Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidy Hidayanto
"Fatik las logam atau kelelahan logam las adalah pcnyebab kegagalan atau kerusakan sebuah kontruksi las yang mengalami beban berulang Untuk memahami hal tersebut penulis mengadakan analisa fatik las dengan menggunakan baja ASTM A 516 grade 70 yang akan mendapat perlakuan berbeda.
Baja ASTM A516 grade 70 dilas menggunakan elektroda E 7018 dengan menggunakan arus 80 Ampere dan 120 Ampere, dan baja ASTM A5 I6 grade 70 yang tidak mendapat perlakuan pengelasan (original). Setelah baja tersebut dilas, kemudian dibuat benda uji fatik, dengan menggunakan pemesinan. Dalam proses pemesinan ini panas baja tersebut dijaga dari panas yang akan teljadi, dengan menggunakan cainm pendingin. Pelaksanaan uji fatik dilakukan dengan menggunakan metode plane bending dan torsion fatigue machines, sekaligus dengan analisa makroskopi dan analisa mikroskopi. -
Hasil pengujian fatik dan analisa metalograii dapat disimpulkan bahwa :
- Endurance limit (batas lelah) material yang ticlak dilas lebih tinggi dibandingkan dengan material yang dilas.
- Penjalaran retak lelah terjadi secara transgranular.
- Mekanisme patah fatik pada material yang dilas maupun yang tidak dilas, bidang patahannya ic (Tensile Sfress).
- Peningkatan arus dari 80 A lce 120 A pada pembebanan 214 (N/mm2) menyebabkan terjadinya penurunan jumlah siklus. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Sativa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanisa Ananda
"Pada proses pembangunan kapal hampir 80 pekerjaan adalah pengelasan. Keterampilan dan kompetensi welder sangat berpengaruh dalam penyelesaian pekerjaan las. Perhitungan waktu pekerjaan las sangat dibutuhkan guna mengetahui lama waktu pekerjaan pengelasan kapal dan mengetahui perbedaan waktu pada posisi downhand, horizontal, vertical dan overhead. Selain waktu, berat las yang dihasilkan dalam pengelasan kapal perlu menjadi perhatian guna menentukan besar pengaruh pengelasan kulit kapal terhadap berat lambung kapal. Data diperoleh dengan pegukuran dan pengamatan langsung di lapangan pada pekerjaan pengelasan kapal tugboat pelat baja. Data diolah dan dianalisa menggunakan metode statistik yaitu Anova Analisis of Variance dengan menggunakan program IBM Statistic SPSS 24 for windows untuk mengetahui pengaruh posisi dan tebal pelat terhadap waktu dan jumlah pemakaian las. Dari rata-rata waktu di diperoleh waktu pengelasan per kawat untuk posisi downhand 17,67 detik, posisi horizontal 32,42 detik, posisi vertical 42,10 detik dan posisi overhead 60,90 detik. Total waktu pengelasan SMAW bagian kulit kapal adalah 233 jam 31 menit sama dengan 29,2 hari dan berat las yang dihasilkan sebesar 660,76 Kg, dimana berat las berpengaruh 0,5 dari berat kulit kapal.

In the ship production process, almost 80 of the work is welding. The Welder rsquo s hard skills and soft skills are really influential to the welding process. Time calculation in welding process is needed to determine how long ship welding work and to know the time difference on the downhand position, horizontal position, vertical position and overhead position. Beside the time, welding weight which is produced in the ship rsquo s welding should to be concerned in order to determine the impact of shell rsquo s welding effect to hull rsquo s weight. The data were obtained by direct measurements and observations in the field on the tugboat welding process steel plate. The data is processed and analyzed by using statistical method, which is Anova Analysis of Variance by using IBM Statistic SPSS 24 for windows Statistical Program for Science program to find out the effect of position and plate thickness to welding time and amount of welding usage. From the average of time, can be obtained the equation of the time per wire in downhand position 17,67 seconds, horizontal position 32,42 Seconds, vertical position 42.10 seconds and overhead 60.90 seconds. The total welding time of the SMAW system of the ship rsquo s shell is 233 hours 31 minutes equal to 29.2 days and the welding weight produced is 660.76 Kg, where the welding weight affects 0.5 of the shell ship weight."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Rooscote
"Kondisi operasi serta masalah umum yang dihadapi pada material cetakan penempaan dan ekstrusi seperti keausan, korosi, oksidasi temperatur tinggi dan kelelahan fatik berakibat pada penurunan produktifitas akibat kegagalan dari alat kerja sehingga perlu adanya perbaikan maupun penggantian. Semprot logam nyala api oksi-asetilen dianggap sebagai cara yang efektif dalam menurunkan laju keausan permukaan material. Pada penelitian ini, baja perkakas H13 dilakukan pemanasan awal dengan variasi suhu 200°C, 300°C dan 400°C. Lalu material dilakukan dua proses pelapisan yang berbeda yaitu pelapisan WC dan pelapisan WC didahului dengan nikel bond coat. Karakterisasi permukaan baja difokuskan pada struktur mikro, distribusi kekerasan, keausan permukaan, tingkat porositas dan kekasaran lapisan.
Hasil ditemukan bahwa pelapisan WC sebagai lapisan atas dengan metode semprot logam nyala api oksi-asetilen dapat meningkatkan kekerasan mikro permukaan baja H13 dari 500 HV hingga mencapai kekerasan 1717 HV. Selain itu nilai laju keausan menurun dari 0,455 mm3/min menjadi 0,070 mm3/min. Pelapisan nikel sebagai bond coat dapat menurunkan sensitivitas kerentanan terhadap pembentukan retak mikro pada daerah antar muka antara lapisan dengan substrat. Peningkatan suhu pemanasan awal pada substrat baja H13 dapat menurunkan tingkat persentase porositas pada lapisan semprot logam nyala api dan meningkatkan nilai kekasaran permukaan Ra pada hasil proses pelapisan.

Operating conditions and problems that commonly occur in forging and extrusion mold material such as wear, corrosion, high temperature oxidation and thermal fatigue resulting in a decrease of productivity due to the failure, so it is necessary to repair or replacement. Oxy-acetylene thermal spray is considered as an effective way to reduce wear rate of the surface material. In this study, substrate was subjected to preheating variation of 200°C, 300°C and 400°C. Subsequently the material was conducted in 2 different coating processes: WC coating and WC+Ni coating where nickel as a bond coat. The characterization focused on the microstructure, hardness distribution, wear rate, porosity and roughness of the coating.
It was found that WC coating as a top coat gives higher surface hardness from 500 HV up to 1717 HV. Moreover, the value of the wear rate decreased from 0.455 mm3/min into 0.070 mm3/min. Nickel as a bond coat reduce susceptibility to micro cracks formation in the area of the interface between the coating and substrate. Preheat on H13 steel substrate can reduce the percentage level of porosity in thermal spray coating and increase surface coating roughness (Ra)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Junaidi
"ABSTRAK
Paduan aluminium AA5083 merupakan jenis paduan aluminium yang sering digunakan untuk konstruksi badan kapal khususnya untuk kapal patroli atau kapal-kapal cepat. Untuk proses penyambungan pada konstruksi lambung kapal pada umumnya digunakan metode pengelasan gas metal arc welding (GMAW). Kekuatan hasil pengelasan sangat penting khususnya ketangguhan terhadap retakan (crack toughness), dikarenakan operational dari kapal cepat tersebut. Pada penelitian ini dilakukan pengelasan paduan aluminium AA5083 dengan ukuran 150 mm x 350 mm , dengan ketebalan 15 mm dan 20 mm. Metode pengelasan dengan gas metal arc welding dengan dua logam pengisi yang berbeda yaitu ER5183 dan ER5356 dan gas pelindung yang digunakan adalah 99% argon.
Hasil penelitian diperoleh bahwa maksimum nilai ketangguhan retak didapatkan pada pengelasan dengan material tebal 15 mm dengan logam pengisi ER5356 dan masukan panas 7.8 kj/cm.

ABSTRACT
Aluminium alloys AA5083 is alloys which mostly used in the hull components of ship and high speed craft. Normally gas metal arc welding (GMAW) are used for joining the construction. Welding strength especially crack toughness is very important on this welding due to normal operation of the ship or high speed craft. On this research welding of aluminium alloys AA5083 with dimension 150 mm x 350 mm and thickness 15 mm and 20 mm, were carried out by gas metal arc welding method using two difference filler metal ER5183 and ER5356, and 99% argon are used as shielding gas.
The result of experiment that the maximum value of crack toughness was shown on welding with thickness plate 15 mm using filler metal ER5356 and heat input 7.8 kj/cm."
2015
T44354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Edison
"Las titik adalah salah satu proses sambungan las yang banyak digunakan dalam industri otomotif. Penggunaan parameter las titik yang tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan dalam bentuk patah, retak, perubahan bentuk atau perubahan sifat mekanisnya. Telah dilakukan penelitian terhadap pengaruh parameter las titik terhadap sifat mekanik sambungan las baja karbon rendah, agar diketahui kombinasi variabel las yang paling tepat untuk mendapatkan hasil las yang baik.
Dalam penelitian ini, untuk tebal plat 1 mm arus yang digunakan adalah: 2 kA, 4 kA, 6 kA, 8 kA dan 10 kA, gaya elektroda 2 kN, 2,4 kN, 2,8 kN, 3,2 kN dan 3,6 kN dan waktu las 20 detik, 30 detik, 35 detik, 40 detik dan 45 detik. Untuk tebal plat 3 mm arus yang digunakan adalah dari 8 kA, 9 kA, 10 kA, 11 kA dan 12 kA, gaya elektroda dari 2 kN , 2,4 kN, 2,6 kN 3,2 kN dan 3,6 kN, waktu las dari 20 detik, 30 detik, 40 detik, 50 detik dan 57 detik. Pengujian sifat mekanik yang dilakukan meliputi pengujian kekerasan dengan metode Vickers, pengujian kekuatan geser sambungan dengan metode uji tarik, sedangkan pengujian metalografi dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik.
Dari hasil uji tarik memperlihatkan untuk tebal plat 1 mm, apabila arus di bawah 4 kA tidak terjadi sambungan las, jika arus di atas 6 kA kekuatan geser sambungan las mulai turun. Untuk tebal plat 3 mm, jika arus di bawah 8 kA tidak terjadi sambungan las, tetapi jika arus di atas 10 kA kekuatan geser sambungan las mulai turun. Demikian juga waktu las dan gaya elektroda, apabila semakin tinggi dapat menurunkan kekuatan geser sambungan las, hal ini diduga karena arus listrik, waktu las dan gaya elektroda yang tinggi dapat menimbulkan rekristalisasi dan perubahan butir yang dapat menurunkan kekuatan sambungan las logam.
Hasil uji kekerasan memperlihatkan, bahwa semakin besar arus listrik, waktu las dan gaya elektroda, maka kekerasan logam makin besar, hal ini terjadi karena jika parameter las makin besar akan mengakibatkan rekristalisasi dan perubahan fasa pada logam, kejadian ini akan mengakibatkan kenaikan kekerasan logam.
Hasil pengujian struktur mikro memperlihatkan bahwa material mempunyai ferit, perlit dan martensit. Dengan demikian dari penelitian ini didapat hasil untuk pelat tebal 1 mm kombinasi yang terbaik adalah arus 6 kA, waktu las 30 detik dan gaya elektroda 2 kN. Untuk tebal plat 3 mm arus 10 kA, waktu las 20 detik, gaya elektroda 3,6 kN.

Welding is one of joining process that commonly used in automotive industry. An inaccurate choice of welding parameters may cause damage to the welding in form of broken, crack, and mechanical properties deterioration. Research on the effect of welding spot variables on mechanical properties of low carbon steel welding join had been done.
The research was focused on determining the best combination of welding parameters to get the best welding result. The welding 1 mm plate width was performed with varying the current of 2 kA, 4 kA, 6 kA, 8 kA, and 10 kA, electrode force of 2 kN, 2,4 kN, 2,8 kN, 3,2 kN and 3,6 kN, and welding time of 20 seconds, 30 seconds, 40 seconds 50 seconds. The welding of 3 mm plate width was done with varying the current of 8 kA, 9 kA, 10 kA, 11 kA, and 12 kA, electrode force of 2 kN, 2,4 kN, 2,8 kN, 3,2 kN and 3,6 kN, and welding time of 20 seconds, 30 seconds, 40 seconds, 50 seconds, 57 seconds. Test of mechanical properties performed includes hardness test using Vickers method, welded movement strength test using stretching test, whereas metallurgical test was performed using optical microscope.
The stretching test result showed that, for 1 mm width plate, if the current was less than 4 kA the welding did not occur, however, if the current is greater than 6 kA the movement strength of join started decreasing. Furthermore, for 3 mm plate width, if the current less than 8 kA the welding did not also occur and if the current was greater than 10 kA the movement strength of joint was decreasing. As for welding time and electrode force, if those parameters become high the movement strength of welding joint may be also decreased. This decreasing was foreseen because those can cause recristalization of grain that that may weaken the welded strength of metal.
Hardness test result showed that the higher the current, welding time and electrode force, the harder the metal. This phenomenon occurs since the higher the welding variables can cause recristalization and change the phase of metal that heightening the hardness of metal.
Microstructure test result showed that the material contain ferrite, perlite and martensite. As a final result it can be concluded that for 1 mm plate, the best combination of variables is 6 kA of current, 2 kN of electrode force, and welding time of 30 seconds, and for 3 mm plate width is 10 kA of current, 20 seconds of welding time and 3,6 electrode force.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Wiryosumarto
Jakarta: Pradnya Paramita, 1985
671.52 HAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Wiryosumarto
Jakarta: Pradnya Paramita, 1988
671.52 HAR t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Wiryosumarto
Jakarta: Pradnya Paramita, 1981
671.52 HAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Wiryosumarto
Jakarta: Pradnya Paramita, 1979
671.52 HAR t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>