Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atekan
"Kualitas Bahan bakar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik pembakaran Bahan bakar dengan kualitas rendah dapat menimbulkan terjadinya penyumbatan pada sistem bahan bakar misalnya filter, pompa dll yang akan mengganggu suplai bahan bakar ke engine. Keadaan ini dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi berkurang, terutama daya yang dihasilkan rendah, dan bahan bakar jadi boros.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dipakai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar, terutama menaikkan Octane number, membersihkan sistem bahan bakar. Dengan penambahan aditif ini diharapkan kualitas bahan bakar meningkat sehingga karburator dan ruang pembakaran tetap bersih, berarti menghemat bahan bakar Penambahan aditif ini mampu mencegah timbulnya detonasi pada mesin, karena aditif ini berfungsi juga menaikkan bilangan oktan bahan bakar sehingga suara mesin menjadi lebih halus dan merata.
Penelitian tentang aditif terhadap bahan bakar solar pemah dilakukan oleh saudara Muchtayatsyah. Penambahan aditif tersebut mengakibatkan penurunan laju kenaikan tekanan dan prosentase penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentase 0,005 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif terhadap bahan bakar premium, terutama peningkatan BHP (Brake Horse Power), dan penurunan FC (Brake Fuel Consumption) dan BSFC (Brake Specifik Fuel Consumption) maka perlu dilakukan pengujian. Parameter yang diteliti adalah peningkatan daya output (BHP), penurunan konsurnsi bahan bakar (FC) dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik (BSFC) terhadap prosentase volume aditif, dengan menggunakan motor otto model J-16 (Nissan Motor). Penelitian dilakukan pada beban konstan 15 kg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan aditif pada bahan bakar premium menyebabkan peningkatan BHP sebesar 4,76 %, penurunan FC sebesar 9,59 % dan penurunan BSFC sebesar 13,58 % pada throttle 30 %. Dengan demikian penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentaee 1 % pada throttle 30 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Brian Ronggur Adobe
"Pengembangan bahan bakar altematif saat ini menjadi hal yang penting dalam bidang motor pembakaran dalarn. Salah satu baban bakar altematif yang meuarik adalah etanol. Etanol dapat digonalrnn sebagai senyawa pencampur bensin. Bebernpa keuntungan penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah, etanol bersumber dari sumber daya alam yang terbaharui dan etanol rnemiliki angka oktan yang tinggi.
Yang patut diperbatikan pada penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah aspek konsumsi bahan bakar motor. Etanol memiliki nilai kalor (heat value) yang lebih rendah dari bensin., sehingga pencampuran hensin dan etanol akan menurunkan nilai kalor bahan bakar. lni herarti untuk memberikan daya keluaran yang sarna, bensin dengan campuran etanol akan lebih hesar konsumsi bahan bakamya dibandingkan dengan bensin yang tidak dicampur dengan etanol.
Berdasarkan peugujian yang dilaltukan pada mesin Nissan tipe J-16 di Laboratorium Tennodinamika lantai I Departemen Teknik Mesin FTIJ! menggunakan 4 spesimen bahan bakar yaitu, EO (bensin murni sebagai bahan bakar referensi), E5 (bansin dengan campuran 5% volume etanol), ElO (bensin dengan campuran 10% volume etanol) dan El5 (bensin dengan carupuran 15% volume etanol), diperoleh data bahwa terjadi penurunan dalam aspek konsumsi bahan bakar motor Otto. Penurunan ini berupa kenaikan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar...

Development of alternate fuels has become important in the field af internal combustion engines nowadQjls. The availability of crude oil as an unrenewable natural resource, which is !he raw material of gasoline, is a contrast to the increasing number of automobiles and other IC engines. Ethanol is an attractive alternate [1.1el. Ethanol can he used with gasoline as a blend fuel called gasohol.
Some of the advantages of using ethanol as a blending substance are, it is a renewable fuel and it has high octane number.
One aspect that need to be noticed is the fuel consumption peel engines. Ethanol's he,at value is lower than gasoline's. This mean. the blending of gasoline and ethanol will lower the heal value of the blend. Consequently, to generate same power, the foe/ consumption of gasohol will he higher than gasoline.
Based on the experiment held with Nissan J-16 engine in 1'hermodynamic Laboratory, FTUJ Mechanical Engineering Department, using 4 fi.tel specimens which are, EO (reference gasoline), E5 (gasohol with 5% volume of ethanol), EJO (gasohol with 10% volume of ethanol), and El5 (gasohol with 15% volume of ethanol), we obtained datas that show the decrease of engine's fuel consumption aspect. The engine's fuel consumption is increasing 6, /o. when using E5, Ell) and E/5 as engine fuel. The engine's brake specific fuel consumption also increase 7,22%, 13,71%. and 23,93% when using E5, Ef() and...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrie Sukma Nitiarso
"Sistem pembakaran Campuran Batubara-Air (CBA) pada boiler merupakan salah satu dari "Teknologi Batubara Bersih" yang dewasa ini baru dikembangkan penelitiannya di Indonesia sebagai salah satu usaha mencari energi altematif pengganti BBM dan gas bumi khususnya sebagai bahan bakar pada mesin-mesin industri dan pembangkit tenaga listrik.
Untuk menghasilkan Campuran Batubara-Air (CBA) yang dapat dibakar secara optimal di dalam boiler dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain: karakteristik batubara yang dipergunakannya, perbandingan berat antara batubara dan air dalam campuran tersebut, bahan aditif untuk stabiliser campuran dan perancangan dari sistem pembakarau pada boiler itu sendiri seperti penggunaan atomisi dan udara bertekanan.
Aspek-aspek tersebut diatas dapat mempengaruhi kinerja atau efisiensi dari pembakaran CBA pada boiler. Salah satu aspek yang sangat erat hubungannya dengan karakteristik pembakaran CBA pada boiler dan perlu untuk diteliti adalah proses pengatomisasian CBA tersebut. Dengan pengatomisasian yang baik, make akan dihasilkan pembakaran CBA pada boiler yang sempuma sehingga tercapai kondisi yang optimal.
Penelitian dan pengumpulan data-data mengenai pengatomisasian CBA untuk pembakaran pada boiler ini dilakukan dengan melakukan studi literatur dan stundi lapangan pada Laboratorium Sumber Daya dan Energi (LSDE) - BPP Teknologi, PUSPIPTEK, Serpong.
Dari penelitian atomisasi CBA untuk pembakaran pada boiler simulator ini dapat ditentukan aspek-aspek yang mempengaruhl kondisi optimal jika pembakaran CBA dilakukan pada mesin-mesin industri dan mesin-mesin pembangkit tenaga listrik.
Skripsi ini membahas tentang uji visual pengatomisasian CBA pada boiler simulator, sehingga diperoleh data-data mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi tercapainya kondisi optimal pembakaran serta untuk mendukung perancangan sistem pembakaran CBA pada boiler pembangkit tenaga listrik dan industri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanisworo
"Motor Otto merupakan salah satu jenis mesin yang aplikasinya dapat dijumpai secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Sejak pertama kali ditemukan oleh Nikolaus Otto pada tahun 1987, khususnya pada bidang otomotif. Jenis motor Otto yang banyak digunakan saat ini adalah jenis motor Otto empat langkah yang menggunakan bahan bakar premium. Seringkali kualitas bahan bakar yang terdapat dipasaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut akan berpengaruh langsung terbadap unjuk kerja yang dibesilkan mesin bensin. Berbagai cara dan motode serta penelitian dilakukan para ahli unluk memperbaiki unjuk kerja mesin bensin. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk tujuan tersebut adalah dengan mencampurkan suatu zat kimia tertentu ke dalam baban bakar untuk memperbaiki kualitas bahan bakar yang digunakan. Dengan kualitas baban bakar yang lebih baik, dibarapkan proses pembakaran yang terjadi dapat berlangsung lebih sempurna. Selain penyempumaan proses pembakaran, unjuk kerja mesin juga dapat ditingkatkan dengan mengurangi rugiĀ­ rugi gesekan yang te!jadi di dalam mesin. Untuk itu diperlakan suatu zat pelumas dengan kualitas yang baik. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas zat pelumas (oli mesin) tersebut adalah dengan mencampurkan suatu zat kimia tertentu ke dalam oli mesin. Zat zat bahan bakar (fuel additive) dan aditif oli (oil treatment). Dari uji coba yang dilakukan pada mesin uji stasioner (Duo engine test bed) dengan memilih salah satu jenis aditif bahan bakar dan aditif oli secara acak, diketahui penambahan aditif bahan bakar pada prosentase 0,3% secara umum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triwibowo
"Sektor transportasi mempakan sektor yang paling banyak mengkonsumsi bahan baka:r minyak sebagai sumber energi. Penggunaan bahan bakar ini semakin menunjukkan peningkatan terlihat dengan semakin maraknya kendaraan bermotor terutama di kota-kota besar. Akibatnya, polusi udara yang ditimbulkan karena kurang baiknya kualitas pembakaran di dalarn ruang bakar akan semakin meningkat pula. Usaha-usaha untuk mengatasi kondisi ini yaitu penghematan sumber energi dan pengurangan polusi udara telah banyak dilalcukan oleh pemerintah dan instansi yang terkait disamping usaha untuk mencari altematif sumber energi pengganti bahan bakar minyak. Segala usaha yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi sehingga penggunaan bahan bakar dapat terkontrol dengan memperhatikan faktor linglcungan.
Faktor yang menentukan dalam peningkatan efisiensi dan optimalisasi energi berlcaitan erat dengan fenomena pembakaran yang terjadi. Semakin baik kualitas pembakaran, akan semakin baik emisi gas buang yang dihasilkan sehingga semakin hemat bahan bakar yang digunakan. Kondisi seperti ini ditentukan oleh sistem yang berhubungan dengan proses pembakaran di dalam silinder. Pencampuran antara udara dan bahan bakar merupakan salah satu faktor vital yang harus diperhatikan pencampuran yang homogen akan membuat pembakaran lebih sempurna.
Salah satu upaya untuk mcmperbaiki lcondisi di atas yaitu dengan menggunakan cyclone pada kendaraan. Cyclone yang dipasang pada sislem pemasukan berrujuan untuk membentuk pola aliran turbulensi dari campuran homogen sehingga daya yang dihasilkan akan meningkat dan konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang semakin turun. Untuk itu pada penelitian ini dibuat beberapa variasi cyclone dengan sudut masuk dan jumlah sudu pengaxah sebagai vadabel yang beruhah. Sehingga hasil dari pengujian ini akan didapatkan cyclone dengan jumlah sudu dan sudut yang baik yang dapat meningkatkan etisiensi pembakaran Dan dalam penelitian lebih lanjut dapat dihasilkan desain yang baik dari cyclone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Marshall
"Proses pembakaran yang tedadi pada ruang bakar motor diesel sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bakar yang digunakannya. Proses pembakaran yang terjadi dan kualitas dari penyalaan yang balk algan menaikkan tingkat eflsiensi yang dihasllkan mesin. Untuk tujuan ini bahan bakar yang dipergunakan diberikan campuran zat-zat kimia tambahan pada komposisl tertentu, yang dlsebut sebagai aditlf bahan bakar. Penambahan aditif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan angka setana bahan bakar yang terjadi dan pengaruhnya terhadap elisiensi serta untuk krja mesin Diesel selain peningkatan dari fuel handling dan stabilitas bahan bakar tersebut. Hal penting Iainnya yang menjadi pertimbangan adalah kualitas emisi gas buang yang dlhasilkan sebagal akibat penambahan aditif jenis ini, balk untuk gas-gas beracun dan partikulat yang dihasilkannya.
Eksperimen ini dilakukan dalam beberapa komposisi aditif bahan bakar yaitu dari 0% hingga 0,01% volume. Selanjutnya mesin uji dijalankan selama sepuluh jam operasi secara kontinu. Berdasarkan analisa dari data yang didapat menunjukkan bahwa pada komposisi 0,01% terjadi penurunan emisi hldrokarbon sebesar 56% dan 50% dibanding bahan bakar solar murni. Gambaran ini menunjukkan semakln kecll jumlah bahan bakar yang tidak terbakar sempurna dan peningkatan kulaitas proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Mesin Diesel uji ini juga mampu menghasilkan ellsensl maksimum pemakaian bahan bakar yaitu sebesar 0,36 BSFC yang berarti penurunan sebesar hamplr 2% dibandingkan bahan bakar normal.

The quality of hiels which used on Diesel engine is signilicant in influencing the combustion processes which occurred on the combustion chamber The combustion proccesses and the ignition quality eitect on the eticiency produced by the engine. Some chemical substances which blended with precise composition were added as fuel additives. This trial have been made to find the fuel additives that can boost fuel cetane number which related to engine performance and its fuel efliciency, beside other puiposses such as to improve fuel handling and stability. Other important purpose is to reduce the discharge level of hazardous and pollutant gasses and particulate emmisions.
This experiment used several compositions of mixtured addtives and normal fuel ranging from 0 to 0,01 % of volume. Then the tested engine run to operate for ten hours continously. From the data analysis showed that the composition of additive-fuel 0,01 % produced hydrocarbon (HC) and carbon monoxyde (CO) emission of signiticant number around 56% and 50% lower than normal diesel fuel. These illustration reflect the lesser of unbumed fuels and better quality of combustion process. This engine are also capable of generating maximum efficiency with less than half litre of fuel per kilowatt per hour, or 0.36 BSFC, which indicates reduction almost 2%
compared to the normal diesel fuel-
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Adian K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
"ABSTRAK
Pengujian awal untuk peningkatan angka setana pada solar yang dicampur dengan aditif dari bahan baku kelapa sawit telah berhasil dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian unjuk kerja dan gas buang dari 3 jenis komposisi campuran solar-aditif tersebut (0,5 %, 1,0% dan 1,5% dari volume) dibandingkan dengan bahan bakar solar murni. Peningkatan konsumsi bahan bakar untuk semua komposisi campuran terjadi pada saat kondisi mesin tanpa beban. Sebaliknya pada saat pembebanan dilakukan, penurunan konsumsi terbesar terjadi sekitar 10,47% untuk komposisi aditif O,l%. Emisi CO dan C02 terendah dihasilkan dari komposisi aditif 0,1 %, untuk HC terendah pada komposisi aditif 0,5%. Sedangkan emisi 02 terjadi peningkatan untuk semua komposisi aditif. Kebisingan menurun sekitar maks 2,3% untuk seluruh komposisi aditif."
Fakultas Teknik , 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Putu Octavio
"Parameter dari kualitas pembakaran pada motor pembakaran dalam dapat dilihat dari performanya dan emisi gas buang yang dihasilkan. Salah satu faktornya adalah kualitas bahan bakar yang digunakan. Metode untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan memberi katalis pada bahan bakar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahan bakar mengikat oksigen, sehingga dapat memberikan efek pembakaran yang lebih baik. Tujuan lainnya adalah penggunaan katalis diharapkan dapat menghemat konsumsi bahan bakar dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik. Pengujian ini menggunakan bahan bakar dasar premium.
Katalis yang digunakan antara lain tipe A, yaitu katalis dimasukan kedalam tangki bahan bakar. Sedangkan katalis yang kedua, tipe B, katalis dilewatkan pada aliran bahan bakar yang terletak di antara pompa bahan bakar dan karburator. Pengujian juga dilakukan dengan melakukan perpaduan antara kedua katalis.
Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan perpaduan kedua katalis menghasilkan performa yang lebih baik bila dibandingkan dengan premium tanpa katalis. Kombinasi ini dapat meningkatkan daya (BHP) rata-rata sebesar 9,48% dan efisiensi thermal rata-rata sebesar 9,47%, serta penurunan konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 9,8% dan penurunan emisi gas buang sebesar 10,21%.

The indicators quality of internal combustion engines are performance and exhaust gas condition. One of the factors is the quality of fuel that is used. The method to increase fuel quality is by mixing fuel with catalyst. The purpose is the fuels can bind oxygen easily and get the better combustion process. Other purposes are to decrease fuels consumption and good for the environment. This research use gasoline as fuels.
The type of catalyst is A that is input to fuel tank. The second type is B, which is passed by fuel and is located between carburetor and fuel pump. The experiments also use both of fuel catalyst combination.
The result of experiments indicates that utilization both of catalyst combination can increase BHP average 9.48% and thermal efficiencies 9.47%. The results also show that the specific fuel consumption decrease 9.8% and emission decrease 10.21% compare to gasoline result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50956
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>