan mudah dalam perawatan. Prinsip kerja sebuah ejector adalah mendorong aliran fluida sekunder dengan memanfaatkan transfer momentum dan energy dari fluida penggerak berkecepatan tinggi (jet). Pada penelitian ini ejektor di gunakan untuk mensirkulasikasikan aliran udara pada suatu sistem. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi kecepatan fluida penggerak keluaran nozzle dan jarak spacing nozel pada sebuah ejector udara terhadap besarnya entrainment ratio yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukan peningkatan kecepatan nozzle dan jarak spacing nozzle ejector pada batas tertentu sebanding dengan besar entrainment rationya.

Ejector is a dynamic pump that has no moving parts, has a relatively simple construction and easy in maintenance. The working principle is to push an ejector secondary fluid flow by utilizing the transfer of fluid momentum and energy of high speed motive fluid. In this research, the ejector is used to circulate air flow in a system. in this study aims to look at the effect variation in nozzle velocity and nozzle spacing distance on an air ejector entrainment ratio to the amount produced The results of this study showed increased velocity nozzle and nozzle spacing distance to a certain extent proportional to the amount of entrainment ratio."
2011
S167
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Prasetyo
"Efektivitas sebuah alat penukar kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor,salah satunya adalah jenis aliran yang berkembang didalam penampang aliran fluida.Penekan an pada penelitan ini adalah hubungan antara turbulensi liran fluida dan kofisien perpindahan kalornya.Turbulensi aliran fluida ditingkatkan dengan menggunakan insert berupa twisted strips yang diletakan pada bagian tube dari alat penukar kalor double pipe.Pengambilan data difokuskan pada arah aliran berwanan dan dilakukan dengan tiga variasi .Variasi pertama adalah kondisi normal double pipe tanpa insert yang digunakan sebagai data referensi,dan dua kondisi yang menggunakan insert twisted strips pada tube -nya.Dari hasil koreksi yang dihitung,dapat digunakan untuk memprediksi karakterisasi nilai koefisien kalor konveksi dan jatuh tekanan.

Effectiveness of a heat exchanger depends on many factors. One of them is the flow regime inside the heat exchanger. This research stresses on the relationship between the turbulence of the fluid and the heat transfer coefficient for convection. By inserting twisted stripes inside the tube of the double pipe heat exchanger, the fluid's turbulence can be enhanced. Data capturing is focused on the counter flow arrangement with three variations. First variation is done with double pipe without any insertions. The data captured from this condition is used as a reference. The other two variations are using inserted twisted stripes inside their tubes. The gained correlation can be used to predict the heat transfer coefficient for convection and also pressure drop characteristic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rainade
"Efeklivitas sebuah alat penukar kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jenis aliran yang berkembang di dalam penampang aliran fluida. Penekanan pada penelitian ini adalah hubungan antara turbulensi aliran fluida dan koefisien perpindahan kalornya. Turbulensi aliran fluida ditingkatkan dengan menggunakan insert berupa twisted strips yang diletakkan pada bagian tube dari alat penukar kalor double pipe. Pengambilan data difokuskan pada arah aliran sejajar (paralel flow) dan dilakukan dengan 3 variasi. Variasi pertama adalah kondisi normal double pipe tanpa insert yang digunakan sebagai data referensi, dan dua kondisi yang menggunakan insert twisted strips pada tube-nya. Data yang didapat digunakan untuk mencari korelasi bilangan Nusselt dan Reynolds yang kemudian digunakan untuk memprediksi nilai koefisien perpindahan kalor konveksi pada bagian tube dan jatuh tekanan yang dihasilkan.

The Effectiveness of a heat exchanger influenced by some factors, one of it is the flow that exist inside the heat exchanger. The focus of this study is the correlation between the turbulence of the flow and its heat transfer coefficient. The turbulence is increased by using a twisted tape inserted to the tube section of double pipe heat exchanger. Experimental data is focused on paralel flow and been done with 3 variations. The first is a normal condition of double pipe heat exchanger without insert inside its tube that will be used for reference, and two other conditions with twisted tape inserted inside the tube. The data will be use to find the correlation between Nusselt number and Reynolds number and to predict the heat transfer coefficient in tube side and its pressure drop."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Qurniawan
"Penerapan ilmu evaluasi tak merusak saat ini tidak hanya berkisar pada proses pendeteksian dan evaluasi jenis cacat dari suatu material, akan tetapi lebih jauh lagi ilmu ini telah mencapai sualu tingkatan evaluasi sifat dan perilaku suatu material. Hal ini berkembang didasarkan alas fakta bahwa material yang relatif pada awalnya bebas cacat bias juga mengalami degradasi sifat fisik yang disebabkan oleh kondisi pemakaian ataupun kondisi lingkungan. Sebagai contoh adalah adanya perbedaan besar butir yang terlalu ekstrim antara daerah lasan dan logam induk yang dapat menyebabkan daerah lasan semakin reman terhadap serangan k orosi.
Salah satu metode untuk mengevaluasi kondisi degradasi material yang berpengaruh langsung terhadap kondisi orfologi dan srutktur mikro material baja adalah pengtujian ultrasonik. Dari sekian banyak variable kondisi morfologi dan struktur mikro salah satunya adalah ukuran butir. Perbedaan ukuran butir dapat dilakukkan oleh uji ultrasonik dalam bentuk perbedaan kecepatan gelombang dan koefisien atemasi gelombang ultrasonik.
Pada penelitian ini dibuat beberapa benda uji sebagai model material dengan variasi ukuran butir tertentu, dimana untuk hal itu digunakan material baja AISI 1017 yang melalui proses perlakuan panas yang berbeda. Pengujian ultrasonik pada benda uji dilakukan dengan metode gema-pulsa dan menggunakan probe normal 4 MHZ berdiameter transducer 10 m.
Dari penelitian didapatkan bahwa dengan semakin besarnya ukuran butir baja AISI 1017 mengakibatkan kecepatan gelombnag longitudinal dan koefisien atenuasi gelombang ultrasonic yang melaluinya semakin tinggi. Secara kuantitatif dapat dilihat dimana sampel dengan diameter rata-rata butir 15,8 μm mengakibatkan kecepatan gelombang longitudinal ultrasonic sebesar 5907 m/det dan koefisien atemuasi gelombang ultrasonic 50 dB/m. bertambahnya diameter rata-rata butir diikuti dengan bertambahnya nilai kedua besaran tersebutt, sehingga pada sampel dengan diameter rata-rata butir terbesar yaitu 26,7 μm mengakibatkan kecepatan gelombang sebesar 5930 m/det dan koefisien atemasi sebesar 78 dB/m. selanjutnya dari grafik dapat dikatakan bahwa kecenderungan hubungan anatara diameter butir ? ecepatan gelombang dan hubungan diameter butir ? kecepatan gelombang dan hubungan diameter butir ? koefisien atemasi adalah bersifat linier."
2000
S41497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Subiyanto
"Gelembung dapat dibentuk dari udara yang dialirkan melewati orifice (celah sempit) di dalam cairan pada kedalaman tertentu, Gelembung dapat digunakan mulai dari industri kimia, penambangan. sampai pengamatan kondisi pembentukan awan. Pada penelitian ini pernbentukan ge1embung dalam aliran laminar vertikal diamati dengan metode visualisasi untuk mengetuhui pengaruh suatu aliran laminar padu karakteristik pembentukan gelembung. Peralatan yang digunakan adalah berupa water loop vertikal yang terdiri dari water reservoir, flowmeter dan pipa pengamaum yang transparan. Gelembung akan dibentuk oleh nozzle dimana suplai udaranya didapat dari pompa airator. Air akan disirkulasikan dari water resevoir melewati flowmeter, pipa pengrunatan kemudian kern bali ke water resevoir dengan bantuan pompa sebagai gaya penggeraknya. Dari pengamatan ini menunjukkan bahwa aliran fluida juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik gelembung. Perubahan aliran fluida yang sangat kecil tidak mempengaruhi diameter gelembung, tetapi ini berbeda dengan waktu pelepasan gelembung yang semakin cepat sebanding dengan kenaikkan laju aliran dalam pipa pengamatan"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>