Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Razzy
"Lapis Asbuton Agregat ( Lasbutag ) adalah suatu larpis permukaan pada perkerasan jalan yang terdiri dari agregat, asbuton dan bahan peremaja yang dicampur, dihampar dan dipadatkan secara dingin. Fungsinya dalam konstruksi perkerasan jalan adalah untuk mendukung beban lalu lintas dan sebagai lapisan pelindung agar lapisan-lapisan yang ada dibawahnya dapat bertahan laman.
Asbuton memiliki bitumen yang sangat getas dan berpenetrasi rendah sehingga diperlukan bahan peremaja yang berlimgsi untuk melunakkan bitumen gsbuton dan mengubah komposisi bitumen yang culcup bagi penyelimutan dan ikatan adhesi seluruh agregat. Tanpa adanya bahan peremaja ini maka asbuton tersebut tidak dapat dipakai sebagai bahan pengikat dalam lasbutag.
Bahan Peremaja dalam penelitian ini terdjri dari campuran residu oli, aspal minyak dan minyak tanah. Residu oli tersebut merupakan hasil alchir dari proses daur ulang oli bekas untuk mendapatkan oli baru di pabrlk pengilangan. Pemakaian residu oli memungkinkan karena residu oli memiliki titik didih yang tinggi dan tahan terhadap oksidasi sehingga dapat memperbaiki sifat viskositas dan daktilitas bitumen asbuton.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari bahan peremaja tersebut terhadap karakteristik campuran Iasbutag yang didapat dari pengujian Marshall dan pengujian Static Indirect Tensile.
Berdasarkan hasil percobaan di laboratorium didapat bahwa komposisi campuran residu oli, aspal minyak, minyak tanah sebesar 50 % : 30 % : 20 % merupakan komposisi yang baik untuk bahan peremaja sesuai dengan standar spesi1ikasiBina Marga Kemudian dengan melakukan rancang campur antara bahan peremaja dan asbuton sebesar 45 % I 55 % akan didapat karakteristlk asbuton yang mendekati karakteristik aspal pen 60 - 70 yang dapat dipakai dalam lasbutag.
Hasil Pengujian Marshall menunjukkan bahwa komposisi tersebut diatas memiliki nilai stabilitas maksimum 680.26 kg dan nilai kelelehan maksimum 4.58 mm. Sedangkan pengujian Static Indirect Tensile menunjukkan nilai kekuatantarik 0.99 kg/ cmz , modulus elastisitas 139.44 kg/ cm! , regangan tarik 0.34 mm dan regangan tekan 0.27 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Imam Wahyudi
"Geornorfologi mempelajari tentang bentuk muka bun-i. Pembentukan muka bumi
merupakan hasil akhir dari dua kekuatan yang berlawanan, yaitu kekuatan dalarn dan
kekuatan luar, dari proses kegiatan kedua kekuatan tersebut menghasilkan berbagai
macam bentuk muka bunü. Keberagaman bentuk muka bumi yang membentang di alam
mi, penlu ada upaya untuk melakukan penyederhanaan dengan membuat penggolongan
atau kiasifikasi bentuk muka bumi, dengan demikian pengkajian atas muka bumi
diharapkan menjadi Iebih mudah.
Pegunungan Kapur Utara termasuk Wilayah Lipatan Utara, bahan induknya banyak
mengandung kapur berupa gampingan Limestone). Secara garis besarnya wilayah mi
terbentuk dari hasil pengangkatan wilayah endapan di dasar laut menjadi daratan,, dan
daratan tersebut mengalami proses pelipatan sehingga membentuk bukit-bukit yang
memanjang dari sekitar daerah Purwodadi, Rembang, Tuban hingga Pulau Madura.
Adapun masalah yang akan dibahas adalah unit geornorfologi apa saja yang terdapat di
wilayah Pegunungan Kapur Utara, Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur?
Analisa yang dilakukan dengan pertampalaan peta serta pendekatan bentang alam atas
dasar proses pembentukannya yang diindentifikasi dengan keberadaan aliran sungai yang
membentuk pola-pola tertentu Adapun hasil penelitian mi adalah:
Unit geomorfologi daerah penelitian terdiri atas Unit Fluvial, Unit Karst, Unit Gunung
Api, Unit Dataran Sisa, Unit Lipatan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariz Bayu Wicaksono
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang reliabilitas sistem Turbine Cooling Air, yaitu salahsatu sistem pada pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang berfungsi untukmeningkatkan efisiensi dan output dari pembangkit tersebut. Terdapat beberapametode yang digunakan dalam analisa reliabilitas ini, beberapa diantaranya adalahanalisa Weibul dan Reliability Block Diagram. Hasil perhitungan menunjukkanbahwa komponen yang memiliki reliabilitas paling rendah adalah fan belt, dansubsistem yang memiliki reliabilitas paling rendah adalah Tube Bundle.Sedangkan reliabilitas dari sistem memiliki nilai paling tinggi denganmenggunakan K out of N redundancy pada Reliability Block Diagram

ABSTRACT
This thesis discusses the reliability of the Turbine Cooling Air sistem, which isone of the sistems in gas and steam power plants that functions to improve theefficiency and output of the plant. There are several methods used in thisreliability analysis, some of which are Weibul analysis and Reliability BlockDiagram. The results show that the component that has the lowest reliability is thefan belt, and the subsistem that has the lowest reliability is the Tube Bundle.While the reliability of the sistem has the highest value by using K out of Nredundancy on Reliability Block Diagram."
2017
S67256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafiera Fibiana Razak
"PLTU Muara Karang dan PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memasok listrik ke DKI Jakarta. Bahan bakar yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah minyak solar atau High Speed ​​Diesel (HSD), Marine Fuel Oil (MFO), dan gas alam yang merupakan bahan bakar fosil yang dapat menghasilkan beberapa zat limbah antara lain CO2, CH4, dan N2O. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan oleh unit-unit di PLTU dan PLTGU Muara Karang. Perhitungan emisi gas rumah kaca menggunakan metode dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan menggunakan faktor emisi nasional. Untuk mengetahui konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan model dispersi Gaussian dan menggunakan data meteorologi 2018 yang diperoleh dari BMKG Kemayoran. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa CO2 merupakan emisi terbesar yang dihasilkan dari bahan bakar tersebut. Dari tiga blok di lokasi tersebut, PLTGU blok 2 menghasilkan emisi gas rumah kaca terbesar, yaitu 1.952.852,78 CO2e. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer sangat dipengaruhi oleh faktor meteorologi. Nilai konsentrasi CO2 maksimum terjadi pada hari di bulan Juni dengan jarak 1900 m dari cerobong asap dan nilai konsentrasinya adalah 14.035,39 g/m3. Sedangkan konsentrasi maksimum gas CH4 dan N2O masing-masing adalah 0,29 g/m3 dan 0,03 g/m3. Pada stabilitas atmosfer A pada hari di bulan Juni, gas emisi maksimum menyebar pada jarak 1900 m dari cerobong asap, sedangkan pada stabilitas atmosfer C pada hari di bulan Desember menyebar pada jarak 6100 m dari cerobong asap. Konsentrasi gas rumah kaca pada bulan Desember menyebar lebih jauh melawan arah angin, sedangkan untuk bulan Juni, konsentrasi lebih terkonsentrasi di sekitar sumbernya.

Steam power plants and combined power plants of Muara Karang are power plants that supply electricity to DKI Jakarta. The fuel that are used in these activities includes diesel oil or High Speed Diesel (HSD), Marine Fuel Oil (MFO), and natural gas which are fossil fuels that can produce gas emissions including CO2, CH4, and N2O. This study aims to determine how much the amount of greenhouse gases produced by the units in the Muara Karang PLTU and PLTGU. Calculation of greenhouse gases emissions is using the methods from the Ministry of Energy and Mineral Resources and using the national emission factors. To find out the concentration of greenhouse gases in the atmosphere the Gaussian dispersion model was used and along with the meteorological data obtained from BMKG Kemayoran. The calculation results show that CO2 is the largest emission produced from these fuels. Out of the three blocks in the location, block 2 of combined power plants produced the largest greenhouse gas emissions, amounting to 1,952,852.78 CO2e. In addition, the results of the study also showed that the concentration of greenhouse gases in the atmosphere was greatly influenced by meteorological factors. The maximum CO2 concentration value occurs on the month of June with a distance of 1900 m from the source with the concentration value of 14.035,39 μg/m3. As for the CH4 and N2O gases, the maximum concentrations were 0.29 μg/m3 and 0.03 μg/m3, respectively. In atmospheric stability of A on the month of June, the maximum concentration of emission spreads at a distance of 1900 m from the source, whereas at atmospheric stability of C on a month of December it spreads at a distance of 6100 m from the source. The concentration of greenhouse gases in December spreads further in the direction of the wind, while in June, concentrations are more concentrated around the source."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
06 Goz p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Masrajuddin Arsyad
"Energi merupakan kebutuhan pokok manusia yang semakin meningkat penggunaannya. Mengingat sumber daya energi yang terbatas, maka perlu dilakukan pengelolaan energi secara tepat dan efisien. Efisiensi energi tidak hanya berdampak pada pengurangan biaya produksi, tetapi juga pada pengurangan emisi. Sebagai langkah nyata untuk mendukung program net zero emission pemerintah pada tahun 2060, perusahaan mencoba menggunakan bahan bakar biomassa alternatif, yaitu: cangkang sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis teknis dan ekonomi terhadap penggunaan cangkang sawit 100 persen sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tipe boiler circulation fluidized bed. Penelitian ini dilakukan di PLTU unit 2 PT XYZ dengan kapasitas bersih 125 MW yang berlokasi di Cilegon, Provinsi Banten. Parameter yang diukur terbatas pada efisiensi boiler, efisiensi termal, dan heat rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat menggunakan cangkang inti sawit, efisiensi boiler mengalami penurunan sebesar 0,49 persen, efisiensi termal mengalami penurunan sebesar 0,78 persen, dan heat rate mengalami peningkatan sebesar 22 kcal/kWh atau 0,79 persen. Dengan mempertimbangkan tiga parameter operasional (efisiensi boiler, efisiensi termal, dan heat rate) dapat disimpulkan bahwa secara teknis penggunaan cangkang sawit 100 persen sebagai bahan bakar di pembangkit listrik dapat dilaksanakan selama ketersediaan cangkang sawit stabil dan harganya masih feasible. Tidak ada dampak besar terhadap kinerja boiler terkait peralihan batubara ke cangkang sawit. Dampak penggunaan cangkang sawit dalam jangka panjang pada peralatan berada di luar cakupan penelitian ini.

Energy is a basic human need that has increased in use. Given the limited energy resources, it is necessary to manage energy appropriately and efficiently. Energy efficiency not only has an impact on reducing production costs, but also on reducing emissions. As a concrete step to support the government's net zero emission program by 2060, the company is trying to use alternative biomass fuels, namely: palm kernel shell. The purpose of this study is to conduct a technical and economic analysis of the use of 100 percent palm kernel shells as fuel in a circulation fluidized bed boiler type power plant. This research was conducted at power plant unit 2 of PT XYZ with net capacity 125 MW, located in Cilegon, Banten Province. The parameters measured are limited to boiler efficiency, thermal efficiency, and heat rate. The results showed that when using palm kernel shells, boiler efficiency decreased 0.49 percent, thermal efficiency decreased 0.78 percent, and heat rate increased 22 kcal/kWh or 0.79 percent. By considering of three operational parameters (boiler efficiency, thermal efficiency, and heat rate) it can be concluded that technically the use of 100 percent palm kernel shells as fuel in the plant can be implemented as long as the availability of palm kernel shells is stable, and the price is still reasonable. There is no major impact on boiler performance regarding the transition of coal to palm kernel shells. The impact of long-term use of palm kernel shells on equipment is beyond the scope of this research."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>