Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93031 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afriza Andika
"Terbatasnya ketersediaan lahan menjadi alasan utama dibangunnya gedung-gedung bertingkat guna menunjang aktifitas masyarakat di kota besar seperti jakarta. Pembangunan gedung-gedung bertingkat ini memiliki konsekuensi-konsekuensi yang memerlukan perhatian cukup serius. Salah satunya ialah faktor proteksi kebakaran di dalam gedung untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna gedung serta melindungi aset-aset yang ada dari risiko kebakaran. Penelitian ini mempelajari bagaimana sistem proteksi kebakaran dengan menggunakan sprinkler berdasar standar NFPA (National Fire Protection System) dapat diterapkan pada suatu gedung perkantoran X di Jakarta, sebagai upaya untuk mencegah dan meminimisasi kerugian yang akan timbul akibat potensi bahaya kebakaran. Metodologi penelitian dilakukan dengan menerapkan standar NFPA yang didukung dengan studi literatur buku, jurnal maupun informasi-informasi tambahan lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

The limitedness of land availability in a big city, as Jakarta, is the main reason for constructing the buildings to support the activities and mobilities of the humans. Those have consequences that need serious attention. One of them, is the fire safety protection system in the building to ensure the security and the safety building users and to protect the existing assets from loses risk due to fire. This research studied how the fire protection system (using fire sprinkler) based on NFPA (National Fire Protection Assosiation) standards can be applied to the ?X? building in Jakarta, as an effort to prevent and minimize losses that would arise due to potential fire risk. The study was conducted by the method of implementing NFPA standards are supported by literature books, journals, and other additional information that can be accounted."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdi Aron Primariawan
"Kebakaran adalah suatu peristiwa tidak terduga dan menimbulkan banyak kerugian. Hal ini dapat terjadi pada gedung-gedung yang tidak memiliki sistem perlindungan serta manajemen kebakaran dan keselamatan. Para pengelola gedung khususnya gedung tinggi perkantoran, harus memiliki beberapa standar kebakaran, salah satunya adalah design sistem proteksi pasif. Design sistem proteksi pasif sangat penting bagi bangunan sebagai sistem untuk menahan penjalaran asap dan api dalam bangunan saat terjadi bahaya kebakaran.
Penelitian ini digunakan untuk meneliti komponen kinerja design sistem proteksi pasif apa saja yang mempengaruhi keandalan bangunan dalam hal keselamatan terhadap bahaya kebakaran. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan menyebarkan 90 kuesioner ke gedung-gedung tinggi perkantoran di DKI Jakarta. 34 kuesioner telah diterima dan kemudian 27 kuesioner dianalisa dengan menggunakan program statistik SPSS 11.00 untuk mendapatkan pengukuran dan indikator-indikator yang relevan.
Pengolahan data menunjukkan beberapa parameter design sistem proteksi pasif yang terdiri dari (1) design tanda-tanda penunjuk jalan keluar=56,6%, (2) design pintu penyekat api=20% dan design tempat parkir=6,3%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai persyaratan design bangunan tinggi perkantoran dalam mengurangi dampak bahaya kebakaran.

The fire damage occurs in unpredictable time and can cause losses to owner because of damage. It can occur in buildings that do not have Fire Protection and Fire Safety Management System in the building. A building management, especially for high-rise office building, should meet certain standards; one of them is fire prevention through a passive protection system design. The existence passive protection system design is important for building as a system for containing fire and smoke in case of fire.
This research is used to observe factor of passive protection system design that influence the reliability of building in preventing and controlling the damages used by fire in high-rise office building. This research uses primary and secondary data. Distributing 90 questionners gather primary data to various high-rise offices building in DKI Jakarta. 34 responses were received to be viable for in, dept analysis, 27 data gathered is then analyzed by using statistic program SPSS 11.00 to obtain measurable and relevant indicators. Data analysis shows same parameters in Fire Safety Management, which are (I) design of exit sign = 56,6%, (2) design of fire resisting doors = 20% and design of parking area = 6,3%. The result at this research can be used as a minimum design requirement for high-rise office building design, for its reliability in fire safety design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dulpi
"Kegiatan pengoperasian SPBU kemungkinan berisiko kebakaran. Kebakaran di SPBU disebabkan oleh faktor kegagalan peralatan, kegagalan manajemen pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja maupun kesalahan manusia. Kebakaran yang disebabkan oleh faktor kegagalan peralatan pada pengoperasian SPBU akan berdampak kepada pekerja, peralatan dan lingkungan sekitar yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan masyarakat disekitamya. Kemungkinan te adinya diakibatkan kegagalan peralatan berupa kebocoran dan kemungkinan te adinya sumber panaslapi di SPBU dapat disebabkan karena:
1) pemeriksaan, pemasangan dan perawatan peralatan yang buruk menyebabkan kebocoran BBM;
2) terjadinya arus pendek dan/atau listrik statis sehingga menimbulkan panas.
Analisa resiko dilakukan untuk mengetahui faktor - faktor yang dapat menimbulkan kebakaran terhadap peralatan yang digunakan pada kegiatan pembongkaran (unloading) dan kegiatan penyaluran (loading) Bahan Bakar Minyak di SPBU.Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif, karena penelitian ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan peralatan SPBU. Analisa resiko ini dilakukan dengan perhitungan faktor-faktor kemungkinan dan konsekuensi, selanjutnya dilakukan analisis terhadap konsekuensi yang dapat menimbulkan kerugian pada kegiatan SPBU. Kegiatan pembongkaran BBM (unloading) memiliki peralatan fillpot, selang bongkar, tangki pendam dan venting valve dengan kemungkinan kegagalan yang menyebabkan terjadinya uap hidrokarbon dari tumpahan BBM dan sumber panas/api dari listrik statis. Pada kegiatan pembongkaran BBM di SPBU "X" memiliki kemungkinan te adi kebakaran dengan kerugian finansial terendah sebesar (>Rp 100.000 - Rp 100.000.000) dan kerugian tertinggi sebesar Rp 17.200.000.000 (> Rp 10.000.000.000). Sehingga diperoleh nilai risiko 4 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke dalam low risk dan nilai risiko 8 (untuk konsekuensi sangat tinggi) atau termasuk ke dalam medium risk. Kemungkinan kebakaran pada kegiatan penyaluran BBM (loading) memiliki peralatan nozel, selang dispenser, pampa dispenser dan pipa hisap yang dengan kemungkinan kegagalan yang menyebabkan terjadinya uap hidrokarbon BBM dan adanya sumber panas/api dari listrik statis dan/atau arus pendek. Kemungkinan kebakaran pada SPBU "X" berada pada level rendah (tingkat 1). Dengan kisaran konsekuensi kenugian finansial terendah sebesar Rp1.300 (Rp 100.000 - Rp 100.000.000) dalam 500 tahun. Sehingga diperoleh nilai risiko 1 (konsekuensi rendah) atau termasuk ke dalam low risk dan nilai risiko 2 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke dalam low risk.

The activity of fuel station operation could risk a fire. Fire at Fuel Station may be caused by failure factors on equipment, and management of occupational health and safety as well as human errors. Fire which is caused by failure factor on equipment at fuel station operation, will affect workers, equipment and area and will cause loss for company and public in this area. Possibility of happening on hydrocarbon vapor and source of fire which is resulted of failure on equipment as leakage and possibility of happening source of fire at fuel station may be caused by:
1) Bad inspection, installation and maintenance of equipment which occur leakage of gasoline.
2) The happening of short and static electric.
Risk analysis of factors which generating fire to equipment which applied for loading and unloading activities of fuel in fuel station. This study is a qualitative descriptive, because this study give a describe concerning factors which are available for causing of failure on fuel station equipment. This risk analysis has been done by calculating the consequence and possibility factors. It has been done by analysis of consequence which available for causing loss at Fuel Station activity. Equipment for unloading gasoline activity consist of fillpot, unloading hose, underground tank and venting systems. Which with failure of these equipment cause the happening of hydrocarbon vapor from overland flow gasoline and source of fire from static electric. Loading gasoline activity at Fuel Station "X" has possibility of happening fire at medium level (Level 2). Gyration of fire consequence with loss of lowest financial (> Rp 100.000- Rp 100.000.000) and highest loss is amount to Rp 17.200.000.000 (> Rp 10.000.000.000). It was obtained by risk value 4 (for medium consequence) or including into low risk and assessing risk 8 (for very high consequence) or including into medium risk. Equipment for loading gasoline activity consist of nozzle, dispenser pipe, dispenser pump and suction pipe. Which with failure of these equipment cause the happening of gasoline hydrocarbon vapor and existence of source of fire from static electric and/or short current. Possibility of fire at Fuel Station "X" at low level (level1). With gyration of consequence loss of lowest financial. It is equal to Rp1.300 (< Rp 100.000) and loss of highest financiaL It is amount to Rp 1.300.000 (> Rp 100.000- Rp 100.000.000) in 500 years. It was obtained by risk value 1 (low consequence) or including into low risk and assess risk 2 (for medium consequence) or including into low risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T11509
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budiyanto
"Kasus terjadinya kebakaran mengakibatkan kerugian baik secara material maupun kematian. Dampak kerugian semakin terasa apabila objek yang mengalami kebakaran merupakan bangunan vital yang secara langsung berhubungan dengan kesinambungan berputamya perekonomian baik secara mikro maupun makro. Bangunan Industri adalah sarana yang mempunyai fungsi tempat mengelola bahan baku menjadi bahan jadi (kegiatan kerja untuk produksi), sarana perakitan dan kegiatan lain sejenis. Kegiatan dalam Bangunan Industri akan mengalami hambatan bahkan dapat terhenti sama sekali jika terjadi kasus kebakaran. Kerugian yang terjadi dapat meluas sarnpai tingkat keinginan investor baik dalam negeri maupun penanam modal asing dalam melakukan investasinya.
Berdasarkan data dari Dinas Kebakaran DKI Jakarta frekwensi terjadinya kebakaran dalam lima tahun belakang hampir 1000 kali pertahunya, khusus untuk Bangunan Industri yang terbakar sebanyak 443 bangunan. Fakta ini tentunya perlu mendapat perhatian terutama yang menyangkut Fire Safety Desain (FSD). Kepekaan perencanaan oleh Manajemen Konstruksi profesional terhadap FSD terutama Sistim Proteksi Pasif pada bangunan industri akan mempengaruhi kehandalan bangunan dalam mencegah terjadinya bahaya kebakaran.
Berdasarkan 35 sampel di Kawasan Industri Pulogadung yang ditabulasikan dari 46 yang disebarkan. Hasil penelitian menunjukan Sistem Proteksi Pasif disain jalan lingkungan memberikan kontribusi sebesar 53,4 % terhadap kehandalan bangunan dan kapasitas akses jalan masuk sebesar 28,7 % terhadap kehandalan bangunan dalam mencegah terjadinya kebakaran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Novianto
"Stasiun MRT merupakan salah satu tempat umum yang memiliki jumlah pengguna yang banyak sehingga aspek mengenai keselamatan penumpang wajib untuk diperhatikan. Beberapa tahun kedepan pembangunan MRT di Jakarta akan selesai dimana 5-6 stasiun yang ada akan berada di bawah tanah. Manajemen keselamatan kebakaran di bawah tanah lebih rumit daripada stasiun yang ada di permukaan ataupun melayang sebab persebaran asap searah dengan jalur evakuasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinamika asap yang terjadi pada kebakaran stasiun MRT ketika memanfaatkan tunnel sebagai tempat membuang asap tambahan.
Batasan dalam penelitian ini adalah sistem tunnel telah memiliki sistem ventilasi yang baik sehingga saat ada asap di tunnel segera bisa di buang ke permukaan dengan sistem ventilasi yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dengan menggunakan FDS v.5 dan ekperimen menggunakan model stasiun dengan skala 1 :25. Variasi dilakukan pada penggunaan ventilasi blower dan jumlah fan samping yang digunakan. Diharapkan dengan adanya pembuangan asap kedalam tunnel membuat kondisi didalam stasiun bisa lebih baik.

MRT station is one of the public facility that has a lot of users, therefore aspects of passenger safety are required to be considered. In the next few years, Jakarta’s MRT construction will be finished. There will be 5-6 stations located underground. Fire safety management in the underground station is more complicated than the existing stations on the surface, because the spread of smoke drift in the same direction as the evacuation route. The purpose of this research is to learn about smoke dynamics that occur in fires at MRT station when utilizing the tunnel as a place to dispose smoke.
Limitation in this study is the tunnel system already has a good ventilation system so that when there is smoke in the tunnel, it can be disposed to the surface with the existing ventilation system immediately. The method used in this research is simulated using FDS v.5 and experimented using the model of the station with a scale of 1: 25. Variations are performed by using blower ventilation and the amount of side fan that is used. Hopefully, disposing smoke into the tunnel make the conditions inside the station better.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noegroho Ary Wibowo
"Struktur kota yang paling mudah dilihat adalah kawasan gedung tinggi. Kawasan gedung tinggi merupakan ciri khas dari kota besar. Rancangan kawasan terbangun suatu kota memberikan makna, ekspresi dan identitas dalam urbanisasi. Setiap bangunan memiliki semangat dari masanya. Kawasan gedung tinggi sebagai identitas pusat kota merupakan ciri kota-kota besar di dunia. Gedung tinggi tersebut disebut skyscraper atau pencakar langit. Gejala ini sekarang telah menyebar ke kota-kota besar berpenduduk lebih dari satu juta jiwa. Demikian pula di Jakarta dimana banyak terdapat gedung tinggi perkantoran yang menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat dan rawan terhadap bahaya kebakaran. Sehingga diperlukan perlengkapan keselamatan dari bahaya kebakaran dalam gedung tinggi diantaranya adalah Active Fire Protection System (sistem proteksi aktif kebakaran). Dalam penelitian ini dibahas bagaimana peran desain sistem proteksi aktif terhadap keandalan bangunan tinggi perkantoran. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel melalui kuesioner ke 5 wilayah DKI Jakarta kepada para pengelola bangunan tinggi khusus perkantoran. Dimana dalam kuesioner mengandung 33 variabel bebas komponen sistem desain proteksi aktif dan variabel terikat yang merupakan keandalan sistem proteksi aktif terpasang. Sampel kemudian diolah dengan software SPSS 11.0 untuk mendapatkan model pengaruh desain sistem proteksi aktif terhadap keandalan bangunan tersebut. Model regresi Linier keandalan yang diperoleh diwakili oleh variabel mutu sistem deteksi dan alarm kebakaran dengan pengujian kelayakan sistem hydran. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi Building Management untuk bagaimana mengelola kinerja sistem proteksi aktif dalam bangunan tinggi perkantoran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kusumaningsih
"Kebakaran merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang dapat menyebabkan banyak kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sistem pencegahan, penanggulangan dan tanggap darurat kebakaran di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia tahun 2012. Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan dibandingkan dengan Kepmen PU No. 11/KPTS/2000, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008, dan standar Internasional NFPA 10, 13, 14, 72, dan 101. Klasifikasi bahaya gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia merupakan klasifikasi bahaya sedang I dan termasuk kebakaran kelas A dan C.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia belum memiliki manajemen penanggulangan kebakaran yang sesuai dengan standar. Sistem proteksi aktif sudah cukup sesuai dengan standar. Struktur bangunan sudah memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk pintu darurat dan tempat berkumpul sementara tidak diberi tanda. Gedung perpustakaan ini belum memiliki akses pemadam khusus serta program pemeriksaan dan pemeliharaan sarana kebakaran. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sistem pencegahan, penanggulangan dan tanggap darurat kebakaran di Perpustakaan ini masih perlu ditingkatkan, khususnya dalam hal manajemen.

Fire is an accident that can cause many losses. The objective of this study is to analyze fire prevention, protection, dan emergency response in University of Indonesia?s Central Library Building, Year 2012. The results of this study are then compared to Kepmen PU No. 11/KPTS/2000, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008, and NFPA 10, 13, 14, 72, 101. Building hazard classification for this library are classified as moderate I dan class A and C.
The results show that emergency response management doesn?t exist and this is not comply to the regulation. Fire protection systems are quite appropriate with the regulation. Building structure has been complied to the regulation. Meanwhile, there are no sign for emergency doors and meeting point. This building didn?t have fire fighter access and fire facility maintenance program. In conclusion, fire safety systems in this building need to be improved, especially for the emergency response management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Adinda Achmad
"Stasiun Transit Manggarai merupakan stasiun paling aktif yang menghubungkan tujuh persimpangan jalur kereta api. Sebelum pandemi, tercatat bahwa Stasiun Manggarai merupakan stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 pengguna setiap harinya (Ditjen Perkeretaapian, 2022). Dan pada Januari 2023, terkonfirmasi bahwa Stasiun Manggarai memiliki 150.000 pengguna transit dan 14.000 pengguna stasiun per harinya (Fransisca, 2023). Jumlah pengguna yang banyak tentunya dapat meningkatkan kepadatan sehingga dapat meningkatkan potensi bahaya dan risiko yang ada, termasuk bahaya dan risiko kebakaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek dengan menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan komparasi. Penulis membandingkan hasil penerapan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Manggarai dengan standar NFPA 130 dan Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. Hasil dari penelitian ini didapatkan dengan wawancara online, telaah dokumen, dan observasi langsung pada stasiun. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa persentase pemenuhan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran pada Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek adalah sebesar 84,34% dengan pemenuhan tertinggi pada aspek Fungsi, Reliabilitas, dan Ketersediaan Sistem Komunikasi dan Kontrol dan Persyaratan Kawat dan Kabel sebesar 100% dan pemenuhan terendah pada aspek Sistem Komunikasi Keadaan Darurat sebesar 50%.

Stasiun Transit Manggarai is the most active station that connects seven railroad crossings. Before the pandemic, it was recorded that Manggarai Station was the busiest station serving more than 20,000 users every day (Ditjen Perkeretaapian, 2022). In January 2023, it was confirmed that Manggarai Station has 150,000 transit users and 14,000 station users per day (Fransisca, 2023). A large number of users can certainly increase the density, and according to research density can increase the existing potential hazards and risks, including fire hazards and risks. Therefore, this research was conducted to find out the implementation of the fire protection system and fire safety at Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek using a descriptive observational method with a comparative approach. The author compares the results of implementing fire protection and fire safety systems at Manggarai Station with NFPA 130 and Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. The results of this study were obtained through interviews, document review, and direct observation at the station. Based on the research, it was found that the proportion of implementation of fire protection and fire safety systems at the Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek is 84.34% with the highest fulfillment at the percentage of 100% on two aspects – Function, Reliability, and Availability of Communication and Control Systems and Wire and Cable Requirements. The lowest compliance is in the Emergency Communication System aspect with the percentage of 50%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Novianty
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen dan sistem proteksi kebakaran di PT. Bridgestone Tire Indonesia. Penelitian deskriptif analitik ini dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara, dan telaah dokumen. Metode yang digunakan adalah evaluasi sesuai dengan Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Permen PU No. 20/PRT/M/2009, dan Standar Nasional Indonesia (SNI), serta standar internasional yaitu NFPA.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar elemen manajemen dan sistem proteksi kebakaran di PT. Bridgestone Tire Indonesia telah memenuhi standar. Manajemen proteksi kebakaran yang belum semua persyaratannya terpenuhi adalah tata laksana operasional. Sistem proteksi kebakaran yang belum seluruh persyaratannya terpenuhi yaitu pencahayaan darurat, tanda petunjuk arah evakuasi, pintu darurat, detektor kebakaran, sistem pipa tegak dan alat pemadam api ringan. Untuk itu diperlukan pengadaan dan perbaikan bagi manajemen dan sistem proteksi kebakaran yang belum memenuhi persyaratan, serta pemeliharaan bagi yang sudah terpenuhi.

The aim of this study is to analyze the management and fire protection system at PT. Bridgestone Tire Indonesia. This descriptive analytical study was conducted with field observations, interviews, and document review The method used is the evaluation in accordance with Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Permen PU No. 20/PRT/M/2009and the Indonesia National Standard (SNI), as well as the NFPA international standards.
The results of this study indicate that most of the elements of management and fire protection system at PT. Bridgestone Tire Indonesia has met the standard. Management of fire protection which not yet fulfilled all the requirements is the operational governance. Fire protection systems which not yet fulfilled all the requirements are emergency lighting, evacuation directions signs, emergency doors, fire detectors, pipe systems and portable fire extinguisher. It is necessary for the provision and improvement of management and fire protection systems that do not meet the requirements, as well as maintenance for those who already met.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Ihsani
"Kebakaran merupakan sebuah bencana yang tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Demikian halnya kebakaran tidak diinginkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan penyimpanan data baik dalam bentuk pita-pita film ataupun dalam bentuk kertas dan gambar (Tape Storage and Document Storage). Seperti kita ketahui bersama bahwa jasa tersebut membutuhkan pelayanan dan sistem perlindungan yang sangat baik agar para klien merasa bahwa dokumen-dokumennya yang tersimpan dalam gudang tersebut terawat dengan baik. Untuk itu, pencegahan, perlindungan, dan pemadarnan kebakaran merupakan hal yang banyak dilakukan oleh divisi keselamatan termasuk diantaranya dengan menyiapkan atau memasang alat pemadam kebakaran. Merancang suatu sistem perlindungan terhadap kebakaran dalam sebuah gedung, begitu banyak aspek yang harus dipertimbangkan dimulai dari pemilihan perlengkapan dan sistem pemadaman terhadap kebakaran yang akan digunakml sampai pada menyesuaikan suatu rancangan sistem dengan kegunaan dari gedung itu sendirL Sprinkler merupakan salah satu sistem perlindungan terhadap kebakaran yang baik, maka penuiis memilih sistem sprinkler sebagai salah satu alternatif dalam perancangan sistem perlindungan terhadap kebakamn secara aktif. Dan zat yang dikeluarkan yaitu CO, yang berfungsi untuk memadarnkan api dengan cara mendinginkan atmosphere sekitar dan mengurangi jumlah oksigen dalam ruangan untuk melindungi area yang belum terkena api. Oleh karena itu penulis melakukan analisa kebutuhan CO, dan sprinkler untuk sistem perlindungan yang telah dipilih Storage I dan II Volume 2160m3 kebutuhan CO, sebanyak 70 cylinder dengan jumlah sprinkler 44 pieces Storage III dan IV Volume l 080m3 kebutuban C02 sebanyak 38 cylinder dengan jumlah sprinkler 24 pteces"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>