Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80223 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isaq Murmarianto
"Kotak bagasi (carrier box) merupakan salah satu aksesori sepeda motor yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang bawaan sehingga bermanfaat dalam jasa pengiriman menggunakan sepeda motor. Untuk menambah nilai fungsional dari carrier box, maka dibuat suatu produk yang dapat menyimpan barang dalam suhu dingin atau kondisi refrigerasi seperti minuman atau buah-buahan. Adapun sistem pendinginannya menggunakan prinsip termoelektrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi temperatur pada kotak pendingin (cool box) berpendingin elemen Peltier menggunakan software komputer sehingga dapat menentukan desain optimum posisi elemen Peltier. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa desain cool box dengan posisi elemen di samping kanan dan kiri lebih baik daripada desain cool box dengan posisi elemen pada satu sisi.

Carrier box is one of motorcycle accessories which having ability to keep the luggage that very useful in system of delivery using motorcysle. In added of the functional value of carrier box, hence wishing to make a carrier box that keep the product like fruits or beverages in cold temperature or condition of refrigeration. The system used the principal uf thermoelectric. The aim of the research using computer software is to know the temperature distribution in cool box to define the optimum design of the position of Peltier elements. The result showed that the design of cool box using Peltier elements in both of right and left side was better than the design of cooling box using Peltier elements in one side."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Abdiyantoro
"Untuk membuat sebuah cool box motor yang mempunyai feature pendinginan, diperlukan suatu unit pendingin yang mampu diaplikasikan di sebuah sepeda motor yang mempunyai beberapa keterbatasan pada ruang serta dayanya. Pemakaian pompa kalor termoelektrik elemen peltier yang mempunyai kelebihan, antara lain ukuran yang compact dan dapat memakai daya aki 12 Volt dari sepeda motor dapat dimanfaatkan sebagai salah satu solusinya. Elemen peltier yang mempunyai kemampuan untuk menyerap dan membuang panas di dua sisinya membuat alat ini digunakan untuk pendinginan suatu sistem. Prinsip kerja dari peltier adalah memanfaatkan efek peltier. Efek peltier terjadi bila ada dua material yang berbeda diberi tegangan dan pada bagian ujungnya disambungkan satu sama lainnya maka akan menghasilkan perbedaan temperatur. Perbedaan temperatur ini sebanding dengan arus searah yang dialirkan dan setiap sambungan akan terjadi pelepasan kalor dan penyerapan kalor. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap performa cool box terhadap beberapa variasi pengujian, yaitu variasi perubahan daya, variasi posisi elemen peltier, variasi ketebalan bracket, dan variasi konfigurasi posisi unit heat pump.

To make a motorbike box carrier that having refrigeration feature, needed an cooler unit capable to prevent a motorcycle having some limitations at room and also his energy. Usage of heat pump of termoelektric element peltier having excess, for example compact shape and can use energy from battery accumulator 12 Volt that motorbike have can be exploited as the solution. Peltier element having ability to permeate and throw away heat in two sides make this appliance was used for a refrigeration system. Principal process of peltier is using peltier effect. Peltier effect is happend if there are any two different material given of electrical voltage and jointed one another point hence will produce different temperature. This different temperature is proportional with conducted direct current and each every extension will happened release of heat and absorbtion of heat. In this research will be check cool box performance in some variation, they are, power variation, peltier element position, bracket thickeness variation, and heat pump unit position."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hisyam Farabi
"ABSTRAK
Pembangunan bidang kesehatan terus dilakukan agar kualitas kesehatan sumber daya manusia Indonesia semakin membaik. Salah satunya adalah program imunisasi. Imunisasi merupakan program penting yang harus terus dilakukan, karena dapat mencegah penularan penyakit dan infeksi dengan cara meningkatkan kekebalan imun tubuh. Penyebaran imunisasi harus merata di seluruh bagian Indonesia termasuk wilayah terpencil. Pengembangan vaccine carrier terus dilakukan perbaikan sistem pendingin agar vaksin yang ada di dalam kabin bisa tetap hidup dalam transportasi. Suhu yang diperlukan vaksin agar tetap hidup berkisar pada range 2 – 8oC . Selain sistem pendingin yang terus dikembangkan, aspek estetika juga dilakukan pengembangan meliputi pengurangan bobot menjadi lebih ringan, pemilihan sumber daya yang lebih tahan lama dan lebih kecil secara dimensi. Perancangan pendingin sisi panas elemen peliter pada vaccine carrier menggunakan vapor chamber dan coral tabulate sebagai sumbu kapile. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efek sistem pendinginan vapor chamber bila dibandingkan dengan heatsink. Dari pengujian yang telah dilakukan, hasil yang didapat vapor chamber dapat menurunkan suhu sampai 1.160 C dalam waktu 1 jam dengan beban penuh.

ABSTRACT
Development in the health sector continues to be done so that the quality of human resources health in Indonesia is getting better. One of the programs is immunization. Immunization is an important program that should be done, because it can prevent the transmission of disease and infection by enhancing the immune system of the body. Immunization range must be evenly distributed throughout Indonesia, including remote areas. Cooling system improvement of the vaccine carrier is continued in order to keep the vaccine in the cabin alive when carried in a transportation. Required temperature range of vaccines in order to stay alive in the range of 2 - 8oC . The development of the solid state thermoelectric cooling system has permitted newly developed packages that are capable of meeting the requirements and applications where environmental concern, size, weight, performance, and noise are an issue. This research describes the combination of a thermoelectric module and a vapor chamber in the cooling system of the vaccine carrier. The position of the vapor chamber as a heat sink on the hot side of the thermoelectric module will enhance the thermoelectric performance. From this experiment, the minimum temperature in the cabin of the vaccine carrier box reached 1.160 C in an hour with 8 vaccine tubes."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkudung, Gerard
"ABSTRAK Tindakan intrusi molar pertama rahang atas menggunakan penjangkar miniscrew yang diletakkan di sisi bukal dan palatal sering digunakan dan memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan distribusi tekanan pada tindakan intrusi molar pertama rahang atas menggunakan miniscrew yang diletakkan dengan ketinggian 3 mm, 5 mm, dan 7 mm dari cementoenamel junction, serta sudut 45° dan 90° dari sumbu gigi. Model tiga dimensi struktur kraniomaksila dibuat dari hasil pemindaian tengkorak kering. Terdapat empat Region of Interest (ROI) yang ditentukan yaitu akar molar pertama rahang atas, alveolar molar pertama rahang atas, miniscrew, dan alveolar miniscrew. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) distribusi tekanan pada tindakan intrusi molar pertama rahang atas, baik pada kelompok ketinggian maupun sudut pemasangan miniscrew, di semua ROI. Gambaran tekanan pada molar pertama rahang atas dan alveolarnya terkonsentrasi di daerah akar palatal dan trifurkasi. Gambaran tekanan pada alveolar miniscrew menunjukkan perbedaan distribusi spektrum warna pada kelompok sudut pemasangan. Tindakan intrusi molar pertama rahang atas dipengaruhi oleh ketinggian dan sudut pemasangan miniscrew.

ABSTRACT
Miniscrew-assisted upper first molar intrusion had been developed recently with high rate of success. The placement of two miniscrews, buccally and palatally, is usually done to deliver such force. This research was conducted to analyse the difference of stress distribution of upper first molar intrusion using two miniscrews, placed at 3 mm, 5 mm, and 7 mm from cementoenamel junction, and 45° and 90° from the tooth axis. A three-dimensional solid model of craniomaxillary structure was rendered and the region of interests (ROI) were defined at the first molar roots, its alveolar, miniscrews, and the bone surrounding the miniscrews. Statistical analysis showed that there were significant differences (p<.05) of Von Mises mean values in the ROIs between all groups of height and angle of placement. Visual analysis showed that the stress distribution in first molar roots were concentrated at the trifurcation and palatal root apex area, while in the bone surrounding the miniscrews, the highest stress distribution was located diversely among separate angles of placement groups. The stress distribution of upper first molar intrusion using miniscrews anchorage was affected by heights and angles of miniscrews placement.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh melalui pemberian vaksin. Karena sifat vaksin yang sangat rentan terhadap temperatur, maka digunakan vaccine carier box, sebagai salah satu alternatif untuk meminimalisir kerusakan vaksin selama tahap distribusi. Dengan demikian, penyebaran dan pemberian vaksin dapat dilakukan secara merata di seluruh wilayah tanah air. Untuk keperluan tersebut, maka diperlukan sebuah pengendali temperatur, khususnya untuk mengendalikan temperatur ruang dalam vaccine carier box. Pada vaccine carier box ini, elemen yang digunakan sebagai pemompa panas adalah elemen peltier. Ada dua model diagram sistem closed loop yang digunakan, yaitu model diagram yang mana pengendalinya menghasilkan tegangan dalam range - 15 volt sampai 15 volt dan model yang lain pengendalinya menghasilkan tegangan sebesar - 7,5 volt sampai 7,5 volt yang kemudian dijumlahkan dengan tegangan luar sebesar 7,5 volt. Hal ini dimaksudkan untuk melihat model mana yang akan memberikan respon yang lebih cepat dan tidak merusak vaksin. Pengendali yang digunakan adalah Proposional Integrator (PI). Proses perancangan pengendali menggunakan metode tempat kedudukan akar dengan spesifikasi sistem baru yang diinginkan. Proses perancangan tersebut dilakukan guna mendapatkan nilai Kp dan Ki. Pengendali yang telah didapat akan diuji. Pengujian untuk melihat pengaruh terhadap tanggapan sistem dari pemberian pengendali PI pada sistem, yaitu dengan cara mengubah - ubah beberapa nilai parameter yang digunakan oleh sistem."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Presti Bhakti Pratiwi
"ABSTRAK
Latar belakang: transpalatal arch masih banyak digunakan pada perawatanortodonti dengan pencabutan premolar sebagai reinforced, untuk mencegahkehilangan penjangkaran. Dampak tekanan ortodonti pada jaringan periodontaldengan dan tanpa TPA dapat diketahui dengan mengetahui besar distribusi stresspada jaringan periodontal. Besar distribusi stress pada jaringan periodontal gigimolar satu dan dua secara in vivo tidak mungkin dilakukan. Maka dilakukanmelalui simulasi tiga dimensi 3D dengan Finite Element Analysis FEA .Tujuan: untuk melihat perbedaan distribusi stress minPS, maxPS dan vonMS pada gigi molar satu atas dengan TPA, TPA dan melibatkan gigi molar dua dantanpa TPA jika diberikan gaya distalisasi kaninus dengan daya sebesar 150g.Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratorikdengan membuat model tengkorak secara tiga dimensi yang terdiri dari model gigimolar pertama atas dan tulang alveolar pendukungnya pada model maksila 3Ddengan TPA, dengan TPA dan melibatkan gigi molar dua dan tanpa TPA,kemudian dilakukan simulasi distalisasi kaninus dengan gaya 150g dengan FEA.Hasil: Ada perbedaan besar distribusi stress yang bermakna pada model 1 TPA ,model 2 TPA M2 dan model 3 tanpa TPA pada gigi molar satu atas dan tulangaveloar sekitar gigi molar satu atas p 0,000 ; p< 0,05 Kesimpulan: Nilai distribusi stress minPS, maxPS dan vonMS tertinggi padamodel tanpa TPA, kemudian nilainya menurun pada model TPA dan model TPAyang menyertakan gigi molar dua, baik pada gigi maupun tulang alveolar.
Background:
ABSTRACT
The transpalatal arch is used as a reinforced anchorage onextraction case to prevent anchorage loss. It is impossible to measure humanperiodontal stress distribution, so an alternative approach with three dimensionsimulation using Finite Element Analysis FEA .Aim: This study aimed to compare stress distribution on upper first molar dan itsalveolar bone with TPA, with TPA and upper second molar and without TPAwhen 150g force was applied during canine movement.Methods: This experimental laboratory was done with the contruction of the 3Dmodel that consist of 3D model of maksila with TPA, with TPA and upper secondmolar and without TPA. Canine distalization simulation was done with 150 gramdistalization force.Result: The result showed that stress distribution on 1st model 1 TPA , 2ndmodel 2 TPA M2 and 3rd model 3 without TPA was significantly higher onthe upper first molar and its alveolar bone.Conclusion: The highest stress distribution minPS, maxPS dan vonMS is on themodel without TPA and the number decrease on a model with TPA and modelTPA with the upper second molar."
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zufar
"ABSTRAK
Suatu simulasi telah dilakukan mempelajari sifat optik dari nanopartikel emas bentuk batang (gold nanorod) menggunakan metode elemen batas (boundary element method-BEM), dalam kasus ini kita akan memperhitungkan tidak hanya pengetahuan bahwa peningkatan medan oleh plasmon nanopartikel dapat mempengaruhi respon optic tetapi juga plasmon sangat sensitive terhadap perubahan dielektrik dari lingkungan, dengan demikian sifatnya juga dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dari nanopartikel. Kami menemukan bahwa, Puncak-puncak spektrum ekstinsi, hamburan dan absorpsi terhadap panjang gelombang mengalami pergeseran ke arah panjang gelombang besar(red-shift) dengan bertambahnya ukuran diameter dari nanopartikel emas demikian juga dengan peningkatan indeks bias, sedangkan puncak-puncak spektrum ini mengalami pergeseran ke arah panjang gelombang kecil (blue-shift) dengan bertambahnya aspek rasio (AR) dari nanopartikel emas.

ABSTRACT
A simulation has been performed to study the optical properties of gold nanoparticles form of rods (gold nanorod) using the boundary element method (BEM boundary-element method), in this case we will take into account not only the knowledge that increasing the field by plasmon nanoparticles can affect the optical response but also the plasmon very sensitive to changes in the dielectric of the environment, thus its also influenced by the shape and size of nanoparticles. We found that, extinction spectrum peaks, scattering and absorption wavelength shifted toward large wavelengths (red-shift) with increasing the diameter of the gold nanoparticles as well as an increase in the refractive index, while the peaks of this spectrum shifted towards smaller wavelengths (blue-shift) with increasing aspect ratio (AR) of the gold nanoparticles."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T55351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marco Wibisono
"Meningkatnya penggunaan metode elemen hingga sebagai alat perhitungan numerik bagi para insinyur sipil belakangan ini membutuhkan tersedianya elemen yang dapat diandalkan. Elemen DKMQ selama ini terbukti sebagai salah satu elemen yang paling dapat diandalkan untuk penggunaan metode elemen hingga pada struktur pelat, karena memiliki orde rendah dan relatif bebas dari masalah. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan telah terlihat bahwa elemen ini dapat digunakan untuk problem pelat tipis maupun tebal. Elemen DKMQ ini telah terbukti keandalannya dalam kasus getaran bebas, dan dalam skripsi ini akan dilakukan beberapa pengujian untuk mengamati apakah elemen tersebut juga akan berperilaku sesuai stuktur sebenarnya dalam kondisi pembebanan getaran paksa. Kata kunci : getaran paksa, elemen pelat lentur, eksitasi dinamik, solusi masalah dinamik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Pattas P.
"Penanganan vaksin dalam transportasi maupun penyimpanannya untuk mencapai lapisan masyarakat terbawah di lapangan memerlukan suatu alat portabel yang memiliki kapasitas yang cukup dan teknolngi pendinginan yang maju untuk menjaga vaksin pada temperatur 2 °C - 8 °C, agar tidak rusak oleh panas yang berlebihan atau pembekuan sesampainya di tujuan. Selama ini di Indonesia alat terkecil yang digunakan untuk membawa vaksin ke lapangan (posyandu) adalah vaccine carrier dan tennos yang menggunakan ice pack atau es batu sebagai media pendingin di dalamnya. Kemajuan teknologi termoelektrik terbukti telah berkembang pesat dengan adanya produk-produk modul termoelektrik yang juga dikenal sebagai elemen peltier yang sudah mulai bisa ditemukan di pasaran. Banyak juga produk-produk pendingin portabel yang menggunakan teknologi termoelektrik. Elemen peltier sebagai media pendingin memiliki dimensi yang sangat kecil jika dibandingkan dengan ice pack, hal ini memungkinkan kapasitas ruang yang lebih besar untuk penyimpanan vaksin. Di samping itu penggunaan elemen peltier memungkinkan pengaluran temperatur di dalam alat portabel yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengcnali elemen peltier dari segi karakteristiknya, baik daya listrik yang dibutuhkan, kemampuan pendinginannya maupun teknologi praktis yang dibutuhkan untuk membuat suatu sistem pendingin termoelektrik. Dalam tugas ini digunakan heat exchanger yang menggunakan air sebagai media pendingin pada sisi elemen peltier yang panas untuk menjaga temperatur operasi dari elemen peltier, sekaligus untuk mengamati pengaruhnya terhadap proses pendinginan pada sisi dingin peltier dengan rnengambil data-data temperatur pada bagian-bagian tenentu dalam sistem tersebut. Dengan menganalisa hasil pengamatan tersebut tentunya akan dapat dibuat suatu sistem pendingin termoelektrik yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>