Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167697 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Helmi P.
"Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) dari sekitar 66.000 desa di Indonesia, baru sekitar 78 % atau 51.000 desa yang sudah terlistriki, sedangkan yang belum terlistriki meliputi 15.000 desa. Desa yang belum terlistriki umumnya terdapat di daerah terpencil (remote areas) yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa tersebut maka pengembangan sumber energi setempat terutama energi terbarukan seperti energi mikrohidro, surya, angin dan lain-lain merupakan altematif yang tepat Karena jenis-jenis energi tersebut tidak menggunakan bahan bakar dan tidak merusak lingkungan.
Pembangkit listrik energi terbarukan umumnya berkapasitas kecil dan tidak dapat digunakan terus-menerus, sehingga untuk meningkatkan kapasitas dan keandalannya dua atau lebih pembangkit listrik energi terbarukan yang berbeda sumber energinya dipadukan, membentuk suatu sistem pembangkit listrik energi terbarukan terpadu. Masalah utama pada pengembangan sistem pembangkit semacam ini adalah masalah pembiayaannya. Karena itu studi keekonomian pembangkit listrik energi terbarukan terpadu menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan.
Biaya-biaya Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Terpadu (P.L.E.T.T.) bergantung pada pilihan dari pembangkit yang digunakan dan pola beban dari desa yang akan dilistriki. Untuk kondisi di Indonesia paduan pembangkit listrik energi surya dan pembangkit listrik mikro hidro yang membentuk suatu Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Terpadu Surya - Mikro Hidro (P.L.E.T.T. S - MH) seperti yang terdapat di desa Teratak, Kecamatan Satukliang, Kabupaten Lombok Tengah, kiranya dapat merupakan alternatif yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Haris
"Energi gelombang laut adalah energi alternatif terbarukan serta sumber energi yang ramah lingkungan dan murah. Di Indonesia energi gelombang laut belum dimanfaatkan secara optimal, oleh karena itu dalam penulisan skripsi ini akan membahas Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan sistem oscillating water column tipe bukaan bawah (bottom entrance) dengan dimensi diameter (D1) sebesar 8 m, diameter orifice (D2) sebesar 0,60 m, kedalaman rongga tercelup (L) adalah 1,3 m. Berdasarkan hasil perhitungan, daya terkecil yang dapat dibangkitkan sebesar 33532,16 Watt sedangkan daya terbesar sebesar 73849,64 Watt. Penerapan sistem oscillating water column diharapkan dapat memberikan kontribusi kelistrikan pada Perairan Kepulaun Seribu, disamping itu juga dapat berfungsi sebagai pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

Ocean wave energy is renewable and alternative energy sources that are environmentally, friendly and inexpensive. In Indonesia, ocean wave energy has not been used optimally. Therefore, in this essay, will discuss sea wave power plant with oscillating water column system type bottom entrance with dimensions of diameter (D1) is 8 m, diameter orifice (D2 ) is 0.60 m, depth of immersion cavity (L) is 1.3 m. Based on calculations, the smallest power that can be generated is 33532.16 Watt, while the greatest power is 73849.64 Watt. The Application of oscillating water column system is expected to make electricity contribution to the waters thousand islands, besides that it also can serve as the development of power plants based renewable energy. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Christina Transmisiyanti
"Penggunaan PLTD sebagai pembangkit listrik di wilayah dan pulau-pulau terpencil di Indonesia memiliki berbagai masalah teknis, biaya dan efek negatif terhadap lingkungan. Untuk mengurangi pemakaian PLTD dan menggantinya dengan pembangkit listrik yang memakai sumber energi terbaharui sesuai permintaan Presiden, maka PLTS merupakan salah satu jenis pembangkit yang perlu dipertimbangkan kelayakannya sebagai pengganti. Kelayakan PLTS dipertimbangkan dengan menganalisis kualitas dan kuantitasnya yang diperhitungkan dengan metode perhitungan NPV, Payback Period, dan IRR. Dari hasil analisis perhitungan, PLTS ini layak dan baik untuk dipakai sebagai pengganti PLTD.

Using diesel power plant in remote areas and islands of Indonesia gives a sum of technical, financial, and environmental problems. In accordance with the President?s request to reduce the usage of diesel power plants and to replace them with power plants which utilizes renewable energy sources, solar power plant is a viable replacement to be considered. The feasibility is assessed by analyzing the quality and quantity by calculating the NPV, Payback Period, and IRR. Calculation results showed that a solar power plant is a feasible and good replacement for the diesel power plant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banyu Nurinsan Putewa
"Sistem hybrid berupa penggabungan dua jenis sumber kelistrikan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan pada saat ini. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan listrik masyarakat umum dan terbatasnya daya generator yang bekerja. Namun, masalah kestabilan tegangan menjadi salah satu faktor yang perlu dicarikan solusi ketika menggunakan sistem hybrid. Dalam skripsi ini akan diajukan simulasi sistem dengan menggunakan pengendali agar tegangan pada sisi beban tetap stabil.

Hybrid system contains two different source of electricity. It is very usefull for today's need, because the electricity's demand is increasing everyday and the generator have the limit of its power. One of the problem is the stability, hybrid system has a bad voltage's stability sometimes. The voltage's controller will be described in this final project, so that the voltage's stability in the load's side will keep steady."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Arie Sadewo
"ABSTRAK
Penelitian ini melakukan simulasi gangguan lepasnnya suplai daya yang diterima oleh PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim sehingga terjadi gangguan beban lebih didalam sistem. Penelitian ini menggunakan metode pelepasan beban berdasarkan prioritas sehingga frekuensi sistem kembali kedalam rentang operasi frekuensi yang diijinkan. Terdapat dua skenario gangguan yang dilakukan pada yakni 1 terputusnya suplai yang diberikan oleh pembangkit listrik negara PLN sehingga sistem disuplai oleh 3 unit Generator dan 2 terputusnya suplai yang diberikan oleh PLN disertai hilangnya salah satu unit Generator. Diperoleh nilai frekuensi pada saat skenario 1 yaitu 48.74 Hz. Pada saat skenario 2 diperoleh nilai bervariasi akibat unit Generator yang ikut terputus bervariasi dari sistem yaitu, skenario 2 terputusnya PLN dengan Generator 1 sehingga frekuensi sistem 42,46 Hz,PLN dengan Generator 2 sebesar 42,46 Hz,serta PLN dengan Generator 3 sebesar 42,42 Hz.Dilakukan metode pelepasan beban sehingga didapat nilai frekuensi pada skenario 1 yaitu 49,8 Hz . Selain itu skenario 2 dengan terputusnya PLN dengan Generator 1 sebesar 50 Hz,PLN dengan Generator 2 sebesar 49,53 Hz,dan PLN dengan Generator 3 sebesar 49,51 Hz. Dengan melakukan simulasi gangguan beban lebih dengan penanggulangannya maka PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim dapat memperoleh solusi apabila terjadi gangguan tersebut didalam sistem.

ABSTRAK
This study simulated the disruption of loss of power supply received by PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim causing overload in system. This study uses a method of priority load release so that the frequency of the system back into the permitted operating frequency range. There are two interruption skenarios performed on 1 disconnection of supply supplied by state power plant PLN so that the system is supplied by 3 Generator units and 2 disconnection of supply provided by PLN accompanied by loss of one Generator unit. Obtained a frequency value at the time of skenario 1 is 48.74 Hz. At the time of skenario 2, the value varies due to the interrupted Generator unit varies from the system that is, the 2nd skenario of PLN interruption with Generator 1 so that the system frequency is 42.46 Hz, PLN with Generator 2 is 42.46 Hz, and PLN with Generator 3 is 42 , 42 Hz. Conducted the method of load release so that the frequency value obtained in skenario 1 is 49.8 Hz. Besides, skenario 2 with PLN breakdown with Generator 1 of 50 Hz, PLN with Generator 2 equal to 49,53 Hz, and PLN with Generator 3 equal to 49,51 Hz. By simulating more load disturbances with mitigation then PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim can obtain solutions if it rsquo s happen on the system."
2017
S68040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Reza Maulana
"Energi surya merupakan salah satu energi terbarukan yang memiliki potensial besar dan belum cukup dieksploitasikan di indonesia untuk menghadapi tantangan global pemanasan global yang terkait dengan krisis energi dan pemeliharaan lingkungan akibat produksi karbon dalam pembangkitan energi dengan energi tak terbarukan seperti energi bahan bakar fosil. Produksi karbon dapat meningkatkan karbon pada atmosfer, sehingga menyebabkan peningkatan temperatur permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan global karena sifatnya sebagai gas rumah kaca yang mampu menahan panas keluar dari bumi. Namun pembangkitan energi listrik dengan energi surya memiliki sifat fluktuatif akibat variabilitas pencahayaan matahari, dan pada kondisi operasi nyata, bergantung pada kondisi operasi nyata seperti iklim, temperatur, dan penyinaran matahari. Oleh karena itu digunakan Current-Voltage Characteristic (I-V Characteristic) yang adalah metode menggambarkan hubungan antara arus melalui suatu Sirkuit, perangkat, atau material dan tegangannya dan umum digunakan untuk mengkarakterisasikan operasi sebuah modul surya dengan grafik, sehingga berguna untuk menentukan karakteristik operasi dari suatu perangkat seperti modul surya. untuk dapat membangun kurva Karakteristik I-V pada operasi nyata membutuhkan perangkat pengambil data yang mampu beroperasi secara cepat karena kondisi operasi tersebut akan bervariasi dengan berubahnya waktu dan kondisi pengukuran. oleh karena itu dirancang perangkat pembangun kurva karakteristik I-V dengan harga rendah berbasis mikrokontroler Arduino Uno ATMega328P untuk membangun kurva karakteristik I-V modul surya dengan variasi beban resistif. Perangkat Pembangun Kurva Karakteristik yang dirancang pada penelitian ini menggunakan relay untuk mengubah nilai resistif dengan mengubah beban resistor, voltage divider dengan ADC ADS1115 untuk mengambil data tegangan, dan modul sensor INA219 untuk mengukur arus dari suatu modul surya pada pada suatu nilai resistif. Penelitian terdiri dari peracangan perangkat keras, perangkat lunak, dan pengukuran dengan membangun kurva karakteristik serta analisis nilai pengukuran. Perangkat lunak dibangun menggunakan Arduino IDE dan juga menggunakan Microsoft Excel. Pengujian dilakukan dengan membangun karakteristik I-V dan P-V dari sebuah panel surya silikon monokristalin pada setiap jam antara pukul 06:00 WIB sampai pukul 18:00 WIB pada kondisi operasi nyata dengan langit cerah tak berawan pada posisi selalu tegak lurus terhadap cahaya matahari dan posisi dimana sel surya tegak lurus dengan cahaya matahari pada periode hari dimana sel surya menghasilkan daya terbesar, untuk mengukur perbedaan performa operasi sel surya yang bergerak untuk selalu tegak lurus terhadap matahari dan sel surya yang stasioner dan diarahkan tegak lurus dengan posisi matahari pada periode hari dimana sel surya menghasilkan daya paling besar.

Solar energy is a renewable energy that has great potential and has not been exploited enough in Indonesia to face the global challenges of global warming which is related to the energy crisis and environmental Issues due to carbon production in energy generation with non-renewable energy such as fossil fuel energy. Carbon production can increase carbon in the atmosphere, thereby causing an increase in the earth's surface temperature and causing global warming because of its nature as a greenhouse gas which is able to keep heat inside the earth. However, the generation of electrical energy with the renewable solar energy has a fluctuating nature due to the variability of solar lighting, and in real operating conditions, depends on real operating conditions such as climate, temperature and solar radiation. Therefore, the Current-Voltage Characteristic (I-V Characteristic) which is a method of describing the relationship between the current through a circuit, device, or material and its voltage, is used, I-V Characteristic is generally used to characterize the operation of a solar module with graphics, so it is useful for determining the operating characteristics of a device. such as solar modules. To be able to build an I-V characteristic curve in real operations requires a data collection device that is capable of operating quickly because the operating conditions will vary with changes in time and measurement conditions. Therefore, a low cost I-V characteristic curve builder device based on the Arduino Uno ATMega328P microcontroller was designed to build the I-V characteristic curve for solar modules with resistive load variations. The Characteristic Curve Building Device designed in this research uses a relay to change the resistive value by changing the resistor load, a voltage divider with ADC ADS1115 to retrieve voltage data, and an INA219 sensor module to measure the current from the solar module with a load of a resistive value. The research consists of designing the hardware, software and using the designed device to measure and build an I-V characteristic curve. The software was built using the Arduino IDE and also uses Microsoft Excel. Testing was carried out by establishing the I-V and P-V characteristics of a monocrystalline silicon solar panel every hour between 06:00 WIB and 18:00 WIB in real operating conditions with a clear, cloudless sky at a position always perpendicular to sunlight and the position where the cell solar cells perpendicular to sunlight in the period of the day where the solar cells produce the greatest power, to measure the difference in operating performance of solar cells that move to always be perpendicular to the sun and solar cells that are stationary and directed perpendicular to the position of the sun during the period of the day where the solar cells produce greatest power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pina Hariyanti
"Pada operasi sistem pembangkitan tenaga listrik, biaya bahan bakar merupakan biaya yang terbesar dari biaya operasi secara keseluruhan [1]. Besarnya biaya bahan bakar yang diperlukan unit pembangkit termal sebagai masukan terhadap keluaran daya pembangkit, sehingga besarnya masukan secara optimal akan mengahasilkan keluaran yang optimal. Penjadwalan operasional pembangkit dan pembebanan ekonomis merupakan langkah operasi ekonomis pada pengoperasian PLTU Labuan dan PLTGU Cilegon pada Subsistem II Wilayah Banten untuk memperoleh estimasi biaya operasi optimal. Penjadwalan yang dilakukan dengan menentukan unit pembangkit yang hidup on dan mati off yang disebut dengan komitmen unit unit commitment. Setelah melakukan penjadwalan operasional unit pembangkit, maka dapat dilakukan pembebanan ekonomis untuk membagi daya yang dapat dibangkitan oleh masing-masing pembangkit untuk memenuhi estimasi permintaan beban pada Subsistem II Wilayah Banten. Estimasi biaya operasi optimal yang didapatkan yaitu sebesar Rp 376.030.525.349 sehingga dapat menghemat 29.5 hingga 32.5 dari total biaya operasi yang dibutuhkan selama sebulan periode Januari 2018 dengan biaya bahan bakar sebesar Rp 604,17/kWh. Selain itu, untuk memenuhi estimasi beban puncak sebesar 952 MW dibutuhkan biaya operasi optimal sebesar Rp 733.762.467 dan biaya operasi optimal beban minimum sebesar 629 MW adalah Rp 378.422.653.

In the operation of power generation systems, fuel cost represents the largest of operating cost in the operation of power generation system 1 . The fuel cost of the thermal power plants as input to the generator power and output of the generator is the power generated by each generator, so that optimal input determination optimal output. Operational economic of PLTU Labuan and PLTGU Cilegon in subsystem II Banten can be subdivided into two parts. Those are economic dispatch and unit commitment. The unit commitment problem is to find the minimum cost option to schedule generator startups and shutdowns while meeting forecasted loads, satisfying all plant and system constraints such as generating capacity constraints and power balance constraints. Furthermore, economic dispatch is the method of allocating the load demand between the available power plant units and finds the minimum operating cost of generation for each hour. Estimated optimal operating cost is Rp 376.030.525.349 so that it can save 29.5 to 32.5 of total operating costs required during the month of January 2018 with fuel costs of Rp 604.17 kWh. In addition, estimated operating optimal cost for peak load of 952 MW is Rp 733.762.467 and the optimal operating cost for the minimum load of 629 MW is Rp 378.422.653."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aditya Rizali
"Dewasa ini jumlah pengguna kendaraan bermotor di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun-ketahun. Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat banyaknya jumlah kendaraan yang beroperasi pada 2013 mencapai 104,2 juta unit, sebanyak 86,25 juta unit di antaranya merupakan sepeda motor. Jumlah pengguna sepeda motor tersebut naik 12 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 77,75 juta unit. Dengan memanfaatkan kondisi tersebut, para peneliti sudah mulai melakukan penelitian mengenai jenis pembangkit terbarukan yang ramah lingkungan mengacu pada peningkatan jumlah kendaraan di Indonesia dan salah satu penelitian yang sedang dikembangkan adalah marka kejut yang dapat menghasilkan energi listrik. Marka kejut dirancang dengan menggabungkan dua metode penghasil energi listrik yaitu generator listrik dan piezoelektrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah memanfaatkan pergerakan tuas yang dapat menggerakan generator dan menekan material piezoelektrik sehingga dapat menghasilkan listrik. Dari hasil pengujian marka kejut yang dilakukan, pada generator listrik dapat menghasilkan daya listrik sebesar 0.43 Watt per sekali tekan, sedangkan material piezoelektrik dapat menghasilkan daya sebesar 22.9 μWatt per sekali tekan dalam waktu yang bersamaan.
A number of vehicles in indonesia always seen a significant increase every year. Traffic police corps of the republic of indonesia noted the large number of vehicles operations in 2013 reached 104,2 million units, some 86,25 million units of them are motorcycles . A number of users motorcycle were up 12 percent compared to last year as many as 77,75 million units. By using these conditions, researchers have started to conducted research a renewable power station with environmentally friendly reference to the increase in the number of vehicles and one of research is being developed is speed bump that can produce electrical energy. Speed bump designed by combining two methods of producing electrical energy, that is an electric generator and piezoelectric crystal, The working principle of this instrument is to harness the movement of a lever which can push the generator and pressing piezoelectric material. From the result of testing, electric generator of speed bump can generare power electricity at 0.43 Watt per tap and a piezoelectric of speed bump can produce power 22.9 μWatt per tap at the same time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetyo
"Dalam menyelesaikan masalah elektrifikasi listrik, tujuan umum untuk semua operator sistem tenaga adalah untuk memastikan bahwa pembangkit cukup tersedia hari operasi. Status on-off unit pembangkit atau unit commitment memberikan langkah pertama menuju solusi optimal. Dalam penjadwalan pembangkit listrik, keputusan unit commitment menunjukkan, untuk setiap titik waktu selama penjadwalan, unit pembangkit mana yang akan digunakan. Kemudian, pengiriman yang paling ekonomis atau economic dispatch, yaitu distribusi beban di seluruh unit pembangkit untuk setiap titik waktu, kemudian ditentukan untuk memenuhi beban sistem dan persyaratan cadangan. Berbagai pendekatan untuk solusi masalah unit commitment dan economic dispatch telah diusulkan di mana mereka berkisar dari metode sederhana hingga rumit. Masalah pembangkit listrik adalah masalah optimisasi kombinasional yang kompleks. Beberapa teknik pemrograman matematika telah diusulkan untuk memecahkan masalah yang tergantung waktu ini. Perkembangan algoritma matematika terbaru dan kemajuan dalam teknologi komputasi membuat masalah labih menantang untuk dipecahkan. Penerapan sistem hibrida dalam masalah sistem tenaga telah dikembangkan dalam literatur baru-baru ini, dan itu masih merupakan tren masa depan dalam penelitian sistem tenaga. Penelitian ini awalnya ingin mengkolaborasikan metode deterministik dan metaheuristik untuk melakukan perbaikan dalam komputasi untuk menyelesaikan penjadwalan pembangkit listrik. Algoritma spesifik yang akan digunakan adalah dynamic programming dan particle swarm optimization.

In solving the electricity generation, a common objective for all power system operators is to ensure that sufficient generation is available for hours and days ahead of the operation time. The on-off states of the generation units or the commitment decision provides the first step toward the optimal solution. In power generation scheduling, the unit commitment decision indicates, for each point in time over the scheduling horizon, what generating units are to be used. Then, the most economic dispatch, i.e. the distribution of load across generating units for each point in time, is then determined to meet system load and reserve requirements. Various approaches to the solution of the UC problem have been proposed where they ranged from simple to complicated methods. The electricity generation problem belongs to the complex combinational optimization problems. Several mathematical programming techniques have been proposed to solve this time-dependent problem. Recent mathematical developments and advances in computing technologies made the problem readily solvable. The application of hybrid systems in power system problems has been advanced in recent literature, and it still represents a future trend in power systems research. This research initially want to collaborate the deterministic and metaheuristic to make an improvement in computational for solving electricity generation. The specific algorithm that will be used are dynamic programming and particle swarm optimization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>