Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rusli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Peter Kolbert
"Manajemen operasional merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan dalam suatu industri galangan kapal. Pengembangan dan penyusunan model pada manajemen risiko akan dilakukan agar pembangunan kapal lebih efisien dalam segi waktu dan juga biaya. Langkah yang dilakukan dalam melakukan manajemen risiko tersebut adalah dengan cara melakukan konsep IIAR yaitu: (1) Identification, melakukan identifikasi yaitu identifikasi lokasi, waktu, sebab, dan proses terjadinya peristiwa risiko yang dapat menghalangi, menurunkan, menunda, atau meningkatkan tercapainya pekerjaan di galangan tersebut; (2) Inventory of data,melakukan pengumpulan data yang mendukung dalam pengidentifikasian segala risiko yang ada, mulai pada saat penyerahan dokumen rancangan dari owner hingga pada saat kapal ereksi (erection); (3)
Analyze (assessment) adalah melakukan analisa diantaranya dengan cara schedule risk menggunakan pendekatan model matematis, analisis yang dilakukan dengan pengurangan schedule risk pada management proyek, menggunakan database, menggunakan cost risk dan schedule risk dalam analisis risiko; dan (4) Result atau hasil yang didapat setelah melakukan penilaian risiko, peringkat risiko, identifikasi peringkat risiko, dan pengontrolan risiko yang termasuk mitigasi risiko di dalamnya.

Operational management is very important and should not be ignored in a shipbuilding industry. Development and modeling in risk management should be applied to make the construction of vessel is more efficient in terms of time and costs. the first step in the risk management is concepting IIAR: (1) Identification, is identifying of the location, time, cause, and the process of the happen of risk that may block, degrade, delay, or increase the aim of work in the shipyards; (2) Inventory of the data, perform of collecting data that supports the identification of all the risks that exist, starting at the submission of the draft document from the owner until the ship erection; (3)
Analyze (assessment) is analyzing by schedule risk using a mathematical model approach, the analysis conducted by the reduction of schedule risk on project management, using the databases, using cost risk and schedule risk in the risk analysis; and (4) Result, is the results obtained after conducting a risk assessment, risk ratio, identification of risk rating, and control risks including risk mitigation.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi kelautan terbesar didunia. Hal ini karena luas lautan Indonesia mencapai 75 % dari luas keseluruhan wilayah Indonesia. Walaupun memiliki potensi yang besar, tetapi pemanfaatan terhadap sumber kelautan ini belum optimal. Salah satu kendalanya adalah kurangnya armada kapal untuk menangkap ikan. Armada kapal yang digunakan oleh sebagian besar nelayan saat ini merupakan kapal yang memiliki keterbatasan dalam hal jarak tempuh, kapasitas muat ikan dan peralatan untuk menangkap ikan. Kondisi ini diperparah dengan cepatnya umur pemakaian mesin pada kapal nelayan tersebut. Sebagian besar mesin yang digunakan pada kapal nelayan ini, merupakan mesin yang bukan diperuntukan digunakan dilaut (marine use). Penggunaan mesin ini (nonmarine use) dilakukan para nelayan karena harganya yang lebih murah jika dibandingkan dengan harga mesin untuk digunakan dilaut (marine use). Meskipun demikian, mesin jenis ini (non-marine use) belum tentu sesuai jika diaplikasikan pada kapal nelayan. Hal ini dapat dilihat dari cepatnya umur pemakaian mesin ini. Salah satu penyebabnya adalah kurang cocoknya cooling system pada mesin tersebut. Kendala ini dapat diatasi dengan merancang cooling system yang lebih sesuai. Aspek desain yang digunakan untuk merancang cooling system ini adalah terpenuhinya kebutuhan heat transfer requirement dan dimensi cooling system yang compact. Desain cooling system yang dihasilkan, diharapkan sesuai untuk digunakan pada non-marine use engine sehingga dapat menambah umur pemakaian mesin itu sendiri.

Indonesia is one of the countries with the highest sea potential in the world. This is due to the sea area that covers Indonesian territory up to 75%. Even though with this large potential on the sea, but the use of this resource has not yet come to optimal stage. One of the main obstacles is the lack of the ship armada to catch fish. The ships armadas that have been used by most fishermen today are ships that have limitation on sailing distance, load capacity and equipment to catch fishes. This condition becomes more severe with the sort period of the engine usage. Most of the engine that is use on the fishermen ship is not meant to operate on the sea (marine use). The used of this engine by the fishermen due to the lower price compared with the price of marine-use engine, even though this non-marine use engine can not be 100% compatible to apply on the fishermen ship. This condition can be identified by the short period of the engine usage. One of the causes the engine to break down is because the cooling system can not work properly. This problem could be overcome by designing cooling system that more suitable to applied on the non-marine use engine. The design aspects that will be used to design this cooling system are the heat transfer requirements are achieve and the compactness of the cooling system dimension. The cooling system design that will be produce hopefully will suitable to work on the nonmarine use engine and finally it can make the engine usage period longer."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard
"Perusahaan pelayaran yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini bergerak dalam bidang jasa transportasi laut, dalam hal ini jasa pengiriman barang dalam bentuk peti kemas (container).Dalam memenuhi permintaan konsumen (perusahaan yang mencarter kapal), perusahaan ini memiliki dua buah kapal laut kargo semi container untuk mengantar barang dari satu tujuan ke tujuan lain. Dengan bertambahnya umur kapal laut kargo semi container yang dimiliki perusahaan tersebut, maka banyak pula permasalahan yang timbul, salah satunya yaitu permasalahan mesin kapal. Mesin kapal laut kargo pada umumnya memiliki umur ekonomis sekitar dua puluh lima sampai tiga puluh tahun, namun didalam kenyataannya tidak banyak mesin kapal yang dapat beroperasi selama itu. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh maintenance atau perawatan mesin yang tidak sesuai dengan prosedur, atau pihak maintenance yang sengaja mengabaikan prosedur-prosedur pemeliharaan demi mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan analisa penggantian mesin kapal dengan Ilmu Ekonomi Teknik menggunakan metode Annual Equivalen. Pada penelitian ini, kenapa menggunakan metode Annual Equivalen, karena metode ini dianggap cukup efektif dan akurat terhadap perhitungan yang menggunakan dua investasi dengan umur sisa yang berbeda. Langkah selanjutnya yaitu dengan menghitung Annual Equivalen dari mulai penggantian yang dilakukan saat ini sampai dengan penggantian sepuluh tahun kemudian. Dengan demikian maka dapat diketahui waktu yang tepat untuk melakukan penggantian.

Sea transport company that becoming research object in this study make a move in the field of sea transportation service, in this case service delivery of goods in the form of container. To fulfill request of consumer, this company have two semi cargo boat of container to deliver goods from one target to other target. By increasing semi cargo boat age that had by the company, hence there are also many problems of arising out, one of them that is a problems of motorship. Cargo ship machine in general have economic age about twenty five until thirty year, but in reality not many motorship able to operate during that. The mentioned can be resulted from the maintenance or treatment of machine which disagree with procedure, or the maintenance department which intend to disregard conservancy procedures for the shake of getting large of profit.
Consider of that problems, hence to analyse engine replacement of the ship with Economics Technique use method of Annual Equivalen. This method is assumed effective enough accurate and to calculation using two invesment with different remains age. The next step is by counting and calculating Annual Equivalen from strarting replacement in this time up to replacement ten years later. Thereby hence can know by right time to do replacement.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52142
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yonas Handoko Sigit
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendra
"Kapal taut memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan angkutan lainnya, diantaranya adalah kapal memiliki nilai ekonomis dalam kapasitas daya angkutnya yang besar meskipun kecepatannya lambat. Tingginya biaya operasional dan biaya perawatan yang dibutuhkan dalam membeli kapal menjadi pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan sehingga mendorong untuk melakukan perjanjian carter kapal tongkang sebagai salah satu bentuk perjanjian yang bersifat timbal balik dan mengatur hak dan kewajiban para pihak. Masalah wanprestasi merupakan masalah yang sulit dibuktikan apabila dikaitkan dengan keadaan memaksa (force majeure) terlebih lagi apabila hal tersebut tidak diperjanjikan secara tegas oleh para pihak.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kepustakaan, yaitu dengan mempelajari draft perjanjian carter kapal tongkang dan menggunakan metode wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Penelitian ini memberikan penjelasan tentang masalah-masalah hukum yang timbul dari perjanjian yang dibuat di bawah tangan dimana bentuk dan kekuatan pembuktiannya berbeda dengan akta otentik dan bagaimana penyelesaian masalah yang diatur dalam perjanjian carter kapal tongkang pada PT. ANWAR DHARMA LUBIS (ADL) EXPRESSINDO. Segala perselisihan yang timbul akibat dibuatnya perjanjian carter tersebut diselesaikan dengan cara musyawarah dan kekeluargaan, bilamana tidak tercapai suatu kesepakatan maka para pihak menyelesaikan masalah tersebut melalui Pengadilan Negeri Jakarta Timur."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tato Hendarto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Luhur Pambudi
"Seiring dengan semakin banyaknya kapal yang beroperasi pada saat ini seharusnya menuntut pihak pemilik dan pembuat kapal untuk meningkatkan kehandalan mesin utama kapal dalam proses pembuatan kapalnya melalui rancangan sistem pendukungnya yang optimum maupun ekonomis. Mesin yang dipasang pada kapal dirancang untuk bekerja dengan efisiensi maksimal dan berjalan selama berjam-jam lamanya. Hilangnya energi paling sering dan maksimum dari mesin adalah dalam bentuk energi panas. Untuk menghilangkan energi panas yang berlebihan harus menggunakan media pendingin untuk menghindari gangguan fungsional mesin atau kerusakan pada mesin. Salah satu bagian yang harus diperhatikan adalah sistem pendingin untuk mesin kapal. Sistem pendingin adalah salah satu bagian penting pada sebuah kapal yang memerlukan perhatian yang cukup, karena lancar atau tidaknya pengoperasian kapal sangat tergantung pada hasil kerja mesin, sebab dalam mesin diesel dinding silinder selalu dikenai panas dari pembakaran. Jika silinder tidak didinginkan, maka minyak yang melumasi torak akan encer dan menguap dengan cepat, sehingga torak maupun silinder dapat rusak akibat suhu tinggi hasil dari pembakaran. Sistem pendingin pada kapal tentunya akan optimal jika dilakukan perancangan yang baik melalui perhitungan yang tepat dan dilaksanakan sepraktis mungkin dengan minimum bengkokan dan sambungan las atau brazing untuk memperkecil adanya kerugian pada aliran pipa. Begitu juga dengan perhitungan dari sistem pompa harus dibuat secara efisien agar kinerja pompa menjadi optimum sehingga terciptanya rancangan sistem perpipaan untuk sistem pendingin mesin pada kapal yang dapat bekerja secara optimal. Pada penulisan ini bertujuan untuk mempelajari mengenai perhitungan kerugian aliran yang terjadi pada aliran sistem perpipaan untuk sistem pendingin mesin pada kapal tug boat 2 x 1600 HP sehingga dapat dijadikan pembelajaran dalam menentukan atau meningkatkan kinerja dari sistem pendingin mesin kapal.

Along with the increasing number of vessels operating at this time should sue the owners and shipbuilders to improve the ship's main engine reliability in the process of making his ship through optimum support system design as well as economical. Engine mounted on a vessel is designed to work with maximum efficiently and runs for hours on end. Loss of the most frequent and maximum energy from the engine is in the form of heat energy. To get rid of excess heat energy must use the cooling medium to avoid functional impairment or damage to the machine engine. One part that must be considered is the cooling system for ship engines. The cooling system is one of the important parts on a ship that requires considerable attention, as well whether or not the operation of the vessel depends on the work of the machine, because the diesel engine cylinder wall is always subjected to the heat of combustion. If the cylinder is not cooled, the oil that lubricates the piston will dilute and evaporates quickly, so that the piston and the cylinder can be damaged by high temperatures result from combustion. The cooling system on the ship would be optimal if done good design through precise calculations and implemented as practical as possible with minimum bends and welded or brazed connections to minimize the loss in pipe flow. So also with the calculation of the pump system must be made efficiently in order to be the optimum performance of the pump so that the creation of the design of piping systems for engine cooling systems on ships that can work optimally. In this study aims to learn about the calculation of losses in pipe flow for engine cooling systems on ships tug boat 2 x 1600 HP so it can be used in determining the learning or improving the performance of the ship's engine cooling system.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>