Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagus Setyo Wicaksono
"Inkubator bayi adalah alat yang sangat berguna untuk mempertahankan hidup bayi yang lahir secara prematur, dengan cara mempertahankan temperatur dan kelembaban udara. Di Indonesia baru sedikit sekali institusi yang melakukan penelitian dan pengembangan tentang inkubator bayi. Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia dan PT. Medixe Sekawan Utama adalah dua institusi yang telah meneliti dan mengembangkan inkubator bayi, serta mendapatkan sertifikat dari Departemen Kesehatan, baik yang menggunakan pemanas listrik maupun lampu pijar. Akan tetapi, unjuk kerja inkubator ini belum pernah diuji di berbagai temperatur lingkungan yang rendah ( Karena itulah tujuan dari penelitian ini adalah menguji unjuk kerja inkubator bayi di tempat dengan temperatur ruang rendah (16°C - 24°C), dengan menggunakan daya lampu pijar sebesar 180 Watt secara konveksi alami. Dari pengujian, didapatkan hasil yang cukup baik ketika inkubator berada di kondisi temperatur normal (27°C, 28°C, dan 29°C), yaitu menunjukkan waktu respon yang cepat untuk mencapai temperatur ideal bayi (33°C) dan nilai heat loss-nya yang kecil. Ketika pengujian di ruang AC (23°C and 24°C), waktu respon pemanasan untuk mencapai temperatur ideal bayi menjadi lebih lambat, dan nilai heat loss-nya lebih besar. Pengujian di cold storage (16°C -22°C), menunjukkan bahwa pemanasan inkubator tidak mampu mencapai temperatur ideal bayi.

Infant incubator is one of medical instruments that important to maintain the temperature and humidity of premature-newborn baby. Only few of institution deal with research and development of infant incubator. Department of Mechanical Engineering University of Indonesia collabration with PT. Medixe Sekawan Utama have research and developed infant incubator. The incubator - both bulblamp and electric heater for the heater - have gotten certification from department of health But in fact, the performance of the incubator have never been tested in the lower temperature condition (below 25°C). Because of above reasons, this paper aims to study the performance (heating) of infant incubator in lower temperature condition (16°C - 24°C) by using 180 Watt-bulblamp in natural convection flow. The study is also analyzed the incubator's performance in normal temperature condition (27°C - 29°C). The study concluded that the incubator shows good performance in the normal temperature condition (27°C, 28°C, and 29°C), it indicates that response time to reach ideal temperature (33°C) is fast and heat losses is little. In air-conditioned room with lower temperature (23°C and 24°C), the response time getting slower and the value of heat losses are higher. Lastly, the testing in cold storage (16°C -22°C) shows that the incubator is not able to reach the ideal temperature (33°C), even only reaching below 30°C. As a result, the response time of heating can not be defined and value of heat losses showed in negative."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Virgiawan Zaelani
"Indonesia menempati peringkat kelima negara dengan angka kelahiran bayi prematur terbanyak di dunia 675.700 bayi. Inkubator grashof menjadi salah satu alat kesehatan yang sangat berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi prematur tersebut, dengan cara mempertahankan suhu pada kabin bayi dengan kisaran 33°C-35°C. Inkubator grashof ini memanfaatkan prinsip konveksi alamiah dan sirkulasi alamiah, dimana bekerja hanya menggunakan perbedaan densitas saat terjadinya pemanasan, jika nilai suhu udara meningkat densitas akan turun yang berarti udara akan lebih ringan sehingga akan naik. Komponen utama dari inkubator grashof adalah lampu pijar sebagai pemanas utama dan termostat digital sebagai kontrol suhu yang di set pada suhu tertentu.
Pada penelitian ini, metode pengukuran suhu yang dilakukan adalah menggunakan sensor DS 18B20 untuk mengukur suhu dan sensor DHT22 untuk mengukur kelembaban, kedua sensor ini akan terintegrasi dengan hardware dan software arduino untuk pembacaan data. Sensor DS diletakan pada 10 titik pengukuran, sedangkan sensor DHT22 diletakkan pada 2 titik pengukuran di inkubator. Prosedur pengukuran suhu dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui titik kestabilan suhu pada kabin bayi serta mengetahui karakteristik perubahan suhu inkubator. Pengambilan data dilakukan pada variasi suhu lingkungan 25°C dan 30°C.

Indonesia is ranked fifth country with the world 39 s most preterm baby 675,700 babies. The grashof incubator is one of the most important biomedical tools to maintain the survival of the premature baby by keeping the temperature in the baby 39 s cabin at temperature 33 C 35 C. This grashof incubator utilizes the principle of natural convection, where it works only using the difference in density when heating occurs, if the temperature increases, density will decrease which means the air will be lighter so it will rise. The main components are the lamps as the main heater and the digital thermostat as a temperature control that set at a certain temperature.
In this research, the temperature measurement method is using DS 18B20 sensor to measure temperature and DHT22 sensor to measure humidity, both of these sensors will be integrated with arduino software for data reading. The DS sensor is placed at 10 point of measurement, while the DHT22 sensor is placed at 2 points of measurement in the incubator. The temperature measurement procedure is based on Indonesian National Standard SNI . The purpose of this research is to know the temperature stability point in baby cabin and to know the characteristic of temperature change in incubator. The data were collected at environmental temperature variations 25°C - 30°C.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Inkubator adalah suatu alat penghangat mangan yang penggunaannya khusus
untuk bayi prematur, dimana tubuh bayi yang lallir prematur pada umumnya tidal;
dapat mengimbangi panas yang hilang da.ri tubuhnya Hal ini dapat menyebabkan
kematian hagi bayi tersebut jika tidak ditempatlcan di ruangan yang hangat.
Kondisi udara yang ideal bagi suatu inkubator bayi adalah 32 - 34 “C dan
bergantung pada berat dan umur bayl, sedangkan untuk kelembaban relatiihya
sekitar 60%. Ruangan inkubator bayi hams dapat mencapai suhu 34 °C dalam wal-:tu
I5 menit. Hal ini berguna agar bayi prematur tidak merasa kedinginan terlalu lama.
Perancangan inkubator ini mencoba untuk meminimalkan harga suatu
inkubator dengan menggunakan komponen local dalam perancangannya dan
menggunakan komponen import seminimal munglcin Perancangan ini dimodiikasl
berdasarkan pada inlrubator bayi yang berada di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo
dengan rnerek Air-Shield Vickers.
Untuk pengujian kestabilan suhu digunakan termoregulator berupa
temperatur kontrol sehingga kita dapat menentukan apakah temperatur kontrol
tersebut dapat memenuhi persyaratan suatu inkubator. Pengujian ini juga mencoba
untuk menentukau berapa daya yang digunakan pada suatu incubator agar dapat
dicapai suhu maksimum 34 °C dalam waktu 15 menit.
Konstruksi material yang digunakan pada prototype inkubator ini terdiri dari
kayu lapis untuk ruangan inkubator dan fiberboard untuk ruang healer. Di antara
kedua bagian tersebut terdapat pelat kayu yang berlubang yang berfungsi sebagai
tempat aliran udara panas dari ruang heater ke ruang inkubator bayi."
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Akor
"Rancang bangun pengendali temperatur pada chamber simulasi Inkubator bayi yang diajukan pada tugas akhir ini adalah sistim pengendali menggunakan komponen Rele sebagai penggerak akhir untuk heater dan komponen elektronik untuk mengontrol bekerjanya rele tersebut,dan Sensor temperatur digunakan NTC (Negative Temperature Coeficient).
Stabilitas temperatur pada chamber simulasi dapat diperoleh sesuai dengan besaran setpoint
Dengan menggunakan blower sebagai sirkulasi panas akan diperoleh respon time cepat pada temperatur yang dinginkan.
Harga konduktivitas panas dengan menggunakan blower lebih baik dibandingkan tanpa blower, dimana :
Dengan blower = 10 menit ; H = 30.6 (w/cmzoC)
Tanpa blower = 16 menit ; H = 19.15(w/cm*’C)
Sebagai chamber simulasi dibuat dari pelat dan acrylic berukuran P = 29 Cm,L = 11 Cm, T = 16 Cm dan element pemanas berupa lampu pijar 220 Volt 100 watt serta sebuah blower 12Vdc/4w."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andaru Wiratama
"Pada tahun 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki target untuk semua negara agar mencapai angka kematian bayi hingga paling rendah 12 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan Indonesia pada tahun 2015 memiliki angka kematian bayi 14,3 per 1000 kelahiran hidup. Inkubator Grashof adalah peralatan medis untuk menolong bayi prematur di Indonesia yang dapat menekan angka kematian tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa aliran udara dan perpindahan kalor yang terjadi antara bayi dengan lingkungan sekitar di dalam inkubator. Kalor metabolisme yang hilang pada bayi, karena aktivitas penguapan melalui jaringan kulit dan sistem pernapasan, diperhitungkan agar hasil yang didapatkan mendekati kondisi aktual. Besar kalor yang dihasilkan dan kerugian panas yang dialami bayi didapatkan dari penelitian sebelumnya (Ginalski et al., 2007)dan temperatur ambien inkubator adalah 25 oC, 28 oC dan 31 oC. Kemudian data yang diperoleh berupa kontur pada bidang-bidang yang menggambarkan aliran udara di dalam inkubator. Perhitungan numerikal dilakukan dengan metode computational fluid dynamics (CFD) menggunakan ANSYS CFX. Hasil yang didapatkan akan dibandingkan dengan hasil eksperimental yang telah ada.

In 2030 the United Nations (UN) has a target for all countries to reach the lowest neonatal mortality rate of 12 per 1000 live births, while Indonesia had a neonatal mortality rate 14,3 per 1000 live births by 2015. The Grashof Incubator is medical equipment to help preterm infant in Indonesia that can reduce the mortality rate. The main objective of this study is to analyze the air flow and heat transfer that occurs between the baby and the surrounding environment inside the incubator. The metabolic heat loss in infants, due to evaporation activity through the skin and respiratory system, is calculated so that the results obtained are close to the actual conditions. The amount of heat generated and heat loss experienced by infants was obtained from previous studies (Ginalski et al., 2007)and the ambient temperature of the incubator was 25 oC, 28 oC and 31 oC. Then the data obtained in the form of contours in the fields that describe the flow of air in the incubator. Numerical calculations have been performed using the computational fluid dynamics (CFD) using ANSYS CFX. The results obtained were compared with existing experimental results.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadiyan Faza
"ABSTRAK
Inkubator bayi adalah alat elektromedik yang berfungsi untuk memberikan kehangatan, kelembaban, dan oksigen dimana seluruh lingkungannya terkontrol dan diperlukan oleh bayi prematur. Supaya inkubator bayi berfungsi dengan benar, dibutuhkan pasokan listrik yang cukup supaya tercapai berat badan bayi yang ideal. Untuk beberapa desa-desa di Indonesia yang tidak terjangkau oleh sumber listrik konvensional atau listrik PLN akan menjadi bahaya untuk bayi prematur. Sehingga dikembangkan sistem catu daya inkubator bayi dengan sumber energi terbarukan berbasis arus searah. Beberapa keuntungan sumber listrik arus searah adalah efisisensi yang tinggi dimana transmisi arus searah bisa membawa daya lebih banyak dengan rugi-rugi listrik dalam jumlah yang kecil serta kehandalan yang tinggi. Penelitian ini membahas tentang tiga skenario studi sistem catu daya inkubator bayi. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada skenario pertama untuk durasi ketahanan suplai baterai asam timbal untuk daya lampu 42 W mampu bertahan selama 504 menit dan untuk daya lampu 31 W mampu bertahan selama 721 menit. Pada skenario kedua untuk durasi ketahanan suplai baterai lithium-ion untuk daya lampu 42 W mampu bertahan selama 755 menit dan untuk daya lampu 31 W mampu bertahan selama 990 menit. Untuk skenario ketiga pada ketahanan suplai baterai lithium-ion untuk daya lampu 50 W mampu bertahan selama 625 menit.

ABSTRACT
Baby incubator is an electromedical device that give a warm, humidity, and oxygen where it rsquo s environment controlled and required by premature baby. For the proper usage on this device, it requires an enough supply of electric to reach an ideal weight for babies. It rsquo s a difficulty for some villages in Indonesia that are not covered by a conventional electricity. Then, developed a power supply system for baby incubator with renewable energy based on Direct Current. Several advantages of direct current usage are high efficiency, which it rsquo s transmission can carry more power with a small amount of electrical losses and high reliability. This research discusses about three scenarios of electrical system for baby incubator. The result of this research is for the first scenario using a lead acid battery on 42 W lamp can last for 504 minutes and on 31 W lamp can last for 721 minutes. At the second scenario using lithium ion battery on 42 W lamp can last for 755 minutes and on 31 W lamp can last for 990 minutes. And for the third scenario using lithium ion battery on 50 W lamp can last for 625 minutes."
Lengkap +
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>