Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99971 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Andika
"Suasana lingkungan kerja yang nyaman sangat mendukung kelancaran aktivilas kerja Oleh karena itu diperlukan perancanaan sistem Air Conditioning (AC) yang baik. Dalam merencanakan sistem pendinginan udara pada salah satu gedung perkantoran milik PT X ini, sistem penyegar udara yang digunakan adalah penyegar udara sentral. Pada sistem ini yang bersirkulasi dari mesin pendingin keruangan yang didinginkan adalah udara (All Air System). Udara dingin dari mesin penyegar udara dapa! dimasukkan langsung ke dalam ruangan, atau dialirkan melalui saluran udara. Untuk merencanakan pengkondisian udara suatu gedung, perencana akan menaksir dahulu berapa besar pendinginan dalam gedung ini. Setelah diketallui besarnya beban pendinginan, baru dapat dilakukan pemilihan terhadap peralalan pendingin yang diperlukan untuk mengkondisikan udara didalam gedung ini. Dalam menghitung beban pendinginan gedung ini, diperlukan peninjauan yang akurat terhadap komponen-komponen beban didalam ruangan yang akan dikondisikan udaranya serta diperlukan juga gambar-gambar yang berhubungan dengan mekanikal gedung dan denab ruangan. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk meodapatkan harga beban pendinginannya. Adapun banyaknya tahap perhitungan tergantung dari jumlah aspekaspak. yang diperhitungkan, dan pada akhirnya harga beban pendinginan masingmasing ruang tersebut akan dijurnlahkan untuk mendapatkan harga beban pendinginan total dari gedung ini,"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nono Suryono
"ABSTRAK
Dalam penyusunan tugas akhir ini langkah-langkah sistematis yang dilakukan adalah menentukan teori-teori perhitungan yang berhubungan dengan sistem pendinginan dan membatasi teori perhitungan tersebut sesuai dengan obyek yang akan dijadikan perhitungan. Selanjutnya adalah mencari data-data teknis bangunan sesuai dengan obyek yang akan dilakukan perhitungan seperti gambar bangunan, gambar orientasi bangunan terhadap arah mata angin dan data teknis dari material bangunan Serta data peralatan listrik. Setelah rnendapatkan data-data tersebut selanjutnya adalah menentukan tabel-tabel perhitungan dari buku-buku pustaka maupun data-data dari buku manual, hand book, dan tambahan data dari Badan Metereologi dan Geofisika yang dibutuhkan dalam proses perhitungan beban penanganan seperti contohnya tabel untuk harga konduktifitas material bangunau, harga faktor-faktor beban pendinginan, harga beberapa perbedaan temperature beban pendinginan (CLTD), harga temperature rata-rata tahunan dan harga untuk sifat-sifat termodinamika udara.
Setelah semua data-data terkumpul selanjutnya adalah melakukan proses perhitungan dengan mengacu pada teori-teori dari pustaka dan catatan-catatan serta informasi yang didapat selama penulis mengikuti perkuliahan. Proses perhitlmgan dan analisa beban pendinginan dilakukan secara sistematis dengan memisahkan harga beban kalor laten dan kalor sensibelnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah beban pendinginan yang dihasilkan oleh kalor laten dan kalor sensibelnya. Setelah hasil perhitungan didapat selanjutnya adalah melakukan suatu analisa ataupun pembahasan dengan maksud untuk mengetahui dan meninjau langkah-langkah dalam proses perhitungan tersebut.
Hasil dari perhitungan akhir selanjutnya dibuatkan suatu kesimpulan. Dalam kesimpulan tersebut akan dijelaskan harga beban pendinginan total yang dibutuhkan dari dari suatu obyek didalam bangunan. Sehingga akhirnya dengan mengamati proses perhitungan dan analisa pembahasanya dalam penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat mambantu dalam perhitungan beban pendinginan untuk obyek-obyek sejenis dari suatu bangunan.

"
2000
S37655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Prihantoro M
"Pengkondisian udara untuk industri dan perkantoran merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran pada para pekerja sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan juga optimal. Hal lain yang didapat juga melindungi mesin-mesin atau peralatan elektronik tertentu menjadi tidak eepat rusak. Untuk itu perlu kiranya direncanakan suatu sistem pengkondisian udara yang memenuhi syarat standar tertentu untuk memenuhi kenyamanan dan kesegaran ruangan tempat bekerja. Dalam perhitungan beban kalor dalam ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti: beban kalor yang ditimbulkan dalam ruangan itu sendiri seperti: mesin mesin produksi, jumlah pekerja, penerangan, jumlah kalor yang ditimbulkan dari radiasi matahari, dan lain sebagainya sehingga dari data data keseluruhhan akan diperoleh jenis mesin pengkondisian yang yang tepat yang akan digunakan. Dalam perencanaan ini, pengkondisian udara yang akan digunakan adalah type AC Package dimana unit kondensor dan unit evaporator diletakkan terpisah. pemilihan ini berdasarkan pertimbangan ekonomis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu El Hurry
"Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan gedung-gedung, maka kebutuhan penggunaan energi juga terus meningkat. Hal ini dimungkinkan karena penggunaan peralatan mekanikal dan elektrikal pada gedung yang jumlahnya banyak dan memerlukan energi yang besar. Namun kita ketahui bahwa persediaan energi yang ada jumlahnya terbatas, kemudian dalam pengendalian dan pemantauan peralatan-peralatan pada gedung tersebut dibutuhkan suatu mekanisme pengaturan yang dapat mudah dilakukan oleh operator.
Pengkonsumsi energi yang paling besar dari keseluruhan pemakaian energi listrik pada suatu gedung adalah untuk sistem tata udara / HVAC (heating system, ventilating and air conditioning). Sehingga salah satu cara untuk menghemat energi adalah mengusahakan beban pendinginan (cooling load) sekecil mungkin. Pemanfaatan sistem automatik pada gedung atau yang sering disebut Building Automation System (BAS) pada pabrik - X - di Cibitung ini merupakan suatu sistem yang dapat mengatur penggunaan energi sesuai atau sebatas yang dibutuhkan tanpa mengurangi fungsi peralatan yang dipakai dan meningkatkan kemampuan melakukan manajemen energi khususnya pada sistem HVAC.
Sistem HVAC pada gedung pabrik - X - di Cibitung dimanfaatkan untuk ruangan yang berhubungan dengan proses produksi dan proses pengemasan produk. Sehingga sistem HVAC disini merupakan hal yang sangat penting, karena sistem ini erat kaitannya dengan mutu hasil produksi , produktivitas, persyaratan teknis dan keselamatan kerja. Adapun jenis peralatan sistem tata udara yang digunakan berupa sistem tata udara sentral dan nilai temperatur dan kelembapan yang dijadikan standard produksi adalah sebesar 22_C dan 58%RH.
Dari hasil studi kasus didapat bahwa dengan pemanfaatan BAS menunjukan hasil kerja yang optimal pada sistem HVAC karena kondisi ruangan dengan variabel-variabel udara yang diinginkan seperti temperatur, humidity, air flow dapat tercapai sehingga kualitas produksi maupun kenyamanan pekerja dapat terpenuhi. Dengan kenaikan nilai temperatur sebesar 3_C maka konsumsi energi menurun sebesar _ 4% dan kapasitas pendinginan meningkat sebesar _10%. Penggunaan BAS sangat membantu operator dan hasil yang diperoleh juga memuaskan.

Along with fast progressively of development of physical plant, hence requirement of usage energy also increasing. This matter is enabled because usage of equipments mechanical and electrical at building are so many and need the bigness energy. But we know that energy supply of limited hims amount, then in operation and supervision of equipments at the building is required an arrangement mechanism able to easy to done by operator.
The biggest energy consumption of entirety of usage electrics energy at one particular building is for HVAC (heating system, ventilating and water conditioning) system. So that one of the way to economize energy is to laboring the refrigeration burden (cooling load) as small as possible. Building Automation System (BAS) on 'X' factory in cibitung is a system able to arrange the usage of energy according to limited to the required without lessening the weared equipments function and improve ability do the energy management specially at HVAC system.
HVAC System at building 'X' factory exploited for room related to production process and process packaging of cigarette. So that HVAC system here is the matter of vital importance, because this system effect to production quality, productivity, technical clauses and working safety. As for type equipments of air conditioning system used in the form of the central air conditioning system and temperature value and humidity taken as standard produce is equal to 22_C and 58%RH.
From case study result got that with exploiting BAS have optimal result of job and activity at HVAC system because room condition with the air variables wanted such as temperature, humidity, air flow can reach so that the quality of worker comfort and production can fulfilled. With increase of temperature value equal to 3_C hence consumption energy decrease about _4% and cooling capacities increase equal to _10%. Usage BAS very assisting the operator and obtained result also gratify.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51412
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devri Arif Nurdiansyah
"Beban pendinginan sangat memegang peranan penting dalam nienciptakan kondisi ruangan yang nyaman. Untuk mendapatkan kondisi yang nyaman maka dibutuhkan suatu perhitungan beban pendinginan yang optimal dan akurat. Dalam melakukan perhitungan harus memakai metode perhitungan yang sudah diakui banyak negara seperti Carrier dan ASHRAE. Di dalam perhitungan itu sendiri semua langkah-langkah perlu diperhatikan untuk menghindari hasil yang tidak memuaskan sebab ini akan berpengaruh dalam hal segi biaya dan pemilihan alat.
Pada kasus ini, penulis mencoba melakukan perhitungan beban pendinginan menggunakan metode Carrier secara manual dan metode ASHRAE melalui program Bamaload. Hasil yang didapat dari kedua metode tersebut pasti akan terdapat perbedaan namun perbedaan diantaranya tidak boleh terlalu besar karena perhitungan dasar kedua metode tersebut sama. Perbedaan-perbedaan yang terjadi disebabkan pendekatan yang digunakan kedua metode tersebut sedikit berbeda. Analisa terhadap kedua metode tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui dimana ietak perbedaannya. Selain beban pendinginan, perencanaan ducring dan pemipaan juga memegang peranan penting dalam menciptakan kenyamanan dalam ruangan karena disini akan diketahui berapa banyak jumlah udara dan air dingin yang dibutuhkan.
Penulis mencoba menggunakan metode equal-friction dalam merencanakan ducting dan pemipaan. Proses yang terdapat pada perencanaan ducting mencakup penentuan dimensi ducting, kapasitas udara tiap diffuser dan grille dan juga perhitungan tekanan statis total. Pada perencanaan pemipaan, proses yang terdapat didalamnya rnencakup penentuan dimensi pipa dan perhitungan head total. Perhitungan head lolal dibutuhkan untuk menghitung daya pompa yang dibutuhkan dalam mensirkulasikan air dingin. Jika salah satu dari perhitungan-perhitungan diatas dilakukan dengan kurang akurat maka tingkat kenyamanan akan berpengaruh.

Cooling load is very important playing a part in creating conybrtness in the room. To get the condition of comfort hence required a cooling load calculation accurately and optimally. ln doing calculation have to use the calculation method which have been confessed by many countries lilfe Carrier and ASHRAE. ln calculation itself all steps require to be paid attention to avoid result of dissatisfactory, this cause will have an effect on in the case of operating cost and equipment selection.
At this case, the writer tty to calculate cooling load by using Carrier method manually and Bamaloaa' program (ASHRAE method). The result gotten for both method surely will have the dwerences but may not toofar because both the method have some basic calculation. The difference.: appear caused by approach both method is dyjferent. Analysis for both method need to be done to know where its dWrence. Besides cooling load ducting and pipe design also play a part important in creating comfortness in room because we will lcnow how many amount of cool water and air which required.
Writer try to use equal fiction method in ducting and puve design. Process found on ducting design include ducting dimension, air capacities every grille and diffuser and also total static pressure calculation. At pipe design, the process include phoe dimension and total head calculation. Total head calculation is needed to calculate pump energy which is required in circulating cool water. iff one of the calculation above done with less accurate hence comfortness will have an eject on.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Hidayat
"Suatu gedung mernpunyai suatu kondisi yang nyaman (comfort) bila didukung dengan pengkondisian udara yang baik. Pengkondisian udara merupakan suatu usaha pengendalian temperatur, tingkat kelembaban dan kebcrsihan udara dalam suatu daerahlruang tertutup secara terkendali. Untuk itu diperlukan mesin penycgar udara yang tepat sesuai dengan tingkat beban pendingirnm dari suatu gedung. Pdnsip dasar mesin pendingin didasarkan atas kenyataan bahwa zat cair dapat diuapkan pada temperatur bcrapa saja yang diinginkan dengan merubah tekanan dinta!inya. Agar fluida dapat menguap, fluida tersebm harus menyerap panas. Pada proses penyerupan p<.ums 1m, fluida yang menguap akan mendinginkan medium dari mana pun hal ini diserap. Didas2:rkan inilah sistem pcndingln bekerja. Gedung ini bcrbentuk poligon menghadap Selatan mempunyai lantai IX, dengan radiasi kaca merupakan kontribusi beban pendinginan terbesar terhadap mcsin pendingin, digunakan sebagai gedung komersial untuk perkantoran. !'vtetode perhitungan beban pendingin dihitung berdasarkan metode CLTD dan CLF. Dari Total Equipment Lottd yang didapat, dapat ditentukan kapasitas pendingin yang tepat. Jenis mesln pendingin yang dipakal adalah Water Cooled Package dengan kapasitas l 0 TR. Setiap !antai dipasang empat WCP yang diletakkan pnda iangit·lnngir, menggunakan ducting scbagai penyalur udara. Perhitungan su[uran udara menggunakan metode tahanan gesek sama (equal fi'iction mel hod) puda kecepatan rendah (low velocity), ditetapkan sebesar 1 Palm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nurdiansyah
"Fungsi utama dari sistem pengkondisian udara adalah untuk mempertahankan kondisi yang nyaman bagi manusia atau kondisi yang diperlukan oleh produk atau proses produksi yang berlangsung. Di mana kondisi yang nyaman bagi manusia umumnya berkisar pada temperatur 77 °F dan kelembaban relatif 50% untuk ruang perkantoran. Untuk dapat melakukan fungsi tersebut, sistem pengkondisian udara harus memiliki peralatan dengan kapasitas yang sesuai dan dikontrol sepanjang tahun. Besarnya kapasitas dari peralatan pengkondisian ditentukan oleh besarnya beban pendinginan puncak.
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan beban pendinginan pada lantai tiga Gedung Aneka Tambang yang terletak di Jalan TB. Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk mengetahui apakah sistem pengkondisian udara pada gedung ini sudah memiliki peralatan dengan kapasitas yang sesuai. Pada Gedung Aneka Tambang ini AHU yang digunakan adalah TOYO CARRIER 40 RW 044993 di mana AHU jenis ini mempunyai kuantitas udara nominal sebesar 12 150 cfm dan mempunyai jangkauan antara 9 150 cfm sampai 16 485 cfm. Perhitungan beban pendinginan pada penelitian ini menggunakan metode CARRIER E-20.

The main function of Air Conditioning System maintain comfort condition for work space and plant environment. The comfort condition for office building is normally at temperature 25 °C (77F) and have relative humidity 50%. Performing optimal function, Air Conditioning System should have apparatus with proper capacityand must be controlled all year. The capacity of Air Conditioning System?s apparatus isdetermined by peak cooling load.
This research conducted the calculation of load estimating on 3rd floor of Aneka Tambang's Building on T.B. Simatupang street. The result will find out whether the Air Conditioning System in Aneka Tambang's building has apparatus with proper capacity. This building use AHU TOYO CARRIER 40 RW 044993 which has nominal air quantity 12 150 cfm and range between 9 150 cfm to 16 485 cfm. The calculation of load estimating in this research refers to Carrier E-20 method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbayan
"Pada proses penyusunan tugas akhir ini langkah-Iangkah sistematis yang ditempuh pertama kali adalah membuat teori-teori perhilungan yang berhubungan dengan beban pendinginan berdasarkan ASHRAE yang sesuai dengan obyek yang akan dijadikan perhitungan Dan berikutnya adalah mengumpulkan data-data teknis yang diperlukan untuk perhitungan misalnya gambar gedung, lay-out gedung, material gedung dan sebagainya. Selanjutnya menentukan kondisi - kondisi temperature udara Iuar, temperature, udara ruangan, kelembaban udara pada gedung. Setelah mendapatkan data-data tersebut maka mencari tabel-tabel yang berhubungan data-data tersebut untuk proses perhitungan yang dapat diperoleh dari handpocket , buku manual, web dan lain sebagainya. Dan setelah semua data-data tersebut telah lengkap maka telah dapat dilakukan proses perhitungan yang mengacu pada teori-teori yang telah dibuat sebelumnya. Dalam proses perhitungan harus dibuat secara sistematis dengan membuat secara bemrut faktor-faktor yang mempengamhi beban pendinginan pada gedung. Apabila hasil perhitungan telah diperoleh selanjutnya adalah membuat suatu analisa untuk mengetahui langkah-langkah dalam proses perhitungan. Kemudian membuat suatu kesimpulan dari hasil perhitungan Dimana kesimpulan tersebut menjelaskan tentang total beban pendinginan yang dibutuhkan oleh gedung dari hasil perhitungan penulis dengan hasil perhitungan beban pendinginan oleh konsultan ataupun oleh kapasitas mesin pendingin (Chiller) yang dipakai pada gedung tersebut. Dari kesimpulan ini maka diharapkan dapat berguna khususnya untuk penulis dalam membuat suatu perhitungan-perhitungan beban pendinginan pada suatu obyek gedung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>