Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fery Ferdi Rafly
"Tugas Akhir ini berisi tentang perancangan untuk pengembangan produk bucket standard yang merupakan produk yang diproduksi Caterpillar tipe 320C Hydraulic Excavator. Penuiis melakukan analisa terhadap gaya gaya pada saat penggalian saat produk tersebut beroperasi, perubahan profit dan cara pembuatan bucket. Dari pengembangan design bucket ini, penulis berkeyakinan akan menambah produktivitas kerja 320C Hydraulic Excavator menjadi 20% lebih baik dari design standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detri Triyadi K. Samsi
"Industri alat berat di Indonesia mengalami pertumbuhan 900% dalam kurun waktu 10 tahun sejak tahun 1986, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari keseluruhan permintaan alat berat, 40% adalah jenis alat Hydraulic Excavator (HEX), dimana 70% berukuran 20 ton. Perusahaan Caterpillar Inc. sebagai perusahaan pembuat alat besar terbesar di dunia, merupakan salah satu pemain HEX 20 ton di pasar Indonesia.
Ketidakstabilan ekonomi, politik dan sosial sejak tahun 1997, menyebabkan permintaan terhadap alat berat, khususnya HEX mengalami penurunan tajam. Dilain pihak tekanan-tekanan tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Oleh karena itu perusahaan Caterpillar harus mengidentifikasi posisi perusahaan di pasar Indonesia, kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan di masa datang, sehingga dapat memformulasikan strategi pemasaran yang tepat.
Dengan menggunakan kerangka perencanaan pemasaran strategik, penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi perusahaan dengan menggunakan GE Matrik, yang penetuan derajat kepentingannya menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Dengan memprediksi posisi persaingan pada lima tahun mendatang, dan menentukan posisi yang diinginkan, maka dapat ditentukan strategi alternatif yang cocok untuk digunakan. Perencanaan strategi pemasaran ditentukan selaras dengan strategi alternatif yang dipilih.
Dari penelitian yang dilakukan, dihasilkan posisi perusahaan Caterpillar pada lima tahun mendatang pada posisi mempertahankan posisi. Berdasarkan hal tersebut, strategi alternatif yang cocok adalah penetrasi pasar, dan perusahaan dapat pula melakukan integrasi horisontal. Perencanaan strategi pemasaran dilakukan selaras dengan strategi alternatif tersebut.
Industri alat berat di Indonesia mengalami pertumbuhan 900% dalam kurun waktu 10 tahun sejak tahun 1986, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari keseluruhan permintaan alat berat, 40% adalah jenis alat Hydraulic Excavator (HEX), dimana 70% berukuran 20 ton. Perusahaan Caterpillar Inc. sebagai perusahaan pembuat alat besar terbesar di dunia, merupakan salah satu pemain HEX 20 ton di pasar Indonesia.
Ketidakstabilan ekonomi, politik dan sosial sejak tahun 1997, menyebabkan permintaan terhadap alat berat, khususnya HEX mengalami penurunan tajam. Dilain pihak tekanan-tekanan tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Oleh karena itu perusahaan Caterpillar harus mengidentifikasi posisi perusahaan di pasar Indonesia, kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan di masa datang, sehingga dapat memformulasikan strategi pemasaran yang tepat.
Dengan menggunakan kerangka perencanaan pemasaran strategik, penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi perusahaan dengan menggunakan GE Matrik, yang penetuan derajat kepentingannya menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Dengan memprediksi posisi persaingan pada lima tahun mendatang, dan menentukan posisi yang diinginkan, maka dapat ditentukan strategi alternatif yang cocok untuk digunakan. Perencanaan strategi pemasaran ditentukan selaras dengan strategi alternatif yang dipilih.
Dari penelitian yang dilakukan, dihasilkan posisi perusahaan Caterpillar pada lima tahun mendatang pada posisi mempertahankan posisi. Berdasarkan hal tersebut, strategi alternatif yang cocok adalah penetrasi pasar, dan perusahaan dapat pula melakukan integrasi horisontal. Perencanaan strategi pemasaran dilakukan selaras dengan strategi alternatif tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Widiyanto
"Permintaan akan mesin Hydraulic Excavator (HEX) dengan kapasitas kerja 20 ton sangat tinggi di pasar Asia, hampir sebagian besar produk alat berat dari PT ABC saat ini diarahkan ke pasar Indonesia. Saat ini, PT ABC membutuhkan proses perbaikan bisnis untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar. Kemampuan terpasang di PT ABD adalah 660 mesin dalam satu tahun, sedangkan rencana alokasi dari pusat saat ini adalah 1080 mesin pada 2011 dan 1700 mesin pada 2012, melihat situasi yang ada PT ABC belum dapat memenuhi permintaan tersebut.
Setelah melihat proses kerja, disimpulkan bahwa ada banyak peluang perbaikan untuk meningkatkan kapasaitas produksi dengan cara menghilangkan prosesproses yang tidak perlu serta penerapan sistim lean manufacturing untuk mencapai target perbaikan sebesar 10 % di 2010. Setelah proses kerja maksimal, akan dilihat kebijakan untuk investasi serta kemungkinan bisnis di ASEAN. Sebuah kebijakan investasi yang tepat akan meyakinkan sebuah perusahaan hanya membuat investasi yang dibutuhkan memberikan dampak cost yang lebih murah dan bernilai pada saat penyaluran product ke pasar asia tenggara.

The requirement of Hydraulic Excavator (HEX) machines with the operating weight 20 tons very significant in Asia Market, while most of PT ABC products currently supplies only for Indonesia market. Currently, PT ABC required the business improvement process to support with the investment strategy identified which will provide production capacity to support the requirements of HEX 20 Ton growth. Current demonstrated capacity is 660 machines while the allocation production from corporate is 1080 per year on 2011 and 1700 per year on 2012, with this condition PT ABC production line does not capable meet with the customer demand.
After reviewed to the production process flows, found the opportunities to improve the current production capacity by eliminating waste, and implementing lean concepts to achieve targeted capacity improvement for 10% in 2010.The investment strategy reviewed after maximized the production capacity and looking the business opportunity in ASEAN. An intelligent investment strategy will insure that the company only makes the investment requirement that would delivered lowest product cost and made the benefit to supply South East Asia market."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28117
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haswin Atmadi Hardjoprakoso Mangkoesoebroto
"[Zaman kini banyak merek alat berat yang ditawarkan di Indonesia. Agar
tetap bisa bersaing, para distributor harus memberikan kualitas produk terbaik
dengan cara yang paling efisien biaya. Telah ditemukan bahwa pada excavator
berkapasitas 20 ton, bagian yang paling sering mengalami kegagalan adalah
bucket cylinder. Kegagalan menyebabkan berkurangnya efisiensi atau bahkan
down time, yang akan mengakibatkan peningkatan biaya. Menyempurnakan
program perawatan untuk bucket cylinder adalah salah satu cara untuk
mengurangi biaya, sehingga tetap bisa bersaing.
Dalam kasus ini, metode PMO2000 bisa digunakan untuk membuat
program perawatan yang baru untuk bucket cylinder. Pertama, program perawatan
saat ini beserta data kegagalan harus disusun terlebih dahulu. Lalu metode RCA
digunakan untuk mencari sumber penyebab, yang nantinya akan digunakan untuk
menentukan kegagalan apa saja yang belum ada di program perawatan saat ini.
Analisa resiko lalu digunakan untuk menentukan prioritas kegagalan tersebut.
Pada akhirnya, PMO2000 bisa menghasilkan program perawatan yang baru
dimana semua masalah ditanggulangi, dan juga memberikan tugas perawatan
untuk kemungkinan kegagalan dengan resiko tinggi., Nowadays many heavy machineries brand in Indonesia are offered. In
order to keep being competitive, distributor has to give the best possible quality of
a product in a most cost efficient way. It is found that in a 20 ton capacity
excavator, Bucket Cylinder is one of the parts that suffer frequently from failure.
Failure causes loss of efficiency or even downtime, which increases overall cost.
Improving the maintenance program of the bucket cylinder is one way to reduced
overall cost, thus keeping in the competition.
In this case, the PMO2000 can be used to design a new maintenance
program for the Bucket Cylinder. To do this, first the current maintenance plan
and the failure data has to be compiled. RCA is then used to look for the Root
Cause, which in turn will be used in determining what failures are missing from
the current maintenance plan. Risk analysis is then used to determine the priority
of those failures. In the end, PMO2000 can give a new maintenance program that
addresses all current problems, while also giving maintenance task to possible
failures with high risk.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Kirana Sainan
"Volume penumpukan sampah yang belum dapat ditangani di wilayah Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar ±405 m3, angka ini merupakan jumlah penumpukan sampah yang terdapat pada jalur air dan sungai-sungai di kawasan padat penduduk. Akses bagi kendaraan berat yang sulit, menyebabkan kebutuhan akan peralatan alternatif dengan mobilisasi yang tinggi, salah satu alternatifnya berupa excavator amfibi. Excavator amfibi yang dikembangkan memiliki batasan berupa lebar sungai yang merupakan daerah operasi kerja sebesar 5 m dan mampu menangani volume penumpukan sampah kurang dari jam kerja maksimal, yaitu 8 jam/hari. Berdasarkan batasan desain tersebut, dihasilkan sebuah pengembangan berupa excavator mini amfibi dengan kapasitas bucket 0.4 m3, yang memiliki ukuran pontoon dengan desain catamaran sebesar: LOA = 5.3 m; Lpp = 5 m; B = 3 m; H = 1.5 m; T = 1.2 m. Serta dihasilkan aspek-aspek desain berupa karakteristik lambung pontoon, material dan dimensi plat, spesifikasi pengelasan, mooring system, hambatan, dan daya main engine (propulsi).

The volume of trash accumulation which can’t be handled on DKI Jakarta is ±405 m3, this amount is the trash accumulation’s volume which is existed in water ways and rivers on the dense population. Difficulties for heavy equipment's access makes the need of alternative equipment with high mobility, and one of the alternatives is amphibious excavator. The amphibious excavator which is developed has constrains such as 5 m of the minimum river width and could handle the accumulation of trash within maximum working hour as 8 hour/day. Based on those constrains, developed a mini amphibious excavator design with bucket capacity 0.4 m3, which has a catamaran pontoon with the dimension: LOA = 5.3 m; Lpp = 5 m; B = 3 m; H = 1.5 m; T = 1.2 m. And also resulted another design aspects such as the characteristic of pontoon's hull, material and dimension of plate, welding specification, mooring system, drag, and main engine power (propulsion)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Amir
"Keseimbangan lini lintasan perakitan merupakan salah satu masalah penting di area produksi atau area manajemen operasi. Karena keseimbangan dalam penempatan elemen-elemen kerja dan beban kerja pada tiap stasiun kerja akan memberikan pengaruh yang besar pada performa sistem, maka sangat penting untuk mengembangkan suatu solusi yang praktis dari permasalahan keseimbangan lini dan juga kebutuhan akan waktu perhitungan yang minimal untuk memecahkan masalah keseimbangan lini tersebut. Metode heuristik adalah salah satu cara yang umum digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini perakitan ini.
Dalam penelitian ini, metode heuristik yang efisien digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini perakitan dengan pendekatan deterministik dan model tunggal. Metode heuristik tersebut adalah metode heuristik Algoritma Genetika. Algoritma Genetika yang digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini lintasan perakitan ini dibentuk dengan struktur kromosom yang khusus.
Pada penelitian ini keseimbangan lini perakitan yang dihasilkan dengan menggunakan metode Algoritma Genetika akan dibandingkan dengan keseimbangan lini perakitan lama yang telah diterapkan, dan terbukti menghasilkan keseimbangan lini perakitan yang lebih baik. Dengan penurunan jumlah stasiun kerja, efisiensi lintasan serta nilai smoothness yang meningkat, penggunaan Algoritma Genetika mampu memberikan solusi yang optimal untuk memecahkan permasalahan keseimbangan lini perakitan.
Oleh karena itu, pada penelitian ini metode Algoritma Genetika juga digunakan dalam menghitung keseimbangan lini dengan waktu siklus yang akan dicapai yaitu menghasilkan sistem keseimbangan lini perakitan Hydraulic Excavator tipe PC300-8 untuk waktu siklus (cycle time) 38.33 menit dengan jumlah stasiun kerja sebanyak 13 stasiun kerja, efisiensi lintasan sebesar 0,8028, dan nilai smoothness sebesar 37,8320 detik.

Assembly Line Balancing is one of the most important issue in operation management area. Balancing in assigning task and work load in every workstation will give big influence in assembling system performance and can affect positive to finance point of view, hence of vital importance to develop the practical solution to solve assembly line balancing problems as well as requirement of minimum calculation time, meta-heuristic method is one of most often used to solve assembly line balancing problem.
In this research, meta-heuristic method will be used to solve an assembly line balancing problem with approach of single model and deterministic which called by Genetic Algorithm.
In this research, result that achieved in balancing of assembly line by using Genetic Algorithm method will be compared with the former balancing of line which have been applied, and its proven better line characteristic. With decreasing sum of workstation among the assembly line, as well as smoothness index and also increasing line efficiency, using Genetic Algorithm can give optimal solution to solve assembly line balancing problems.
Therefore, continuing in this research, Genetic Algorithm method also applied in balancing the new assembly line with cycle time to be reached. And its proven balancing of Hydraulic Excavator type of PC300-8 Assembly line for cycle time of 38.33 minutes with 13 Workstations amount, and 0.8028 line efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jamalludin
"Hydraulic Excavator merupakan salah satu jenis dari alat berat yang pada dasarnya digunakan dalam pekerjaan construction (konstruksi) dan mining (pertambangan). Alat ini digunakan untuk menggali, memuat dan memindahkan tanah, pasir, batu-batuan dan bahan tambang lainnya. Dalam perkembangannya (pasca Asia economic crisis), Hydraulic Excavator tidak hanya difungsikan pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi dan pertambangan saja, namun sudah merambah ke sektor perkayuan (logging) dengan menggunakan attachment Rotary Log Grapple. Rotary Log Grapple (RLG) merupakan salah satu attachment pada hydraulic excavator yang berfungsi untuk pekerjan loading dan un-loading kayu. RLG ini menggunakan 2 buah cylinder untuk menggerakkan clawnya, sedangkan untuk gerak putarnya menggunakan rotator. Keseimbangan gerakan antara claw in dan claw out pada RLG berpengaruh besar terhadap produktifitas. Untuk itu, agar menjamin keseimbangan gerak tersebut salah satu sistem yang dipakai adalah LINK yang menghubungkan antara claw in dan claw out-nya.
Pada penelitian ini dilakukan Perancangan Sistem Link Rotary Log Grapple (RLG) 1.8m yang difokuskan penggunaannya pada Hydraulic Excavator Komatsu PC300LC-7. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda ULRICH dimana dilakukan mulai dari permintaan customer, pemilihan konsep, penegasan spesifikasi sampai dengan permodelan. Dalam thesis ini, pembahasan meliputi perancangan mekanisme dan struktur Rotary Log Grapple 1.8 m2 dengan pemodelan CAD dalam Pro Engineer Wildfire 2 dan perhitungan kekuatan komponen yang difokuskan pada komponen link dengan menggunakan Geometry Element Method (GEM) dengan software Pro Mechanica. Untuk mengkonfirmasi ketahanan RLG, dilakukan pula pengujian eksperimental pada prototype RLG di lapangan.

Hydraulic Excavator is one kind of heavy equipment, which has main function for construction and mining operation. This equipment using for digging, loading and unloading soil, sand other mineral material. After Asia economic crisis, the function of Hydraulic Excavator not only for construction and mining job, but also for logging sector, which install Rotary Log Grapple attachment. Rotary Log Grapple (RLG) is one of attachment on hydraulic excavator, which have the function job for loading and unloading log. This RLG use 2 cylinders for claws movement and for rotating use ROTATOR. Balance of claws on RLG is big effect for productivity. Therefore, to ensure balance itself we use LINK as one of system, which connect between claw in and claw out.
This research is Design Link System Rotary Log Grapple (RLG) 1.8m2 focus for Hydraulic Excavator Komatsu PC300LC-7. This research use ULRICH method, starting from customer request, concept selection, and specification until CAD model on Pro Engineer Wildfire 2 and for calculation use Geometry Element Method (GEM) with Pro Mechanica Software. To confirm durability of RLG, we do experimental test (stress test) on prototype RLG in job site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Komatsu, 1984
621.2 SPE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aktika Chandra
"Pemilihan temperatur preheating yang dipakai dalam pengelasan adapter bucket excavator sangat penting untuk menentukan mampu las pada baja yang akan dilas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan preheating terhadap ketangguhan, kekerasan dan struktur mikro las dengan metode pengelasan GMAW menggunakan elektroda ER70S-6 diameter 1,4 mm. Penelitian ini menggunakan bahan baja paduan rendah cor yang mengandung komposisi kimia C = 0,19 %, Si = 0,541 %, Mn = 1,03 %, Mo=0,248%, P=0,011 %, Ni = 0,884 %, Cr=1,05%, V=0,004%. Bahan diberi perlakuan preheating dengan variasi temperatur yaitu temperatur ruang atau tanpa preheating, temperatur 150°C dan temperatur 3500C. Spesimen dilakukan pengamatan cacat las, pengujian impak, kekerasan dan foto mikro pada daerah logam dasar baja adapter, HAZ baja adapter, logam las, HAZ baja base edge dan logam dasar baja base edge. Sesuai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan variasi perlakuan preheating pada pengelasan adapter bucket excavator terjadi perubahan struktur mikro akibat laju pendinginan yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap ketangguhannya. Ketangguhan paling optimal pada pengelasan adapter bucket excavator adalah pada penggunaan preheating 150°C.

The selection of preheating temperature that use in a weld adapter bucket excavator it is important to determine weldability of steel that will be weld. This research aim to knowing effect of preheating temperature on thoughness and microstructure in welded adapter bucket excavator by GMAW process using welding electrode ER70S-6 with wire diameter 1.4mm. The research use low alloy steel casting with chemical composition C = 0,19 %, Si = 0,541 %, Mn = 1,03 %, Mo=0,248%, P=0,011 %, Ni = 0,884 %, Cr=1,05%, V=0,004%. The material is treated with preheating and the temperature is differentiate to room temperature or no preheating, preheating 150°C and preheating 350°C. Specimen analyze by visual inspection, impact test, hardness test and microscopic photo on adapter steel base metal, HAZ adapter steel, weld metal, HAZ base edge steel and base edge steel base metal. According to result of observation can be summarized that with variation of preheating temperature on weld adapter bucket excavator change the microstructure affected by different cooling rate, thus influence to the toughness of adapter. Optimal toughness in welded adapter bucket excavator is occur at preheating 150°C. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S702
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Muhammad Zain
"Injektor adalah komponen dalam mesin yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran. Komponen-komponen di dalam injektor memeiliki toleransi yang kecil diantara mereka dan oleh karena itu bahan bakar yang masuk kedalam injektor harus bersih. Jika kontaminan masuk kedalam injektor masalah seperti aus dapat muncul. Untuk menjaga injektor dari kontaminan, filter bahan bakar dan tangki harus dipelihara secara berkala. Sebuah perusahaan mungkin telah menyusun rencana perawatan untuk filter bahan bakar dan tangki yang mereka gunakan. Namun pemeliharaan yang sebenarnya dilakukan tidak selalu sesuai dengan rencana perawatan yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada injektor secara berulang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keandalan injektor, selain pemeliharaan itu sendiri. Untuk mencegah terjadinya kembali masalah akar penyebab masalah harus ditemukan dan solusi harus dibuat untuk menghilangkannya. Sebuah tinjauan pemeliharaan juga dapat dilakukan untuk memeriksa kecocokan program pemeliharaan yang digunakan saat ini.

Injector is a component in an engine which serves to spray fuel into the combustion chambers. The components inside the injector are having small clearances between them and therefore the fuel which enters must be kept clean. If contaminants enter the injector, problem such as wear may appear. To keep the contaminants out, fuel filters and tank should be maintained periodically. A company may have built a maintenance plan for their fuel filters and tank. However the actual maintenance done is not necessarily in accordance with the maintenance plan set by the company. This causes re-occurring of problems in the injector. Many factors can affect the reliability of the injector, in addition to the maintenance itself. To prevent the re-occurrence of the problem the root causes must be found and solution must be made to eliminate them. A maintenance review may also be carried out to inspect the suitability of the current maintenance program used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>