Ditemukan 5669 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36063
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tobing, Thomas L.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36064
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Edo Yunardo
"Dalam merancang sebuah baling baling ada dua metode yang umum digunakan yaitu metode Crouch dan metode Bp. Perbedaan kedua metode itu terletak pada proses perhitungannya. Pada metode Crouch proses perhitungan lebih kepada pendekatan rumus rumus empiris sedangkan pada metode Bp proses perhitungan lebih banyak berdasarkan diagram diagram Bp. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua metode tersebut mana yang bisa menghasilkan efisiensi yang tinggi pada rancangan baling baling untuk kapal ikan 30 GT. Berdasarkan hasil analisis pada metode Crouch nilai efisiensi maksimum yang bisa didapat adalah berada pada nilai 56 sedangkan pada metode Bp hanya berada pada nilai 48. Pada metode Crouch faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah nilai slip sedangkan pada metode Bp faktor yang mempengaruhi adalah nilai Bp
This study aimed to compare where method of designing propeller between Crouch's method or Bp's method that can generate high efficiency for fishing vessel propeller. Based on the analysis on the Crouch method the value of the maximum efficiency that can be obtained is 56 whereas the method of Bp only be at 48. On the Crouch method factor that affects efficiency is the value of slip whereas the method of Bp the factor is the value of Bp "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Albertus Dwiyono N.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37660
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizky Novian Nugraha
"Terbatasnya jumlah perusahaan perancang baling-baling kapal di Indonesia menyebabkan sebagian besar para nelayan lebih memilih membeli baling-baling kapal yang sudah tersedia di pasaran. Baling-baling tersebut memiliki resiko tinggi, disamping akan merugikan para nelayan, juga masih dipertanyakan kesesuaiannya dengan karakteristik kapal, yang tentu saja akan mempengaruhi nilai efisiensinya.
Skripsi ini membahas mengenai perancangan baling-baling untuk kapal ikan dengan menggunakan metode Crouch. Tujuannya adalah agar baling-baling dapat sesuai dengan karakter kapal. Perancangan baling-baling untuk kapal ikan 30 GT, menghasilkan model baling-baling berdaun 4 dengan diameter 0.8 meter, diameter hub 0.16 meter, blade area ratio 0.8, pitch ratio 0.9, dan efisiensi 56%.
The limited number of companies which is providing the propeller design in Indonesia has caused the fishermen prefers to buy propeller that is already available in the market. These propellers have their own risk, especially in their compatibility with the ship's characteristic, which affects the efficiency of the propeller itself. This thesis discusses about designing fishing vessel propeller using Crouch method. The aim is to make a propeller that is compatible with the characteristic of the ship. Designing propeller for fishing vessels 30 GT generated a model of propeller with characteristic: 4-leafed blades with diameter number of 0.8 meters, hub diameter of 0.16 meters, blade area ratio number of 0.8, pitch ratio number of 0.9, and efficiency number of 56%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52566
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Edo Yunardo
"Pada saat ini, sering dijumpai bahwa biaya yang dikeluarkan nelayan untuk melaut sangat besar. Jika dirunut, permasalahan ini bermula dari kesalahan dalam memilih propeller. Kebanyakan nelayan memakai propeller dalam bentuk dan dimensi yang belum tentu cocok dengan karakteristik kapal. Berbedanya karakteristik masing-masing kapal mengakibatkan propeller yang digunakan pada masing masing kapal juga harus memiliki karakteristik yang menyesuaikan diri dengan kapal.
Skripsi ini membahas perancangan baling-baling untuk kapal ikan 30 GT dengan menggunakan metode BP Delta. Tujuannya adalah agar karakteristik baling-baling dapat sesuai dengan karakteristik kapal. Perancangan baling-baling untuk kapal ikan 30 GT, menghasilkan model baling-baling berdaun 4 dengan diameter 0.73 meter, diameter hub 0.146 meter, blade area ratio 0.78, pitch ratio 0.91, dan efisiensi 47.75%.
Today, it is often found that the cost for fishermen to go to the sea is too expensive. If traced, this problem takes root from a mistake in choosing the propeller for the their ship. Most fishermen use same propeller for any ship. Ships have different characteristics, it lead that the propeller used on each vessel must also have characteristics that is suitable to the ship. This final project discusses about designing propeller for 30 GT fishing vessel by using BP Delta method. The aim is to design a propeller that is compatible with the characteristic of the ship. The process of designing propeller for 30 GT fishing vessel generated a model of propeller with characteristic : 4-leafed blades with 0.73 meters diameter, hubdiameter of 0.146 meter, blade area ratio of 0.78, pitch ratio of 0.91, and efficiency 47.75%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Achmad Fatchur Utama
"Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar, khususnya di wilayah perairan Laut Jawa. Dalam hal ini, kapal ikan diperlukan sebagai transportasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tersebut. Kapal dengan ukuran 21-30 GT menjadi menarik untuk dikembangkan mengingat dari segi ukuran tidak terlalu besar serta jumlahnya masih sedikit dibandingkan ukuran lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain kapal ikan 30 GT sebagai langkah awal untuk optimalisasi sumber daya kelautan di Indonesia. Pembuatan desain kapal menggunakan material baja dibuat menggunakan perangkat lunak Maxsurf dan AutoCAD yang pada prosesnya terdiri melalui beberapa tahap, diantaranya yaitu pembuatan lines plan, general arrangement, midship section, dan shell expansion. Di sisi lain, pengembangan kapal penangkap ikan di Indonesia mulai diminati oleh investor lokal yang ditandai dengan meningkatnya pemesanan pada industri galangan kapal. Untuk menanggapi hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai analisis kelayakan investasi kapal ikan berukuran 30 GT di area perairan Laut Jawa. Dari hasil desain dan perhitungan kapal ikan baja 30 GT yang telah dilakukan, dapat diketahui dimensi kapal yang baik dengan panjang kapal = 16m, lebar kapal = 4m, tinggi kapal = 1.85m, dan draft kapal= 1.2m. Kapal ikan berbahan baja ini dapat menggantikan kapal ikan berbahan kayu karena material kayu sudah langka. Berdasarkan analisis keuangan yang telah dilakukan, diperoleh nilai NPV dan IRR yang positif, sehingga diharapkan kapal ikan bahan baja ini dapat menarik perhatian investor untuk berinvestasi di dalamnya.
Indonesia is a maritime country that has enormous potential for marine and fishery resources, especially in the Java Seawaters. In this case, fishing vessels are needed as transportation to optimize the utilization of those resources. Ships with a size of 21-30 GT are interesting to develop considering that in terms of size, they are not too large and the number is still small compared to other sizes. This study aims to develop a 30 GT fishing vessel design as the first step for optimizing marine resources in Indonesia. Ship design using steel material is done using Maxsurf and AutoCAD software which in the process consists of several stages, including the manufacture of lines plan, general arrangement, midship section, and shell expansion. On the other hand, the development of fishing vessels in Indonesia is starting to attract local investors, which is known by an increase in orders from the shipbuilding industry. To respond this circumstance, this study was conducted to analyze the feasibility of investment in fishing vessels 30 GT in the Java Sea waters area. From the results of the design and calculation of the 30 GT steel fishing vessel that has been carried out, it can be seen that the dimensions of a good ship with ship length = 16m, ship width = 4m, ship height = 1.85m, and ship draft = 1.2m. This steel fishing vesselcan replace wooden fishing vessel because wooden materials are scarce. Based on the financial analysis that has been carried out, positive NPV and IRR values were obtained, so it is hoped that this steel fishing vessel can attract the attention of investors to invest in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Investing on facilities is one of options that must be chosen to enlarge the compotitive advantage of a business.Other option is for is for example,rent the facilities
"
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yose Rizal
"Tujuan penelitian ini adalah:
- Mengenalkan pembuatan konstruksi kapal laminasi
- Meneliti kelebihan dari kapal ikan Tuna Long Line 60 GT dengan konstruksi kayu laminasi produk dalam negeri
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka dan peninjauan lapangan sebagai bahan perbandingan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36587
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yafi Rahmad Oktafian
"Ice slurry merupakan media pendingin ikan dengan kualitas pendinginan yang merata, partikel es yang tidak merusak ikan,dan suhu pendinginan dibawah 0 derajat. Hal ini membuat nelayan dapat menjaga kualitas ikan agar tetap segar dan tidak mengalami pembusukan selama berada di atas kapal. Penelitian kali ini akan bertujuan untuk mengimplementasikan ice slurry generator untuk kapal ikan 25 GT. Penelitian ini mencakup penggambaran layout untuk peletakan Ice slurry generator dan analisa investasinya dengan mencari nilai break even point, net present value, dan internal rate of return. Pemasangan ice slurry generator bertujuan untuk memenuhi kebutuhan es pada kapal ikan 25 GT sebanyak 465 kg/hari. Kapal pada penelitian ini memiliki panjang 16.5 m, lebar 4.47 m dan tinggi 1.69 m dengan displacement 50104 Ton. Kapal ini terdiri dari 2 palkah ikan yang nantinya akan diisi ikan yang didinginkan oleh ice slurry. Hasil dari penelitian ini adalah gambar layout peletakan ice slurry generator di kapal ikan dan hasil analisa investasinya. Dari hasil analisa investasi didapat bahwa pemilik kapal ikan 25 GT dengan ice slurry generator dapat mencapai titik break even point pada trip ke 88 atau selama 2 tahun 6 bulan dari awal investasi dilakukan. Nilai net present value dengan bunga 12 % yang didapatkan sebesar Rp.1.946.895.697 yang berarti investasi layak dilakukan (NPV>0). Nilai IRR yang didapat dari penelitian ini sebesar 35.58 % yang artinya investasi layak dilakukan karena lebih besar dari pada bunga pinjaman (12%).
Ice slurry is a fish cooling media with an even cooling quality, ice particles that do not damage fish, and cooling temperatures below 0 degrees. This makes the fishermen can maintain the quality of the fish so that it remains fresh and does not experience decay while on the boat. This research will aim to implement an ice slurry generator for 25 GT fishing vessels. This study includes a description of the layout for the laying of the Ice slurry generator and investment analysis by finding the break even point value, net present value, and internal rate of return. The installation of the ice slurry generator aims to meet the needs of ice on a 25 GT fishing vessel totaling 465 kg / day. The ship in this study has a length of 16.5 m, width 4.47 m and height 1.69 m with displacement of 50104 tons. This ship consists of 2 fish hatches which will later be filled with fish which are cooled by ice slurry. The results of this study are the layout picture of laying ice slurry generator on a fishing vessel and the results of investment analysis. From the investment analysis it is found that the owner of a 25 GT fishing vessel with an ice slurry generator can reach the break even point on trip 88 or for 2 years and 6 months from the initial investment. The net present value with an interest of 12% is Rp. 1.946.895.697 which means that the investment is feasible (NPV> 0). The IRR value obtained from this study is 35.58% which means the investment is feasible because it is greater than the loan interest (1)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library