Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108744 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Material adsorben seperti silica gel, Lithium Clorida, selaiu menjadi pilihan
utama dalam dunia industri. Padahal harga material ini relatif mahal Penelitian
terhadap adsorben alam sebagai salah satu adsorben altematif yang murah pengganti
material buatan dalam proses dehumidiftkasi masih belum banyak dilakukan.
Mordenit sebagai salah satu material adsorben alam disinyalir memiliki
kemampuan yang cukup baik dalam menyerap kadar uap air. Untuk itu penelitian lebih
jauh terhadap material ini perlu dilaku kan.
Penelitian ini dibagi dalam dua tahap yaitu: preparasi zeolit yang berlujuan
untuk meningkatkan mutu zeolit alam dalam menyerap uap air dan uji adsorbsi untuk
mengetahui kemampuannya, Dalan1 proses preparasinya, zeolit diaktivasi secara Hsis
dengan cara dikalsinasi, dan dalam pengujiannya kemapuan adsorbsi zeolit clitinjau dari
kadar air kesetimbangan (Equilibrium Moisture Content / EMC) yang dicapainya dan
laju penyerapan yang teljadi selama proses pengujian Pengujian dilakukan pada kondisi
temperatur dan kelembaban yang berbeda, da.n dampak dari perubahan suhu tersebut
terhadap kemampuan penyerapan zeolit akan di teliti. Pada akhirnya penelitian ini akan
membandingkan kemampuan zeolit mordenit dan zeolit klinoptilolit dalam menyerap
kandungan uap air udara.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa zeolit mordenit temyata mampu
menyerap uap air hingga 6,6 persen dari berat keringnya pada kondisi udara tekanan dan
temperatur 25°C dan 10l,8 kPa; dan pada kelembaban relatif (RI-I) 80,83%. Sementara
untuk suhu yang lebih tinggi kemampuan zeolit mordenit cenderung menurun. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat
"Kadar air semen (w/c) sangat mempengaruhi kuat tekan beton, kadar air semen yang kecil menghasilkan kuat kuat tekan yang besar, sebaliknya kadar air semen besar menghasilkan kuat tekan beton yang kecil.
Abu terbang ( fly ash ) dapat meningkatkan kuat tekan beton, karena fly ash mengandung SiO2 yang tinggi, kekuatan beton meningkat karena butiran mikrosilika yang sangat halus bereaksi dengan air dan Ca(OH)2 ( kapur ) akan menghasilkan massa yang padat, sehingga menghasilkan kekuatan yang lebih besar.
Pada percobaan ini kuat tekan yang paling besar adalah 50 Mpa yang dihasilkan oleh campuran dengan perbandingan air semen (w/c) -0.3 dan penambahan fly ash 30%.
Dari hasil percobaan ini penulis mengusulkan suatu rancang campur beton ringan dengan memakai zat tambah fy ash yang diberi nama Feret-Fxh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agung Sunhadji
"Di bidang konstruksi saat ini, material beton bertulang dengan sistem pracetak menjadi semakin diminati karena berbagai keunggulan yang dimiliki baik dari segi ekonomi, waktu dan mutu bangunan sipil yang dihasilkan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan bangunan bertingkat untuk perkantoran, hotel dan pertokoan di daerah perkotaan mendorong timbulnya kebutuhan akan suatu rancangan struktur beton yang ekonomis, dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien tanpa mengurangi kekuatan dan kekakuan komponen struktur bangunan. Dalam hal ini, struktur beton pracetak adalah salah satu jawaban untuk semua pertanyaan tersebut. PT. Hutama Karya dengan struktur Bresphaka-nya mencoba menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut.
Struktur Bresphaka yang menjadi pilihan dalam pembahasan Skripsi ini dibatasi pada daerah titik kumpul. Pada daerah titik kumpul inilah kunci kekuatan dan kelemahan dari sebuah struktur terutama terhadap gaya lateral yang terjadi. Eksperimen yang dilakukan oleh PT. Hutama Karya mencakup titik kumpul interior dan eksterior. Dalam hal ini, PT. Hutama Karya dengan sistem Bresphaka-nya, bekerjasama dengan Balai Struktur Bangunan Puslitbang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, melakukan eksperimen guna mengetahui kehandalan dari specimen yang direncanakan. Pada eksperimen yang dilakukan terhadap sambungan interior, specimen terdiri dari dua buah balok pracetak dengan ukuran penampang 250 mm x 400 mm dengan panjang bersih 1500 mm dan dua buah kolom pracetak berukuran 250 mm x 350 mm dengan panjang bersih 1200 mm. Specimen ini direncanakan untuk pembangunan gedung bertingkat 6.
Pengujian dilakukan dengan memberikan displacement control untuk mengetahui besarnya gaya lateral yang bersesuaian. Dalam skripsi ini penulis menganalisa data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen dan melakukan perbandingan secara teoritis dengan program Dram-2DX. Analisa hasil eksperimen untuk grafik gaya lateral dan perpindahan didapat bahwa secara umum struktur mampu bertahan sampai tingkat daktilitas 4 tanpa mengalami pinching effect. Di samping itu, diperoleh pula bahwa kekuatan dan kekakuan hasil eksperimen lebih tinggi dari hqsil analisa teoritis dengan program DRAIN-2DX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aswanto
"Pasangan bata merah tradisional sangat luas penggunaannya dalam konstruksi bangunan dengan berbagai variasi fungsionalnya. Dalam berbagai proses disain engineering, selama ini struktur pasangan bata merah hanya dianggap sebagai beban. Tetapi dengan semakin luasnya penggunaan mikro komputer yang diikuti perkembangan pesat perangkat lunak elemen hingga, memberikan kesempatan untuk melakukan analisis struktur yang lebih kompleks dengan menyertakan elemen pasangan bata merah sebagai salah satu elemen struktur yang penting.
Yang paling sukar dalam analisis elemen hingga untuk pasangan bata merah adalah kesulitan permodelan karakteristik material propertinya. Karena riset-riset di negara kita yang menyelidiki sifat dan karakteristik pasangan bata merah masih terasa kurang.
Kajian ini mencoba menggunakan kapabilitas perangkat lunak elemen hingga untuk melakukan analisis pasangan bata triplet. Diantaranya penggunaan elemen contact untuk memodelkan interface bata dan mortar, aplikasi kriteria keruntuhan pada elemen concrete (William & Warnke), Drucker Prager, model Anisotrop dan aplikasi gejala Fissure Closing pada bata merah. Sebagai pembanding adalah test uji pembebanan pasangan bata triplet dengan beban prekompresi dan lateral. Bata merah dipakai jenis bata tradisional dan Cikarang.
Hasil kajian ini didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda antara test uji di laboratorium dengan komputasi elemen hingga Prediksi keruntuhan elemen concrete dan Drucker Prager dapat memprediksi dengan baik keruntuhan pasangan triplet. Sedangkan riwayat displacement akibat pembebanan terjadi perbedaan antara komputasi elemen hingga dan hasil uji test. Hal ini dikarenakan peralatan pengujian yang kurang akurasinya dan sampel pasangan triplet sendiri yang sangat variatif bentuk fisiknya. Fenomena Fissure Closing diakomodir dengan teknik membedakan input hubungan teganganregangan bata pada daerah yang diperkirakan mengalami pemampatan rongga yang tinggi.
Kajian ini, dapat digunakan sebagai sedikit sumbangan untuk kelanjutan riset-riset pasangan bata merah yang lebih mendalam di Indonesia, khususnya dalam metode permodelan karakteristik material untuk analisis numerik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ichsan
"Penggunaan bahan yang ramah lingkungan menjadi topik utama peneliti ilmu bahan termasuk pada material komposit. Salah satunya mengganti penggunaan serat sintetis dengan serat alam yang ramah lingkungan dan ketersediaan yang berlimpah serta memiliki kekuatan yang baik. Serat kenaf Sumberejo merupakan salah satu serat alam yang banyak di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh nilai ketahanan impak dan bakar, serta kekerasan papan komposit polipropilena/serat kenaf Sumberejo dan mengetahui golongan kerapatan papan serat menurut SNI 01-4449-2006. Komposit difabrikasi dengan variasi serat kenaf Sumberejo sebesar 30%, 40%, dan 50% fraksi berat yang disusun searah. Sebagai pembanding difabrikasi juga sampel polipropilena murni. Fabrikasi diawali dengan memberi perlakuan alkali pada serat kenaf kemudian difabrikasi dengan metode hot press. Hasil terbaik dimiliki oleh komposit polipropilena/ 50 wt% serat kenaf dengan ketahanan impak yaitu (47,5 ± 10,7) J/cm2, laju rambat bakar (7,1±5,1) mm/menit, kekerasan komposit yaitu (66 ± 0,8) HD dengan nilai densitas (1,04±0,01) gr/cm3, maka komposit ini tergolong papan serat kerapatan tinggi. Pengamatan dengan mikroskop optik pada permukaan uji impak adalah serat yang tertarik keluar dan putus, sementara kerusakan akibat uji bakar adalah serat yang hangus terbakar serta sisa polipropilena. Hal ini masing-masing menandakan bahwa serat kenaf Sumberejo berperan sebagai penyerap energi dan penghalang oksigen.

The use of natural fibers as the filler of  composites whose good strength, ecofriendly, and abundant like kenaf fiber from Sumberejo, Indonesia. The purpose of this study was to obtain the value of impact resistance, flammability, and hardness of polypropylene/Sumberejo kenaf fiber composite boards and to classify the dense of the fiber boards accordance to SNI of 01-4449-2006. Composites were fabricated by the variation of unidirectional Sumberejo kenaf fiber, which contents weigth 30%, 40%, and 50%. As comparison, pure polypropylene sample was also fabricated. The fabrication initiated with an alkaline treatment to Sumberejo kenaf fiber then followed by a compression molding method. The best results were obtained from polypropylene / 50 wt%  kenaf fiber composites with impact energy, burn rate, and hardness values were (47.5 ± 10.7) J / cm2, (7.1±5.1) mm/minute, and (66 ± 0.8) HD respectively, with the density of (1.04±0.01) gr/cm3, this compositeclassified as high density fiber board. Optical microscope observation on the impacted surface was fiber pull out and breakage, in which showed the energy of impact was absorbed by kenaf fiber while the burned surface was a burnt kenaf fiber and rest of PP, in which showed the kenaf fiber acted as an oxygen barrier."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Farid
"Riset polimerisasi kationik minyak sawit berbantuan gelombang mikro belum pernah dilakukan. Dalam penelitian ini, minyak sawit dan hasil olahannya dipolimerisasi kationik dengan katalis borontriflorida eteral berbantuan gelombang mikro menggunakan oven gelombang mikro komersial. Komposisi bahan baku prekursor dianalisis menggunakan kromatografi gas. Bilangan iodin, gugus fungsi, serapan ultraviolet prekursor dan produk polimerisasinya dianalisis masing-masing dengan titrimetri, dan spektrofotometri inframerah Transformasi Fourier dan spektrofotometri ultraviolet. Pemindaian kalorimetrik diferensial (DSC) digunakan untuk mengamati ciri termal polimer yang terbentuk. Proses inklusi urea terhadap minyak sawit meningkatkan komponen asam lemak tak jenuh seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan fraksi asam lemak tidak jenuh, bilangan iod, intensitas penyerapan pita alkena dalam spektrum inframerah, dan absorbansi spektrum ultraviolet. Polimerisasi kationik minyak sawit terkatalisis borontrifluorida eteral menghasilkan padatan. Pembentukan polimer mengubah gugus C=C menjadi C-C, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya bilangan iodin dari produk polimer yang dihasilkan dan menurunnya intensitas pita alkena pada bilangan gelombang 3025 cm-1 (regang =C-Hcis, 1654 cm-1 dan 1648 cm-1 (regang C=C), dan 723 cm-1 (tekuk -HC=CH-) pada spektrum inframerah. Disamping itu terjadi reaksi isomerisasi cis-trans yang ditunjukkan munculnya serapan pada bilangan gelombang 968 cm-1 (regang C=C trans). Kurva termogram DSC membuktikan bahwa produk polimerisasi adalah polimer termoplastik dan memerlukan perlakuan curing. Perlakuan panas dapat menyebabkan deformasi polimer yang terbentuk, yang ditunjukkan oleh penurunan bilangan iod, penurunan serapan ultraviolet dan perubahan serapan inframerah serta kurva termogram DSC. Kopolimerisasinya bersama divinyil benzena menghasilkan polimer termoset.

Microwave assisted cationic polymerization of palm oil study has never been done yet. In this study, palm oil, and processed products have been cationic polymerized with borontrifluoride-etheral catalyst under microwave irradiation using commercial microwave ovens. The composition of the feedstock was analyzed with gas chromatography. Iodine number, functional groups, ultraviolet absorption of precursor and the polymerization products were analyzed respectively by titrimetry, and Fourier transform infrared spectrophotometry and ultraviolet spectrophotometry. Differential Scaning Calorimetric (DSC) is used to observe the thermal characteristics of polymers. The process of inclusion of Urea to palm oil increases the component of unsaturated fatty acids as indicated by the increase in the fraction of unsaturated fatty acids, iodine numbers, the intensity of alkene band absorption in the infrared spectrum, and the absorbance of the ultraviolet spectrum. The cationic polymerization of oil palm catalyzed by borontrifluoride etheral produces solids. The formation of the polymer converts the C=C group to C-C, this is indicated by the decrease of the iodine number of the resulting polymer product and the decrease of the intensity of the alkene band at wave number 3025 cm-1 (streching =C-Hcis), 1654 cm-1 and 1648 cm (streching C=C), and 723 cm-1 (bending -HC=CH-) in the infrared spectrum. The other process was cis-trans isomerization reaction showed absorption band at wave number 968 cm-1 (streching C=Ctrans. The DSC thermogram curve proves that polymerization products are thermoplastic polymers and require curing treatment. The heat treatment can cause the deformation of the formed polymer shown by changes in iodine number, infrared absorption spectrum, ultra-violet absorption spectrum and DSC thermogram curve. Copolymerization with divinyl benzene produces thermoset polymers."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2681
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madiyan
1991
S35397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Eveline
"Pembangunan serta kemajuan yang ada sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin modern menyebabkan pencemaran yang meningkat di bumi. Pencemaran yang timbul di lingkungan antara lain adalah pencemaran tanah, pencemaran udara dan pencemaran air. Penggunaan deterjen merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran air. Penggunaan deterjen tersebut pada akhirnya akan mempercepat bertambahnya konsentrasi fosfat dalam badan air buangan, sehingga memicu pertumbuhan alga. Salah satu cara untuk mengurangi kadar fosfat di perairan adalah dengan membuat adsorben untuk mengadsorpsi fosfat secara efektif. Adsorben ini dibuat berukuran mesopori yang mengandung besi dan aluminium oksida. Besi oksida berperan sebagai material aktif yang dapat menyerap fosfat dengan kapasitas yang tinggi sedangkan aluminium oksida sebagai pemberi luas permukaan yang besar. Pembuatan adsorben ini menggunakan kitosan sebagai cetakan atau template pembentuk rongga berukuran mesopori. Adsorben logam mesopori yang mengandung besi dan aluminium oksida dapat menyerap fosfat secara efektif, dengan pengaruh kandungan besi, adsorben terbaik adalah 50 FeAl yang komposisinya mengandung 50% Fe dan 50%Al, dengan adsorpsi fosfat sebesar 72,87%. Pada percobaan pengaruh pH diperoleh kondisi optimum pada pH 2 dengan persen adsorpsi 91,97%. Waktu optimum untuk menyerap fosfat adalah 360 menit. Adanya pengaruh.

Nowadays, development and technological advances cause the earth is getting more polluted. Some problems arise in environment are soil pollution, gas pollution and water pollution. The use of detergents is one of the sources that cause water pollution. For example, the use of detergents will increase phosphate concentration to wastewater streams, that will accelerate the growth of algae. One of the method to reduce phosphate is to make adsorbent to adsorp phosphate effectively. The size of adsorbent is mesoporous and it contains iron and aluminium oxide. Iron oxide is as an active material which have high phosphate adsorption capacity while aluminium oxide provides a large specific surface area. Mesoporous adsorbent which contain iron and aluminium oxide can adsorp phosphate effectively, by the effect of iron content, the best adsorbent is 50 FeAl which contains 50% Fe and 50% Al with phosphate adsorption is 72,87%. For the effect of pH, phosphate adsorption is 91,97%. Optimum time needed to adsorp phosphate from solution is 360 minutes. The effect of anion interferences by chloride and bicarbonate show no significant on the adsorption of phosphate."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>