Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satria Utama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Sumartono
"Semakin banyaknya mesin diesel yang dipergunakan masyarakat akan meningkatkan konsumsi solar, disisi lain harga bahan bakar minyak yang semakin meningkat membuat upaya untuk memanfaatkan energi alternatif menjadi semakin menarik. Salah satunya adalah penggunaan solar dan CNG pada mesin diesel secara bersamaan. Hal yang diteliti pada tulisan ini adalah dampak dari penggunaan CNG tersebut terhadap performa dan emisi mesin dan pengaruh perubahan waktu injeksi (SIT) terhadap performa mesin. Dari pengujian yang dilakukan diketahui temyata penggunaan bahan bakar ganda akan menurunkan emisi smoke, tetapi emisi hydrocarbon dan NOx meningkat. Daya mesin diesel berbahan bakar ganda bisa sama dengan mesin orisinil, sedangkan brake thermal efficiency pada putaran dibawah 2400 rpm lebih bagus dibandingkan mesin berbahan bakar 100% solar, tetapi pada putaran diatas 2400 rpm efisiensinya lebih rendah. Pada mesin diesel berbahan bakar ganda perubahan waktu injeksi solar dan kecepatan putaran mesin merupakan faktor penting yang mempengaruhi efisiensi mesin. Waktu injeksi yang terlalu dini pada putaran mesin rendah (1200 rpm) akan menyebabkan tekanan maksimum pada silinder (Pmaks) tinggi, emisi NOx dan HC tinggi, dan efisiensi mesin menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan waktu injeksi yang lebih lambat. Sedangkan pada putaran tinggi baik mesin diesel berbahan bakar solar maupun yang berbahan bakar ganda sama sama kurang bagus performanya, hal ini disebabkan ignition delay yang terlalu lama (diukur dalam derajat sudut engkol) mengakibatkan pembakaran baru dimulai saat piston sudah bergerak turun sehingga proses pembakaran tidak bisa terjadi dengan baik.

Unlike the use of Compressed Natural Gas on gasoline engine the use of CNG in a diesel dual fuelled engine is not very well known, even though this system already explored since late 80's. During our study we compare the performance and emission of original direct injection diesel engine against dual fuelled engine, and also we compare the effect of fuel injection timing in a dual fuelled engine to the performance and engine emissions. From this study we found that the dual fuelled engine could reach the same performance compared to the original diesel engine with less smoke, but with higher NOx and HC emissions. At lower engine speed less than 2400 rpm dual fuelled engine had a better brake thermal efficiency, but at higher engine speed it become less then the original diesel engine. Fuel injection advance on dual fuelled engine will give significant effect on thermal efficiency and NOx, HC emission. At low speed too advanced fuel injection will reduce the thermal efficiency and increase NOx and HC emission, also increase cylinder maximum pressure (Pmax). At higher engine speed (more than 2400 rpm) the combustion processes become worst it's indicated by less brake thermal efficiency, the one that cause this condition is the long ignition delay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi
"Mesin diesel IDI berbahan bakar ganda (dual fueled) adalah mesin diesel IDI dengan menggunakan bahan bakar CNG dan solar. Pada sistem dual fueled ini, campuran udara dan CNG sebagai gas karburasi masuk ke dalam intake manifold, kemudian bahan bakar solar disemprotkan ke dalam campuran udara dan CNG kompresi untuk memulai pembakaran. Sistem ini relatif sederhana, hanya menambahkan mixer di saluran masuk (intake manifold). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi/gambaran proses pembakaran yang terjadi pada mesin diesel IDI dual fueled melalui studi emisi smoke dan heat release.
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan pada Engine Test Cell I dengan mesin riset hydra 450 cc di BTMP-BPPT Serpong. Pengujian dilakukan pada putaran 1000, 1500, 2000, 2500 dan 3000 rpm dengan komposisi bahan bakar 100% solar, % CNG rendah dan % CNG tinggi. Data yang diambil adalah tekanan silinder, daya dan emisi gas buang.
Daya yang dihasi.kan oleh dual fueled lebih tinggi dibandingkan dengan 100% solar dan emisi smoke basil pembakarannya lebih rendah. Phase pembakaran late combustion dual fueled pada putaran dibawah 2500 rpm mempunyai durasi pembakaran yang panjang, Emisi smoke dual fueled putaran mesin dibawah 2500 rpm lebih rendah dibanding dengan 100% solar. Total heat release dual fueled putaran mesin diatas 1000 rpm mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan 100% solar. Pembakaran dual fueled didominasi oleh phase late combustion, sedangkan phase premixed combustion cenderung cepat. Pada phase mixing controlled combustion, mesin diesel IDI dual fueled ini berlangsung sangat cepat/pendek bila dibandingkan dengan 100% solar.

Dual fueled ID1 diesel engine is IDI diesel engine operated with CNG and diesel fuel. In this dual fueled system, the mixture of air and CNG as carburetting gas flow into the intake manifold, then the diesel fuel is sprayed into the mixture of compressed air and CNG to ignite the fire. This system is relatively simple, only by adding the mixer in the intake manifold. The purpose of this research is to collect the information about the ignition process in dual-fueled IDI diesel engines by studying the emission of smoke and heat release.
In this research, the test is conducted on Engine Test Cell I with test engine hydra 450 cc at the BTMP-BPPT at Serpong. The test were carried out at 1000, 1500, 2000, 2500 and 3000 RPM using fuel composition of 100% diesel fuel, with low percentage and with high percentage of CNG. Data collected are pressure of the cylinder, and energy and emission of the exhaust.
The energy created by dual fueled is higher than that of 100% diesel fuel and smoke emission of the combustion is fewer. Firing phase of late combustion dual fueled at less than 2500 RPM has a longer duration, dual-fueled smoke emission at less than 2500 RPM is fewer than that of 100% diesel fuel. Total heat release of dual fueled engine run at more than 1000 RPM is lower than 100% diesel fueL The combustion of dual fueled is dominated by late combustion phase, while premixed combustion phase is most likely fast. At mixing controlled combustion phase, this dual fueled IDI diesel engine went on very quick/short compared to that with 100% diesel fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pada mesin diesel ada tenggang waktu antara sejak dimulainya penginjeksian solar ke dalam silinder bakar mesin, kemudia terbentuk campuran udara+embun solar sampai terjadi titik api yang mula-mula. Tenggang waktu ini disebut ignition delay atau keterlambatan pengapian. Ignition delay adalah suatu parameter yang sangat berpengaruh terhadap awal sampai akhir proses pembakaran dalam silinder bakar mesin. Oleh sebab itu sangat menentukan performa dan emisi gas buang mesin.
Pada pengujian di sini BBG yaitu propana, metan, dan hidrogen masing-masing dialirkan dalam silinder bakar mesin konvensional sebagai mesin dual fuel. Setelah bercampur dengan udara oleh sebuah mixer yang dilengkapi di dalam intake port. Kemudian ignition delay bahan bakar solar yang disemprotkan langsung ke dalam silinder mesin dengan jumlah kecil tersebut dianalisis dan dievaluasi.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa perubahan rasio spesifik panas dan konsentrasi mol oksigen campuran udara +BBG sangat berpengaruh terhadap ignition delay."
JITE 1:11 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Darsono
"ABSTRAK
Polusi telah menjadi masalah serius, salah satu penyebabnya penggunaan bahan bakar fosil yang terus meningkat khususnya oleh sektor transportasi. Pemanfaatan bahan bakar alternatif bisa mengurangi dampak tersebut. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang sangat potensial, karena memiliki sifat yang mirip dengan Solar. Untuk itu diperlukan suatu penelitian dengan pendekatan simulasi khususnya pada proses injeksi bahan bakar, pencampuran dan pembakaran. Tujuan penelitian ini, adalah untuk melakukan simulasi injeksi bahan bakar dengan variasi bahan bakar yang berbeda dan menyelidiki proses pembentukan semprotan dan campuran. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software AVL FIRE. Hasil simulasi menunjukan bahwa campuran Solar dengan Biodiesel menunjukan kualitas pembakaran yang baik.

ABSTRACT
Pollution has become a serious problems, one of the cause is the rapid fossil fuels consumption, especially in transportation sector. Utilization of alternative fuels can reduce these impacts. Biodiesel is an alternative fuel with huge potential, because it has similar properties to diesel fuel. For that we need a study with a simulation approach, especially in the process of fuel injection, mixing and combustion. The purpose of this study is to simulate injection process with different variations of fuel by investigating spray and mixture formation process. The simulation is conducted by using AVL FIRE software. The output from the simulation using mixture between diesel and biodiesel shown a good combustion quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27757
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Marshall
"Proses pembakaran yang tedadi pada ruang bakar motor diesel sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bakar yang digunakannya. Proses pembakaran yang terjadi dan kualitas dari penyalaan yang balk algan menaikkan tingkat eflsiensi yang dihasllkan mesin. Untuk tujuan ini bahan bakar yang dipergunakan diberikan campuran zat-zat kimia tambahan pada komposisl tertentu, yang dlsebut sebagai aditlf bahan bakar. Penambahan aditif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan angka setana bahan bakar yang terjadi dan pengaruhnya terhadap elisiensi serta untuk krja mesin Diesel selain peningkatan dari fuel handling dan stabilitas bahan bakar tersebut. Hal penting Iainnya yang menjadi pertimbangan adalah kualitas emisi gas buang yang dlhasilkan sebagal akibat penambahan aditif jenis ini, balk untuk gas-gas beracun dan partikulat yang dihasilkannya.
Eksperimen ini dilakukan dalam beberapa komposisi aditif bahan bakar yaitu dari 0% hingga 0,01% volume. Selanjutnya mesin uji dijalankan selama sepuluh jam operasi secara kontinu. Berdasarkan analisa dari data yang didapat menunjukkan bahwa pada komposisi 0,01% terjadi penurunan emisi hldrokarbon sebesar 56% dan 50% dibanding bahan bakar solar murni. Gambaran ini menunjukkan semakln kecll jumlah bahan bakar yang tidak terbakar sempurna dan peningkatan kulaitas proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Mesin Diesel uji ini juga mampu menghasilkan ellsensl maksimum pemakaian bahan bakar yaitu sebesar 0,36 BSFC yang berarti penurunan sebesar hamplr 2% dibandingkan bahan bakar normal.

The quality of hiels which used on Diesel engine is signilicant in influencing the combustion processes which occurred on the combustion chamber The combustion proccesses and the ignition quality eitect on the eticiency produced by the engine. Some chemical substances which blended with precise composition were added as fuel additives. This trial have been made to find the fuel additives that can boost fuel cetane number which related to engine performance and its fuel efliciency, beside other puiposses such as to improve fuel handling and stability. Other important purpose is to reduce the discharge level of hazardous and pollutant gasses and particulate emmisions.
This experiment used several compositions of mixtured addtives and normal fuel ranging from 0 to 0,01 % of volume. Then the tested engine run to operate for ten hours continously. From the data analysis showed that the composition of additive-fuel 0,01 % produced hydrocarbon (HC) and carbon monoxyde (CO) emission of signiticant number around 56% and 50% lower than normal diesel fuel. These illustration reflect the lesser of unbumed fuels and better quality of combustion process. This engine are also capable of generating maximum efficiency with less than half litre of fuel per kilowatt per hour, or 0.36 BSFC, which indicates reduction almost 2%
compared to the normal diesel fuel-
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The use of aj alcohol as a motor fuel received during the oil crises of the oil crises of the 1970 an due to its s availebul...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Budiyanto
"Tujuan dari penelitian yaitu malakukan simulasi pembakaran mesin diesel bahan bakar ganda antara solar dan gas yang meliputi proses pembakaran dan pembentukan emisi di ruang bakar. Simulasi menggunakan paket perangkat lunak AVL Fire, data yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan data pengujian eksperimen. Simulasi merupakan sebuah solusi untuk mengurangi jumlah pengujian eksperimen karena keterbatasan fasilitas dan biaya. Model pembakaran yang digunakan sangat mempengaruhi hasil simulasi. Beberapa parameter model pembakaran harus diterapkan sesuai dengan pendekatan eksperimen seperti pengaturan nilai turbulent kinetic energy. Metodologi penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan dua parameter model pembakaran yaitu Eddy break-up model (Ebu) dan Extended Coherent flamelet model (Ecfm). Hasil simulasi menunjukkan kesepakatan yang baik apabila dibandingkan dengan data pengujian. Hasil simulasi yang memprediksi paling mendekati dengan data pengujian adalah dengan menggunakan model pembakaran Extended coherent flamelet model (Ecfm).

The objective of this study is to simulate combustiuon process and pollutant formation in the combustion chamber of a DI diesel engine converted to work as a dual fuel (Diesel/Natural Gas) engine. The simulation result obtained by using the AVL FIRE code are compared with experimental data. Computational fluid dynamics (CFD) is able to significantly reduce the number of experimental test and measurement and lower the development time and costs. Some parameter which are needed for CFD calculation must be achieved experimentally such as turbulence lenght scale. The CFD simulations demonstrated good agreement to the measured data. The results show that, applying appropriate constant of each combustion model including eddy break up model (Ebu) and extended coherent flamelet model (Ecfm) causes the computaional result to be in agreement with experimental results. Furthermore the result show that the nearest prediction in comparasion with experimental result is by applying the Ecfm model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30682
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Sholeh
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>