Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirul Saleh
"Pada pengoperasian sistem tenaga listrik untuk keadaan beban yang bagaimanapun, sumbangan daya dari tiap pembangkit harus ditentukan sedemikian rupa agar daya yang disuplai menjadi minimum. Biaya bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar pada pembangkit thermis, oleh sebab itu maka biaya produksi tenaga listrik thermis, diusahakan menggunakan bahan bakar sehemat mungkin.
Metode meminimasi biaya pembangkitan akan gagal, bila tidak mencakup rugi daya pada saluran transmisi, sebab meskipun biaya bahan bakar inkremental suatu pembangkit mungkin lebih rendah dari pembangkit lainnya, akan tetapi karena terletak jauh dari pusat beban, biaya rugi-rugi transmisinya besar. Untuk mengoptimalkan biaya bahan bakar dan rugi daya pada saluran, penyelesaiannya adalah dengan menggunakan persamaan koordinasi, karena pada persamaan ini biaya pembangkitan yang optimal akan tercapai bila biaya bahan bakar inkremental total dikalikan dengan faktor penalti bernilai sama untuk semua pembangkit.
Dari hasil perhitungan optimasi didapatkan bahwa, pada beban sesaat yang sama didapatkan basil pembangkitan yang lebih rendah, hal ini disebakan karena adanya penurunan rugi daya pada saluran yang cukup signifikan, sehingga diperoleh penghematan biaya pembangkitan dibandingkan jika sistem dioperasikan manual, besar penghematan per kWh nya adalah Rp 17,0789 atau 12.97 % dari biaya pembangkitan sebelumnya, sedang rugi daya pada saat sebelum optimasi adalah 80.697 MW padasaat dioptimasi rugi dayanya sebesar 24.804 MW atau prosentasenya sebesar 225.30 %.

In order to get a minimum generation-cost of interconnected power-plants, each power plant generated power should be adjusted at a certain value depending on the load of each substations at that time. Fuel cost is the main cost portion of a thermal power plant , so to achieve a minimum cost, the thermal power plantfue consumtion should be manage efficiently.
Calculation of generation cost optimation in between power plant connected over interconnected transmision line will not be accurate if not involving transmission linespower losses. Incremental fuel cost of a power plant may be lower then another, because its location is more far away from the load centre comparied to the another power plant, the total generation cost will be higher. To get an optimal generation cost involving transmission lines power losses a coordination equation will be used. By this equation we will get the optimum generation cost while the total fuel incremental cost multiplied by penalty factor has the same value for all power plants connected to results transmission lines.
From the optimation-calculations we get lower power generation comparied to manual adjustments by load dispatch center operators, because of decreasing total transmission lines losses, also total generation cost per kWh decrease significanly. The real saving generation cost by this optirnation is Rp 10,747.00 or 8.17 % as before.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabian Imanasa Azof
"Pada dasarnya pembangkit listrik tenaga panas bwni memanfaatkan uap panas yang berasal dari dalam bumi untuk menggerakkan turbin. Sehingga apabila uap yang digunakan dalam proses ini kurang baik atau tidak berjalan lancar (mengandung banyak pengotor/tidak murni) maka produksi listrik yang diinginkan pun tidak tercapai. Oleh karena itu demi mendapatkan kualitas uap yang memenuhi standar maka dibutuhkanlah fasilitas pencuci uap yang berperan dalam menjaga kemurnian uap panas tersebut. Saat penginspeksian rutin yang dilakukan pada tanggal 21 Mei 2005, ditemukan bahwa dua buah nozzle (3007C dan 3011C), yang berasal dari fasilitas pencuci uap, mengalami kerusakan yang cukup berarti. Dari pengamatan visual yang dilakukan saat itu tampak bila nozzle-nozzle ini mengalami pengikisan yang cukup dalam di bagian permukaan logamnya. Banyak asumsi mengenai penyebab kegagalan pada nozzle berdasarkan kerusakan yang ditimbulkan. Sehingga agar dapat diketahui penyebab kerusakan yang sebenarnya perlu dilakukan metode analisa kerusakan, Setelah melewati serangkaian pengujian dan analisa maka dapat disimpulkan bahwasanya nozzle 3007 C dan 3011C mengalami pengikisan akibat korosi impingement. Dari semua data hasil pengujian yang diperoleh, data yang paling mendukung kesimpulan ini adalah fakta bahwa tingginya kecepatan dari uap yang melewati nozzle selama beroperasi (200 - 900 m/s) serta adanya ion agresif (Cr) dan O2 terlarut pada lingkungan nozzle. Selain itu korosi galvanis juga terjadi pada bagian socket nozzle, sebagai akibat dari perbedaan tingkat kemuliaan antara socket (ASTMA105) dan bete fog nozzle (316 SS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah
"Pada skripsi ini dilakukan perancangan pembangkit daya listrik menggunakan termokopel tipe k dalam perancangan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara suhu, tegangan serta daya yang dihasilkan dari termokopel yang ditempatkan pada kotak yang memiliki dimensi yang berbeda. Volume kotak berpengaruh pada tegangan keluaran termokopel, volume kotak yang lebih kecil menghasilkan tegangan keluaran termokopel lebih besar dibandingkan kotak bervolume besar. Daya yang dihasilkan dengan menggunakan 1 termokopel sebesar 1.78 x 10 -6 Watt sedangkan dengan menggunakan 2 termokopel yang dirangkai secara seri daya yang dihasilkan sebesar 6.13 x 10 -6 Watt. Untuk Mendapatkan daya yang lebih besar dapat dilakukan dengan cara menghubungkan secara seri keluaran dari termokopel tipe K.

In this final project performed electrical power generation using thermocouple type k in the design aims to determine the ratio between temperature, voltage and power generated from the thermocouple in placed in a box has different dimensions. The volume of the box effect the thermocouple outputt voltage, the smaller volume of the box produces thermocouple output voltage is greater than the large-volume box. The power generated by using a thermocouple of 1.78 x 10-6 Watt where using two thermocouples are connected in series of power generated to 6.13 x 10 -6 Watt. To Obtain a greater power can be done by connecting in series the output of the thermocouple type K."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
03/Rah/p-9
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 1995
333.79 ABD e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>