Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridwan Adriana Sopandi
"enukar kaior merupakan suatu alat yang sangat penting dalam proses rekayasa, dalam industri-industri besar, menengah sampai dengan pemakaiannya dalam rumah tangga. Hadir dalam bentuk yang sangat sederhana sampai dengan yang rumit untnk pemakaian industri-industri besar. Penggunaan Penukar kalor yang dirancang dan dihitung karakteristiknya dalam Tugas Akhir ini adalah untuk proses pengeringan produk-produk pertanian maupun produk-produk idustri rumah tangga lainnya yang membutuhkan Yang tidak memerlukan suhu yang tidak terlalu besar dengan asupan udara yang bersih. Perancangan penukar kalor perlu dilakukan untuk menghasilkan nilai efektivitas yang diharapkan, dengan penyesuaian terhadap kondisi operasional. Perhitungan teoritis dilakukan dengan memperhitungkan nilai temperatur masuk sumber panas dan udara dingin dan asumsi nilai temperatur keluar yang diperlukan dalam pemakaian. Setaelah perhitungan teoritis didapat maka dilakul-can pengujian penukar kalor untuk melihat kinerja penukar kalor yang sebenarnyau Perhitungan teoritis diperlukan untuk memperhitungkan karakteristik awal dari penukar kalor yang akan dibuat. Dalam Tugas Akhir ini dihitung perbandingan karakteristik penukar kalor pelat bersiri p secara teoritis dan yang didapat dari pengujian. Perhitungan teoritis yang didasarkan pada asumsi dan perl-ciraan kinerja penukar kalor yang diinginkan sedangkan secara eksperimenral didapatkan dari hasil pengujian karakteristik penukar kalor pada kondisi operasi. Tugas akhir ini bermaksud menjabarkan secara sederhana perhitungan yang diperlukan dalam perancangan dan perhitungan karakteristik penukar kalor. Perhitungan parameter-parameter yang diperlukan dalam menilai karakteristik penukar kalor seperti nilai koefisien perpindahan panas keselumhan (U) , NTU, koefisien perpindahan kalor konveksi untuk mendapakan efektivitas penukar kalor sirip, dan efisiensi sirip. Metode analisa penukar kalor yang dipakai dalam Tugas Akhir ini adalah dengan menggunakan metode NTU-efektivitas. Analisa dengan menggunakan metode NTU efektivitas memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan analisa menggunakan metode LMTD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betarto Fitriaji
"Salah satu peralatan yang menerapkan prinsip-prinsip Perpindahan Kalor yang paling umum digunakan adalah Alat Penukar Kalor. Prinsip keja Alat Penukar Kalor adalah memindahlnagz kalor dari fluida panas ke fluida dingin. Pada beberapa aplikasi khusus di lapangan, dibutuhkan Alat Penukar Kalor yang dapat memanaskan dun fluida dingin sekaligus, dan disebut Alat Penukar Kafor dengan Dua Fluids Dingin. Salah satu bemulmya adalah Alat Penukar Kalor Shell and Tube dengan aliran silang-Iawan arah dengan banyak laluan, dengan satu fluida campur dan yang lainnya tak campur.
Kineqa suatu Alat Penukar Kalor adaiah kemampuan memindahkan kaior per saman wakm, atau laju perpindahan kalor (q). Sebagaimana Alat Penukar Kalor biasa, kinerja Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluida Dingin ditentukan oleh jenis susunan aliran dan kondisi operasinya. Pada Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluida Dingin, ada satu faktor lagi yang menentukan kinerjanya, yaitu konjigurasi aliran anlara kedua fIuida dinginnya. Selain itu, juga diperhitungkan profil kecepatan aliran turbulen dari fluida panas dalam shell Pada beberapa contoh aplikasi, digunakan koryigurasi dimana aliran kedua fluida dingin saling berselingan tiap satuan Ialuan.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui korgfigurasi seperti apa yang memiliki kinerja terbaik dengan melakukan simulasi perhinmgan menggunakan program komputer berbasis bahasa pemrograman Pascal. Dengan menjalankan serangkaian perhimngan dalam suatu program, dapat dibandingkan kinerja Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluids Dingin. Di sini disimuiasikan empat jenis konfigurasi aliran fluida dingin, yang memvariasikan jumlah Ialuan fluida dingin sebelum saling berselingan.
Hasil skripsi ini, yang dijabarkan dalam bentuk grafik dan tabel memmjukkan bahwa keempat jenis konfigurasi mempunyai kemungkinan untuk menghasilkan kinerja yang terbaik yang ditentukan oleh kondisi masukan, yaitu laju aliran massa dan temperarur masuk dari ketiga fluida kerjanya.

There are many tools that we use in everyday lives that apply Heat Transfer princnzrles. The most common one is Heal Exchanger. lt works by exchanging heat from hot fluid to cold fluid At some special applications, there are needs to use Heat Exchanger that can heat two coldfluiais simultaneously. It is called Two Cold Fluids Heal Exchanger: One of its types is Shell and Tube Heat Exchanger, multi pass cross-counter flow type, with one fluid mixed and others are unmixed.
Heat Exchanger's performarzce is the capability to transfers heat at certain limes, or the heat transfer rate (q). Like the usual Heal Exchanger; its flow type and operational condition determirie the Two Cold Fluids' Heat Exchanger's performaunce. There is another variable that determines its perjformance, which is the flow configuration between the two cold fluids. The involvement of turbulent velocity profiles that works at the hot fluid flow in the shell also gives some in_)7uences. At some applications examples, the configuration where the cold fluids airermate every one pass is being used.
This script's purpose is to determine what hind of configuration between two eoldfluials has the best performance. It is conducted by doing mathematical simulation using a special computer program based on Pascal programming ikmguage. By doing the simulation in some various inputs, the comparison of configuration peU"ormance is obtained Here, four kinds offlow configurations between the two cold fluids; which are different in the number of pass before they are alternated are calculated.
This script's result, that is shown in graphics and tables, shows that all four configurations has chance to have the best performance that is determined by the inputs, which is the mass flow rate ana' the input temperature of the three working fluids.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrix Pramana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Pontas
"Dalam suatu masyarakat tradisional, khususnya petani, pengeringan padi hasil panen biasanya hanya mengandalkan panas dari sinar matahari. Pengeringan padi dengan cara seperti ini akan mengalami kendala yang cukup besar apabila pada saat panan terjadi musim hujan. Untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan sualu sumber panas altematif yang berfungsi menggantikan panas matahari.
Pemanfaatan penukar kalor (heat exchangeg) sebagai sumber panas, dengan memanaskan udara hingga 60-7O°C, merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengeringkan padi tersebut. Bentuk penukar kalor ini diusahakan sesederhana mungkin agar dapat dapat dibuat oleh kalangan luas, dengan bahan dengan konduktifitas yang tinggi, akan tetapi banyak terdapat di pasaran. Bentuk penukar kalor pelat paralel, aliran lintang (cross flow), satu lintas (single pass), kedua fluida tidak bercampur (unmixed) dengan bahan aluminium yang banyak terdapat dipasaran dapat dimanfaatkan sebagai sebagai sumber panas. Penambahan sirip-sirip (fin) pada kedua fluida akan menambah kemampuan penukar kalor dalam menambah laju perpindahan kalornya (q).
Untuk mengetahui karakteristik (unjuk kerja) penukar kalor ini, perlu diadakan pengujian untuk mengetahui parameter-parameter seperti laju aliran volume fluida, suhu masuk gas, suhu keluar gas, suhu masuk udara dan suhu keluar udara. Dalam pengujian fluida panas yang digunakan adalah gas hasil pembakaran batubara dan fluida dinginnya adalah udara. Pengujian dilakukan dengan mengubah jumlah batubara yang digunakan data-data pengujian ini diolah dan disajikan dalam bentuk tabel hasil perhitungan dan grafik-grafik hubungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Witjaksono
"Suatu aliran fluida dapat mempengaruhi suatu benda yang terendam ketika aliran tersebut melewati permukaan benda. Bentuk atau geometri dari suatu benda dapat menimbulkan karakteristik atau pola aliran tertentu saat aliran fluida melewati benda. Hal ini yang menyebabkan terjadinya suatu fenomena aliran fluida. Untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada fluida disekitar benda dapat dilakukan visualisasi terhadap aliran fluida pada benda tersebut. Masalah yang dikaji pada tugas akhir ini adalah mengenai fenomena antara lain separti efek aliran ikut, separasi, dan gaya hambat yang ditimbulkannya pada atap gedung rektorat UI pada saat fluida melintasi permukaan benda. Untuk visualisasi aliran fluida digunakan rnetode smoke-wire. Metode ini adalah salah satu cara yang digunakan untuk memvisulisasikan aliran fluida sehingga terlihat garis alir dari fluida ternebut. Penelitian dilakukan dengan membandingkan eksperimen pada wind tunnel dengan visualisasi foto dengan menggunakan metode smoke wire. Visualisasi smofre..wire menunjukkan streamline fluida, pola aliran fluida yang ditimbulkan, dan fenomena yang terjadi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap tekanan statik, kecepatan fluida, dan koefisien hamhat, didapat bahwa efek gradien tekanan yang tidak menguntungkan dapat menimbulkan efek wake dan separasi pada kecepatan 2,46 m/s. Gradien tekanan yang tidak menguntungkan juga dapat menyebabkan hambatan yang besar pada kecepatan 4,93 - 17,94 m/s.

Fluid flow can affect immersed body when flow lead through surface of the body. Shape or geometry of body can generate certain characteristic or pattern of fluid flow when flaw lead through body, This matter can cause fluid flow phenomena, To identify the phenomena of fluid, which is enclosing body, we can visualize the fluid of the body. Matter that is discussed in this hook is about the phenomena like effect of wake, separation, and drag force that is developed above the roof of Rektorat Ul building when fluid flow over surface of the body. To visualize the fluid flow, we use smoke wire method. This method is one of the methods to visualize fluid flow, so the fluid streamline is displayed. The examination compares wind runnel experiment with picture visualization using smoke wire method. Smoke-wire visualization show fluid streamline, fluid flow pattern, and existing phenomena From the data that has been gained by experiments, dealing with static pressure. fluid velocily, and drag coefficient, the result is adverse pressure gradient can create wake and separation effect in the velocity of 2,46 m/s. Adverse pressure gradient can also cause high drag in thevelocity of 4,93 - 17,94 m/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Krisnamurti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giles, Ranald V.
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
532.01 GIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Giles, Ranald V.
Jakarta : Erlangga, 1990
532.01 GIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Giles, Ranald V.
Jakarta: Erlangga, 1984
532. GIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Siswantoro
"Salah satu fenomena menarik dalam fluida adalah terjadinya disipasi energi dalam aliran yang bergerak yang disebabkan adanya drag atau gaya hambat. Seringkali terjadi gradien kecepatan dalam hal aliran yang tidak dikendalikan oleh adanya batas padat (solid boundary). Hal ini kadang-kadang disebut ikhwal turbulensi bebas.
Viskositas adalah sifat tluida yang menyebabkan tegangan geser di dalam tluida yang bergerak; di mana viskositas adalah juga satu sarana dengan mana ketidak mampu balikan (irreversible) atau kemgian (losses) terjadi. Ungginya viskositas yang diperoleh terjadi karena adanya defonnasi molekul polimer dan bahwa fenomena ini merupakan mekanisme utama dan raduksi drag pada aliran turbulen.
Dalam fenomena transport, mereduksi drag bertujuan akhir untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan kerugian yang timbul dalam aliran. Parameter penting yang mempengaruhi reduksi drag antara lain bilangan Reynolds, bobot molekul dan konsentrasi polimer, dan terjadi pada nilai terlentu dari tegangan geser dinding pelarutnya.
Pengaruh aditlf polimer terhadap reduksi drag terjadi hanya di atas bilangan kritis Reynolds terlentu yang tidak dipenganlhi oleh konsentrasi. Adlttf polimer mempengaruhi aliran di sekltar batas padat. Dengan tidak adanya batas, misalnya aliran jet bebas, aditif polimer ticlak mempunyai pengaruh terhadap karalctenstlk aliran.
Dalam daerah aliran yang mengandung aditlf, viskositas eddy yang ditemukan jauh lebih rendah daripada di air. Mekanisme ini dihubungkan kepada rusaknya eddy suatu ukuran yang berkorespondensi dengan ukuran lilitan molekul, sehingga mempengaruhi produksi dan transportasi disipasi energi turbulensi.
Hasil studi ini yang mengindikaslkan bahwa reduksi drag terjadi dalam batas keenceran yang tidak terbatas meyakinkan klta bahwa fenomena reduksi drag terjadi lebih dikarenakan adanya interaksi antara masing-masing molekul polimer yang terisolasi dengan Iingkungan pelarutnya daripada efek interpartikel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>