Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157785 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anshari
"Bandwidth merupakan salah satu sumber daya jaringan yang sangat penting, sebab ketersediaannya sangat terbatas dan digunakan untuk mefayani seluruh aplikasi yang akan dioperasikan di jaringan. Pengaturan/pengalokasian bandwidth untuk aplikasi multimedia (misalnya video on demand, videoconfrence, dsb) merupakan masalah utama sebab karakteristik trafik dari sumber yang sulit untuk diprediksi [201.
Pengalokasian bandwidth secara on-line merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah di atas, dimana dengan metode ini pengalokasian bandwidth untuk suatu aplikasi dapat dengan tepat dan optimal, sehingga dapat menghemat bandwidth yang tersedia dengan tetap menjaga kualitas layanan (QoS) yang diinginkan dari aplikasi yang diterapkan.
Pada skripsi ditunjukkan bahwa pengalokasian bandwidth secara on-line dengan menggunakan algoritma DSA+ menunjukan performansi yang lebih balk dalam mengalokasikan bandwidth, mengurangi banyaknya proses renegotiation dan mampu menjamin kualitas layanan (QoS) untuk sumber trafik MPEG compressed video daripada algoritma REQS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimukti S.
"Pengaiokasian bandwidth virtual path merupakan saiah satu faktor yang periu dipertimbangkan dalam menciptakan jaringan ATM dengan utilisasi jaringan yang tinggi dengan tetap mempertahankan mutu pelayanan.
Pada skripsi ini dibuat suatu perangkat lunak dari dua algoritma pengalokasian bandwidth, yaitu algoritma upper bound of cell loss probability dan algoritma peak rate allocation. Unjuk kerja kedua algoritma ini dilihat dengan membandingkan seberapa besar bandwidth virtual path yang dibutuhkan oleh masing-masing algoritma bila beberapa virtual channel connection dikelompokan ke dalam satu virtual path.
Parameter input yang digunakan pada pengujian kedua algoritma ini adalah :jumlah VCC, peak cell rate, average cell rate, batas atas probabilitas sel hilang. Sernua parameter ini merupakan variabei bebas yang dapat dirubah harganya. Adapun parameter output yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja masing-masing algoritma adalah besar bandwidth yang dihasilkan oleh masing-masing algoritma dan a iisiensi algoritma satu terhadap algoritma lainnya.
Hasil simulasi menunjukan bahwa algoritma upper bound of cell loss probability dapat mengalokasikan bandwidth secara iebih efisien dibandiingkan algoritma peak rate allocation dengan kondisi input yang diubah-ubah. Adapun perubahan kondisi input yang dimaksud adalah perubahan jumlah VCC, perubahan burstiness (peak cell rate dibagi average cell rate), dan perubahan batas atas probabilitas hilang set."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Ademulia Djufri
"Pengukuran bandwidth yang tersedia cukup penting untuk dapat meningkatkan optimasi jaringan. Bandwidth yang tersedia adalah bandwidth total maksimum yang dapat dipergunakan dikurangi dengan bandwidth yang ialah terpakai. Pengukuran bandwidth yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pengukuran pasif, tidak mengganggu jaringan tetapi hanya memodifikasi paket yang akan masuk ke jaringan agar didapatkan informasi yang diinginkan , dan pengukuran aktif dengan memasukkan paket ke dalam jaringan agar didapatkan informasi tentang jaringan yang akan di ukur.
Pengukuran aktif dapat dibagi menjadi dua yaitu mengirim pasangan paket( packet pair) dan rentetan paket ( packet train ). Salah satu sistem yang menggunakan metode packet pair adalah Spruce. Pathload dan PathChirp merupakan sistem - sistem yang menggunakan metode packet train. Untuk mengetahui kebaikan dan keburukan dari 3 jenis sistem yang mewakili 2 metode tersebut akan di bandingkan diatas suatu konfigurasi tertentu.
Hasil pengujian diatas konfigurasi tersebut menunjukkan bahwa estimasi bandwidth yang tersedia tidak mungkin mencapai kesalahan 0 %, sedangkan penggunaan bandwidih tersendiri tidak mungkin mencapai 100%. Metode packet train lebih baik dibandingkan dengan metode packet pair karena mampu mendeteksi bandwidth secara keseluruhan. Sistem PathChirp dianggap terlampau optimistik mendeteksi bandwidth yang tersedia. Sistem Pathload dianggap sistem yang paling baik diantara ketiga sistem walaupun masih mempunyai kelemahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siahaan, Edison
"Asynchronous Transfer Mode adalah suahi teknolog i yang didumium pada bandwidth yang tinggi dan delay yang rendah. Banyak care yang dipergunaksn untuk mengalokasiken bandwidth pada jwingan ATM. Salah sate cara yang dapat dipergunaloau adalah mempergunaksa teknik yang disebut Algoritrna Genetika Algoritma Genetika. sesuai dengan namanya mempunyai seperangkat teknik yang menyerupai teori genetik, eeperti crossover(persilangan), mite i den reproduksi. Dalam setiap reproduksi baik itu melalui crossover maupun mutasi akan didapat lndlvidu (dalam hal ini adalah konfigurasi jaringam yang memiliki pegplokasian bandwidth tertentu) dengan delay tedentu. Semakin besar delay maka semakin kecil kemungkinan konfigurasi jaringan itu, diikut sertakan pada tahap reproduksi berikutya. Pada skripsi ini akan dianalisa pengalokasian bandwidth pada jaringau ATM dengan metoda algoritma genetika. Penganalisaan dilakukan dengan memperunakan hasil dari simulasi. Pada skripsi ini juga akan dijelaskau tentang pembuatan program simulasi penggalokasian bandwidth jariagan ATM dengan mempergunakan algoritma genetika. Penglokasian bandwidth pada jaringan ATM juga akan mempengaruhi routing jaringan ATM itu sendiri. Routing pada program simulasi ini diperoleh dengan cara mencarii semua path dari setiap koneksi. Jadi pada program simulasi yang akan dikembangkan, selain algoritma genetika juga akan akan cara untuk mencari path setiap koneksi. Cara mencari path pada yang diperguaskan pada Program simulasi disebut teknik carian Depth First. Sedangken path yang mane yang akan dipergunalm akan ditentvlcan melalui proses algoritma genetika yang skan dilsm oleh program simalasi. Hasil program simulasi alm membuddiksn bahwa dengan mempergunakan algoritma genetika maim delay yang tedadi dapat diperkecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Erlangga
"Ketersedian bandwidth merupakan hal yang sangat penting bagi setiap aphkasi multimedia dan juga salah satu faktor penentu QoS pada. Ada beberapa metode estimasi yang digunakan untuk mencari nilai bandwidth baik kapasitas bandwidth maupun bandwidth yang tersisa. Metode ini menggunakan paket UDP yang akan bekerja pada layer aplikasi. Pada skripsi dilakukan analisa perbandingan terhadap metode packet pair, packet train dan packet triplet. Data-data yang digunakan dalam skripsi ini diambil dari referensi [2J,[3] yang digunakan. Pengambilan data menggunakan program network simulator.
Skripsi ini mengestimasi kapasitas banchvidth dengan mengirimkan sejumlah pasangan paket, gabungan paket (packet train), dan packet triplet dengan jarak interval waktu tertentu dan mengukur dispersi interval waktu tersebut ketika diterima pada sisi receiver. Pengujian ini dilakukan pada jaringan bertopologi bus dan menguji kapasitas bandvidth dalam traffic tertentu. Hasil analisa menunjukkan bahwa packet triplet memiliki keunggulan yang tidak dimilii oleh packet pair dan packet train."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Adi Vithara
"Sistem tiga tangki merupakan salah satu aplikasi industri kimia yang termasuk dalam sistem hidrolik. Adapun yang dikendalikan dalam sistem tiga tangki adalah ketinggian cairan dalam tangki dan kecepatan aliran dalam pipa. Pendekatan yang dilakukan dalam memodelkan sistem tiga tangki secara matematis adalah dengan mengasumsikan cairan yang digunakan adalah air. Dalam skripsi ini dibahas upaya pengendalian ketinggian cairan tangki ketiga sistem tiga tangki dengan cara mengatur debit air. Salah satu metode pengendali yang mampu mengatasi masalah ini adalah sistem kendali prediktif dan dua di antaranya adalah Generalized Predictive Control dan Generalized Pole Placement yang merupakan pengendali prediktif yang dikenal mempunyai unjuk kerja yang baik.
Metode pengendali GPP tergantung pada parameter pengendali horizon N, faktor pembobot. Semakin besar nilai N maka overshoot keluaran sistem semakin kecil tetapi akan membuat sistem lebih lambat dalam mencapai keadaan tunak.
Perubahan nilai AGPP tidak terlalu berpengaruh pada keluaran sistem. Namun demikian dapat memperkecil nilai awal sinyal kendali sehingga mengurangi besarnya overshoot.Kemampuan adaptasi metode pengendali GPC tergantung pada nilai horizon N dan faktor pembobot AGPC yang digunakan dalam sintesa kendali. Dari hasil uji coba simulasi yang diperoleh bahwa semakin besar nilai N semakin baik tanggapan sistem, namun ada batasan nilai N dimana peningkatan nilai N tidak menunjukkan peningkatan unjuk kerja sistem yang signifikan. Sedangkan untuk nilai AGPC, semakin kecil nilainya maka tanggapan sistem akan mengalami osilasi sebelum menuju nilai tunak. Dan semakin besar nilainya maka tanggapan sistem akan semakin lambat menuju nilai tunaknya.
Setelah dilakukan simulasi menggunakan kedua pengendali di atas terlihat bahwa untuk sistem yang tidak memiliki derau putih, pengendali GPP memiliki unjuk kerja yang baik karena memiliki tanggapan waktu yang cepat dan hampir tidak ada overshoot, sedangkan pada GPC untuk memperoleh tanggapan waktu yang cepat maka harus ada overshoot. Tetapi untuk sistem yang memiliki derau putih lebih baik digunakan pengendali GPC yang terlihat tetap mampu mengikuti nilai acuan, sedangkan GPP menghasilkan sinyal kendali yang sangat besar ketika ada derau, sehingga kurang mampu untuk mengikuti nilai acuan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"MPLS hadir sebagai sebuah solusi baru untuk mengatasi permasalahan
teknologi IP. MPLS berusaha menjaga kesinambungan hubungan dengan teknologi
IP dan teknologi-teknologi lainnya yang hadir sebagai tawaran solusi pemasalahan,
seperti teknologi ATM, Frame Relay dan Iain sebagainya.
Semakin kompleksnya persyaratan jenis paket yang terkirim dalam jaringan
internet dewasa ini, semakin memberikan gambaran sebuah kebutuhan sumberdaya
jaringan yang nyaris sempurna, tanpa ada toleransi kesalahan / kerusakan jalur
sedikitpun.
Seiring dengan kemajuan zaman, penemuan dibidang komputer(baik
hardware maupun software) maka jaringan komputer pun semakin tangguh.
Kesalahan (failure) yang terjadi dalam jaringan komputer sekarang ini paling banyak
10% dari total resource yang ada.
Failure sebaiknya ditiadakan, walaupun dalam kenyataannya tidak mungkin
dihilangkan. Apabila failure terjadi maka jaringan komputer tersebut dituntut mampu
melakukan park restoration / perbaikan path / pembetulan jalur secepat mungkin,
seefektif mungkin sehingga efek negatif pada traffic sangat kecil (diharapkan).
Kunci dari pemulihan kesalahan pada jaringan MPLS adalah untuk
meminimalisasi kerusakan data apapun jenis failure-nya. Harapan dalam sebuah
pemulihan kesalahan, traffic pada LSP tidak boleh sampai terganggu sama sekali
ketika jaringan berusaha untuk dibetulkan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliza Musa
"ABSTRAK
Teknologi Asynchronous Transfer Mode (A TM) dapat diandalkan sebagai tulang punggung (backbone) hubungan antar jaringan lokal (LAN) untuk memenuhi permintaan kebutuhan kapasitas bandwidth yang besar dan kecepatan yang tinggi. Namun terdapat kesulitan di dalam melakukan interkoneksi antara LAN dengan jaringan ATM, yaitu pada saat antar muka (interfacing) antara LAN yang bersifat connectioniess dan jaringan ATM yang bersifat connection-oriented. Di dalam jaringan ATM, kapasitas bandwidth yang diperiukan dalam proses connection setup untuk mengirim data antar LAN tidak diketahui karena data tersebut bersifat connectionless. Untuk mengatasi hal ini dipedukan suatu metode manajemen bandwidth yang tidak memedukan connection setup. Salah satu metode ini adalah bandwidth advertising. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengamati unjuk keda dari jaringan ATM yang menggunakan metode bandwidth advertising. Pada tugas akhir ini akan dibuat simulasi unjuk keda berupa transmisi paket antar host LAN melalui sebuah titik switching pada jaringan ATM dan analisa perhitungan sebagai perbandingannya. Karaktehstik unjuk keda jaringan yang diamati adalah probabilitas sel hilang dan probabilitas paket hilang. Unjuk keda ini diukur sebagai pengaruh dari jumlah host, panjang paket rata-rata, laju bit pengiriman dan burstiness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S39619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya P.
"Semakin meningkamya kemampuan komputasi dari prosesor sebuah komputer pada saat ini, membuat pemecahan kunci publik dari suatu algoritma enkripsi asimetrik semakin mudah. Akibatnya data yang beredar dalam jaringan komputer memerlukan enkripsi yang lebih baik Iagi. Agar kunci publik sulit untuk dipecahkan, salah satu caranya adalah dengan memperbesar jumlah bit yang digunakan untuk enkripsi (misalnya, RSA 1024 bit). Akan tetapi, cara ini menjadi tidak efektif apabila diterapkan pada sistem yang memiliki kapasitas memori yang kecil seperti Smart Card.
Algoritma Elliptic Curve C13/Cryptography (ECC) dikembangkan untuk mengatasi masalah di atas. Secara teori, ECC 160 bit memiliki tingkat keamanan yang sama dengan RSA 1024 bit. Akan tetapi, ECC masih menghadapi kendala dalam standarisasi.
Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk membuktikan teori tasebut di atas. Pembuktian dilakukan dengan membandingkan ketepatan proses enkripsi-dekripsi pada komunikasi data real-time dan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan kunci publik antara RSA dan ECC. Deugan asumsi bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan umuk memecahkan kunci publik maka tingkat keamanan kunci tersebut makin tinggi, dari uji coba yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Ukuran kunci publik 96 bit:
RSA = 0.22 detik
ECC = 1.08 detik
Ukuran kuuci public 112 bit:
RSA = 1.12 detik
ECC = 14.59 detik"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>