Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
cover
"Pemerintah telah menargetkan untuk meningkatkan akses listrik hingga 90% bagi seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2020. Untuk mencapai target tersebut maka dikembangkanlah program percepatan 2x10.000 MW, yang lebih didominasi oleh PLTU batubara. Karena batubara mutu tinggi harganya semakin mahal dan ketersediaannya di pasar domestik juga terus berkurang sehingga tidak mudah untuk mendapatkannya, maka industri kelistrikan perlu mengurangi ketergantungannya pada batubara mutu tinggi, dan mencari bahan bakar alternatif yang jauh lebih murah seperti lignite. Akan tetapi membakar lignite pada boiler konvensional secara ekonomi tidak feasible karena memerlukan boiler dengan ukuran yang lebih besar. PLTU yang ada saat ini juga umumnya dirancang untuk batubara sub-bit/bitumonous, karena itu menggantinya dengan lignite akan menurunkan efisiensinya. Untuk mengatasi hal ini, BPPT bekerjasama dengan Tsukishima Kikai Co. Ltd/Sojitz Corp, Jepang melakukan penelitian terhadap teknologi pengering batubara, yang memanfaatkan uap tekanan rendah dari PLTU untuk mengeringkan lignite. Pengeringan tidak langsung dari Steam Tube Dryer (STD) menghasilkan jumlah gas buang yang minimal. Di samping itu, gerakan STD yang dinamis seperti kiln menghasilkan "high drying performance". Investigasi awal pemanfaatan STD di PLTU mengindikasikan adanya penurunan konsumsi batubara dan emis CO2. Tulisan ini membahas hasil investigasi awal tersebut dibandingkan bila lignite diumpankan langsung ke PLTU."
JITE 1:13 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fabian Imanasa Azof
"Pada dasarnya pembangkit listrik tenaga panas bwni memanfaatkan uap panas yang berasal dari dalam bumi untuk menggerakkan turbin. Sehingga apabila uap yang digunakan dalam proses ini kurang baik atau tidak berjalan lancar (mengandung banyak pengotor/tidak murni) maka produksi listrik yang diinginkan pun tidak tercapai. Oleh karena itu demi mendapatkan kualitas uap yang memenuhi standar maka dibutuhkanlah fasilitas pencuci uap yang berperan dalam menjaga kemurnian uap panas tersebut. Saat penginspeksian rutin yang dilakukan pada tanggal 21 Mei 2005, ditemukan bahwa dua buah nozzle (3007C dan 3011C), yang berasal dari fasilitas pencuci uap, mengalami kerusakan yang cukup berarti. Dari pengamatan visual yang dilakukan saat itu tampak bila nozzle-nozzle ini mengalami pengikisan yang cukup dalam di bagian permukaan logamnya. Banyak asumsi mengenai penyebab kegagalan pada nozzle berdasarkan kerusakan yang ditimbulkan. Sehingga agar dapat diketahui penyebab kerusakan yang sebenarnya perlu dilakukan metode analisa kerusakan, Setelah melewati serangkaian pengujian dan analisa maka dapat disimpulkan bahwasanya nozzle 3007 C dan 3011C mengalami pengikisan akibat korosi impingement. Dari semua data hasil pengujian yang diperoleh, data yang paling mendukung kesimpulan ini adalah fakta bahwa tingginya kecepatan dari uap yang melewati nozzle selama beroperasi (200 - 900 m/s) serta adanya ion agresif (Cr) dan O2 terlarut pada lingkungan nozzle. Selain itu korosi galvanis juga terjadi pada bagian socket nozzle, sebagai akibat dari perbedaan tingkat kemuliaan antara socket (ASTMA105) dan bete fog nozzle (316 SS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanang Resnamurti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2582
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ikin Sodikin
"Sebuah proyek dikatakan sukses apabila dapat memenuhi kriteria mendasar yaitu menyelesaikan dengan tepat waktu, biaya yang dikeluarkan dalam anggaran, dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditetapkan. Sayangnya, proyek-proyek EPC Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara di Indonesia banyak yang mengalami keterlambatan, sehingga penyelidikan mengenai masalah ini dibutuhkan agar program pembangunan pembangkit listrik mendatang menjadi lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pada proyek EPC Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara di Indonesia, serta memberikan rekomendasi respon risiko untuk tindakan perbaikan atas terjadinya keterlambatan pada proyek yang sedang berjalan dan pencegahan pada proyek mendatang. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survey kepada para pakar dan project manager dan tim yang terlibat secara langsung dalam proyek, serta validasi ke proyek yang sedang berjalan.

A project is said to succeed if it can meet the basic criteria that is completed in a timely, cost incurred in the budget, and in accordance with the specified quality requirements. Unfortunately, many EPC power plant projects in Indonesia are delayed, so the investigation on the matter needed for future power plant construction program would be better. The purpose of this study was to identify the major factors causing delays in power plant EPC projects in Indonesia, also make risk respon recommendations for correction of ongoing projects ang prevention of any delays in future projects. The method used is to do a survey to the experts, project managers and teams directly involved in the project, as well as validation to ongoing projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adit Hinantho
"ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Babelan dengan luas lahan 54 hektar area.Total 18,02 hektar lahan rencana pengembangan penambahan pembangkit di masa depan didalam area PLTU memiliki potensi sebagai pembangkit listrik energi bersih dan terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari analisis akan kelayakan investasi dengan metode Capital Budgeting. Opsi pembangkit yang dipilih berdasarkan pertimbangan mempunyai porsi energi bersih dan terbaruka, meminimlaisir modifikasi infrastruktur dan penanganan bahan bakar. Didapatkan opsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bahan bakar campuran batubara dan Palm Kernel Shell (PKS) dan Pembangkit Listrik Biomassa (PLTBm) Palm Kernel Shell (PKS) dengan biaya investasi.PLTS sebesar US$ 2.680.920,96/MW dengan payback period ditahun ke 1, BCR 0,14, NPV US$ -624193,36, IRR -0,21, PI 0,98 Biaya investasi. PLTU bahan bakar campuran batubara dan palm kernel shell (PKS )sebesar US$ 940.419,74/MW dengan payback period di tahun ke 7, BCR 1,88, NPV US$ 96.820.090,27, IRR 8%, PI 1,74, discounted payback period ditahun ke 5,55. Biaya investasi PLTBm palm kernel shell (PKS) US$ 1.565.751,02/MW dengan payback period ditahun ke 11, BCR 0,21, NPV US$ -230.902.577,68, IRR -1%, PI -0,05, discounted payback period ditahun ke 9,94.

ABSTRACT
Babelan Coal-fired Power Plant with an area of ​​54 hectares of area. A total of 18.02 hectares of land planned for the future development inside the area of ​​the PLTU has the potential for clean and renewable energy power plant. This study aims to find an analysis of the analysis of investment with the Capital Budgeting method. The power plant options selected are considered to have a portion of clean and renewable energy, minimizing infrastructure modification and fuel handling. Options are Solar Power Generation (PLTS), Co-firing coal and biomass palm kernel shell (PKS) Power Plant (PLTU) and Palm Kernel Shell (PKS) Biomass Power Plants (PLTBm) with an investment cost for PLTS US $ 2.680.920,96/MW with a payback period in the first year, BCR 0.14, NPV US $ -624193.36, IRR -0.21, PI 0.98 Investment costs for co-firing coal and biomass palm kernel shell (PKS) US $ 940,419.74/MW with a payback period in year 7, BCR 1.88, NPV US $ 96,820,090.27, IRR 8%, PI 1.74 , discounted payback period in the year 5.55. Investment costs for PLTBm palm kernel shell (PKS) US $ 1,565,751.02/MW with a payback period in the 11th year, BCR 0.21, NPV US $ -230,902,577.68, IRR -1%, PI -0.05 , discounted payback period in the year 9.94."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>