Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thomy Setiawan
"ABSTRAK
Untuk menunjang proses produksi pada Assembling Plant PT Toyota Astra Motor, dibuluhkan adanya alat- alat bantu produksi yang memadai. Salah satu alat bmmyang cHgmmkmadaIah1i'amehnn0ver,ym1gbm?f\mgsi1mmkmmnuda11km tugas operator dalam pemasangan suspensi dan axle kendaraann.
Sehubungan dengan adanya rencana penyatuan line perakitan Landcruiser dan Crown , maka dibutuhkan adanya frame mm over yang mampu melayani kedua jenis item produk tersebut, baik dari segi kekuatan struktur, daya mekanisme gerak maupun sistem kontrol.
Salah satu bagian yang sangat vitaI dari i§'ame1wnoveradalahrangka vmgsanhmg -Rmska penganhms nada Mme Mn wvrbdhwssi wbagai Kemp?
bertumpunya lcngan - lcngan penjepit sckaligus sebagai rel tempat pergerakan dari lengan - lengan penjepit temebut. Dalam tugas akhir ini akan dibahas percncanaan struktur rangka penggantung dari frame tum over , yang mengalami pembebanan dari frame Landcruiser , dari ii-ame Crown maupun dari lengan penjepit im sendiri _
Dalam perhitungan metode yang digunal-can adalah Metode Kekakuan Langsung ( Direct Stiffness Method ) yang beroxientasi pada komputer. Keunggulan dari metode ini adalah kemampuannya untuk meninjau struktur secara keseluruhan sebagai satu seri operasi matriks.

"
1996
S36578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Maulina
"Dalam pembangunan rumah tinggal, pekerjaan bekisting merupakan salah satu pekerjaan besar yang perlu diperhitungkan. Dengan membandingkan bekisting dari sisi metode pelaksanaan, jenis material yang digunakan dan dimensi penampang struktur, akan mendapatkan metode bekisting yang lebih effektif.
Dalam penelitian ini akan dibandingkan metode bekisting cara tradisional dimana pekerjaan pasangan dinding dikerjakan sebelum pekerjaan struktur, dan metode bekisting semi sistem dengan menggunakan material baja dimana pekerjaan struktur dikerjakan terlebih dahulu.
Analisa perbandingan tersebut terdiri dari analisa struktur, perbandingan kekuatan dan daya layan struktur, perencanaan jenis dan dimensi bekisting, desain gambar bekisting, perhitungan pemakaian material, analisa harga material dan upah pekerja dan perbandingan biaya pekerjaan bekisting.
Pada perhitungan struktur didapat perbandingan rasio keamanan yang bervariasi. Hal ini tergantung pada dimensi penampang yang menahannya. Pada rumah tinggal dengan bekisting cara tradisional dimensi lebar penampang kolom mengikuti dimensi dinding, mengakibatkan kekuatan dan kekakuan elemen kolom pada arah lebar menjadi lebih kecil.
Harga material bekisting baja lebih mahal dari bekisting cara tradisional, tetapi dengan ketahanan yang tinggi, bekisting baja dapat digunakan berulang-ulang. Pada perhitungan analisa biaya bekisting baja akan lebih ekonomis pada pemakaian berulang-ulang dengan biaya upah kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"
Nilai daya dukung hasil loading test perlu diketahui untuk analisis terhadap konstruksi yang akan dibangun sebagai pengecekan ataupun pendimensian ulang sebelum konstruksi dilaksanakan. Metode yang paling banyak dipakai dan hasilnya paling banyak diakui untuk menentukan daya dukung ultimit pada pondasi tiang adalah dengan melakukan tes pembebanan tiang (pile loading test), dimana tiang yang akan ditest di lapangan akan dibebani sebesar 2 kali beban rencana atau hingga runtuh.
Data hasil loading test tersebut selanjutnya dapat dianalisa nilai daya dukungnya. Daya dulomg ultimi Qu dapat dicari dengan bantuan program aplikasi sehingga hasil analisanya dapat dihitung dengan cepat dan efisien.
Dalam tugas akhir ini penulis membuat suatu program aplikasi yang dapat mengolah data loading test sehingga nantinya dapat rnenganalisa nilai daya dukung ultimit dengan 6 metode, yaitu Metode Gans Singgung, Metode Chin Fung Kee, Metode Davisson, Metode Van der Veen, Metode Semilogaritmik, dan Metode Log P - Log S. Dari keonam metode tersebut selanjumya akan dianalisis metode mana yang dapat mewakili keseluruhan data dan dapat dipakai dalam pelaksanaannya.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katili, Irwan
Jakarta: UI-Press, 2005
PGB 0419
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tiar Rosalina
"Pekerjaan struktur pada suatu bangunan gedung merupakan pckerjaan yang membutuhkan perhitungan dan pengalaman yang matang karena pekerjaan ini sangat berpengaruh pada progress proyek secara keseluruhan. Melihat dari perkembangan precast yang saat ini sangatlah banyak ditemui, maka pemilihan untuk penggunaan precast pada pekerjaan struktur merupakan alternatif yang sangat diminati oleh kontraktor menilik dari tercapainya fungsi proyek yaitu mutu, biaya dan waktu. Tapi semua hal itu tidak terlepas dari berbagai macam aspek seperti misalnya I sumber daya manusia, lingkungan dll. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan yang matang untuk mencapai hasil yang optimal melalui pemilihan system pekerjaan struktur secara cast insitu dan sistem pekeijaan secara total precast sehingga tujuan dari proyek dapat tercapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Posma L. H.
"Dalam perencanaan suatu struktur bangunan, selain dituntut untuk mampu menghasilkan bangunan yang aman dan kuat, perencana struktur juga dihadapkan pada masalah pembiayaan. Perencana akan mampu melakukan penghematan diantaranya dengan melakukan optimasi pada bangunan yang direncanakan. Didalam skripsi ini yang menjadi sasaran optimasi adalah kontruksi beton bertulang siruktur atas dari bangunan rumah toko empat lantai, dengan denah tertentu. Bentuk optimasinya adalah dengan mencari kombinasi bentangan dan dimensi balok yang optimum yang menghasilkan berat paling kecil. Pada perencanaan dan perhitungan didalam skripsi ini selalu berdasarkan peraturan SKSNI T-l 5-1991-03 mengenai tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung, serta Pedoman perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung. Perhitungan gaya dalam maksimum (positif dan negatif) dilakukan dengan menggunakan bantuan program ETABS (dengan analisa dua dimensi). Hasil optimum yang diperoleh adalah dengan mengambil kombinasi bentangan dan dimensi balok yang menghasilkan berat yang paling kecil tetapi masih memenuhi syarat batas kekuatan dan tendutan struktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyanto
"Bangunan lepas pantai akhir ini telah menjadi suatu teknologi yang tak terbantahkan untuk pemenuhan kebutuhan dunia akan bahan bakar minyak dan gas bumi. Diatas dari semua kondisi dan situasi yang ditemui pada bangunan yang berada di atas tanah, bangunan lepas pantai memiliki permasalahan tambahan dimana letak bangunan yang berada di lingkungan laut lepas membuat efek pembebanan hidrodinamika, lingkungan dan respon dinamik menjadi pertimbangan utama dalam pendesainan bangunan lepas pantai tersebut. Kemudian, Tension Leg Platform (TLP) menunjukkan permasalahnnya sendiri dalam menghadapi efek hidrodinamika, kondisi penunjang dari pondasi bangunan dan karakter dari respon dinamik tidak hanya dari struktur itu sendiri tapi juga dari sistem pengangkat minyaknya (riser system) dan bangunan atasnya sendiri.
TLP itu sendiri merupakan bangunan yang memiliki bouyancy (mengapung) yang terikat dengan suatu sistem tali pengikat (mooring system). TLP serupa dengan banguan fixed platform konvensional namun pada TLP kekukuhan bangunan diikat oleh sistem pengikat yang tegang oleh karena adanya daya apung dari hull. Sistem pengikatnya merupakan sekumpulan tension legs atau disebut juga tendons yang terikat dengan platform dan tersambung dengan pondasi yang berada di dasar laut. Metode ini meredam pergerakan vertikal namun mendapatkan efek pergerakan horisontal. Bangunan atas dari TLP (fasilitas produksi, jalur pipa, dan menara penghisap) dari TLP dan kegiatan operasionalnya hampir sama dengan yang terjadi pada bangunan konvensional.

Offshore structure nowadays has become an unarguably demanding technology to fulfill our demands of fuel energy all around the globe. Over and above the usual conditions and situations met by land-based structures, offshore structures have the added complication of being placed in an ocean environment where hydrodynamic interaction effects, environmental loading effects, and dynamic response become major consederations in their design. In addition, Tension Leg Platform (TLP) pose its own perticular demands in terms of hydrodinamic loading effects, foundation support conditions and character of the dynamic response not only the structure itself but also of the riser system and also the top platform itself. Tension Leg Platform (TLP) itself is a bouyant platform held in place by a mooring system.
The TLP's are similar to conventional fixed platforms except that the platform is maintained on location through the use of moorings held in tension by the bouyancy of the hull. The mooring system is a set of tension legs or tendons attached to the platform and connected to a template or foundation on the seabed. This method dampens the vertical motions of the platform, but allows for the horizontal movements. The topside facilities (processing facilities, pipelines and surface tress) of the TLP and most of the daily operations are the same as for a conventional platform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moningka, Yushak
"Penelitian ini membahas mengenai perbandingan desain antara struktur dengan perletakan biasa dengan yang menggunakan base isolation (High Damping Rubber Bearing). Faktor-faktor struktural tersebut adalah metode desain (Strength Based Design dan Performance Based Design), basement, dan pengaruh P-Delta. Struktur dengan perletakan biasa didesain dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), sedangkan struktur dengan base isolation didesain dengan metode Strength Based Design dan Performance Based Design.
Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan base isolation dapat meningkatkan periode getar. Struktur terisolasi dengan metode Strength Based Design dapat mengurangi gaya gempa, displacement, simpangan antar lantai, dan rasio tulangan, dibandingkan dengan struktur SRPMB (konvensional). Pengaruh P-Delta memberikan tambahan gaya geser pada struktur terisolasi, dan penambahan basement dalam modelisasi struktur dapat mengurangi gaya geser struktur secara signifikan.

This study discusses the design comparison between structure with conventional restraint with the use of base isolation (High Damping Rubber Bearing). Those structural factors are design method (Strength Based Design and Performance Based Design), basement, and effect of P-Delta. Structure with regular restraint is designed with Ordinary Moment Resisting Frame (OMRF) and Special Moment Resisting Frame (SMRF), while structure with base isolation is designed with Strength Based Design and Performance Based Design method.
The results shows that the use of base isolation can increase the natural period of structure. Isolated structure with Strength Based Design method can reduce the earthquake forces, displacement, story drift, and rebar ratio, compared with conventional OMRF structure. The effect of P-Delta provides additional shear forces on the isolated structure and the addition of basement in structural modeling can significantly reduce shear forces on the structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42934
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Nugroho
"ABSTRAK
Penggunaan pelat karbon sebagai material perkuatan struktur mulai menggejala seiring dengan pesatnya dinamika aktifitas masyarakat yang menuntut adanya fleksibilitas yang tinggi dari fungsi suatu bangunan. Perubahan fungsi bangunan yang menyebabkan beban-beban rencana yang semakin besar membutuhkan adanya suatu tindakan repair berupa perkuatan struktur yang dalam skripsi ini ditinjau perkuatan struktur bangunan menggunakan pelat karbon.
Aplikasi pelat karbon dengan nama produksi Sika CarboDur CFRP-Plates dan Sika CarboDur L-shaped Plates sebagai material perkuatan struktur ini terutama dipacu oleh beberapa kemudahan dalam pelaksanaan instalasi material perkuatan dan dapat diminimalkannya waktu pengeijaan perkuatan serta tetap dapat difungsikannya struktur bangunan selama mengalami.pengerjaan perkuatan.
Pelat karbon ini diaplikasikan sebagai material perkuatan pada lokasi tempat seharusnya dipasang pembesian tambahan akibat adanya pembebanan yang lebih besar sesuai dengan perubahan fungsi bangunan.
Hasil analisis mengenai kinerja suatu model struktur balok beton bertulang yang diperkuat dengan pelat karbon, yang diulas dalam skripsi ini menunjukkan kecenderungan yang memuaskan. Pelat karbon memberikan sumbangan kekuatan yang besar pada kekuatan nominal penampang struktur balok beton bertulang dengan sifatnya yang sangat menonjol dalam hal menahan tegangan tank ultimate sebesar ilu = 2000 MPa dan sekaligus pada saat yang bersamaan meningkatkan concrete compression block. Struktur balok beton bertulang yang diperkuat dengan pelat karbon pada umumnya tidak menunjukkan gejala over-reinforce, tetapi justru menunjukkan tercapainya mekanisme keruntuhan yang diharapkan dengan terjadinya deformasi yang besar pada kondisi ultimate. Persyaratan mengenai batasan-batasan defleksi dan retak perlu selalu diperiksa dengan teliti, dan pada umumnya persyaratan-persyaratan ini dapat terpenuhi pada struktur yang diperkuat dengan pelat karbon.

"
2000
S34875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>