Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulkifli
"
ABSTRAK
Stabilitas nyala merupakan masalah penting dalam sistem pembakran
karena hubungannya dengan effisiensi pembakaran. Ketidak stabilan nyala terjadi
karena tidak seimbangnya kecepatan pembakran dengan laju bahan bakar,
sehingga bahan bakar tidalc terbakar sempurna. Ada beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk menstabilkan nyala, salah satu diantaranya adalah dengan
menempatkan sebuah bluff-body pada aliran gas pembakaran.
Bagairnana sebuah bluff-body dapat menstabilkan nyala sebenarnya dapat
diterangkan dengan mengunakan teori lapisan batas. Tetapi teori ini belum cukup
memberikan informasi dan perlu adanya suatu visualisasi. Visualisasi bisa
didapatkan dari sebuah model fisika dengan menggunakan udara atau air sebagai
media simulasi. Model yang digunakan pada skripsi ini adalah model fisika 2-
dimensi bempa meja kaca dengan menggunakan air sebagai media simulasi yaitu : Model Fisika 2-Dimensi Meja Air.
Dalam mesimulasikan mekanisme stabilitas nyala dengan menggunakan
bluff-body, digunakan 3 parameter utama yaitu 2 jarak benda dari nosel, lebar
saluran ruang bakar (untuk mensimulasikan dimensi bluff-body) dan bilangan
Reynolds suplai bahan bakar. Sebagai pengganti campuran bahan-bakar dan udara digunakan air dan untuk memudahkan pengamatan pada aliran diberikan zat pewarna sebagai penjejak. Dan semua mekanisme simulasi direkam dengan mengguanakan sebuah handycam.
Penempatan bluff-body menimbulkan pola turbulensi dibelakang benda
sekaligus membentuk daerah reisrkulasi. Pola ini tidak terbentuk pada bilangan
Reynolds nosel yang rendah dan jarak bluff-body yang terlalu jauh dari nosel serta saluran yang terlalu lebar. Dengan kata lain stabilitas nyala akan maksimum dengan penempatan dan dimensi bluff-body yang tepat.
"
1997
S36993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Yatmadi
"Agar dapat memanfaatkan air untuk berbagai penggunaan tanpa mengganggu kondisi lingkungan sekitarnya, maka pengetahuan tentang air tanah dan pengalirannya serta zat-zat yang terkandung didalam air tanah menjadi sangat penting untuk dipelajari dan diteliti. Untuk memprediksi aliran air tanah. dapat digunakan model matematika yang sudah divalidasi, misalnya dengan membandingkan hasil simulasinya dengan hasil model tisik. Selain itu, sebagian output dari model marematika dapat dijadikan referensi dasar untuk model fisik. Fungsi utama dari model fisik adalah membuat environmen simutasi yang sama dengan model matematika. Model fisik yang ada belum dapat mengakomodir dengan baik asumsi keseragaman tebal akifer karena terjadi lendutan pada bak akifer. Lendutan tersebut menyebabkan adanya celah antara media berpori dengan lapisan bak penutupnya, sedemikian rupa sehingga analisa hidrolis tidak dapat dilakukan dengan baik karena akibat terjadinya celah ini persamaan aliran air tanah melalui media berpori pada lapisan terkekang tidak berlaku. Lendutan yang terjadi diakibatkan oleh jarak antara balok melintang yang terlalu renggang dan plat penutup bak akifur terlalu lemah untuk menahan tekamm hidrostatls. Oleh karena itu untuk memenuhi fungsi dari model tisik tersebut, penulis akan berusaha memperbaiki konstruksi struktur dari model fisik tersebut misalnya dengan memperapat balok melintangnya atau memberi perkuatan pada plat penutup bak akifer, sehingga dapat mengatasi akibat-akibat negatif terjadinya lendutan. Hasilnya dapat dijadikan dasar untuk pengembangan model fisik yang akan datang,"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Wibowo
"Untuk meningkatkan daerah stabilitas nyala api, maka sebuah saluran ekspansi dipasang pada pembakar dengan berbagai ring stabilizer yang mempunyai ketebalan yang berbeda. Dalam suatu penelitian, daerah stabilitas nyala api biasanya ditentukan dengan cara mengukur variasi nilai Air Fuel Rufio (AFR) pada suatu jumlah variasi bahan bakar tertentu atau pada Burning Load (BL) tertentu antara mulai terjadinya nyala api kuning (Yellow Tip) sampai nyala api padam (Blow Off) ataupun Lift Up. Secara visual dapat diamati bahwa daerah stabilitas nyala api ternyata semakin Iuas bila Bunsen Hamer dilengkapi dengan ring stabilizer sehingga muncul fenomena Lift Up sebelum terjadinya Blow Off Dalam penelitian ini, akan diteliti pengaruh perubahan-perubahan ketebalan ring stabilizer terhadap stabilitas nyala api pada Bunsen Burner yang dilengkapi dengan Expansion Barrel Mouth dengan sudut ekspansi θ= 10° dan θ= 30°. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemakaian Expansion Barrel Mouth dapat meningkatkan stabilitas nyala api hingga 3.34 % pada Burning Load antara 11.8215 MW/m2 sampai dengan 14.0599 MW/m2 terhadap barrel standar. Kesimpulannya, sudut ekspansi θ= 30° lebih baik dibandingkan dengan θ= 10°."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Librianto
"Background data: The treatment of bicondylar tibia plateau fractures remains controversial. Lateral buttress plate and medial antiglide is favored by AOIASIF. Recently treatment of this fracture by less invasive stabilization system in the lateral side by using locked screw plate was gained acceptances by many surgeons. In Cipto Mangunkusumo Hospital local Iocked clover plate was designed, which is given better economics solutions.
Objective: To compare the fixation stability between single lateral local locking plate and double plating system that using lateral buttress and medial antiglide in the treatment of bicondylar tibial plateau fracture.
Design: One model (Synbone 1110, normal bone quality) tibia was used. Bicondylar tibia fracture model that design by Horwitz was used. Invite biomechanical axial loading, tested to the both group was tested.
Intervention: Five pairs of fracture model was used. Stabilization using lateral buttresslmedial antiglide one third tubular in one group and unilateral local locking Clover plate (LCP) in other group. Five vertical loads levels were used (150 N, 300 N, 450 N, 600N and 750N). Irreversible (plastic) deformation was the main parameter of interest.
Main out come measures: Irreversible (plastic) deformation was the main parameter of interest. Failure was defined as more than 5 mm displacement in the particular surface in medial condyle.
Result: Vertical subsidence depended on the applied load but not on the method of fixation. The displacement of medial plateau was recorded. With confidence interval 95%, and P less than 0,05 was statistically significance. All the displacement was statistically no significantly difference P > 0,05 in five different level even the mean displacement was higher in the same loading in the local locked clover plate.
Conclusion: Single lateral local locked clover plate could give good stability in the treatment of bicondylar tibial plateau fracture that statistically no difference to double plating which using lateral buttress and medial antiglide, even though still need further investigation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Saputra
"Telah dikembangkan program inversi dan program forward-modeling data MT 2D. Program inversi telah dites menggunakan data sintetik (dari program forward-modeling) dan data lapangan (daerah geotermal Sibayak) dengan hasil terbukti mampu memetakan bawah permukaan. Program inversi yang dibuat digunakan untuk menginversi data MT lapangan geotermal Sibayak, Sumatra Utara. Hasil inversi tersebut digunakan untuk membuat penampang 2-D distribusi resistivitas bawah permukaan. Model yang diperoleh kemudian diinterpretasi dengan bantuan data sumur dan data geologi. Hasil interpretasinya adalah zona up-flow terdapat di sebelah utara, dekat Gunung Sibayak, sedang zona out-flow berada di sebelah selatan. Rekomendasi pengeboran diberikan untuk daerah di sebelah utara. Rekomendasi reinjeksi fluida diberikan untuk daerah di sebelah selatan.

A 2-D MT Software for inverse and forward-modeling has been developed. The inversion program was tested using both synthetic data (from forward-modeling software) and real data (from Sibayak geothermal area) resulting conclusion that the inversion program was capable reconstructing subsurface model. The inversion program was used to invert Sibayak geothermal MT data. The inversion result was used to produce cross-section model of subsurface resistivity distribution. The model derived was then interpreted by incorporating borehole and geology data. Interpretation results are: up-flow zone is situated in the northern side near Mount Sibayak, while out-flow zone is situated in the southern side. Drillings are recommended to be located in northern area. Geothermal brine reinjection is recommended to be located in southern area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hatorangan, Partogi
"Daerah stabilitas nyala api dapat diketahui dari batas nyala dan flammabilily limit suatu campuran udara - bahan bakar. Dalam suatu penelitian atau eksperimen, daerah stabilitas nyala dapat ditentukan dengan cara mengukur variasi nilai AFR (Air-Fuel Ratio) dan nilai kecepatan campuran terhadap suatu jumlah burning load tertentu atau pada jumlah massa bahan bakar tertentu dari mulai terjadinya nyala api kuning (Yellow Tip) sampai nyala api padam (Blow Off) ataupun nyala api terangkat (Lift off). Secara visual dapat diamati bahwa daerah stabilitas nyala api ternyata semakin luas bila Bunsen Burner dilengkapi dengan ring slabilizer, sehingga ditemukan fenomena baru yang dinamakan fenomena Lift Up sebelum Blow Off terjadi. Dalam eksperimen ini akan diteliti pengaruh perubahan diameter dalam ring stabilizer terhadap stabilitas nyala api pada Bunsen Burner yang dilengkapi Expansion Barrel Mouth dengan sudut ekspansi 0 = 10° dan 0 = 30°. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemakaian Expansion Barrel Mouth dapat meningkatkan daerah stabilitas nyala api sekitar 8 % (expansion 0 = 30°) pada burning load antara 11.5 - 12.5 MW/m2 bila dibandingkan dengan barrel standar. Secara umum diketahui sudut difusititas 0 = 30° pada Expansion Barrel Mouth jauh lebih baik dibanding dengan sudut 0 = 1O°."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hudi Wibowo
"Bangunan cottage terapung dengan lambung silinder mengambil konsep desain dari sebuah tabung silinder yang dalam teori stabilitas memiliki stabilitas di air yang baik. Berangkat dari teori tersebut penelitian ini dilakukan. untuk membuktikan teori tersebut akan dilakukan percobaan lebih lanjut untuk mendapatkan nilai stabilitas bangunan cottage terapung yang memiliki lambung berbentuk silinder. Eksperimen yang akan dilakukan yaitu Inclining test untuk mendapakan nilai stabilitas MG (jarak titik metasentris terhadap titik gravitasi), dan juga simulasi keadaan lingkungan di laut untuk kemudian mengambil data tegangan tali atau beban horizontal dari beban-beban lingkungan yang bekerja pada bangunan silinder terapung dalam rangka menentukan spesifikasi sistem tambat yang akan digunakan pada sistem bangunan terapung dengan lambung silindris.

Cylindrical Floating cottage takes the concept design of a cylindrical tube which is in the theory of stability, it have good stability in the water. So depart from that basic theory this research is conduct. To prove the theory, further experiments will be conducted to examine the stability of a floating cottage which has a cylindrical hull. The experiments to be performed are Inclining test to attain the stability value of MG (metasentris point range against gravity), and also simulated marine environmental conditions to retrieve data of chain tension from the marine environmental load or horizontal load acting on the floating cottage in order to determine mooring system specifications to be used in floating cottage system with a cylindrical hull."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Rozak
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Raharja Rukmana
"ABSTRAK
Pengaruh kecepatan sudut putar rata-rata swirl terhadap rasio debit nitrogen telah diteliti secara eksperimental. Propana sebagai bahan bakar disuplai dari nosel bagian bawah dan udara sebagai oksidator disuplai dari nosel bagian atas dengan diameter nosel yang sama, yang dilengkapi dengan honeycomb untuk membuat aliran udara yang seragam. Sementara aliran nitrogen dialirkan dari kedua nosel
dimana saluran tersebut koaksial dengan nosel bahan bakar dan nosel udara. Pada penelitian ini juga digunakan vortex generator untuk meningkatkan turbulensi sehingga dapat dicapai pencampuran reaktan yang optimal. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bentuk nyala api swirl yang terjadi pada setiap kondisi parameter yang ada. Penelitian menggunakan high speed video camera (Motion Xtra HG-SE).
Dua parameter utama yang diatur dalam penelitian ini adalah parameter geometri (rasio gap diameter sebesar 2,7) dan dinamika fluida (rasio debit nitrogen, fluks momentum bahan bakar dan fluks momentum udara). Data mentah yang didapat adalah video bentuk nyala api difusi tipe swirl pada setiap nilai fluks momentum
bahan bakar, yang selanjutnya dikonversi menjadi gambar-gambar bentuk nyala api. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk nyala api dan kecepatan putar swirl yang terjadi pada kondisi parameter geometri, dipengaruhi oleh rasio antara fluks momentum udara-bahan bakar dan debit nitrogen. Setiap penurunan rasio debit nitrogen terhadap bahan bakar meningkatkan kecepatan sudut putar swirl. Aliran nitrogen mengganggu aliran bahan bakar-udara sehingga menyebabkan nyala api seperti terangkat. Pada api dengan kondisi swirl, kecepatan sudutnya dapat diketahui dengan bantuan high speed video camera.

ABSTRACT
Effects of swirl angular velocity based on flow rate ratio of nitrogen have been investigated experimentally. Propane as a fuel gas was supplied upward through a nozzle, and air as a oxidant was supplied downward through a similar nozzle, which was filled with honeycomb to produce a uniform velocity in the issuing air. Then, the nitrogen coaxial flow was supplied from downward and upward where
nitrogen's outlet is located coaxial with both sides. This experiment also used vortex generator to increases turbulence, so that optimal mixing of reactants can be achieved. The major of this study is to find out the swirl type diffusion flame mode at every condition parameters. This experiment used high speed video camera (Motion Xtra HG-SE). Two main parameters that had been set up this experiment were geometry parameters (ratio of gap to diameter 2.7) and fluid dynamics (flow rate of nitrogen, momentum flux of fuel and air). Raw data that had been got in thisexperiment were videos of swirl type diffusion flame mode at every point of momentum flux of fuel. The data were converted to the flame mode images, by
using image processing software. Experiment result showed that, the swirl flame mode and swirl angular velocity at every geometry parameters, were influenced by the ratio of momentum flux of airfuel
and the flow rate of nitrogen. Every reduction of ratio gap-nozzle diameter increases the swirl angular velocity. Nitrogen flow disturbing the air-fuel flow, causing the flame to be lifted. Angular velocity can be found with high speed video camera assist.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>