Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yongky Permana Ramlan
"Tanaman pisang merupakan tanaman khas daerah tropis, yang dapat dijumpai dimana saja dan berbuah tanpa mengenal musim. Sampai saat ini di Indonesia pemanfaatan tanaman pisang ini baru sebatas pembudidayaan buah yang dihasilkan dan hanya beberapa yang memanfatkan selain buahnya, itupun sedikit sekali. Setelah berbuah dan dipanen tanaman pisang ini kemudian ditebang habis unluk ditanami bibit bam. Ratusan "eks" tanaman pisang ini kemudian hanya menjadi limbah buangan belaka.
Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan limbah "eks" tanaman pisang tadi sebagai bahan serat untuk pembuatan kornposit. Yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai bahan interior otomotif.
Penelitian dimulai dengan meneliti serat dari beberapa jenis (spesies) tanaman pisang yang ada di tanah air ini, kemudian serat yang terbaik dibuat komposit dan kemudian diteliti kembali karakteristik mekanik dan kelayakannya sebagai bahan interior otumotif Penelitian pendahuluan - Pembuatan (fabrikasi) - Penelitian kembali bukanlah jalan yang singkat rnengingat penelitian ini mengambil tempat yang jauh dan terpencil kemudian berpindah ke tengah kota serta banyaknya faktor teknik dan non teknik yang dihadapi.
Analisa atau diskusi dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan standard yang digunakan dan dengan hitungan-hitungan mikromekanik komposit (rumus campuran Tsai)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"ABSTRAK
Tanaman pisang merupakan tanaman khas daerah tropis yang dapat dengan mudah dijumpai dimana saja tanpa mengenal musim. Sampai saat ini di Indonesia pemanfaatan tanaman pisang baru sebatas pembudidayaan buah dan masih sangat sedikit pemanfaatan bagian lainnya dari pohon pisang ini.
Dinegara seperti di Filipina, India, Brazil pisang sudah dibudidayakan secara intensif untuk keperluan tekstil, kertas yang bernilai tinggi, bahkan Mercedes Benz sudah merekayasanya untuk panel interior mobil sedan yang diproduksinya.
Penelitian ini berusaha mencari serat pisang yang potensial memiliki kekuatan mekanik yang baik dan merekayasanya menjadi komposit untuk keperluan panel interior otomotif atau bahkan pesawat terbang. Dalam penelitian ini masih dipergunakan matriks epoksi, dan akan diupayakan matriks alam dalam penelitian selanjutnya sehingga dapat diperoleh komposit alam 100%.
Dari penelitian tahun pertama ini dari serat-serat yang dipelajari diperoleh serat pisang Abaca paling potensial untuk rekayasa dan manufaktur komposit untuk panel interior otomotif atau pesawat terbang. Kekuatan tarik lamina [0] dan laminat [0,90] mencapai lebih dari 100 Mpa dengan Modulus Young mencapai 5 Gpa.
Sampai saat ini masih sedang dijalankan pengujian kestabilan dimensi, siklus panas dingin, impak suhu dingin dan ketahanan warna."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Yulianto
"Komposit telah banyak digunakan oleh industri, khususnya industri otomotif sebagai bahan alternati£ pengganti Iogam berasal dari alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable) dan akan habis suatu saat nanti. Komposit berpenguat serat (fibre reinforced composite) mempunyai sifat yang menguntungkan dari bahan lainnya yaitu: ringan, kekuatan tinggi, harga bahan baku yang rendah, dan pembuatan bentuk yang tidak terbatas. Dalam penelitian ini akan dikaji rekayasa komposit serat slam (rami) dan akan digunakan sebagai atternatif pengganti bahan panel interior otomotif? dinilai iebih ekonomis, ramah lingkungan dan memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari komposit berpenguat serat sintetik. Hasil pengujian tank dan geser yang telah dilakukan, untuk fraksi volume fiber 0,3., 0,4, dan 0,5 diperoleh kekuatan tank rata-rata untuk Vf0,3 = 36,61 MPa, V10,4 = 37,032 MPa, Vf0,5 = 52,16 MPa. Dan ketiga fraksi volume ini yang memenuhi criteria mechanical properties untuk interior automotive dengan kekuatan tank 47 MPa adalah komposit dengan fraksi volume fiber 0,5(VfO,5). Sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu: pengujian untuk memenuhi standard SAE (Society of Automotive Engineers), Interior Automotive Plastic Part Testing - SAE .11717 Jun 94, diantaranya adalah pengujian kesetabilan dimensi pada temperatur kerja dengan nilai persentase perubahan rata-rata 0,211%, kesetabilan dimensi pada siklus II = 0,131% dan siklus HI = 0,027%, ketahanan warna dengan nilai perbandingan warna 1 dari standard warna, dan impak dingin dengan hasiI tidak pecah pada energi yang diberikan sebesar 2 Joule.

Most of industry was used composite, especially automotive industry as changes of material, it used to alternative material. Fiber reinforced composite has advantage various from another material: light, high tensile, etc. This research will be used to natural fiber as the alternative material like automotive interior, environment friendly and not different from plastic fiber reinforced composite, In this research, the variant variables of sample are 0,3; 0,4; 0,5 fraction volume. Tension lest and shear test used to get tension strength, value of result that test about If 0.3 = 36,61 MPa; Vf 0,4 = 37,03 MPa: VfV,S 52,16 MPa. Tensile strength of part of automotive interior is 47 MPa, comparison this value with test result shown fraction volume 0.5 (Vf 05) adequate to that specification of part So, this research can be continued to the next step with SEA (Society of Automotive Engineers) standards test. Interior Automotive Plastic Part Testing (SAE J1717, June' 1994) are dimensional stability at service temperature with value change (averaged) 0.211% . dimensional stability after hot/cold cycling with value change (averaged) cycles I = 0,211%. cycles II = 0,131% and cycles III 0,131 %, color and gloss retention with value color change 1 from color standard and cold impact with value no cracks or breakage to give energy 2 Joule."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syuherman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Meningkatnya penggunaan komposit di segala bidang merupakan rekayasa bahan yang banyak dilakukan orang untuk mendapatkan bahan alternatif yang baru, salah satu bahan tersebut adalah serat alam akar wangi (SAW) yang mempunyai sifat dasar kuat dan ringan dan serbuk gegajian kau (SGK) yang merupakan bahan limbah. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan komposit SAW dan SGK kemudian dilakukan pengujian akustik/daya redam dengan mengukur koefisien peredaman terhadap suara dan pengamatan struktur mikronya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen di Laboratorium dengan membuat komposit berdasarkan perbandingan fraksi berat antara SAW dan SGK mulai 1:5, 2:5, 3:5, 4:5 dan 5:5. Setelah terbentuk komposit dibuat specimen uji akustik sesuai standart ASTM E-1050-98 dengan instrument uji B&K 4206 Small Tube Set. Selanjutnya untuk mengetahui komposisi serat pada komposit dilakukan pengamatan strukturnya secara mikro. Dari hasil penelitian menujukan bahwa komposit yang dihasilkan mempunyai kemampuan redam terhadap suara yang paling baik untuk frekuensi rendah (1000 Hz) dengan nilai koefisien peredaman (α) sebesar 0,25 terjadi pada perbandingan fraksi 2:5 (SAW20,SGK50). Sedangkan pada frekuensi tinggi (5000 Hz) mempunyai nilai koefisen (α) sebesar 0,41 terjadi pada komposisi perbandingan 1:5 (SAW10,SGK50). Komposisi jumlah serat mepengaruhi kekuatan tarik komposit dan hasil pengamatan secara mikro terjadi pada komposisi perbandingan 5:5 kekuatan tariknya paling tinggi."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Randi
"Sekarang komposit telah semakin sering digunakan dalam aplikasi maritim, tidak hanya sebagai komponen-komponen dari mesin dan peralatan yang ada di kapal tetapi juga sebagai material yang digunakan dalam pembuatan kapal itu sendiri. Tetapi komposit yang selalu digunakan hanyalah komposit berpenguat serat sintetik saja, serat alam sendiri sangat tidak popular dalam pengaplikasiannya. Padahal serat alam memiliki keunggulan dalam sumbemya yang melimpah dan bahannya yang ramah linkungan.
Dalam penelitian ini ingin dibuktikan apakah serat alam memiliki karakteristik kekuatan yang jauh dibawah serat sintetik sehingga jarang sekali digunakan sebagai penguat pada komposit atau malah sebaliknya. Cara pengevaluasianya dengan membandingkan dengan komposit sejenis tapi menggunakan penguat dari serat sintetik yaitu Glass Reinforcement Cement (GRC). Serat alam yang digunakan adalah serat pohon pisang abaca, dipilihnya serat ini karena serat ini sangat mudah ditemukan didaerah tropis seperti Indonesia dan juga tumbuh tanpa mengenal musim sehingga sumbemya sangat melimpah. Selain itu serat pohon pisang abaca juga kuat dan cukup panjang bila dibandingkan dengan serat alam lainnya, panjangnya sendiri bisa mencapai 2 meter.
Sebagai komposit, serat abaca dengan matriks beton akan dibandingkan dengan rules material pembuat perahu dari biro klasifikasi untuk melihat apakah komposit tersebut telah memenuhi sehingga dapat digunakan sebagai material pembuat kapal. Dipilihnya beton sebagai matriks pada komposit ini karena beton masih jarang digunakan sebagai meteria pembuat kapal di Indonesia karena dianggap masih terlalu kaku dan mudah retak. Tapi dengan menjadikan beton sebagai komposit yang diperkuat dengan serat pohon pisang abaca, sifat kaku dari beton dapat dikurangi.

Now, composite has been often using in maritime applications, not only just use as a components from machine and tool in the ship but composite had been using as a material in ship building itself. Generally, composite that used is just only a composite with synthetic fiber as reinforcement, natural fiber as reinforcement not popular in application. Although natural fiber had advantage in source which is unlimited and the properties that very safe for surrounding because can be recycle.
In this researcher will be prove, what is natural fiber have strength characteristic that far away from synthetic fiber so it very rare using as reinforcement composite or the opposite. The method evaluation by compared with composite with same matrix but used a synthetic fiber as reinforcement, Glass Reinforcement Cement (GRC). Natural fiber that used in this research is fiber from banana abaca tree, choosing it because it very easy to find in tropical area like Indonesia and can be growth all season. Beside that abaca fiber has very strong fiber and also long enough if compared by the other natural fiber, long of abaca fiber can be 2 meter.
As Composite, abaca fiber and concrete matrix will be compared with rules for ship material from biro classification to look if the composite has fulfilled so it can be evidence that composite can be used for ship material. Chosen concrete ac a matrix in this composite because concrete itself not very familiar as a ship material in Indonesia, concrete has very high stiffness and easy to crack. But with made it as composite which reinforcement with abaca fiber, stiffness properties from concrete can be minimally.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Masruchin
"Pada penelitian ini telah dikembangkan komposit berbasis polimer polipropilena (PP) dengan penguat serat alam yaitu serat sisal dan serat sabut kelapa. Bentuk morfologi serat alam divariasikan dalam bentuk bulk (chopped) dan berbentuk single of fiber melalui proses pulping. Jenis polimer yang digunakan adalah homopolimer dan kopolimer. Komposit yang dihasilkan dikarakterisasi untuk memperoleh komposit dengan kekuatan optimum tanpa mengesampingkan nilai ketangguhan-nya. Perlakuan panas dilakukan terhadap komposit serat alam pada suhu 70°, 100° dan 130°C selama 20 jam.
Dari penelitian ini diketahui bahwa sifak mekanis polimer PP dapat ditingkatkan dengan penambahan serat alam. Serat sisal memiliki sifat mekanis yang lebih baik jika dibandingkan dengan serat sabut kelapa, hal ini dibuktikan dengan nilai kuat tarik, struktur mikro, derajat kristalinitas dan stabilitas terhadap panas. Dari analisa FE-SEM, perubahan bentuk serat menjadi pulp dapat meningkatkan dispersi serat dalam matrik polimer, namun hal ini hanya meningkatkan kuat tarik dan kuat tekuk. Nilai kuat tarik, kuat tekuk, modulus dan impak komposit pada penelitian ini dapat ditingkatkan dengan tetap mempertahankan bentuk morfologi bulk (chopped) dari serat alam dengan penambahan EPDM 2.5% berat dan perlakuan panas pada 130°C. Mekanisme peningkatan ketangguhan komposit disebabkan oleh pembentukan kristal β-phase PP serta mekanisme fiber pull out dari serat alam bentuk chopped pada matrik polimer. Polimer homopolimer memberikan performa komposit yang lebih baik jika dibandingkan dengan kopolimer.

The aim of this study is to develop polypropylene (PP) composite reinforced with sisal and coconut fibers. The effect of fiber morphology in term of bundles (chopped) and single of fibers (pulp), as well as types of polymer (homopolymer and copolymer) were manufactured to obtain high strength and high toughness composites. Composites were annealed at 70°, 100° and 130°C.
From this study, it is reported that sisal fiber is superior to coconut fibers as reinforcing agents. It is not necessary to convert the bundles into pulp. Optimum composite could be obtained by annealed the composites of 40% weight sisal chopped reinforced PP at 130°C by addition of EPDM 2.5% wt in the presence of PP-g-MA 5% wt. The formation of β-phase crystallization of PP revealed from XRD analysis and fiber pull out mechanism take responsible for the improvement of the high toughness of composite. Homopolymer gave best performance as matrix compared to copolymer for strength and toughness composites.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31260
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Sujarwadi
"Pada penelitian ini, produk komposit dibuat dari bahan ramah lingkungan yang bisa terdegradasi secara alami baik serat maupun matriknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan performa biokomposit rami/PLA sebagai alternatif material untuk panel interior otomotif. Pembuatan Panel komposit menggunakan proses compression molding. PLA yang digunakan adalah filamen 3D printer PLA. Pengujian tensile serat rami dan PLA dilakukan untuk mengetahui nilai kekuatan sebagai dasar perhitungan prediksi kekuatan panel komposit. Pengujian tensile serat rami mengacu standard ASTM D2256, untuk material PLA mengacu standard ASTM D638, sedangkan ASTM D3039 digunakan untuk tensile panel komposit. Hasil perhitungan kekuatan panel komposit dibandingkan dengan hasil eksperimen untuk mengetahui tingkat keberhasilan eksperimen. Dari 3 variasi fraksi volum serat (vf) bisa dilihat bahwa semakin besar fraksi volume serat semakin tinggi kekuatan mekaniknya. Untuk mengetahui performa panel komposit rami/PLA, dilakukan beberapa pengujian sesuai standard GMW 14444 dan GMW 14652. Pengujian yang dilakukan untuk panel interior otomotif yaitu pengujian flammability, colorfastness to artificial weathering, flexural dan impact resistance. Dari hasil pengujian flammability, panel komposit rami/PLA memiliki performa yang bagus yaitu burn rate sebesar 4,33 mm/menit (maksimum 100 mm/menit). Hasil Pengujian colorfastness to artificial weathering menunjukkan hasil yang baik yaitu perubahan warna (ΔE) sebesar 2,07 (maksimum 3). Hasil pengujian flexural didapat nilai modulus sebesar 2999 MPa (minimum 2000 MPa). Dari hasil pengujian impact resistance panel komposit mampu menahan beban impak sebesar 0,9 Joule seperti yang disyaratkan. Dari hasil pengujian performa panel komposit bisa dilihat bahwa panel komposit rami/PLA bisa digunakan sebagai alternatif panel interior otomotif sesuai standard GWM 14444 dan GMW 14652

In this study, composite products were made from environmental friendly materials that can be degraded naturally both fiber and its matrix. This study aims to know the characteristics and performance of ramie/PLA biocomposites as an alternatif material for automotive interior panels. Making composite panels using a compression molding. The PLA used is a PLA 3D printer filament. Ramie fiber and PLA tensile testing is performed to determine the strength value as a basis for calculating the strength prediction of composite panels. ASTM D2256 standard was used to tensile test for ramie fiber and PLA material ASTM D638 standard was used, while for composite panels tensile testing based on ASTM D3039 standard. The results of the calculation of the strength of the composite panel are compared with the results of the experiment to find out the success rate of the experiment. From 3 variations of fiber volume fraction (vf) it can be seen that the greater the fiber volume fraction the higher the mechanical strength. The performance of ramie/PLA composite panels using several tests were carried out according to GMW 14444 and GMW 14652. The tests conducted for automotive interior panels were flammability, colorfastness to artificial weathering, flexural and impact resistance tests. The results of flammability testing show that the ramie/PLA composite panel has a good performance that is the burn rate of 4.33 mm/minute (maximum 100 mm/minute). The colorfastness to artificial weathering test show good results, which the color change (ΔE) of 2.07 (maximum 3). Flexural test results obtained a modulus of 2999 MPa (minimum 2000 MPa). The results of impact resistance test for composite panel is able to withstand a load of 0.9 Joules as a requirement. The results of the composite panel performance testing showed the composite panel ramie/PLA can be used as an alternative interior panel according to 14444 and GMW 14652 standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franky Adrianus
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi operasi optimal dari alat tekan panas yang akan digunakan untuk mendapatkan serat nata de coco. Serat tersebut adalah kandidat serat dalam komposit anti peluru sebagai upaya untuk membuat rompi anti peluru buatan dalam negeri. Tujuan lain penelitian ini adalah untuk mendapatkan pilihan nata de coco terbaik untuk dijadikan kandidat serat komposit anti peluru. Alat tekan panas yang digunakan adalah modifikasi dari alat tekan dingin dan rangkaian pemanas. Setelah melalui tahapan penelitian, didapatkan kondisi pengeringan optimal untuk nata de coco produksi sendiri adalah beban tekan 5 ton, suhu 120°C dalam 5 menit, sedangkan untuk nata de coco pasaran, beban tekan 5 ton, suhu 135°C dalam 5 menit. Juga didapat bahwa kekuatan dari nata de coco produksi sendiri tidak sekuat nata de coco pasaran. Disimpulkan, diantara dua pilihan tersebut nata de coco yang ada di pasaran lebih sesuai untuk dijadikan kandidat serat dalam bahan komposit anti peluru.

This research aim is to obtain optimal operating conditions of heat press equipment that will be used to obtain nata de coco fiber. These fibers are fibers in the composite candidate bulletproof as an attempt to produce an independent bulletproof vest. Another purpose of this study was to choose best nata de coco candidate to become bulletproof composites fibers. Hot press tool used is a modification of the cold press equipment and heating circuits. After going through the research, the optimal drying conditions obtained for nata de coco self production is a 5 ton press load, temperature of 120 ° C within 5 minutes, while for market quality nata de coco, 5 ton press load, temperature of 135 ° C in 5minutes. Also found that the strength of self production nata de coco was not as strong as the market nata de coco. We conclude that between the two, market quality nata de coco more suited to be fiber candidate for bulletproof composite materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52246
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini merupakan pernanfaatari serat nenas sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan komposit otomotif sunvisor tahan api untuk kendaraan/mobiL Bahan penguat kornpeslt dalam percobaan ini berupa bentuk potongan serat nenas degummed sistem acak. Sebagai pengikat untuk membentuk komposit dipilih matriks resin epoksi dan poliuretan, Proses dilakukan dengan sistem hot press moulding denqan tekanan 40 kg/cm2 dan suhu 130°C. Oari hasil penelitian rnenunjukkan bahwa proses degumming pada serat nenas mernpenqaruhi struktur rnorfoloqi serat, sehingga derajat kekristalan serat menjacli lebih tinggi. Untuk pembLiatan komposit dengan serat degummed berpengaruh terhadap peningkatan sifat fisika yang dibuktikan dab hasH uji SEM. Zat aditif untuk mendapatkan sifat tahan api digunakan ZnCI2, KSBN, Na2SiG3 dan MgCI2 bari hasil percobaan diperoleh sifat tahan api relatif baik d'engan proses impregnasi zal aditif, sedangkan denqan cara pelarutan bersama resin pengikat menghasilkan komposit yang tidak tahan api (terbakar). Oari hasil pengujian komposit sun visor serat nenas baik dengan resin epoksi rnaupun poliuretan, disarankan menggunakan Na2Si03 untuk mendapatkan sifat tahan api. Kondisi optimum pernbuatan komposit terseb'ut baik dengan resin epoksi maupun poliuretan meliputi uji tebal, densitas, moisture content, absorpsi air, perubahan ukuran pada kondisi normal dan setelah pemanasan, ketahanan bending dan modulus elastrsitas ((pada kondlsi normal, kondisi suhu 110°C selama 5 menit dan kondisi suhu 50°C selama '48 jam), itahan •api serta sme!/Ii(bau;), memenuhi persyaratan sesuai standar perusahaan otornotlt, Rev 7," Fiberboard for Moulding T~im". Kontinyuitas serat 'nanas diharapkan berjalan baik denga"n harga serat dapat ditekan, rnelalui pengelolaan perkebunan sistem penanaman bergilir dan melakukan budi da.ya sam ping misalnya pembuatan kompJ0s klorofil atau pakan ternak."
661 JRI 5:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>