Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Erwin
"Salah satu cara pengkondisian udara adalah proses dehumidifikasi yaitu pengurangan kelembaban udara dengan cara mengarnbil massa uap air udara Alat yeng digunakan dalam proses dehumidifikasi pada penelitian ini adalah rotary dehumidifier dengan menggunakan material penyerap Lithium Clorida (LICI) yang tersebar merata pada matriks roda desiccant. Penelitian ini diawali dengan proses pembuatan nozzle pengkabut pemasangan orifis, damper dan pemasangan alat ukur lainnya seperti termometer bola kering dan termometer bola basah serta tabung U. Data yang diperoleh adalah data yang didapat dari termometer bola kering dan termometer bola basah untuk menentukan sifat-sifat termodinamik udara basah dengan memvariasikan suhu ruangan, kecepatan aliran udara masuk, serta menambah jumlah uap air dalam udara untuk melihat apakah ada pengaruhnya terhadap jumlah uap air yang diserap. Dari hasil analisa didapat bahwa effictiveness dehumidifier sangat tergantung pada temperatur ruangan, massa uap air dalam udara serta kecepatan aliran udara masuk dan melalui perbandingan effectiveness actual dengan manufacturer didapat bahwa proses percobaan sudah tepat hal ini terbukti dengan trend line effictiveness yang sama.

One of air conditioning processes is dehumidification that reduce humidity by attracting water vapor from air. The research experimental device for dehumidification is rotary dehumidifier using lithium chloride as absorbent which spread uniformly on desiccant wheel. The research initially made nozzle and set orifice and measurement instrument such as wet bulb and dry bulb thermometer and U tube. Data Obtained from experiment are wet bulb and dry bulb temperature to determine the properties of thermodynamic moist air by varying ambient temperature, air process inlet flow rate and increase the moisture content whether the variation above has influences to quantity of water vapor absorbed. Analysis results refer to dehumidifier effectiveness depend on moisture content and flow rate of air process inlet and by comparison result between actual effectiveness and manufacturer effectiveness can be concluded that experiment process is correct matter it proven by the effectiveness trend line is same."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Efri Meikel
"Telah dibuat Digital and Analog Electronics Trainer sebagai Alat Bantu
Praktikum Elektronika Dasar yang terdiri atas beberapa aplikasi diantaranya
seperti power supply, function generator, logic probe, 8 bit led display, 2 digit
display, BNC Adapter, Audio Power Amplifier, Pulse Switch, 8 bit data toggle
switch. Alat-alat yang ada lebih mempermudah pengerjaan praktikum dalam satu
alat. Pada alat ini lebih banyak menggunakan penguatan op-amp sebagai penguat
tegangan pada rangkaian yang ada, seperti pada penguatan tegangan untuk sinyal
digital dalam pencarian data nantinya. Dalam rangkaian ini terdapat pengecek
output gelombang frekuensi yang dapat melihat noise dan pengaruh filter dalam
pengambilan data agar nilai data yang didapat lebih sesuai maka menggunakan
function generator yang diberi tegangan melalui power

ABSTRACT
Have been made Analogue and Digital Electronics Trainer Tools as
Electronics Basic Practice which consists of some of these applications such as
power supply, function generator, logic probe, led 8-bit display, 2 digit display,
BNC Adapter, Audio Power Amplifier, Pulse Switch, 8-bit Toggle switch data.
Equipment that is more streamlined processing practice in one tool. On this tool
more use of op-amp as a voltage brace on the series, such as strengthening the
voltage signal to digital data in the search later. In this series there is a talker
output frequency waves that can see the influence of noise and filter the data in
that data values are more appropriate to use the function generator through a given
voltage power supply"
Lengkap +
2009
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Awaludin Martin
"Unjuk kerja dan rotary desiccant dehumidifier dapat diwakili oleh nilai efektivitasnya, dimana secara teoritis efektivitas adalah perbandingan antara jumlah kandungan air yang terserap dengan jumlah kandungan air yang mungkin terserap secara maksimum.
Tulisan ini menghasilkan sebuah formula sederhana untuk menghitung efektivitas ideal rotary desiccant dehumidifier sebagai fungsi koefisien perpindahan massa, kepadatan desiccant, tebal silinder, dan fluks massa udara. Dan persamaan-persamaan yang diturunkan pada proses keseimbangan massa, maka didapat sebuah formula E=1-e Gu. Formula tersebut sebangun dengan formula efektivitas dengan metode E-Ntu pada sebuah heat exchanger dengan aliran counterflow dan juga dengan formula efektivitas pada evaporative cooling dan cooling tower.
Dari data-data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa efektivitas ideal rotary desiccant dehumidifier akan bertambah besar seiring dengan bertambah besarnya temperatur udara masuk yang berada pada kisaran 46.12% sampai dengan 61.49%. Sedangkan pada pengukuran yang dilakukan efektivitas rotary desiccant dehumidifier semakin berkurang seiring dengan bertambahnya temperatur udara masuk.
Efektivitas ideal rotary desiccant dehumidifier tidak terpengaruh oleh besarnya temperatur udara regenerasi, karena formula yang digunakan tidak meliputi properti udara regenerasi. Pada pengukuran yang dilakukan efektivitas semakin berkurang dengan semakin bertambahnya temperatur udara regenerasi. Rasio kelembaban udara keluar proses jumlahnya bertambah seiring dengan bertambahnya rasio kelembaban udara masuk, hal tersebut juga terjadi pada eksperimen yang dilakukan.
Dari penulisan ini dapat diambil kesimpulan bahwa formula yang didapat ini dapat disempurnakan dengan menambahkan properti udara regenerasi.

Performance of the rotary desiccant dehumidifier can be represented by the value of effectiveness, as per theoretical, effectiveness is a ratio of actual moisture extraction with maximum possible moisture extraction.
The result from this paper is a simple formula to account the effectiveness of the rotary desiccant dehumidifier as function from mass transfer coefficient, desiccant compactness, desiccant wheel thickness, and mass flux of the air. The formula can be found by develop muss balance equation and the effectiveness equation is E=1-e Ga. This formula is similar with the effectiveness of counter flow of heat exchanger by E - Ntu method and also similar with the effectiveness of evaporative cooling and cooling tower.
From the experiment, the increasing of ideal effectiveness depends on the increasing inlet process temperature. The range ideal effectiveness is 46.12% to 61.49%. The actual effectiveness will be decreased with increasing inlet process temperature.
The ideal effectiveness of the rotary desiccant dehumidifier doesn't influence by regeneration temperature, because this formula doesn't include the properties of the air of regeneration. On measurement, effectiveness will decrease with increasing regeneration temperature. Humidity ratio of the outlet process of the air will increase with increasing humidity ratio of the inlet temperature, which occurs on the experiment.
From this paper, we can take a summary that this formula can be completed by the properties of regeneration addition.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurraflis Salam
"Sifat-sifat udara yang keluar dari desiceant rotary dehumidiiier dapat diketahui dengan menggunakan metode percobaan dan rnetode teoritis. Dalam skripsi ini dijelaskan mengenai penentuan sifat-sifat udara yang keluar melalui desiccant rotary dehumidifier dengan menggunakan metode percobaan. Percobaan dilakukan dengan beberapa metode yaitu memvariasikan debit udara proses inlet, memvariasikan debit udara regenerasi inlet dan memvariasikan jumlah uap air proses inlet dengan menggunakan nozzle.
Dari data percobaan, variasi debit udara proses dan udara regenerasi dapat mempengaruhi jumlah uap air yang keluar melalui udara proses dan regenerasi. Data percobaan memvariasikan jumlah uap air proses inlet digtmakan untuk membuat gratik yang dapat memprediksi sifat-sifat udara proses yang keluar dari dehumidifier. Untuk memvariasikan jumlah nap air rnaka ditambahkan suatu alat berupa spuyer yang dihubungkan dengan tabung bertekanan yang berisi air dan udara sehingga dapat menyemprotkan uap air.
Dari hasil percobaan diperoleh dna graiik yang dapat menentukan sifat-sifat udara proses outlet pada temperatur ruangan sebesar 2S°C. Grafik ini pada nantinya dapat digunakan sebagai performance antara satu dehumidyier dengan dehumidifer lainnya.

Outlet air properties from desiccant rotary dehumidifier can be defined with experiment method and theoretic method. In this thesis explains about how to determine outlet air properties from rotary desiccant dehumidifier with experiment method Experiments have done with some types such as make variation on debit air process inlet, variation on debit air regeneration inlet and make water vapor variation on air process inlet that used nozzle.
In the experiments found that make variation debit air process inlet and air regeneration inlet influenced humidity ratio on air proses outlet and regeneration outlet. Data from experiment in make variation on humidity ratio on process inlet can be used to predict air process inlet properties. To add water vapor in the air so have to use new component such as nozzle that connected with pressurized tube so it can spray water to air process inlet.
Data jrom experiments can be used to make two graphics that can predict air process outlet properties in ambient temperature about 25°C in the next time, these graphics can be used as performance comparative between two or more desiccant rotary dehumidifier.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suryawan
"Properties of air flow passing out from rotary desiccant dehumidifier can be analyzed by either experimental or theoretical method in this case an experiment method was selected using Lithium Chloride (LiCl) as a desiccant. The flow rate of air at the input is varying for process air and regeneration air, and the moisture content at process air input also adjusted by using a water sprayer.
The data consisting of dry and wet bulb temperature of air is to be collected in order to find wet air properties, and flow rate of wet air flowing through the humidifier. The result of this experiment gives curves denoting properties of the outlet process air at the room temperature of 25°C These curves then can be used as a comparable data for characteristics of various dehumidifiers.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
JUTE-20-1-Mar2006-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Tinaz
"Bearing sering kali digunakan hampir pada setiap alat terutama pada bagian yang berputar, dan hal ini menunjukkan bahwa bearing adalah bagian yang sangat penting pada mesin. Kerusakan pada bearing mengakibatkan vibrasi yang dapat menimbulkan suara yang tidak diharapkan, stress yang tinggi atau kerusakan yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya awal kerusakan pada sebuah mesin. Analisa tentang teknologi vibrasi memberikan informasi awal pada kerusakan sehingga memungkinkan prediksi kegagalan terhadap bearing dengan kondisi yang sudah kritis dapat beroperasi lebih lama. Prognosis ini sangat berpotensi untuk mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan operasional dan keamanan. Prognostic bearing test rig yang sudah ada dimodifikasi, di rancang ulang, dan di manufaktur dengan tujuan mengembangkan test rig yang ada untuk memastikan keakurasian dalam memproses signal. Selain itu, test rig juga dilengkapi dengan instrumentasi serta parangkat lunak untuk analisa vibrasi dengan tujuan meningkatkan efisiensi pendataan signal."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38072
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nobertus V.R.A.N.
"
ABSTRAK
Penurunan kadar kelembaban dan temperatur dalam teknik pengkondisian
Udara (air conditioning) sangat penting untuk menciptakan udara nyaman (human
Comfort) bagi manusia dan mendukung proses industri. Oleh sebab itu dibuat
model dehumidiiier dengan koil pendingin yaitu unit pengkondisi udara yang
beriimgsi mengurangi kadar kelembaban dan temperatur untuk mengetahui proses
Penurunan kelembaban, unjuk kerja model, dan perbandingan antara teori dengan
aktual proses penurunan kelembaban dan temperatur.
Pada model dehumidifier tenjadi proses penurunan kelembaban dan
temperatur yang terjadi jika temperatur rata-rata permukaan koil pendingin
(Appm-atus Dew Point) lebih rendah dari temperatur udara masuk. Terjadi
Perpindahan kalor laten dan kalor sensibel dari udara ke koil pendingin dan
Perubahan uap air dari udara menjadi air, sehingga jumlah kandungan uap air di
udara berkurang. Juga terjadi proses pemanasan ulang untuk menaikkan temperatur
udara dingin pada perbandingan kelembaban konstan dan penurunan kelembaban
relatif (Relative Humidiiy), dengan kondenser sebagai pemanas. Pada kedua proses
diatas ada udara yang di bypass sehingga mempengaruhi besar efisiensi koil.
Dengan mengambil data temperatur bola kering dan temperatur bola basah
dilakukan perhitungan-perhitungan dengan diagram psikrometrik. Hasil perhitungan
menunjukkan unjuk kerja yang kecil, karena etisiensi koil rendah akibat banyak
udara yang di bypass. Berarti konstruksi peralatan berpengaruh terhadap unjuk
kerja. Juga kecepatan aliran udara dan kuantitas udara masuk mempengaruhi
banyaknya uap air yang dipindahkan dari udara.
Unjuk kerja model ditunjukkan dengan besar jumlah kalor yang dipindahkan
Dada penumnan kelembaban dan ternperatur yaitu 8,586 kW pada keoepatan udara
rendah dan 10,153 kW pada kecepatan udara tinggi, dengan eiisiensi koil masing-
masing 0,343 clan 0,533 pada kecepatan udara rendah dan tinggi. Texjadi
penyimpangan antara kondisi aktual dengan teori, dimana pada proses pemanasan
ulang yang seeara teori terjadi pada perbandingan kelernbaban konstan, kondisi
aktual justru mengalami penambahan kalor total masing-masing sebesar 6,925 kW
dan 8,207 kW pada kecepatan udara rendah dan tinggi, serta terjadi penambahan
massa uap air.
"
Lengkap +
1997
S36594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>