Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Fat Hu Rahman Amin
"Skripsi ini membahas pembentukan dan pemaknaan pada pola أفعل dengan menganalisis proses pembentukan akar kata yang dimasukkan ke dalam pola أفعل dan macam-macam makna yang terdapat pada pola tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu merujuk kepada karya tulis para peneliti terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam makna yang terdapat pada pola أفعل. Empat makna telah dikenal sebelumnya yaitu taʻdiyat, shayrūrat, wijdān, dan izālat. Adapun dua makna lainnya adalah inti dari penelitian ini, yaitu haynūnat, dan dukhūl.

This thesis discusses about forming and meaning of the fourth pattern لعفأ by analyzing the root put in the pattern لعفأ and variety of meanings contained in the pattern. This study uses a quantitative method that is referred to earlier work the researchers wrote. The results show that there are six meanings contained in the pattern لعفأ. Four meanings are be known which is taʻdiyat, shayrūrat, wijdān and izālat. Two meanings are essences from this study, which is haynūnat, and dukhūl.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Wijaya
"Pelapisan zirkonia film pada bahan dasar aluminium alloy dibuat dengan menggunakan metoda sol-gel yang telah dimodifikasi dan teknik spinning coating. Asam asetat digunakan sebagai stabiliser pada pembuatan sal dan asam nitrat digunakan sebagai agen peptitiser dengan perbandingan terhadap alkoxide 2 dan 0,032. Penambahan yttria dilakukan dengan perbandingan berat oksidanya terhadap oksida total dalam sol sebesar 2,5; 5; dan 10%. Kristalisasi mulai terbentuk pada suhu sekitar 420°C dalam bentuk kubik atau tetragonal dan tidak mengalami perubahan phase hingga pembakaran suhu 600 C maupun akibat penambahan yttria dalam sol. Penambahan yttria tidak mempengaruhi suhu terbentuknya kristal (kristalisasi). Karakterisasi mekanis hasil dilakukan dengan uji menggunakan UMIS 2000 Ultramicrohardness Indentation System, kekerasan film tidak digunakan sebagai kekerasan baku sifat bahan karena dijumpai permasalahan pada alat UMIS (kekerasan film maksimum 1,59 GPa, jauh dari data referensi). Dari hasil analisis dengan SEM, diduga deformasi yang terjadi mengikuti proses konservasi volume. Penambahan yttria pada sal tidak memberi perubahan yang cukup berarti pada sifat kekerasan film hasil.

Zirkonia thin film coatings on aluminium alloy substrats have been made by modified sol-gel method and spin coating technique. Acetic acid is used as a stabilizer sols (as modifier) and nitric acid as peptitizer in the ratio toalkoxide of 2 and 0.032 respectively. The addition of yttria is in the ratio 2.5, 5 and 10 % weight to total oxide in sols. Crystallization of the fifms began at about 420 C in cubic or tetragonal form and had no changes after firing up to 600°C and addition of yttria in sols. The addition of yttria caused no changes in crystallization temperature. Ultramicro indentation tests were carried out using UMIS 2000 Ultramicrohardness Indentation System. The hardness analysis results can not be used as the properties of film because there was a problem with the UMIS. From SEM images, it is predicled that the stable deformation suggested a volume conserving process. The addition of yttria to sols does not change much on the hardness properties of resulting thin film."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Batara Arifin
"Atap bentang besar yang saat ini diaplikasikan pada gedung-gedung memiliki struktur yang unik dari segi konsep konstruksi dan desain. Karena keunikan ini, terdapat beberapa kendala yang perlu diperhatikan dalam membangun atap bentang besar. Metode konstruksi yang tidak sesuai akan membuat atap tidak berfungsi secara optimal. Penggunaan mesin roll forming dalam membuat lempengan atap dapat dijadikan solusi untuk permasalahan pemasangan atap bentang besar. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai: (1) Penerapan proses, aktivitas dan permasalahan dari metode konstruksi roll forming struktur atap bentang besar; (2) Faktor risiko dominan dari setiap aktivitas yang mempengaruhi kinerja waktu dalam pengerjaan atap metode konstruksi roll forming proyek sarana olah raga universitas indonesia; (3) perbaikan metode konstruksi roll forming pada struktur atap bentang besar berdasarkan faktor risiko yang dominan. Strategi dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa arsip dana data historis, studi kasus, wawancara mendalam, dan survey. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 3 pekerjaan dalam menerapkan metode konstruksi roll forming pada struktur atap besar, yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan produksi, dan pekerjaan pemasangan. Terdapat 2 level risiko yang dominan yan mempengaruhi kinerja waktu pengerjaan atap metode konstruksi roll forming, yaitu level risiko sangat tinggi dan level risiko tinggi. Dari 2 level risiko yang dominan tersebut, terdapat 3 strategi utama dalam perbaikan metode konstruksi roll forming pada struktur atap bentang besar, yaitu strategi dalam pemilihan konstultan perencana dan kontraktor pelaksana, strategi dalam pelaksanaan proyek atap bentang besar, dan strategi mengurangi kesalahpahaman terhadap pengerjaan proyek.

The large-span roof that is applied to many buildings nowadays are having some unique structural components, seen from its construction concept and design concept. Because of its uniqueness, several obstacles need to be considered in building the large-span roof. An inappropriate construction method won’t make the large-span roof function perfectly. The application of roll forming machine in the making of the roof sheets can be used as a solution for several disputes that can happen while installing the large-span roof. This research will discuss: (1) the processes, activities, and problems from roll forming method in the large-span roof structure; (2) the dominant risk factor for each activity that affects the time performance of roll forming method in University of Indonesia Sports Facilities project; (3) Improvement for the roll forming method based on the dominant risk factors. Some strategies and methods used in this research are archive analysis and historical data, case studies, in-depth interviews, and surveys. The results are there are three forms of work in applying the roll forming method, that is preliminary work, production work, and installation work. And then, 2 dominant risk levels affect the time performance of the roll forming method, there is a “very high” risk level and a “high” risk level. From that 2 dominant risks, there are 3 main strategies in improving the roll forming method. There are strategy choices in selecting the design consultant and contractor, strategies in implementing the large-span roof construction project, and strategies to reduce misunderstandings towards project works."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Martin Lourence
"Optimasi aktivitas katalis hidrogenasi katalitik CO2 menjadi metanol pada tekanan dan suhu rendah menjadi tantangan dalam pengembangan katalis. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan berbagai variasi pada preparasi katalis hidrogenasi katalitik CO2, salah satunya adalah dengan metode injeksi gas sebagai precqoiraring agemt Melalui teknik pengendapan dengan rnenggunal-can injeksi gas ini diharapkan diperoleh partikel inti aktif katalis sekecil mungkin sehingga dihasill-Lan dispersi inti aktif dan luas permukaan yang besar.
Pada penelitian ini katalis yang digunakan adalah CuO/Z.nO/Al2O3 dengan komposisi masing-rnasing 50 % : 45 % : 5 % yang dipreparasi dengan metode kopresipitasi dengan injeksi gas. Variasi dilakukan pada N1 sebagai carrier gas dengan 2 laju alir, yaitu 200 cc/menit dan 300 cc/menit Serta konsentrasi amoniak sebagai precipitating agen! dengan 2 konsentrasi, yaitu 2 M dan 3 M. Efek injeksi gas dalam larutan dapat memberikan pfoses pencampuran (mixing) yang balk melalui proses pengadukan sehingga menghasilkan campuran yang lebih homogen dengan terbentuknya gelembung udara (bubble) clan sifat difusi dari gas itu sendiri. Terjadinya reaksi gas-larutan yaitu gas NH; dalam larutan logam nitrat menyebabkan terbentuknya ion OH sebagai precipitating agent. Karakter katalis dianalisa dengan AAS untuk mengetahui keberhasilan teknik pengendapan dengan metode injeksi gas pada reaksi kopresipitasi, FTIR untuk mengidentifikasi senyawa yang terbentuk dalam sampel katalis, dan BET untuk mengetahui luas permukaan katalis.
Hasil penelitian menunjukkan buhwa gas NH3 sebagai precipitating agent dan gas N2 sebagai carrier gas mampu mengendapkan ion-ion logam. Peningkatan konsentrasi NH4OI-l dan laju alir gas N2 mempercepat waktu pengenclapan dengan waktu pengendapan optimum (tercepat) diperoleh pada t= 3 menit, yaitu pada konsentrasi NH4OH 3 M dan laju alir carrier gas N1 300 ccfmenit Dari analisa FTIR diketahui bahwa injeksi gas NH; dengan N2 sebagai carrier menghasilkan endapan Cu(OH)2 yang dapat dilihat melalui spektra infra merah yang diperoleh, yaitu terdapat ikatan OH stretching pada 3424 cm-' dan 3509 cm-1, Cu-O dari Cu(Ol-l); pada 2090 cm-?, OH bend pada l380 cm-' dan 0-Cu-O linear dari Cu(OH)2 pada 925 cm-' Metode injeksi gas rnenghasilkan luas pemnukaan yang besar dan meningkat seiring dngan peningkatan konsentrasi NH4OH dan laju alir gas N2 yaitu mulai dari 26,17 m2/gr sampai 36,03 ml/gr, dimana hal ini merupakan peningkalan yang cukup besar dibandingkan dengan hasil dari metode kopresipitasi konvensional (l,l7 ml/gr)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Chrysanti Puspitasari
"Salah satu komponen mesin dalam kendaraan bermotor roda dua adalah cylinder head yang berfungsi sebagai tempat pembakaran. Material yang digunakan untuk komponen mi adalah paduan aluminium AA 319. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengecoran paduan Al-Si-Cu yang umumnya digunakan sebagai komponen otomotif adalah perubahan komposisi dari paduan akibat penambahan scrap yang digunakan sebagai bahan baku pada proses pengecoran. Fluktuasi komposisi paduan pada hasil coran sering sekali jauh dari kisaran standar yang berlaku yang menyebabkan perubahan karakteristik produk cor secara signifikan. Salah satu unsur yang sering berfluktuasi jumlahnya adalah Zn (seng). Skripsi ini dilatarbelakangi sebab pecahnya komponen mesin cylinder head akibal kadar Zn yang berlebih yaitu sekitar 12%, sementara kadar optimal Zn dalam paduan aluminium AA 319 adalah 1%. Pada skripsi ini dipelajari pengaruh penambahan 3 wt. % Zn terhadap proses pengerasan dan karakteristik paduan aluminium AA 319 kondisi coran melalui mekanisme perlakuan panas serta variabel temperatur penuaan (ageing) yang berbeda. Pengujian tarik, porositas dan k-mould dilakukan untuk menganalisa kualitas produk cor yang dihasilkan, sedangkan pengujian kekerasan dilakukan guna mengamali respon pengerasan dari paduan ini terhadap proses penuaan (ageing). Sementara itu, observasi struktur mikro dari material dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Scanning Electron Microscope (SEM) yang dilengkapi dengan Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 3 wt.% Zn ke dalam paduan aluminium AA 319 akan meningkatkan kekuatan tarik sebesar 19.6 %, kekuatan luluh sebesar 5.2 %, kekerasan sebesar 2.19 % dan menurunkan elongasi sebesar 20.3%, yang disebabkan oleh mekanisme pengerasan solid solution strengthening. Penambahan 3 wt. % Zn ke dalam paduan aluminium AA 319 menyebabkan perubahan fasa α-AlSiFeMn yang berbentuk Chinese script menjadi α-AlSiFeMn yang berbentuk jarum. Secara kuantitatif terjadi penurunan kandungan porositas dari posisi 7 ke posisi 5 (standar ASM). Sementara itu, penambahan 3 wt.% Zn ini tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kandungan inklusi hasil coran, tidak menyebabkan peningkatan kekerasan puncak setelah ageing, serta tidak menyebabkan perubahan jenis fasa kedua yang terbentuk pada saat pembekuan. Fasa kedua tersebut adalah β-AlSiFeMn, Si primer dan Al2Cu. Proses solution treatment melarutkan fasa Al2Cu secara signifikan yang menyebabkan peningkatan kadar Cu di dalam matriks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andika Bayu D.
"ABSTRAK
Simulasi numerik mulai menggantikan kegiaian penelitian di Iaboratorium karena sifatnya yang dapat menghasilkan pengujian dalam waktu yang sfngka! dan tidak memakan biaya besar. Mahalnya biaya yang diperlukan untuk mengedakan penelitian superpIastic forming di lab mendorong penggunaan simulasi numerik untuk menerapkan pembemtukan superplastis.
Ketinggian kubah yang dapar dicapai pada bagian kutub dalam simulasi mencapai 31,60 mm sedangkan ketebalan yang dicapai 1,37 mm. Ketinggian tersebut berbeda 16,8 7% dari percobaan sedangkan ketebalan berbeda 13,-15%.
Distribusi tegangan yang didapatkan menunjukkan regangan di bagian kutub lebih besar dibandingkan bagian tepi. Regangan yang terjadi memperlihatkan regangan yang besar pada bagian kutub.

"
2000
S41601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steve Handoyo Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Edo Nugraha Anshara
"Proses peleburan merupakan salah satu proses diatara, berbagai macam proses pabrikasi otomotif. Permasalahan yang sering dialami oleh industri yang menggunakan proses peleburan terutama peleburan alumunium adalah sifat dari alumunium yang reaktif sehingga pada temperatur tinggi cepat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida disamping itu afinitas alumunium terhadap gas hidrogen pada temperatur tinggi cukup tinggi, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya cacat porositas pada produk. Sedangkan pada temperatur penuangan yang rendah laju pembekuan alumunium menjadi tidak seragam dan mengakibatkan sifat mampu alirnya menjadi kurang baik, sehingga dapat menimbulkan cacat shrinkage pada produk. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh komposisi material umpan (300% ingot: 0% scrap, 60% ingot: 40% scrap, 50% ingot: 50% scrap, dan 40% ingot: 60% scrap), penambahan Grain refiner (0,05 % - 0,6%), dan penambahan modifier(0,001% -0,02%) terhadap nilai fluiditas dengan menggunakan variasi temperatur tuang (680_C, 700_C, 720_C, 735_C, dan 750_C) dari 2 ingot lokal alumunium tuang AC2B. Kemudian dilakukan pengujian SEM dan EDAX untuk melihat kadar dan jenis inklusi yang terdapat pada kedua ingot lokal (kondisi 100% ingot) dan juga pada scrap sebagai material tambahan dalam charging. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk ingot A memiliki nilai fluiditas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ingot B pada kondisi 100% ingot. Sedangkan rasio charging pada kedua ingot memiliki nilai fluiditas optimal yang berbeda-beda pada ingot A nilai fluiditas optimal berada pada komposisi 60% ingot (40% scrap) sedangkan pada ingot B nilai optimum fluiditas didapat pada komposisi 40% ingot (60% scrap). Pada penambahan grain refainer AlTiB dari kadar 0,05 - 0,8 %, dari kedua ingot nilai fluiditas optimum dicapai saat penambahan 0,6%.. Sedangkan penambahan modifier AlSr dari kadar 0,001 0,02 %, untuk ingot B nilai fluiditas optimum dicapai saat penambahan 0,01%. Sedangkan ingot A tidak memberikan pengaruh penambahan nilai fluiditas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>