Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrie Sukma Nitiarso
"Sistem pembakaran Campuran Batubara-Air (CBA) pada boiler merupakan salah satu dari "Teknologi Batubara Bersih" yang dewasa ini baru dikembangkan penelitiannya di Indonesia sebagai salah satu usaha mencari energi altematif pengganti BBM dan gas bumi khususnya sebagai bahan bakar pada mesin-mesin industri dan pembangkit tenaga listrik.
Untuk menghasilkan Campuran Batubara-Air (CBA) yang dapat dibakar secara optimal di dalam boiler dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain: karakteristik batubara yang dipergunakannya, perbandingan berat antara batubara dan air dalam campuran tersebut, bahan aditif untuk stabiliser campuran dan perancangan dari sistem pembakarau pada boiler itu sendiri seperti penggunaan atomisi dan udara bertekanan.
Aspek-aspek tersebut diatas dapat mempengaruhi kinerja atau efisiensi dari pembakaran CBA pada boiler. Salah satu aspek yang sangat erat hubungannya dengan karakteristik pembakaran CBA pada boiler dan perlu untuk diteliti adalah proses pengatomisasian CBA tersebut. Dengan pengatomisasian yang baik, make akan dihasilkan pembakaran CBA pada boiler yang sempuma sehingga tercapai kondisi yang optimal.
Penelitian dan pengumpulan data-data mengenai pengatomisasian CBA untuk pembakaran pada boiler ini dilakukan dengan melakukan studi literatur dan stundi lapangan pada Laboratorium Sumber Daya dan Energi (LSDE) - BPP Teknologi, PUSPIPTEK, Serpong.
Dari penelitian atomisasi CBA untuk pembakaran pada boiler simulator ini dapat ditentukan aspek-aspek yang mempengaruhl kondisi optimal jika pembakaran CBA dilakukan pada mesin-mesin industri dan mesin-mesin pembangkit tenaga listrik.
Skripsi ini membahas tentang uji visual pengatomisasian CBA pada boiler simulator, sehingga diperoleh data-data mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi tercapainya kondisi optimal pembakaran serta untuk mendukung perancangan sistem pembakaran CBA pada boiler pembangkit tenaga listrik dan industri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Brian Ronggur Adobe
"Pengembangan bahan bakar altematif saat ini menjadi hal yang penting dalam bidang motor pembakaran dalarn. Salah satu baban bakar altematif yang meuarik adalah etanol. Etanol dapat digonalrnn sebagai senyawa pencampur bensin. Bebernpa keuntungan penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah, etanol bersumber dari sumber daya alam yang terbaharui dan etanol rnemiliki angka oktan yang tinggi.
Yang patut diperbatikan pada penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah aspek konsumsi bahan bakar motor. Etanol memiliki nilai kalor (heat value) yang lebih rendah dari bensin., sehingga pencampuran hensin dan etanol akan menurunkan nilai kalor bahan bakar. lni herarti untuk memberikan daya keluaran yang sarna, bensin dengan campuran etanol akan lebih hesar konsumsi bahan bakamya dibandingkan dengan bensin yang tidak dicampur dengan etanol.
Berdasarkan peugujian yang dilaltukan pada mesin Nissan tipe J-16 di Laboratorium Tennodinamika lantai I Departemen Teknik Mesin FTIJ! menggunakan 4 spesimen bahan bakar yaitu, EO (bensin murni sebagai bahan bakar referensi), E5 (bansin dengan campuran 5% volume etanol), ElO (bensin dengan campuran 10% volume etanol) dan El5 (bensin dengan carupuran 15% volume etanol), diperoleh data bahwa terjadi penurunan dalam aspek konsumsi bahan bakar motor Otto. Penurunan ini berupa kenaikan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar...

Development of alternate fuels has become important in the field af internal combustion engines nowadQjls. The availability of crude oil as an unrenewable natural resource, which is !he raw material of gasoline, is a contrast to the increasing number of automobiles and other IC engines. Ethanol is an attractive alternate [1.1el. Ethanol can he used with gasoline as a blend fuel called gasohol.
Some of the advantages of using ethanol as a blending substance are, it is a renewable fuel and it has high octane number.
One aspect that need to be noticed is the fuel consumption peel engines. Ethanol's he,at value is lower than gasoline's. This mean. the blending of gasoline and ethanol will lower the heal value of the blend. Consequently, to generate same power, the foe/ consumption of gasohol will he higher than gasoline.
Based on the experiment held with Nissan J-16 engine in 1'hermodynamic Laboratory, FTUJ Mechanical Engineering Department, using 4 fi.tel specimens which are, EO (reference gasoline), E5 (gasohol with 5% volume of ethanol), EJO (gasohol with 10% volume of ethanol), and El5 (gasohol with 15% volume of ethanol), we obtained datas that show the decrease of engine's fuel consumption aspect. The engine's fuel consumption is increasing 6, /o. when using E5, Ell) and E/5 as engine fuel. The engine's brake specific fuel consumption also increase 7,22%, 13,71%. and 23,93% when using E5, Ef() and...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atekan
"Kualitas Bahan bakar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik pembakaran Bahan bakar dengan kualitas rendah dapat menimbulkan terjadinya penyumbatan pada sistem bahan bakar misalnya filter, pompa dll yang akan mengganggu suplai bahan bakar ke engine. Keadaan ini dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi berkurang, terutama daya yang dihasilkan rendah, dan bahan bakar jadi boros.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dipakai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar, terutama menaikkan Octane number, membersihkan sistem bahan bakar. Dengan penambahan aditif ini diharapkan kualitas bahan bakar meningkat sehingga karburator dan ruang pembakaran tetap bersih, berarti menghemat bahan bakar Penambahan aditif ini mampu mencegah timbulnya detonasi pada mesin, karena aditif ini berfungsi juga menaikkan bilangan oktan bahan bakar sehingga suara mesin menjadi lebih halus dan merata.
Penelitian tentang aditif terhadap bahan bakar solar pemah dilakukan oleh saudara Muchtayatsyah. Penambahan aditif tersebut mengakibatkan penurunan laju kenaikan tekanan dan prosentase penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentase 0,005 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif terhadap bahan bakar premium, terutama peningkatan BHP (Brake Horse Power), dan penurunan FC (Brake Fuel Consumption) dan BSFC (Brake Specifik Fuel Consumption) maka perlu dilakukan pengujian. Parameter yang diteliti adalah peningkatan daya output (BHP), penurunan konsurnsi bahan bakar (FC) dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik (BSFC) terhadap prosentase volume aditif, dengan menggunakan motor otto model J-16 (Nissan Motor). Penelitian dilakukan pada beban konstan 15 kg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan aditif pada bahan bakar premium menyebabkan peningkatan BHP sebesar 4,76 %, penurunan FC sebesar 9,59 % dan penurunan BSFC sebesar 13,58 % pada throttle 30 %. Dengan demikian penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentaee 1 % pada throttle 30 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harjono Saputro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riza Rahmat
"Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya kebutuhan umat manusia serta diikuti dengan terus menipisnya cadangan sumber daya fosil yang selama ini menjadi sumber energi di seluruh dunia telah melahirkan banyak teknologi pengkonversi sumber daya alam terbarukan sebagai upaya penekanan pemakaian bahan bakar fosil. Salah satu teknologi tersebut adalah Fluidized Bed Combustor (FBC). Fluidized Bed Combustor berfungsi mengubah energi biomassa menjadi energi panas yang dapat dimanfaatkan. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan hamparan pasir silika yang difluidisasikan menggunakan udara bertekanan. Hamparan pasir silika yang terfluidisasi ini berfungsi sebagai sarana penyimpan dan pendistribusi panas yang baik. Temperatur pengoperasian fluidized bed combustor berada pada saat bed 750-800ᵒC sehingga bahan bakar dapat terbakar dengan baik sehingga terjadi self sustained combustion. Agar terjadi proses pembakaran yang baik dari pemanasan awal hingga kondisi self sustained combustion diperlukan suplai udara bertekanan yang dihasilkan dari putaran blower. Dalam pengujian ini dilakukan dua kali pengujian dengan suplai udara 0,093 m3/s dan 0,085 m3/s, dengan variasi feeding yang berbeda. Hasil yang terbaik adalah dengan suplai udara 0,093 m3/s.

Along with the time changing and the increasing needs of mankind and followed by continuing depletion of fossil resources which has been a source of energy worldwide has spawned many technologies converting renewable natural resources as an effort to emphasis the use of fossil fuels. One such technology is the Fluidized bed combustor (FBC). Fluidized Bed combustor serves convert biomass energy into heat energy that can be utilized. It works by exploiting silica sand which fluidized using pressurized air. Fluidized silica sand that serves as a means of storage and good heat distributor. Operation temperature of fluidized bed combustor to be in 750-800 Celcius degree bed, so that fuel can be burned and resulting in self-sustained combustion. In order to develop good combustion process from the beginning to the heating stage, it is necessary to provide self-sustained combustion air supply resulted by a blower. This test was done twice with testing air supply at 0.093 m3/kg and 0.085m3/kg, with different variations of feeding. Best result is to supply air at 0.093 m3/kg."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S54465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kamarza Mulia
"ABSTRAK
Penelitian yang dilaporkan mengambil judul "Evaluasi Aturan Pencampuram gE/EOS dan implementasinya pada simulasi kolom distilasi untuk campuran tak-ideal: Prototipe awal sebuah simulator kolom distilasi". Hasil penelitian tahun pertama adalah evaluasi final pencampuran gE/EOS untuk parameter persamaan keadaan meliputi aruran pencampuran yang diusulkan Holderbaum dan Gmehling, Wong dan Sandler, serta Twu an Coon. Urutan akurasi hasil perhitungan berdasarkan aturan pencampuran adalah Holderbaum clan Gmehling > Twu dan Coon > Wong dan Sandier. Selain realtif akurat, aruran pencampuran Holderbaum dan Gmehling yang terinregrasi dengan persamaan keadaan PSRK {Predictive-Soave-Redlich-Kwong} lebih mudah digunakan karena parameter interaksi biner yang telah dioptimasi untuk representasi kesetimbangan fasa cair-uap dan telah rersedia sebagai sebuah database. Hal ini sesuai dengan kondisi di Indonesia karena rata-rma pengguna tidak mempunyai akses ke data kesetimbangan fasa eksperimenral.
Modul simulasi kolom distilasi yang diFoktiskan pada aplikasi metode Newton-Raphson seperti yang diusulkan Naphtali dan Sandholm telah diimplementasikan pada kasus reboiled stripper untuk pemisahan campuran hidrokarban ringan Hasil awal menunjukkan bahwa masalah konvergensi karena perbedaan tingkat kebesaran (order of magnitude) dapat diatasi dengan menggunakan faktor skala pada neraca energi, dan dampak osilasi selama iterasi dapat diatasi dengan menggunakan Faktor redaman. Penelitian pada tahun kedua akan melanjutkan implementasi dan uji metode koreksi simultan dan inregresi modul disrilasi dengan modul termodinamika untuk dijadikan suatu piranti lunak simulator kolom distilasi sederhana untuk campuran fluida kompleks (non-polar dan polar). "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes ST
"Hambatan pada kapal tongkang identik dengan kecepatan kapal tersebut. Dengan menggunakan bantalan udara pada dasar kapal tersebut mampu mengurangi hambatan kapal tersebut. Tujuan studi ini untuk mengetahui perbedaan kecepatan pada kedua jenis kapal model baik tongkang dengan menggunakan bantalan udara dan tanpa menggunakan bantalan udara, yang nantinya berpengaruh kepada nilai hambatan kapal tersebut. Kapal model dibuat dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan desain awal dengan ukuran-ukuran yang telah disesuaikan pada kondisi percobaan. Variasi muatan pada kapal dan pemberat untuk melakukan uji tarik dilakukan untuk pengambilan data.
Hasil menunjukkan hubungan antara kecepatan terhadap variasi muatan dan pemberat pada kedua jenis kapal model yang mempengaruhi perbandingan hambatan pada masing-masing kapal model. Hasil diperlihatkan bahwa pada kapal tongkang dengan menggunakan bantalan udara mengalami hambatan yang kecil dibandingkan kapal tongkang tanpa menggunakan hambatan udara, dan perbedaan hambatan berkisar anatara 15-20 %.

The resistance of a barge is identically than the velocity of the barge. With using an air cushion system can decrease the resistance of that barge. The point is to know the diference between barge with air cushion system and without air cushion system, eventually the diference of velocity is effect to the resistance of that barge. The barge's design has make with a measure that real in a testing condition. Load and mass of hanger variations is used to get some data.
The result can show the relation of velocity of barge and hanger on two barge model, eventually the result can effect the resistance both of barge model. The result can show that a barge with air cushion system have a small resistance than a barge without a barge, and the range of resistence is among 15-20 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52160
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djedjen Achmad
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firzi
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>