Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikaimana, Yophie
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Lastarda
"Dalam melayani sebuah sistem kelistrikan dibutuhkan pembangkit yang handal dan efisien. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap PLTGU merupakan salah satu pilihan pembangkit thermal yang mempunyai kriteria tersebut. Terdapat beberapa jenis konfigurasi PLTGU. Khusus untuk PLTGU dengan dua turbin gas memliki dua jenis konfigurasi, yaitu konfigurasi 2G-2H-3S dua turbin gas, dua HRSG, tiga turbin uap dan konfigurasi 2G-2H-1S dua turbin gas, dua HRSG, satu turbine uap . Mode operasi dari setiap jenis konfigurasi menghasilkan keandalan dan efisiensi yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi dan keandalan dari dua jenis konfigurasi PLTGU yang menggunakan dua turbin gas, sehingga dapat menentukan pengaruh jenis konfigurasi terhadap efisiensi dan keandalan PLTGU. Dengan menggunakan metode energi input ouput untuk menentukan besar efisiensi dan dengan menghitung Equivalent Availability Factor EAF untuk mendapatkan faktor kesiapan atau keandalan pembangkit.
Dari hasil perhitungan didapatkan konfigurasi 2G-2H-1S memliki nilai efisiensi yang lebih tinggi dari konfigurasi 2G-2H-3S, terhitung Untuk mode operasi Full Blok Cycle konfigurasi 2G-2H-1S memliki efisiensi maksimum 55.5 sedangkan konfigurasi 2G-2H-3S efisiensi maksimum 53.5 . Sedangkan untuk nilai keandalan konfigurasi 2G-2H-3S lebih handal dibandingkan dengan konfigurasi 2G-2H-1S. Untuk mode operasi Full Blok Cycle memliki 93.39 EAF, sedangkan konfigurasi 2G-2H-3S 92.62 EAF. Dari segi keekonomian kedua jenis konfigurasi memiliki nilai kelayakan, dimana untuk konfigurasi 2G-2H-1S lebih ekonomis dilihat dari NPV 371,286,536 USD dan IRR 12 serta waktu pengembalian modal yang relative lebih cepat 9 tahun. Dengan mengetahui konfigurasi PLTGU yang handal, efisien dan ekonomis dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk pemilihan konfigurasi PLTGU yang sesuai dengan kebutuhan beban dasar, beban menengah, atau beban puncak di sebuah sistem kelistrikan.Kata Kunci : EAF, Efisiensi, Keandalan, Konfigurasi PLTGU, PLTGU.

In serving the electrical systems required a reliable and efficient plants. Combined Cycle Power Plant CCPP is one of the thermal power plants that have a selection criteria. There are several types of CCPP configurations. Especially for CCPP with two gas turbines have two types of configurations, the configuration of 2G 2H 3S two gas turbines, two HRSG, three steam turbines and the configuration of 2G 2H 1S two gas turbines, two HRSG, one steam turbine , The mode of operation of each type of configuration produces a different reliability and efficiency.
This study aimed to quantify the efficiency and reliability of two types of power plant configuration that uses two gas turbines, so as to determine the effect of this type of configuration on the efficiency and reliability of the CCPP. By using the input energy ouput to determine the efficiency and to calculate Equivalent Availability Factor EAF to obtain readiness factors or reliability of the power plant. From the results of the calculation.
Calculation resulting from the configuration of 2G 2H 1S has a higher efficiency values of configuration 2G 2H 3S, accounting for full block cycle operating modes configuration 2G 2H 1S discount maximum efficiency of 55.5 , while the configuration of 2G 2H 3S efficiency a maximum of 53.5 . As for the value of reliability configuration 2G 2H 3S is more reliable than the configuration of 2G 2H 1S. For full block cycle operating modes discount EAF 93.39 , while the configuration 2G 2H 3S 92.62 EAF. In terms of economics both types of configurations have a feasibility value, which for configuration 2G 2H 1S more economical views of NPV 371,286,536 USD and IRR 12 and the payback time is 9 years faster. By knowing the configuration of a reliable, efficient and economical power plant can be used as a basis for a decision on the selection of CCPP configurations in accordance with based load, medium load, or peak load requirements in an electrical system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Basic calculation of thermodynamic in steam turbine has done. Basic calculation of thermodynamic for determine thermodynamic that happened on each stage impuls turbine. From this basic calculation can be known the total of steam on the turbine and diameter average on moving blade for fourt stage turbine."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Tonny
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T39745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2580
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses produksi yang mengolah sumber daya panas bumi menjadi sumber daya listrik melewati berbagai proses penyaringan. Panas bumi yang dikeluarkan melalui sumur prduksi, dimasukkan ke dalam separator untuk memisahkan antara steama dan brine. Kemudian melalui steam line dan disaring di dalam scruber. Steam murni yang merupakan hasil akhir proses ini, masuk kedalam turbine untuk menggerakkan generator dan dari putaran generator tersebut listrik dihasilkan. Turbine yang merupakan komponen utama, beroperasi terus menerus sampai saatnya mengalami over haul. Perhitungan perkiraan masa overhaul sangat penting agar biaya yang dikeluarkan dapat diperkecil. Beberapa cara untuk menghitung waktu overhaul dan inspeksi turbin diantaranya sering berubahnya beban, umur turbin, faktor konsumsi turin serta effisiensi turbin itu sendiri.
Studi ini bertujuan menganalisa salah satu cara perhitungan perkiraan waktu overhaul adalah garis kondisi turbin. Garis kondisi turbine diartikan sebagai standardjumlah uap ideal untuk kapasitas beban listrik tertentu. Jika dalam evaluasi terjadi penyimpangan secara terus menerus, maka perkiraan massa overhaul sudah dapat dipastikan. Maksud dari penyimpangan adalah kenaikan jumlah kebutuhan steam untuk kondisi dan beban yang sama dengan garis kondisi turbin, sehingga dapat disimpulkan bahwa effisiensi turbin menurun.
Penentuan garis kondisi turbin, pada perkiraan penampilan turbin dengan menggunakan diagram mollier sebagai dasar perhitungan enthalpi dan persamaan debit uap pada beban listrik akan memudahkan evaluasi terhadap unjuk kerja turbin. Dengan ditentukannya garis kondisi turbin maka akan didapatkan perhitungan waktu dengan menggunakan persamaan yang didapat. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haga Suanta
"Sebagian besar sistem pembangkitan di Indonesia masih mengandalkan sumber energi fosil sebagai bahan bakarnya. Seiring dengan perkembangan teknologi maka kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Salah satu cara meningkatkan effisiensi penggunaan energi pada sistem pembangkitan adalah dengan mengoperasikan sistem pembangkitan dengan pembebanan yang optimal. "Part Load Operation" merupakan salah satu metoda pengopersian sistem pembangkitan yang dapat digunakan untuk mengoptimalisasi pembebanan dari dari sistem pembangkitan.
Dengan menggunakan kurva karakteristik part load operation dapat dilihat pembebanan yang optimal untuk pola pengoperasian 1.1.1 terdapat pada rentang pembebanan 14,80 MW sampai dengan 244,2 MW dengan rentang effisiensi termal PLTGU antara 8,088 % sampai 57,462 %, untuk pola pengoperasian 2.2.1 terdapat pada rentang pembebanan 266,44 MW sampai dengan 488,4 MW dengan rentang effisiensi termal PLTGU antara 46,287 % sampai 54,754 %, dan untuk pola pengoperasian 3.3.1 terdapat pada rentang pembebanan diatas 488.40 MW dengan rentang effisiensi termal PLTGU antara 50,192 % sampai 54,814 %.
Pada rentang pembebanan 14,80 MW sampai 244,2 MW penggunaan pola pengoperasian I.I.I pada pembebanan PLTGU sebesar 14,80 MW menghasilkan penghematan energi maksimum sebesar 14877,382 MMBTU atau 4360,161 MWH dalam satu hari jika dibandingkan dengan pola pengoperasian 2.2.1 dan 28551,109 MMBTU atau 8367,505 MWH dalam satu hari jika dibandingkan dengan pola pengoperasian 3.3.1. Pada rentang pembebanan 266,40 MW sampai 488,40 MW penggunaan pola pengoperasian 2.2.1 pada pembebanan PLTGU sebesar 266,40 MW menghasilkan penghematan energi maksimum sebesar 12726,901 MMBTU atau 3729,887 MWH dalam satu hari jika dibandingkan dengan pola pengoperasian 3.3.1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>