Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Untuk meningkatkan daerah stabilitas nyala api, maka sebuah saluran
ekspansi dipasang pada pembakar dengan berbagai ring stabilizer yang mempunyai
ketebalan yang berbeda. Dalam suatu penelitian, daerah stabilitas nyala api biasanya
ditentukan dengan cara mengukur variasi nilai Air Fuel Rufio (AFR) pada suatu
jumlah variasi bahan bakar tertentu atau pada Burning Load (BL) tertentu antara
mulai terjadinya nyala api kuning (Yellow Tip) sampai nyala api padam (Blow Off)
ataupun Lift Up. Secara visual dapat diamati bahwa daerah stabilitas nyala api
ternyata semakin Iuas bila Bunsen Hamer dilengkapi dengan ring stabilizer
sehingga muncul fenomena Lift Up sebelum terjadinya Blow Off
Dalam penelitian ini, akan diteliti pengaruh perubahan-perubahan ketebalan
ring stabilizer terhadap stabilitas nyala api pada Bunsen Burner yang dilengkapi
dengan Expansion Barrel Mouth dengan sudut ekspansi θ= 10° dan θ= 30°. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa pemakaian Expansion Barrel Mouth dapat
meningkatkan stabilitas nyala api hingga 3.34 % pada Burning Load antara
11.8215 MW/m2 sampai dengan 14.0599 MW/m2 terhadap barrel standar.
Kesimpulannya, sudut ekspansi θ= 30° lebih baik dibandingkan dengan θ= 10°"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Daerah stabilitas nyala api dapat diketahui dari batas nyala dan flammabilily
limit suatu campuran udara - bahan bakar. Dalam suatu penelitian atau eksperimen,
daerah stabilitas nyala dapat ditentukan dengan cara mengukur variasi nilai AFR (Air-
Fuel Ratio) dan nilai kecepatan campuran terhadap suatu jumlah burning load tertentu
atau pada jumlah massa bahan bakar tertentu dari mulai terjadinya nyala api kuning
(Yellow Tip) sampai nyala api padam (Blow Off) ataupun nyala api terangkat (Lift off).
Secara visual dapat diamati bahwa daerah stabilitas nyala api ternyata semakin luas
bila Bunsen Burner dilengkapi dengan ring slabilizer, sehingga ditemukan fenomena
baru yang dinamakan fenomena Lift Up sebelum Blow Off terjadi. Dalam eksperimen
ini akan diteliti pengaruh perubahan diameter dalam ring stabilizer terhadap stabilitas
nyala api pada Bunsen Burner yang dilengkapi Expansion Barrel Mouth dengan sudut
ekspansi 0 = 10° dan 0 = 30°. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemakaian
Expansion Barrel Mouth dapat meningkatkan daerah stabilitas nyala api sekitar 8 %
(expansion 0 = 30°) pada burning load antara 11.5 - 12.5 MW/m2 bila dibandingkan
dengan barrel standar. Secara umum diketahui sudut difusititas 0 = 30° pada
Expansion Barrel Mouth jauh lebih baik dibanding dengan sudut 0 = 1O°."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses pembakaran yang dilakukan pada kondisi miskin bahan bakar akan
menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, tetapi hal ini justru akan membuat
nyala api menjadi tidak stabil dan mudah terjadi blow off. Salah satu metode untuk
meningkatkan stabilitas nyala api adalah dengan menggunakan ring stabilizer.
Pengaruh ketebalan ring stabilizer dan posisi ketinggian ring terhadap
stabilitas nyala api diteliti secara experimental. Faktor ketebalan ring menjadi
penting karena terdapat pengaruh quenching effect terhadap stabilitas nyala.
Ketebalan ring yang dipakai ada tiga buah, yaitu 3 mm, 5 mm, dan 7 mm.
Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan luas area stabilitas nyala pada
beberapa dimensi ring dan beberapa ketinggian ring dari mulut barrel.
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati fenomena yang terjadi, dan
hasilnya ditemukan suatu fenomena dimana kedudukan nyala api berpindah tempat
yaitu dari ujung tabung pembakar (barrel) ke atas ring. Fenomena ini dinamakan
lift up flame dan fenomena tersebut terjadi untuk semua ring yang digunakan.
Hasil lainnya adalah ring dengan ketebalan 3 mm memiliki stabilitas yang
lebih baik daripada ring lainnya, bahkan mampu memberikan penambahan luas
stability area sampai 3,31 %. Dan posisi ring tersebut dari mulut barrel akan mulai
optimum pada ketinggian 10,45 mm."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses pembakaran dalam kondisi miskin bahan bakar merupakan metode untuk
mendapatkan pembakaran yang lebih bersih. Namun, metode ini akan menyebabkan
ketidakstabilan nyala api. Ring stabilizer dapat digunakan untuk meningkatkan
stabilitas nyala api. Penelitian ini rnenggunakan 3 buah ring stabilizer dengan
diameter dalam 3, 5, dan 7 mm, yang ditempatkan pada variasi 5 ketinggian berbeda
di atas mulut barrel. Penelitian yang rnenggunakan ring slabilizer ini memunculkan
fenomena baru yang dinamakan nyala Lift Up (nyala terangkat seluruhnya dari atas
mulut barrel dan ‘duduk’ di atas ring stabilizer). Data yang diarnbil pada penelitian
ini adalah laju aliran udara saat terjadi fenomena LW Up dan Blow Off yang
kemudian akan di gambarkan ke dalam grafk Air Fuel Ratio (AFR) - Burning Load
(BL) dan Kecepatan Carnpuran (vm) - Laju Aliran Gas (Vg). Hasilnya semakin
tinggi BL, maka AFR akan semakin kecil dan semakin tinggi Vg, maka vm juga
akan meningkat. Selain itu, hasil data percobaan dengan menggunakan ring ini juga
dibandingkan dengan data percobaan tanpa menggunakan ring. Hasil data
percobaan menunjukkan terjadi peningkatan stabilitas nyala api, yang ditandai
dengan peningkatan luas daerah stabilitas nyala, jika ditambahkan ring di atas mulut
barrel, kecuali untuk ketinggian 5 mm. Secara umum penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan ring stabilizer dengan ketinggian yang tepat dapat
meningkatkan stabilitas nyala api."
Fakultas Teknik, 2005
S37775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengaruh diameter luar ring srabilizer dan posisi ketinggian rin terhadap tinggi
nyala premix digditi secara eksperimental. Penelitian dilakukan dengan
membandingkan rasio ketinggian nyaia premix pada beberapaiposisi dan dimensi
ring. Hasil data percobaan menunjukan terjadinya penurunan ketinggian yang
sangafdrastis pada satu nilai keeepatan rata-rata gas. Pada penelitian ini tidak
teljadi backfire, namun masih terlihat adanya kecenderungan nyala premix untuk
mengalami backlire, yang menyebabkan tinggi nyala tersebut tidak stabil. Pada
penelitian ini dipergunakau 3 buah ring dengan ukuran diameter luar yang berbeda,
yaitu 0.6; 0.9 dan 1.2 cm. Kemudian didapat besarnya nilai ketinggian nyala
premix untuk ring 1.2 cm berada diantara nilai ketinggian untuk diameter luar ring
0.6 dan 0.9 cm pada laju kecepatan gas dan besarnya nilai ketinggian ring yang
sama. Selain itu melalui penelitian ini menunjukan bahwa untuk besar diameter luar
ring yang sama didapat laju penurunan rasio nilai tinggi nyala premix tanpa ring
dengan yang menggunakan ring adalah berbanding Iurus dengan kenaikan nilai
ketinggian ring stabilizer. Selain itu penelitian ini juga menunjukan bahwa untuk
diameter ring tertentu terjadi penurunan linear antara rasio ketinggian api dengan
ring dan tanpa ring jika posisi ring naik. Untuk nilai x = 0.6 - 3.6 cm nilai rasio
tersebut adalah htr/h = (2569) (μ) n.6557 (π)-0. 2782 dengan kesalahan maksimum 24 %."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Rahmat Hidayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Ernandi
"Stabilitas nyala api merupakan salah satu aspek penting dari teknik pembakaran yang memiliki aplikasi yang sangat luas, baik dari segi kebermanfaatan energi maupun keselamatan dari kebakaran. Penggunaan dari daerah stabilitas nyala api terlihat dari kemampuan untuk mengatur letak pembakaran, tinggi nyala sesuai dengan konsumsi udara yang dibutuhkan. Upaya kajian teoritis untuk meningkatkan luas stabilitas nyala api terus ditingkatkan. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan luas stabilitas nyala api pada penggunaan bahan bakar LPG dengan cara penambahan “swirl flow” (aliran pusar) saat pencampuran udara dan bahan bakar pada nyala api premix. Swirl flow dihasilkan oleh rotating fan mixer dan dikuantifikasikan dengan bilangan tak berdimensi swirl number sesuia dengan peningkatan putaran. Variasi swirl number yang digunakan adalah 0, 0.44, 0.86, 1.28, 1.69, 2.06, 2.17. Laju aliran LPG divariasikan pada 300 cc, 350 cc,400 cc, 450 cc, 500 cc, 550cc, 600 cc. Pada penelitian ini, menganalisis pengaruh swilr number terhadap peningkatan luas stabilitas nyala api berdasarkan grafik fuidge (AFR vs BL). Grafik fuidge dianalisis kontur dari nyala api yellow tip dan blow off untuk menentukkan daerah stabilitas nyala api. Ternyata pengaruh peningkatan swirl number juga meningkatkan homogenitas campuran udara dan bahan bakar semakin baik dengan bukti penurunan ketinggain panjang api. Hasil penelitian ini menunjukkan luas stabilitas nyala api meningkat seiring dengan peningkatan Swirl Number. Hasil penelitian menunjukkan dengan peningkatan swirl number, luasan stabilitas nyala api meningkat sebesar 7.09 %, 16.67 %, 27%.50 %, 29.41 %, 41,43 % dan 57.65 % seiring dengan peningkatan swirl number.
Flame stability is one important aspect of the combustion technique has a very wide application, both in terms of usefulness and safety of fire energy. The use of a visible flame stability regions of the ability to adjust the combustion, flame height in accordance with the required air consumption. Efforts to improve the broad theoretical study flame stability improved. This study was conducted to improve flame stability in wide use LPG fuel by adding "swirl flow" (flow navel) when mixing air and fuel in premix flame. Swirl flow generated by the fan rotating mixer and quantified with a dimensionless number swirl number matching with increase in rotation. Variations number of swirl used is 0, 0.44, 0.86, 1.28, 1.69, 2.06, 2.17. LPG flow rate was varied at 300 cc, 350 cc, 400 cc, 450 cc, 500 cc, 550cc, 600 cc. In this study, to analyze the effect of the increase in number swilr wider flame stability based on graph fuidge (AFR vs. BL). Graph fuidge analyzed contours of yellow flame tip and blow off the area to menentukkan flame stability. It turns out that the effect of the increase in swirl number also increases the homogeneity of the mixture of air and fuel is getting better with the evidence of a decrease in length of fire taller. The results of this study showed extensive flame stability increases with increasing Swirl Number. The results showed with the increase in swirl number, size flame stability increased by 7:09%, 16.67%, 27%, 50%, 29.41%, 41.43% and 57.65% with increasing swirl number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengaruh variasi pularan kipas terhadap linggi nyala api dari campuran
premix udara - propane akan diteliti secara eksperimental. Penelilian dilaksanakan
dengan menggunakan bahan baker gas propane (Hycool HCR-22), tabung pembakar
pipa ganda dengan ukuran diameter 14 - 30 mm panjang 420 mm dan peralatan
Bunsen’s Burner jenis rolaring fan mixer (RPM). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan mixer jenis rotating fan mixer alkan menyebabkan terjadinya
aliran pusar hingga ujung tabung pembakar (barrel) sehingga campuran udara -
bahan bakar akan menjadi semakin homogen. Peningkatan putaran kipas akan
menyebabkan peningkatan nilai burning velocity yang menyebabkari menurunnya
ketinggian nyala api. Peningkatan putaran kipas pada RPM akan menyebabkan
meningkatnya nilai Temperatur Flame (Tr), Burning Rafe Factor (φ), Burning
Velocity (Sr) dan Reaction Zone Thickness (ηR) serta akan menyebabkan
menurunnya nilai temperatur ignition (Tig), tinggi nyala api Luminous (h) dan
Preheat Zone Thickness (no ). Bunsen’s Burner dengan menggunakan rotating fan
mixer" dan memakai gas propana (Hycool HCR-22) sebagai bahan bakarnya
mempunyai nilai deviasi tinggi nyala api luminous sebesar -4,667 % pada putaran
1000 rpm dan -5,537 pada putaran 1600 rpm serta nilai deviasi temperatur nyala api
yang terjadi sebesar 2,347 % pada putaran 1000 rpm dan 2,746 pada putaran 1600
rpm. Hal ini berarti bahwa Bunsen's Burner dengan rotating fan mixer akan bekerja
lebih baik pada putaran kipas diatas 1000 rpm dibandingkan apabila burner tersebut
bekerja pada putaran kipas dibawah 1000 rpm karena pada putaran kipas diatas
1000 rpm nilai deviasinya relatif stabil."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hilman Anshari
"Koloid nanosilver diketahui memiliki kemampuan antibakteri termasuk pada bahan tekstil. Namun nanosilver pada serat tekstil tidak menempel secara permanen. Pada penelitian ini, komposit serat poliester dan katun dengan nanosilver ditambahkan polisiloksan sebagai pengikat. Nanosilver dipreparasi dengan reduksi kimia dengan polivinil alkohol sebagai sebagai stabilizer. Hasil uji antibakteri terhadap sampel koloid nanosilver (55 nm) dengan konsentrasi AgNO3 250 ppm dan reduktor asam sitrat menghasilkan aktivitas antibakteri yang paling optimal. Uji antibakteri menunjukkan bahwa penambahan senyawa polisiloksan pada komposit katun-nanosilver dan poliester-nanosilver memberikan hasil stabilitas antibakteri yang baik setelah tiga kali pencucian.

The Nanosilver colloid is known to have an antibacterial activity including its application on textile materials. However, nanosilver can?t adhere permanently on the textile fibers. In this research, the composite of cotton and polyester fibers with nanosilver is added with polysiloxane compound as binding substance. The Nanosilver is prepared by chemical reduction method with polyvinyl alcohol as stabilizer. The Result of antibacterial experiment to nanosilver colloid (55 nm) with the concentration of AgNO3 250 ppm and citric acid as reducing agent give the best antibacterial activity. The Antibacterial experiment showed that the addition of polysiloxane compound on composite of cotton-nanosilver and polyester-nanosilver give good result of antibacterial stability after three times of washing treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1159
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>